Kamis, 23 Maret 2017

Ketika Umat Menyukai Nubuat Palsu dan Ajaran yang Sewenang-wenang



Sabtu, 25 Maret 2017
Bacaan Alkitab: Yeremia 5:30-31
Para nabi bernubuat palsu dan para imam mengajar dengan sewenang-wenang, dan umat-Ku menyukai yang demikian! Tetapi apakah yang akan kamu perbuat, apabila datang kesudahannya? (Yer 5:31)


Ketika Umat Menyukai Nubuat Palsu dan Ajaran yang Sewenang-wenang


Beberapa waktu terakhir ini, negara kita dihebohkan dengan berita-berita palsu dan bohong (hoax) yang disebarkan oleh oknum-oknum tertentu untuk mengacaukan dan memecah belah bangsa kita. Begitu banyak berita hoax yang kita terima sehingga kita tanpa sadar juga ikut meneruskan berita hoax tersebut. Di sisi lain, banyak orang juga sudah tidak mampu lagi membedakan mana yang benar dan mana yang salah, atau lebih tepatnya mana yang benar dan mana yang palsu. Dalam beberapa kejadian, ada orang yang terpengaruh dengan berita hoax atau berita palsu tersebut sehingga sudah tidak dapat lagi berpikir dengan sehat, dan berita yang jelas-jelas palsu itu pun diterima mentah-mentah sebagai suatu “kebenaran”.

Ini adalah suatu hal yang sangat dahsyat dan ngeri yang terjadi di negeri kita (ay. 30). Namun demikian, peristiwa yang hampir serupa juga pernah terjadi ribuat tahun yang lalu yaitu di masa Yeremia hidup. Pada waktu itu, kehidupan rohani bangsa Israel sangatlah rendah. Alkitab menulis bahwa para nabi bernubuat palsu (ay. 31a). Nabi yang seharusnya adalah penyambung lidah Tuhan, yang menyuarakan suara Tuhan, justru menyampaikan nubuatan yang palsu. Anehnya, rakyat juga lebih merasa senang dengan nubuatan-nubuatan yang palsu tersebut (ay. 31c). Rakyat Israel sudah tidak lagi mencari apa yang benar, tetapi lebih mencari apa yang menyenangkan telinga.

Sama halnya dengan para imam yang seharusnya mengajarkan hukum Taurat dengan benar. Mereka ternyata mengajar dengan sewenang-wenang (ay. 31b). Dalam hal ini para imam sudah tidak mempedulikan lagi apakah yang mereka ajarkan adalah kebenaran atau tidak, apakah yang mereka ajarkan sungguh-sungguh perintah Tuhan atau tidak. Yang terpenting jabatan mereka aman sebagai imam, penghasilan mereka tidak berkurang namun semakin bertambah, dan juga mereka menjadi semakin terhormat di mata masyarakat.

Bukankah hal ini juga sepertinya terjadi di sebagian besar gereja Tuhan? Kebanyakan orang Kristen saat ini sudah tidak sanggup lagi menerima ajaran yang benar dan murni. Jika ada pengkhotbah atau pendeta yang “galak” dalam artian menyampaikan kebenaran yang murni dan tidak kompromi, maka hampir pasti pendeta tersebut tidak akan laku berkhotbah. Jemaatnya sendiri mungkin banyak yang mundur, sehingga mau tidak mau dosis khotbahnya harus dikurangi. Rata-rata jemaat saat ini tidak mau diajak untuk bertobat dan meninggalkan kesenangan hidupnya. Mereka ingin khotbah-khotbah dimana mereka bolehtetap menikmati kesenangan hidup di dunia ini, sekaligus ingin berkat Tuhan dan juga masuk surga dengan mudah. Jika kita adalah seorang pendeta dan menghadapi jemaat macam ini, apa yang akan kita lakukan? Kompromi terhadap keinginan jemaat, atau konsisten mengabarkan kebenaran?

Tuhan mengingatkan bahwa kondisi tersebut mungkin bisa saja terjadi, terlebih di akhir zaman dimana banyak orang akan menutup telinganya untuk kebenaran tetapi akan membukanya untuk dongeng (2 Tim 4:4). Tetapi pada akhirnya, Tuhan berfirman bahwa suatu saat nanti akan datang kesudahannya, yaitu ketika semua orang harus menghadap tahta pengadilan Tuhan. Jika saat itu tiba, apa jawaban kita kepada Tuhan? Tuhan akan menuntut hidup kita semua, apakah para nabi menyuarakan nubuat yang benar atau yang palsu? Apakah para imam mengajarkan yang benar atau yang palsu? Dan apakah jemaat Tuhan menyukai yang benar atau yang palsu? Kira-kira, jawaban apa yang akan kita berikan kepada-Nya?



Bacaan Alkitab: Yeremia 5:30-31
5:30 Kedahsyatan dan kengerian terjadi di negeri ini:
5:31 Para nabi bernubuat palsu dan para imam mengajar dengan sewenang-wenang, dan umat-Ku menyukai yang demikian! Tetapi apakah yang akan kamu perbuat, apabila datang kesudahannya?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.