Rabu, 29 Maret 2017
Bacaan
Alkitab: Yeremia 23:16-20
Beginilah firman TUHAN semesta alam: "Janganlah dengarkan perkataan
para nabi yang bernubuat kepada kamu! Mereka hanya memberi harapan yang sia-sia
kepadamu, dan hanya mengungkapkan penglihatan rekaan hatinya sendiri, bukan apa
yang datang dari mulut TUHAN” (Yer 23:16)
Yeremia vs Nabi-nabi Palsu (Bagian 3): Harapan yang
Sia-sia
Dalam melawan nabi-nabi palsu, Yeremia
mengemukakan satu hal yang dapat menjadi pedoman bagi seluruh umat Tuhan dalam
membedakan manakah ajaran yang benar dan mana yang palsu. Dalam hal ini,
nabi-nabi palsu dikatakan sebagai orang-orang yang hanya memberikan harapan
yang sia-sia (ay. 16a). Memang nabi-nabi palsu itu seperti memberikan harapan
yang baik kepada para pendengarnya. Dalam hal ini mereka menjanjikan suatu
kemakmuran, suatu kebahagiaan, suatu kesenangan, suatu ketentraman, suatu
perlindungan, dan hal-hal positif lainnya
yang berasal . Tetapi mereka lupa atau sengaja tidak mengingatkan
mengenai keadilan Tuhan. Artinya, perlindungan dan berkat-berkat Tuhan itu
memang disediakan Tuhan bagi umat-Nya, akan tetapi, di sisi yang lain, umat
yang benar juga harus berjuang untuk hidup benar di hadapan-Nya.
Jika sisi kewajiban umat Tuhan tidak
pernah ditekankan namun hanya sisi berkat dan kasih Tuhan yang ditekankan, itu
sama saja dengan membohongi umat. Dan sedihnya lagi, banyak umat bisa
disenangkan dengan khotbah-khotbah yang seperti ini: “Kamu akan selamat
meskipun kamu menista Firman Tuhan; Kamu akan dilindungi meskipun kamu degil
hatinya” (ay. 17). Khotbah-khotbah semacam ini meskipun kelihatannya rohani dan
mengutip ayat-ayat Alkitab, sebenarnya adalah kepalsuan di hadapan Tuhan. Para
nabi palsu tersebut merasa berada di sisi Tuhan, sepertinya sudah ikut dalam
dewan musyawarahnya Tuhan, padahal mereka sama sekali tidak memperhatikan
Firman Tuhan (ay. 18).
Biasanya, yang ditekankan oleh para
nabi palsu adalah “ketenangan dan damai sejahtera yang palsu”. Mereka
mengajarkan bahwa jemaat adalah umat pilihan Allah sehingga akan tetap dibela
Tuhan walaupun hidupnya tidak kudus. Ini tidak akan mendorong umat pilihan
untuk hidup kudus dan sempurna. Ini menjadikan kekristenan tidak ada bedanya
dengan agama-agama lain, bahkan membuat kekristenan menjadi rendah dan miskin.
Padahal Tuhan sendiri berkata bahwa murka Tuhan akan menimpa kepala orang-orang
fasik (ay. 19-20). Bagaimana mungkin nabi-nabi palsu ini mengatakan “damai
sejahtera” kepada orang-orang yang tidak mau bertobat?
Tuhan ingin adanya pertobatan dari
semua orang, baik itu orang yang belum mengenal Tuhan, orang yang sudah
mengenal Tuhan, bahkan para imam dan nabi harus senantiasa bertobat. Bertobat
di sini artinya adalah mengerti jalan Tuhan dan kembali ke jalan yang benar
itu. Oleh karena itu, para nabi-nabi Tuhan dari zaman dahulu hingga saat ini
pastilah menyuarakan pertobatan, termasuk nabi Yeremia. Jika ada seorang nabi
yang tidak mengkhotbahkan tentang pertobatan, maka hal tersebut wajib kita
cermati dan waspadai. Jangan-jangan ia hanya mengungkapkan penglihatan rekaan
hatinya sendiri dan bukan apa yang datang dari mulut Tuhan (ay. 16b).
Ini juga harus menjadi perhatian kita
sebagai umat Perjanjian Baru yang hidup di akhir zaman ini. Jangan kita mudah
diperdaya dengan harapan-harapan palsu dan sia-sia. Memang Tuhan bisa berbicara
melalui hamba-hamba-Nya yang benar. Tetapi banyak juga orang yang mengaku diri
sebagai hamba-hamba Tuhan dan menyampaikan kabar yang menyenangkan telinga.
Ujilah apakah Firman yang disampaikan adalah Firman Tuhan yang murni dan benar,
dan bukan hanya karangan manusia dengan harapan yang muluk-muluk semata. Ujilah
apakah Firman Tuhan tersebut membawa kita kepada pertobatan yang sejati,
ataukah hanya meninabobokan kita sehingga kita tetap hidup dalam dosa dan
kesukaan diri kita sendiri.
Bacaan
Alkitab: Yeremia 23:16-20
23:16 Beginilah firman TUHAN semesta alam: "Janganlah dengarkan
perkataan para nabi yang bernubuat kepada kamu! Mereka hanya memberi harapan
yang sia-sia kepadamu, dan hanya mengungkapkan penglihatan rekaan hatinya
sendiri, bukan apa yang datang dari mulut TUHAN;
23:17 mereka selalu berkata kepada orang-orang yang menista firman TUHAN:
Kamu akan selamat! dan kepada setiap orang yang mengikuti kedegilan hatinya
mereka berkata: Malapetaka tidak akan menimpa kamu!"
23:18 Sebab siapakah yang hadir dalam dewan musyawarah TUHAN, sehingga ia
memperhatikan dan mendengar firman-Nya? Siapakah yang memperhatikan firman-Nya
dan mendengarnya?
23:19 Lihatlah, angin badai TUHAN, yakni kehangatan murka, telah keluar
menyambar, -- angin puting beliung -- dan turun menimpa kepala orang-orang
fasik.
23:20 Murka TUHAN tidak akan surut, sampai Ia telah melaksanakan dan
mewujudkan apa yang dirancang-Nya dalam hati-Nya; pada hari-hari yang terakhir
kamu akan benar-benar mengerti hal itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.