Minggu, 26 Maret 2017
Bacaan
Alkitab: Yeremia 6:27-30
Aku telah mengangkat engkau di antara umat-Ku sebagai penguji, engkau harus
tahu bagaimana menyelidikinya, dan harus menguji tingkah langkah mereka. (Yer
6:27)
Diangkat Tuhan sebagai Penguji
Ketika kita mendengar kata “penguji”, apa
yang ada di benak kita? Saya sendiri ketika mendengar kata “penguji”, saya
teringat kepada penguji skripsi dimana mahasiswa harus dapat
mempertanggungjawabkan tulisan skripsinya kepada para dosen penguji. Kata “penguji”
pada intinya adalah orang yang menguji atau melakukan pengujian. Menguji
sendiri bisa diartikan sebagai melakukan percobaan untuk mengetahui mutu atau
kualitas sesuatu. Dalam contoh yang saya berikan di atas, seorang dosen menguji
akan menanyai mahasiswa supaya ia mengerti kualitas atau mutu tulisan skripsi
yang dibuat oleh mahasiswa tersebut, apakah ia benar-benar menguasai topik yang
dipilih, atau ia hanya mencontek karya orang lain tanpa mengerti substansinya.
Dalam bacaan Alkitab kita hari ini,
kita membaca bagaimana Tuhan mengangkat Yeremia sebagai seorang penguji (ay.
27a). Dalam hal ini, Tuhan memberi tugas kepada Yeremia untuk mengetahui cara
untuk mengerti kualitas iman yang dimiliki umat Israel (ay. 27b). Yeremia juga
harus menguji (melihat kualitas) dari tingkah laku mereka (ay. 27c).
Permasalahan yang dihadapi Yeremia tidaklah sederhana. Jika dilihat dari sudut
pandang liturgi agama Yahudi, apa yang dilakukan oleh umat Israel sudah benar
dan tidak ada salahnya. Mereka mempersembahkan korban kepada Tuhan, mereka
memberi persembahan ke Bait Suci, dan lain sebagainya. Namun demikian, Tuhan memberi
petunjuk kepada Yeremia bahwa ternyata Yeremia harus menguji umat Israel lebih
dalam lagi.
Memang benar, pada masa Yeremia hidup,
para imam tetap melakukan ibadah seperti biasa, masih ada pengorbanan domba di
Bait Suci, dan lain sebagainya. Namun demikian, di mata Tuhan, umat Israel
adalah pendurhaka belaka (ay. 28a). Mereka suka berjalan kesana kemari untuk
mengucapkan perkataan fitnah (ay. 28b). Sesungguhnya mereka sedang berlaku
busuk di hadapan Tuhan (ay. 28c).
Tuhan menggambarkan kehidupan umat
Israel seperti seseorang yang sedang melebur logam. Dalam proses peleburan
logam itu, ia menginginkan supaya muncul logam yang berharga seperti emas.
Namun demikian, apa yang keluar dari dalam api hanyalah logam-logam yang tidak
berharga (ay. 29a). Si pelebur terus menerus melebur logam untuk mencari emas,
yaitu logam-logam yang berkualitas tinggi dan berharga tinggi. Akan tetapi, ternyata
sangat sulit mencari yang benar di antara yang jahat. Si pelebur ingin menguji
kualitas logam, yaitu logam yang murni tanpa campuran, tetapi sulit
memperolehnya (ay. 29b).
Ini adalah gambaran bagaimana beratnya tugas
Yeremia sebagai penguji umat Israel. Bahkan hingga akhirnya, di hadapan Tuhan,
mereka bagaikan perak yang ditolak. Ketika Tuhan mengharapkan kualitas seperti
emas dari hasil pengujian, maksimal mereka hanya memiliki kualitas seperti
perak. Itu adalah kualitas yang tetap ditolak oleh Tuhan (ay. 30). Tuhan ingin
standar seperti emas, dan umat Israel harus berjuang untuk mampu memiliki
standar emas tersebut.
Kita pun memiliki persoalan dan
tantangan yang sama. Mungkin ada di antara kita yang diangkat Tuhan sebagai
penguji, di situlah tugas kita tidak mudah. Kita harus dapat menguji orang lain
dan juga menjaga kualitas iman kita. Semua orang (termasuk mereka yang diangkat
sebagai penguji) akan diuji juga oleh Tuhan. Apa hasilnya ketika Tuhan menguji
kita? Apakah kita memiliki kualitas seperti emas? Jika belum, maka mari kita
berjuang untuk menjadi emas di hadapan Tuhan, sehingga ketika saat itu tiba,
ketika Tuhan menguji kita, maka kita akan timbul seperti emas (Ay 23:10).
Bacaan
Alkitab: Yeremia 6:27-30
6:27 Aku telah mengangkat engkau di antara umat-Ku sebagai penguji, engkau
harus tahu bagaimana menyelidikinya, dan harus menguji tingkah langkah mereka.
6:28 Semua mereka adalah pendurhaka belaka, berjalan kian kemari sebagai
pemfitnah; sekaliannya mereka berlaku busuk!
6:29 Puputan sudah mengembus, tetapi yang keluar dari api hanya timah
hitam, tembaga dan besi. Sia-sia orang melebur terus-menerus, tetapi
orang-orang yang jahat tidak terpisahkan.
6:30 Sebutkanlah mereka perak yang ditolak, sebab TUHAN telah menolak
mereka!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.