Jumat, 10 Maret 2017

Kewaspadaan Umat Perjanjian Baru (4): terhadap Ahli-ahli Taurat



Minggu, 12 Maret 2017
Bacaan Alkitab: Lukas 20:45-47
Waspadalah terhadap ahli-ahli Taurat yang suka berjalan-jalan memakai jubah panjang dan suka menerima penghormatan di pasar, yang suka duduk di tempat terdepan di rumah ibadat dan di tempat terhormat dalam perjamuan. (Luk 20:46)


Kewaspadaan Umat Perjanjian Baru (4): terhadap Ahli-ahli Taurat


Hal lain yang perlu diwaspadai oleh orang percaya yang hidup di masa Perjanjian Baru adalah ahli-ahli Taurat (ay. 46a). Peringatan ini bukan hanya ditujukan kepada murid-murid Tuhan Yesus secara khusus, tetapi peringatan ini juga seharusnya didengarkan oleh orang banyak atau semua orang (ay. 45). Tentu saya tidak mungkin mengulang kembali pembahasan mengenai ahli Taurat secara lengkap di renungan hari ini mengingat dalam renungan-renungan sebelumnya, saya sudah menulis rangkaian renungan dengan topik mengenai para ahli Taurat dan orang Farisi. Akan tetapi, dalam hal ini  kita harus mewaspadai ciri-ciri ahli Taurat tersebut supaya kita dapat mengidentifikasi mereka, serta supaya kita jangan menjadi sama seperti para ahli-ahli Taurat tersebut.

Salah satu ciri dari ahli Taurat yang disebutkan dalam bagian bacaan Alkitab kita hari ini adalah mereka yang suka berjalan-jalan kesana kemari (ay. 46b). Tentu orang lain pun juga sering berjalan. Akan tetapi, para ahli Taurat ini berjalan kesana kemari dengan 1 tujuan, yaitu supaya mereka dilihat, dipandang dan dihormati oleh orang lain (ay. 46d). Tidak heran bahwa mereka berjalan-jalan dengan menggunakan jubah panjang yang mudah dilihat dari kejauhan (ay. 46c).

Selain itu mereka juga memburu tempat-tempat tertentu yang dapat menaikkan nilai diri mereka di pandangan orang lain. Mereka suka duduk di tempat terdepan di rumah ibadat dan mencari tempat yang terhormat di dalam perjamuan-perjamuan (ay. 46e). Mereka merasa diri mereka paling penting dan paling terhormat, sehingga mereka merasa layak untuk diperlakukan secara terhormat juga. 

Sayangnya, ternyata apa yang mereka pikirkan tidak sesuai dengan apa yang mereka lakukan dan perkatakan. Dalam ayat selanjutnya kita melihat bagaimana mereka justru menelan rumah janda-janda (lambang dari perbuatan yang sangat tidak pantas) meskipun secara penampilan, mereka merasa diri mereka paling terhormat (ay. 47a). DI sisi lain, mereka juga mengucapkan doa-doa yang panjang-panjang, padahal isi doanya sama sekali tidak mencerminkan hubungan yang indah dengan Tuhan (ay. 47b). Mereka lupa esensi paling dasar dari sebuah doa, yaitu komunikasi dengan Tuhan. Mereka lupa bahwa komunikasi harusnya adalah komunikasi 2 arah, tetapi mereka hanya melakukan ucapan yang 1 arah saja melalui doa mereka yang panjang-panjang itu. Mereka tidak pernah menpersoalkan apa yang Tuhan ingin katakan, tetapi hanya sibuk mengatakan apa yang mereka ingin minta dalam doa-doa mereka. 

Ini adalah hal yang harus kita waspadai. Bukan hanya mewaspadai terhadap orang-orang yang memiliki ciri-ciri eperti ahli Taurat, akan tetapi juga mewaspadai diri kita supaya kita tidak hidup seperti ahli Taurat. Kita harus menjaga diri kita supaya dalam segala hal kita didapati sempurna, tidak ada maksud jahat atau licik di dalam hati kita, serta pikiran, perkataan, dan perbuatan kita harus selaras dan tidak bertentangan. Kita memang harus ahli dalam hal Firman Tuhan (khususnya Perjanjian Baru), tetapi kita tidak boleh memiliki karakter seperti ahli Taurat yang hanya tahu kebenaran tetapi tidak pernah mau melakukannya. Jangan sampai kita mendapatkan hukuman yang akan diterima oleh para ahli Taurat, yaitu hukuman yang lebih berat dari Tuhan, karena mereka tahu kebenaran tetapi tidak mau melakukan kebenaran tersebut.



Bacaan Alkitab: Lukas 20:45-47
20:45 Ketika semua orang banyak mendengarkan, Yesus berkata kepada murid-murid-Nya:
20:46 "Waspadalah terhadap ahli-ahli Taurat yang suka berjalan-jalan memakai jubah panjang dan suka menerima penghormatan di pasar, yang suka duduk di tempat terdepan di rumah ibadat dan di tempat terhormat dalam perjamuan,
20:47 yang menelan rumah janda-janda dan yang mengelabui mata orang dengan doa yang panjang-panjang. Mereka itu pasti akan menerima hukuman yang lebih berat."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.