Sabtu, 25 Maret 2017
Bacaan
Alkitab: Yeremia 5:30-31
Para nabi bernubuat palsu dan para imam mengajar dengan sewenang-wenang,
dan umat-Ku menyukai yang demikian! Tetapi apakah yang akan kamu perbuat,
apabila datang kesudahannya? (Yer 5:31)
Ketika Umat Menyukai Nubuat Palsu dan Ajaran yang
Sewenang-wenang
Beberapa waktu terakhir ini, negara
kita dihebohkan dengan berita-berita palsu dan bohong (hoax) yang disebarkan
oleh oknum-oknum tertentu untuk mengacaukan dan memecah belah bangsa kita.
Begitu banyak berita hoax yang kita terima sehingga kita tanpa sadar juga ikut
meneruskan berita hoax tersebut. Di sisi lain, banyak orang juga sudah tidak mampu
lagi membedakan mana yang benar dan mana yang salah, atau lebih tepatnya mana
yang benar dan mana yang palsu. Dalam beberapa kejadian, ada orang yang
terpengaruh dengan berita hoax atau berita palsu tersebut sehingga sudah tidak
dapat lagi berpikir dengan sehat, dan berita yang jelas-jelas palsu itu pun
diterima mentah-mentah sebagai suatu “kebenaran”.
Ini adalah suatu hal yang sangat
dahsyat dan ngeri yang terjadi di negeri kita (ay. 30). Namun demikian,
peristiwa yang hampir serupa juga pernah terjadi ribuat tahun yang lalu yaitu
di masa Yeremia hidup. Pada waktu itu, kehidupan rohani bangsa Israel sangatlah
rendah. Alkitab menulis bahwa para nabi bernubuat palsu (ay. 31a). Nabi yang
seharusnya adalah penyambung lidah Tuhan, yang menyuarakan suara Tuhan, justru
menyampaikan nubuatan yang palsu. Anehnya, rakyat juga lebih merasa senang
dengan nubuatan-nubuatan yang palsu tersebut (ay. 31c). Rakyat Israel sudah
tidak lagi mencari apa yang benar, tetapi lebih mencari apa yang menyenangkan
telinga.
Sama halnya dengan para imam yang
seharusnya mengajarkan hukum Taurat dengan benar. Mereka ternyata mengajar dengan
sewenang-wenang (ay. 31b). Dalam hal ini para imam sudah tidak mempedulikan
lagi apakah yang mereka ajarkan adalah kebenaran atau tidak, apakah yang mereka
ajarkan sungguh-sungguh perintah Tuhan atau tidak. Yang terpenting jabatan
mereka aman sebagai imam, penghasilan mereka tidak berkurang namun semakin
bertambah, dan juga mereka menjadi semakin terhormat di mata masyarakat.
Bukankah hal ini juga sepertinya
terjadi di sebagian besar gereja Tuhan? Kebanyakan orang Kristen saat ini sudah
tidak sanggup lagi menerima ajaran yang benar dan murni. Jika ada pengkhotbah
atau pendeta yang “galak” dalam artian menyampaikan kebenaran yang murni dan
tidak kompromi, maka hampir pasti pendeta tersebut tidak akan laku berkhotbah.
Jemaatnya sendiri mungkin banyak yang mundur, sehingga mau tidak mau dosis
khotbahnya harus dikurangi. Rata-rata jemaat saat ini tidak mau diajak untuk
bertobat dan meninggalkan kesenangan hidupnya. Mereka ingin khotbah-khotbah dimana
mereka bolehtetap menikmati kesenangan hidup di dunia ini, sekaligus ingin
berkat Tuhan dan juga masuk surga dengan mudah. Jika kita adalah seorang
pendeta dan menghadapi jemaat macam ini, apa yang akan kita lakukan? Kompromi
terhadap keinginan jemaat, atau konsisten mengabarkan kebenaran?
Tuhan mengingatkan bahwa kondisi
tersebut mungkin bisa saja terjadi, terlebih di akhir zaman dimana banyak orang
akan menutup telinganya untuk kebenaran tetapi akan membukanya untuk dongeng (2
Tim 4:4). Tetapi pada akhirnya, Tuhan berfirman bahwa suatu saat nanti akan
datang kesudahannya, yaitu ketika semua orang harus menghadap tahta pengadilan
Tuhan. Jika saat itu tiba, apa jawaban kita kepada Tuhan? Tuhan akan menuntut
hidup kita semua, apakah para nabi menyuarakan nubuat yang benar atau yang
palsu? Apakah para imam mengajarkan yang benar atau yang palsu? Dan apakah
jemaat Tuhan menyukai yang benar atau yang palsu? Kira-kira, jawaban apa yang
akan kita berikan kepada-Nya?
Bacaan
Alkitab: Yeremia 5:30-31
5:30 Kedahsyatan dan kengerian terjadi di negeri ini:
5:31 Para nabi bernubuat palsu dan para imam mengajar dengan
sewenang-wenang, dan umat-Ku menyukai yang demikian! Tetapi apakah yang akan
kamu perbuat, apabila datang kesudahannya?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.