Selasa, 14 Maret 2017

Kewaspadaan Umat Perjanjian Baru (7): terhadap Orang-orang yang Menentang Kebenaran

Rabu, 15 Maret 2017
Bacaan Alkitab: Roma 16:17-18
Tetapi aku menasihatkan kamu, saudara-saudara, supaya kamu waspada terhadap mereka, yang bertentangan dengan pengajaran yang telah kamu terima, menimbulkan perpecahan dan godaan. Sebab itu hindarilah mereka! (Rm 16:17)


Kewaspadaan Umat Perjanjian Baru (7): terhadap Orang-orang yang Menentang Kebenaran


Salah satu hal lain yang perlu menjadi kewaspadaan bagi umat Perjanjian Baru adalah terhadap orang-orang yang menentang kebenaran (ay. 17a). Dalam hal ini kita perlu mengerti bahwa dalam dunia ini, ada beberapa tipe orang, antara lain: 1) orang-orang yang berjuang untuk hidup dalam kebenaran; 2) orang-orang yang cuek terhadap kebenaran; 3) orang-orang yang hanya ingin terlihat benar; 4) orang-orang yang tidak suka dengan orang yang hidup benar; 5) orang-orang yang tidak mau hidup benar; dan 6) orang-orang yang nyata-nyata menentang kebenaran. Sebenarnya, mulai dari kategori 3 di atas adalah mereka yang berbahaya karena mereka bisa jadi adalah orang yang munafik. Sedangkan mulai dari kategori 4 s.d. 6 di atas juga adalah mereka yang lebih berbahaya lagi karena mereka tidak mau berada di sisi yang benar dan justru akan menentang orang-orang yang mau berjuang untuk hidup dalam kebenaran.

Dalam kitab Roma, Paulus mengingatkan jemaat di kota Roma untuk waspada terhadap mereka yang menentang kebenaran. Ini tidak hanya berbicara tentang orang-orang di luar jemaat (misalnya mereka yang menganiaya orang Kristen), akan tetapi juga berbicara tentang orang-orang yang berada di dalam jemaat. Hal ini terlihat dari kalimat Paulus yang menulis bahwa mereka adalah orang-orang yang bertentangan dengan pengajaran yang telah diterima oleh jemaat (yang disampaikan oleh Paulus) (ay. 17b). Dalam hal ini kita akan melihat ciri-ciri dari orang-orang yang menentang kebenaran, yaitu:

·        1) Menimbulkan perpecahan dan godaan (ay. 17c)
Dalam hal ini, mereka yang menentang kebenaran akan menimbulkan perpecahan dan godaan. Perpecahan, karena perbedaan antara mereka yang berjuang untuk hidup benar dengan mereka yang menentang kebenaran akan semakin meruncing, hingga bisa terjadi konflik dan perpecahan. Jika perpecahan terjadi karena konflik antara sisi yang benar dan sisi yang tidak benar, maka perpecahan itu kemungkinan besar akan terjadi, dan memang harus terjadi, supaya nyata siapa yang tahan uji dan yang tidak (1 Kor 11:19). Jika tidak sampai terjadi perpecahan pun, mereka yang menentang kebenaran akan senantiasa berusaha untuk menggoda jemaat supaya mengikuti jalan hidupnya. Tidak heran mereka yang menentang kebenaran akan menunjukkan “bukti” bahwa hidup benar itu tidak bisa dinikmati, tetapi justru hidup tidak benar maka mereka akan bisa menikmati hidup, menikmati kekayaan (dari sumber yang tidak halal), atau menikmati kebebasan berbuat dosa. Godaan ini akan senantiasa membuat jemaat harus memilih di antara dua sisi, sisi yang benar atau sisi yang tidak benar. Ini adalah ujian yang akan memisahkan mana jemaat yang memiliki kualitas iman yang tinggi dan mana jemaat yang belum memiliki kualitas iman yang tinggi.

·       2) Tidak melayani Kristus (ay. 18a)
Dalam hal ini, dari luar orang-orang yang menentang kebenaran nampak seperti sedang melayani Tuhan. Orang-orang seperti ini bisa saja mendapat bagian pelayanan sebagai pemimpin pujian, sebagai singer, sebagai pemusik, bahkan mungkin sebagai pengkhotbah dan pendeta. Namun jika kita mau meneliti kehidupan mereka lebih dalam, sesungguhnya mereka tidak sedang melayani Tuhan. Pelayanan mereka hanyalah omong kosong belaka di hadapan Tuhan. Mungkin inilah salah satu ciri orang-orang yang akan ditolak Tuhan pada hari penghakiman meskipun di bumi mereka sudah mengklaim bahwa mereka sudah melayani Tuhan (Mat 7:21-23).

