Sabtu, 11 Maret 2017
Bacaan
Alkitab: Matius 16:5-12
Yesus berkata kepada mereka: "Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap
ragi orang Farisi dan Saduki." (Mat 16:6)
Kewaspadaan Umat Perjanjian Baru (3): terhadap Ragi Orang
Farisi dan Saduki
Dalam renungan kita pada hari ini, kita
kembali akan belajar tentang hal-hal yang harus kita waspadai. Pada bagian 3
dari rangkaian topik mengenai kewaspadaan umat Perjanjian Baru, kita akan
belajar untuk tetap waspada terhadap ragi orang Farisi dan orang Saduki (ay.
6).
Latar belakang dari perkataan Tuhan
Yesus pada ayat 6 tersebut adalah ketika mereka sedang menyeberang danau,
ternyata mereka lupa membawa roti (ay. 5). Alkitab memang tidak menjelaskan
lebih lanjut mengenai mengapa mereka lupa membawa roti, apakah karena
terburu-buru atau karena memang tidak mempersiapkan dengan baik. Akan tetapi,
karena latar belakang itulah murid-murid Tuhan Yesus jadi tidak dapat menangkap
makna sebenarnya dari perkataan Tuhan Yesus tersebut. Mereka justru mengira Tuhan
Yesus sedang menyindir mereka karena mereka lupa membawa roti (ay. 7).
Padahal, maksud Tuhan Yesus sangat jauh
berbeda dari apa yang mereka pikirkan. Oleh karena itu Tuhan Yesus menhardik murid-murid-Nya, bahkan
menyebut mereka sebagai orang yang kurang percaya (ay. 8). Apa yang ada di
pikiran Tuhan Yesus sama sekali tidak “nyambung” dengan apa yang ada di pikiran
murid-murid. Karena beberapa waktu sebelumnya Tuhan Yesus membuat mujizat
memberi makan 5.000 orang dengan 5 roti (ay. 9), serta memberi makan 4.000
orang dengan 7 roti (ay. 10), dan belum lagi sisanya yang berbakul-bakul
jumlahnya, murid-murid Tuhan Yesus mengira bahwa perkataan tentang ragi itu
hanya berhubungan dengan roti secara jasmani, padahal sebenarnya bukan itu yang
Tuhan Yesus maksudkan (ay. 11).
Pada waktu itulah, murid-murid Tuhan
Yesus baru mengerti apa maksud perkataan Tuhan Yesus terkait ragi orang Farisi
dan Saduki. Yang dimaksud dengan ragi dalam hal ini adalah ajarannya, yaitu
ajaran orang Farisi dan orang Saduki (ay. 12). Sebenarnya orang Farisi dan
orang Saduki juga mengajar bangsa Israel berdasarkan hukum Taurat. Akan tetapi,
setidaknya mereka melakukan 2 kesalahan fatal, yaitu: 1) menambahkan adat
istiadat Yahudi sebagai hal yang “sejajar” dengan Hukum Taurat; dan 2) mengajarkan
Hukum Taurat secara tidak proporsional untuk kepentingan mereka sendiri.
Dalam hal ini, ajaran orang Farisi dan
Saduki ibarat seperti ragi yang dicampurkan ke dalam adonan roti. Ragi itu
memang bentuknya sangat kecil, tetapi ketika dicampurkan dan dibiarkan bereaksi
dengan adonan, maka ragi itu akan mempengaruhi adonan tersebut. Dalam hal ini,
tepatlah yang dikatakan Firman Tuhan dalam ayat lain yang mengatakan bahwa
sedikit ragi dapat mengkhamiri seluruh adonan (1 Kor 5:6, Gal 5:9). Sehingga
dalam hal ini, kita harus waspada supaya jangan sampai hidup kita ternyata
“dikhamiri” oleh ragi (ajaran) yang salah, yaitu ragi orang Farisi dan Saduki.
Ragi memang kecil dan sering dianggap
sepele. Hal ini yang membuat kita harus senantiasa waspada terhadap hal-hal
yang sering dipandang remeh. Justru ragi itu tidak boleh kita biarkan masuk ke
dalam hidup kita walau sekecil apapun. Karena ragi itu jika dibiarkan berada
dalam hidup kita, maka seiring berjalannya waktu, hidup kita akan terdampak
oleh ragi tersebut. Bayangkan jika hidup kita dikuasai oleh ajaran yang salah,
betapa sesatnya kita akan menyimpang dari jalan Tuhan seiring berjalannya
waktu.
Oeh karena itu, kita perlu waspada
terhadap ragi yang salah, dan justru harus mengkonsumsi ragi yang benar. Apakah
ragi yang benar itu? Ragi yang benar adalah ragi yang berasal dari surga, yaitu kebenaran yang
sungguh-sungguh benar. Jika tadi saya mengatakan bahwa kita harus membuang ragi
yang salah (yaitu ajaran yang salah seperti ajaran orang Farisi dan orang
Saduki), tetapi di sisi lain kita harus mengkonsumsi ragi yang benar, yang tak
lain dan tak bukan adalah kebenaran ilahi. Di situlah ragi yang benar itu akan
mengkhamiri seluruh adonan (yaitu hidup kita), supaya kita semakin berkenan di
hadapan Tuhan (Mat 13:33). Jangan biarkan hidup kita dikhamiri oleh ragi yang
salah, tetapi pilihlah ragi yang benar, yang akan mewarnai jiwa kita dengan
kebenaan Firman Tuhan setiap saat.
Bacaan
Alkitab: Matius 16:5-12
16:5 Pada waktu murid-murid Yesus menyeberang danau, mereka lupa membawa
roti.
16:6 Yesus berkata kepada mereka: "Berjaga-jagalah dan waspadalah
terhadap ragi orang Farisi dan Saduki."
16:7 Maka mereka berpikir-pikir dan seorang berkata kepada yang lain:
"Itu dikatakan-Nya karena kita tidak membawa roti."
16:8 Dan ketika Yesus mengetahui apa yang mereka perbincangkan, Ia berkata:
"Mengapa kamu memperbincangkan soal tidak ada roti? Hai orang-orang yang
kurang percaya!
16:9 Belum juga kamu mengerti? Tidak kamu ingat lagi akan lima roti untuk
lima ribu orang itu dan berapa bakul roti kamu kumpulkan kemudian?
16:10 Ataupun akan tujuh roti untuk empat ribu orang itu dan berapa bakul
kamu kumpulkan kemudian?
16:11 Bagaimana mungkin kamu tidak mengerti bahwa bukan roti yang
Kumaksudkan. Aku berkata kepadamu: Waspadalah terhadap ragi orang Farisi dan
Saduki."
16:12 Ketika itu barulah mereka mengerti bahwa bukan maksud-Nya supaya
mereka waspada terhadap ragi roti, melainkan terhadap ajaran orang Farisi dan
Saduki.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.