Minggu, 12 Maret 2017
Bacaan
Alkitab: Lukas 20:45-47
Waspadalah terhadap ahli-ahli Taurat yang suka berjalan-jalan memakai jubah
panjang dan suka menerima penghormatan di pasar, yang suka duduk di tempat
terdepan di rumah ibadat dan di tempat terhormat dalam perjamuan. (Luk 20:46)
Kewaspadaan Umat Perjanjian Baru (4): terhadap Ahli-ahli
Taurat
Hal lain yang perlu diwaspadai oleh
orang percaya yang hidup di masa Perjanjian Baru adalah ahli-ahli Taurat (ay.
46a). Peringatan ini bukan hanya ditujukan kepada murid-murid Tuhan Yesus
secara khusus, tetapi peringatan ini juga seharusnya didengarkan oleh orang
banyak atau semua orang (ay. 45). Tentu saya tidak mungkin mengulang kembali
pembahasan mengenai ahli Taurat secara lengkap di renungan hari ini mengingat
dalam renungan-renungan sebelumnya, saya sudah menulis rangkaian renungan
dengan topik mengenai para ahli Taurat dan orang Farisi. Akan tetapi, dalam hal
ini kita harus mewaspadai ciri-ciri ahli
Taurat tersebut supaya kita dapat mengidentifikasi mereka, serta supaya kita
jangan menjadi sama seperti para ahli-ahli Taurat tersebut.
Salah satu ciri dari ahli Taurat yang
disebutkan dalam bagian bacaan Alkitab kita hari ini adalah mereka yang suka
berjalan-jalan kesana kemari (ay. 46b). Tentu orang lain pun juga sering
berjalan. Akan tetapi, para ahli Taurat ini berjalan kesana kemari dengan 1
tujuan, yaitu supaya mereka dilihat, dipandang dan dihormati oleh orang lain
(ay. 46d). Tidak heran bahwa mereka berjalan-jalan dengan menggunakan jubah
panjang yang mudah dilihat dari kejauhan (ay. 46c).
Selain itu mereka juga memburu
tempat-tempat tertentu yang dapat menaikkan nilai diri mereka di pandangan
orang lain. Mereka suka duduk di tempat terdepan di rumah ibadat dan mencari
tempat yang terhormat di dalam perjamuan-perjamuan (ay. 46e). Mereka merasa
diri mereka paling penting dan paling terhormat, sehingga mereka merasa layak
untuk diperlakukan secara terhormat juga.
Sayangnya, ternyata apa yang mereka
pikirkan tidak sesuai dengan apa yang mereka lakukan dan perkatakan. Dalam ayat
selanjutnya kita melihat bagaimana mereka justru menelan rumah janda-janda
(lambang dari perbuatan yang sangat tidak pantas) meskipun secara penampilan,
mereka merasa diri mereka paling terhormat (ay. 47a). DI sisi lain, mereka juga
mengucapkan doa-doa yang panjang-panjang, padahal isi doanya sama sekali tidak
mencerminkan hubungan yang indah dengan Tuhan (ay. 47b). Mereka lupa esensi
paling dasar dari sebuah doa, yaitu komunikasi dengan Tuhan. Mereka lupa bahwa
komunikasi harusnya adalah komunikasi 2 arah, tetapi mereka hanya melakukan
ucapan yang 1 arah saja melalui doa mereka yang panjang-panjang itu. Mereka
tidak pernah menpersoalkan apa yang Tuhan ingin katakan, tetapi hanya sibuk
mengatakan apa yang mereka ingin minta dalam doa-doa mereka.
Ini adalah hal yang harus kita
waspadai. Bukan hanya mewaspadai terhadap orang-orang yang memiliki ciri-ciri
eperti ahli Taurat, akan tetapi juga mewaspadai diri kita supaya kita tidak
hidup seperti ahli Taurat. Kita harus menjaga diri kita supaya dalam segala hal
kita didapati sempurna, tidak ada maksud jahat atau licik di dalam hati kita,
serta pikiran, perkataan, dan perbuatan kita harus selaras dan tidak
bertentangan. Kita memang harus ahli dalam hal Firman Tuhan (khususnya
Perjanjian Baru), tetapi kita tidak boleh memiliki karakter seperti ahli Taurat
yang hanya tahu kebenaran tetapi tidak pernah mau melakukannya. Jangan sampai
kita mendapatkan hukuman yang akan diterima oleh para ahli Taurat, yaitu
hukuman yang lebih berat dari Tuhan, karena mereka tahu kebenaran tetapi tidak
mau melakukan kebenaran tersebut.
Bacaan
Alkitab: Lukas 20:45-47
20:45 Ketika semua orang banyak mendengarkan, Yesus berkata kepada
murid-murid-Nya:
20:46 "Waspadalah terhadap ahli-ahli Taurat yang suka berjalan-jalan
memakai jubah panjang dan suka menerima penghormatan di pasar, yang suka duduk
di tempat terdepan di rumah ibadat dan di tempat terhormat dalam perjamuan,
20:47 yang menelan rumah janda-janda dan yang mengelabui mata orang dengan
doa yang panjang-panjang. Mereka itu pasti akan menerima hukuman yang lebih
berat."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.