·        3) Melayani perut mereka sendiri (ay. 18b)
Jika mereka tidak melayani Tuhan, lalu siapakah yang mereka layani? Mereka sesungguhnya sedang melayani perut mereka sendiri. Atau dalam bahasa yang lebih bombastis: mereka sesungguhnya sedang hidup untuk kepentingan diri sendiri dan membangun kerajaan mereka sendiri di bumi ini. Mereka tidak mau berusaha untuk mendatangkan kerajaan Tuhan di bumi ini seperti dalam Doa Bapa Kami, tetapi mereka hanya ingin menjadi raja dalam kerajaan yang mereka bangun di bumi ini, dan tidak pernah menjadikan Tuhan sebagai Raja dalam hidup mereka.

·        4) Menggunakan kata-kata yang muluk-muluk (ay. 18c)
Dalam gaya bicaranya sehari-hari, mereka sering menggunakan kata-kata yang “tinggi” dan muluk-muluk. Satu-satunya tujuan mereka berbicara dalam bahasa yang muluk-muluk adalah supaya mereka bisa menjadi terhormat di mata orang lain. Dalam hal ini, jika mereka yang menentang kebenaran tidak memiliki jabatan pelayanan tertentu di gereja atau persekutuan, maka mungkin dampaknya tidak akan terlalu besar. Tetapi akan sangat berbahaya jika mereka yang menentang kebenaran justru memiliki jabatan pelayanan tertentu. Ini akan membuat pelayanan mereka hanya berorientasi pada kata-kata dan bukan pada tindakan, hanya berorientasi pada wacana semata tanpa perbuatan nyata yang dapat dilihat dan dinikmati orang lain.

·        5) Menipu orang yang tulus dengan menggunakan bahasa yang manis (ay. 18d)
Salah satu bahaya yang nyata yang disebabkan oleh orang-orang yang menentang kebenaran adalah fakta bahwa mereka tidak tangung-tanggung ingin menyeret orang-orang ke dalam pihak mereka. Mereka tidak menyayangkan orang-orang yang sebenarnya memiliki niat tulus untuk beribadah, atau niat tulus untuk berjuang hidup benar. Kepada kelompok orang-orang seperti ini, mereka akan mencoba untuk mempengaruhi bahkan menipu dengan menggunakan bahasa yang manis. Bahasa ini begitu manis sehingga sangat sulit untuk menebak maksud dan tujuannya. Orang yang hanya memiliki ketulusan tanpa memiliki kecerdikan, akan dapat tertipu dengan kata-kata yang terlihat manis itu (Mat 10:16)

Menghadapi orang-orang seperti ini, yaitu mereka yang senantiasa menentang kebenaran, kita harus senantiasa waspada. Bahkan Paulus dengan tegas mengatakan agar kita menghindari mereka (ay. 17d). Ini adalah peringatan yang sangat keras bagi kita yang mau berjuang untuk hidup di dalam kebenaran. Akan ada masa dimana kebenaran yang kita miliki akan coba diserang habis-habisan oleh mereka yang menentang kebenaran. Di situ kita diuji apakah kebenaran yang kita miliki mampu kita pertahankan, atau justru lambat laun semakin menyusut dan akhirnya lenyap. Mereka yang menentang kebenaran bisa saja ada di persekutuan atau gereja kita. Pelajarilah ciri-cirinya, dan waspadalah terhadap para penentang kebenaran itu. Jangan biarkan pihak yang benar kalah dari pihak yang menentang kebenaran.



Bacaan Alkitab: Roma 16:17-18
16:17 Tetapi aku menasihatkan kamu, saudara-saudara, supaya kamu waspada terhadap mereka, yang bertentangan dengan pengajaran yang telah kamu terima, menimbulkan perpecahan dan godaan. Sebab itu hindarilah mereka!
16:18 Sebab orang-orang demikian tidak melayani Kristus, Tuhan kita, tetapi melayani perut mereka sendiri. Dan dengan kata-kata mereka yang muluk-muluk dan bahasa mereka yang manis mereka menipu orang-orang yang tulus hatinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.