Rabu, 08 Maret 2017

Kewaspadaan Umat Perjanjian Baru (1): terhadap Nabi-nabi Palsu



Kamis, 9 Maret 2017
Bacaan Alkitab: Matius 7:15-16
Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas. (Mat 7:15)


Kewaspadaan Umat Perjanjian Baru (1): terhadap Nabi-nabi Palsu


Mulai hari ini, saya akan membahas satu topik yang cukup menarik yaitu mengenai hal-hal yang perlu kita waspadai sebagai umat Perjanjian Baru. Dalam hal ini, kita akan belajar mengenai apa kata Alkitab tentang hal-hal yang harus diwaspadai oleh orang percaya di zaman Perjanjian Baru ini. Hal pertama yang harus kita waspadai adalah mengenai nabi-nabi palsu (ay. 15a).

Tentu bukan kebetulan bahwa beberapa waktu yang lalu, renungan ini juga telah membahas panjang lebar mengenai nabi-nabi palsu di dalam Perjanjian Baru. Bukan kebetulan pula bahwa pembahasan pertama mengenai topik tentang nabi palsu dan topik tentang kewaspadaan umat Perjanjian Baru juga menggunakan ayat yang sama. Ini adalah suatu irisan yang “indah” antara nabi palsu dan kewaspadaan. Jika ayat pertama dalam Perjanjian Baru yang memuat kata “nabi palsu” dan “kewaspadaan” adalah ayat yang sama, berarti Tuhan ingin kita benar-benar memperhatikan ayat tersebut, dan kewaspadaan terhadap nabi palsu adalah salah satu kewaspadaan yang tertinggi yang harus kita miliki.

Kita melihat betapa berbahayanya nabi palsu karena mereka datang dengan penuh penyamaran dan tipu muslihat. Mereka datang seperti domba kepada kawanan domba, padahal sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas (ay. 15b). Jika mereka datang sebagai serigala, maka kita sebagai kawanan domba akan dengan mudah langsung mengenali nabi-nabi palsu tersebut. Namun justru karena mereka menyamar dan sulit untuk dibedakan, itulah yang membuat kita senantiasa harus waspada.

Dari fisik atau penampilan luar memang kita sulit membedakan manakah yang adalah nabi-nabi palsu dan manakah yang bukan. Kita tentu juga akan sulit membedakan nabi-nabi palsu atau bukan hanya dari isi khotbahnya (mengingat seorang nabi pasti akan menyampaikan suara yang mereka akui sebagai suara kenabian). Namun demikian, Tuhan Yesus memberikan suatu petunjuk kepada kita untuk dapat membedakan manakah yang adalah nabi-nabi palsu dan manakah yang bukan, yaitu dari buahnya (ay. 16a).

Sama seperti semak duri tidak mungkin menghasilkan buah anggur dan rumput duri tidak mungkin menghasilkan buah ara, demikian pula nabi-nabi palsu tidak mungkin dapat menghasilkan buah yang baik (ay. 16b). Buah bicara tentang sesuatu yang tidak hanya kelihatan dari luar, tetapi juga bisa dipanen/dipetik dan dinikmati. Oleh karena itu, ketika Tuhan Yesus berbicara tentang buah, ini juga bicara tentang sikap hidup yang bisa dinikmati oleh orang lain.

Penyamaran nabi palsu tersebut akan ketahuan jika kita tidak hanya melihat dari apa yang kelihatan, tetapi dari apakah hidupnya bisa dinikmati oleh sesama dan terlebih lagi oleh Tuhan. Memang hal itu pun tetap akan sulit terlihat kecuali kita memiliki kepekaan rohani yang tinggi. Oleh karena itu, dalam kewaspadaan kita yang pertama ini, kita perlu mendekat dengan Tuhan supaya kita peka terhadap apa yang berasal dari Tuhan, dan kita pasti tahu apa yang bukan berasal dari Tuhan.

Di era modern sekarang ini, nabi-nabi palsu ini pun sangat mungkin sudah masuk di dalam lingkungan persekutuan atau gereja. Mereka pada awalnya memang tampak seperti domba, tetapi jika kita punya suatu kedekatan yang intim dengan Gembala Agung kita yaitu Tuhan Yesus Kristus, maka kita akan mampu mengenali dan membedakan nabi-nabi palsu tersebut. Satu hal kunci yang membedakan: suara nabi palsu pasti tidak akan selaras dengan suara Gembala Agung kita. Oleh karena itu, tidak ada cara lain untuk mengidentifikasi nabi palsu tersebut, selain dengan mendekat kepada Tuhan dan hidup dalam persekutuan yang erat dengan-Nya.



Bacaan Alkitab: Matius 7:15-16
7:15 "Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas.
7:16 Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka. Dapatkah orang memetik buah anggur dari semak duri atau buah ara dari rumput duri?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.