Rabu, 15 Maret 2017
Bacaan
Alkitab: Roma 16:17-18
Tetapi aku menasihatkan kamu, saudara-saudara, supaya kamu waspada terhadap
mereka, yang bertentangan dengan pengajaran yang telah kamu terima, menimbulkan
perpecahan dan godaan. Sebab itu hindarilah mereka! (Rm 16:17)
Kewaspadaan Umat Perjanjian Baru (7): terhadap
Orang-orang yang Menentang Kebenaran
Salah satu hal lain yang perlu menjadi
kewaspadaan bagi umat Perjanjian Baru adalah terhadap orang-orang yang
menentang kebenaran (ay. 17a). Dalam hal ini kita perlu mengerti bahwa dalam
dunia ini, ada beberapa tipe orang, antara lain: 1) orang-orang yang berjuang
untuk hidup dalam kebenaran; 2) orang-orang yang cuek terhadap kebenaran; 3)
orang-orang yang hanya ingin terlihat benar; 4) orang-orang yang tidak suka
dengan orang yang hidup benar; 5) orang-orang yang tidak mau hidup benar; dan
6) orang-orang yang nyata-nyata menentang kebenaran. Sebenarnya, mulai dari
kategori 3 di atas adalah mereka yang berbahaya karena mereka bisa jadi adalah
orang yang munafik. Sedangkan mulai dari kategori 4 s.d. 6 di atas juga adalah
mereka yang lebih berbahaya lagi karena mereka tidak mau berada di sisi yang
benar dan justru akan menentang orang-orang yang mau berjuang untuk hidup dalam
kebenaran.
Dalam kitab Roma, Paulus mengingatkan
jemaat di kota Roma untuk waspada terhadap mereka yang menentang kebenaran. Ini
tidak hanya berbicara tentang orang-orang di luar jemaat (misalnya mereka yang
menganiaya orang Kristen), akan tetapi juga berbicara tentang orang-orang yang
berada di dalam jemaat. Hal ini terlihat dari kalimat Paulus yang menulis bahwa
mereka adalah orang-orang yang bertentangan dengan pengajaran yang telah
diterima oleh jemaat (yang disampaikan oleh Paulus) (ay. 17b). Dalam hal ini
kita akan melihat ciri-ciri dari orang-orang yang menentang kebenaran, yaitu:
· 1) Menimbulkan
perpecahan dan godaan (ay. 17c)
Dalam hal
ini, mereka yang menentang kebenaran akan menimbulkan perpecahan dan godaan.
Perpecahan, karena perbedaan antara mereka yang berjuang untuk hidup benar
dengan mereka yang menentang kebenaran akan semakin meruncing, hingga bisa
terjadi konflik dan perpecahan. Jika perpecahan terjadi karena konflik antara
sisi yang benar dan sisi yang tidak benar, maka perpecahan itu kemungkinan
besar akan terjadi, dan memang harus terjadi, supaya nyata siapa yang tahan uji
dan yang tidak (1 Kor 11:19). Jika tidak sampai terjadi perpecahan pun, mereka
yang menentang kebenaran akan senantiasa berusaha untuk menggoda jemaat supaya
mengikuti jalan hidupnya. Tidak heran mereka yang menentang kebenaran akan
menunjukkan “bukti” bahwa hidup benar itu tidak bisa dinikmati, tetapi justru
hidup tidak benar maka mereka akan bisa menikmati hidup, menikmati kekayaan
(dari sumber yang tidak halal), atau menikmati kebebasan berbuat dosa. Godaan
ini akan senantiasa membuat jemaat harus memilih di antara dua sisi, sisi yang
benar atau sisi yang tidak benar. Ini adalah ujian yang akan memisahkan mana
jemaat yang memiliki kualitas iman yang tinggi dan mana jemaat yang belum
memiliki kualitas iman yang tinggi.
· 2) Tidak
melayani Kristus (ay. 18a)
Dalam hal
ini, dari luar orang-orang yang menentang kebenaran nampak seperti sedang
melayani Tuhan. Orang-orang seperti ini bisa saja mendapat bagian pelayanan
sebagai pemimpin pujian, sebagai singer, sebagai pemusik, bahkan mungkin
sebagai pengkhotbah dan pendeta. Namun jika kita mau meneliti kehidupan mereka
lebih dalam, sesungguhnya mereka tidak sedang melayani Tuhan. Pelayanan mereka
hanyalah omong kosong belaka di hadapan Tuhan. Mungkin inilah salah satu ciri
orang-orang yang akan ditolak Tuhan pada hari penghakiman meskipun di bumi
mereka sudah mengklaim bahwa mereka sudah melayani Tuhan (Mat 7:21-23).
· 3) Melayani
perut mereka sendiri (ay. 18b)
Jika mereka
tidak melayani Tuhan, lalu siapakah yang mereka layani? Mereka sesungguhnya
sedang melayani perut mereka sendiri. Atau dalam bahasa yang lebih bombastis:
mereka sesungguhnya sedang hidup untuk kepentingan diri sendiri dan membangun
kerajaan mereka sendiri di bumi ini. Mereka tidak mau berusaha untuk
mendatangkan kerajaan Tuhan di bumi ini seperti dalam Doa Bapa Kami, tetapi
mereka hanya ingin menjadi raja dalam kerajaan yang mereka bangun di bumi ini,
dan tidak pernah menjadikan Tuhan sebagai Raja dalam hidup mereka.
· 4) Menggunakan
kata-kata yang muluk-muluk (ay. 18c)
Dalam gaya
bicaranya sehari-hari, mereka sering menggunakan kata-kata yang “tinggi” dan
muluk-muluk. Satu-satunya tujuan mereka berbicara dalam bahasa yang muluk-muluk
adalah supaya mereka bisa menjadi terhormat di mata orang lain. Dalam hal ini,
jika mereka yang menentang kebenaran tidak memiliki jabatan pelayanan tertentu
di gereja atau persekutuan, maka mungkin dampaknya tidak akan terlalu besar.
Tetapi akan sangat berbahaya jika mereka yang menentang kebenaran justru
memiliki jabatan pelayanan tertentu. Ini akan membuat pelayanan mereka hanya
berorientasi pada kata-kata dan bukan pada tindakan, hanya berorientasi pada
wacana semata tanpa perbuatan nyata yang dapat dilihat dan dinikmati orang
lain.
· 5) Menipu
orang yang tulus dengan menggunakan bahasa yang manis (ay. 18d)
Salah satu
bahaya yang nyata yang disebabkan oleh orang-orang yang menentang kebenaran
adalah fakta bahwa mereka tidak tangung-tanggung ingin menyeret orang-orang ke
dalam pihak mereka. Mereka tidak menyayangkan orang-orang yang sebenarnya
memiliki niat tulus untuk beribadah, atau niat tulus untuk berjuang hidup
benar. Kepada kelompok orang-orang seperti ini, mereka akan mencoba untuk
mempengaruhi bahkan menipu dengan menggunakan bahasa yang manis. Bahasa ini
begitu manis sehingga sangat sulit untuk menebak maksud dan tujuannya. Orang
yang hanya memiliki ketulusan tanpa memiliki kecerdikan, akan dapat tertipu
dengan kata-kata yang terlihat manis itu (Mat 10:16)
Menghadapi orang-orang seperti ini,
yaitu mereka yang senantiasa menentang kebenaran, kita harus senantiasa
waspada. Bahkan Paulus dengan tegas mengatakan agar kita menghindari mereka
(ay. 17d). Ini adalah peringatan yang sangat keras bagi kita yang mau berjuang
untuk hidup di dalam kebenaran. Akan ada masa dimana kebenaran yang kita miliki
akan coba diserang habis-habisan oleh mereka yang menentang kebenaran. Di situ
kita diuji apakah kebenaran yang kita miliki mampu kita pertahankan, atau
justru lambat laun semakin menyusut dan akhirnya lenyap. Mereka yang menentang
kebenaran bisa saja ada di persekutuan atau gereja kita. Pelajarilah
ciri-cirinya, dan waspadalah terhadap para penentang kebenaran itu. Jangan
biarkan pihak yang benar kalah dari pihak yang menentang kebenaran.
Bacaan
Alkitab: Roma 16:17-18
16:17 Tetapi aku menasihatkan kamu, saudara-saudara, supaya kamu waspada
terhadap mereka, yang bertentangan dengan pengajaran yang telah kamu terima,
menimbulkan perpecahan dan godaan. Sebab itu hindarilah mereka!
16:18 Sebab orang-orang demikian tidak melayani Kristus, Tuhan kita, tetapi
melayani perut mereka sendiri. Dan dengan kata-kata mereka yang muluk-muluk dan
bahasa mereka yang manis mereka menipu orang-orang yang tulus hatinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.