Jumat, 10 Maret 2017

Kewaspadaan Umat Perjanjian Baru (3): terhadap Ragi Orang Farisi dan Saduki



Sabtu, 11 Maret 2017
Bacaan Alkitab: Matius 16:5-12
Yesus berkata kepada mereka: "Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap ragi orang Farisi dan Saduki." (Mat 16:6)


Kewaspadaan Umat Perjanjian Baru (3): terhadap Ragi Orang Farisi dan Saduki


Dalam renungan kita pada hari ini, kita kembali akan belajar tentang hal-hal yang harus kita waspadai. Pada bagian 3 dari rangkaian topik mengenai kewaspadaan umat Perjanjian Baru, kita akan belajar untuk tetap waspada terhadap ragi orang Farisi dan orang Saduki (ay. 6). 

Latar belakang dari perkataan Tuhan Yesus pada ayat 6 tersebut adalah ketika mereka sedang menyeberang danau, ternyata mereka lupa membawa roti (ay. 5). Alkitab memang tidak menjelaskan lebih lanjut mengenai mengapa mereka lupa membawa roti, apakah karena terburu-buru atau karena memang tidak mempersiapkan dengan baik. Akan tetapi, karena latar belakang itulah murid-murid Tuhan Yesus jadi tidak dapat menangkap makna sebenarnya dari perkataan Tuhan Yesus tersebut. Mereka justru mengira Tuhan Yesus sedang menyindir mereka karena mereka lupa membawa roti (ay. 7).

Padahal, maksud Tuhan Yesus sangat jauh berbeda dari apa yang mereka pikirkan. Oleh karena itu Tuhan  Yesus menhardik murid-murid-Nya, bahkan menyebut mereka sebagai orang yang kurang percaya (ay. 8). Apa yang ada di pikiran Tuhan Yesus sama sekali tidak “nyambung” dengan apa yang ada di pikiran murid-murid. Karena beberapa waktu sebelumnya Tuhan Yesus membuat mujizat memberi makan 5.000 orang dengan 5 roti (ay. 9), serta memberi makan 4.000 orang dengan 7 roti (ay. 10), dan belum lagi sisanya yang berbakul-bakul jumlahnya, murid-murid Tuhan Yesus mengira bahwa perkataan tentang ragi itu hanya berhubungan dengan roti secara jasmani, padahal sebenarnya bukan itu yang Tuhan Yesus maksudkan (ay. 11).

Pada waktu itulah, murid-murid Tuhan Yesus baru mengerti apa maksud perkataan Tuhan Yesus terkait ragi orang Farisi dan Saduki. Yang dimaksud dengan ragi dalam hal ini adalah ajarannya, yaitu ajaran orang Farisi dan orang Saduki (ay. 12). Sebenarnya orang Farisi dan orang Saduki juga mengajar bangsa Israel berdasarkan hukum Taurat. Akan tetapi, setidaknya mereka melakukan 2 kesalahan fatal, yaitu: 1) menambahkan adat istiadat Yahudi sebagai hal yang “sejajar” dengan Hukum Taurat; dan 2) mengajarkan Hukum Taurat secara tidak proporsional untuk kepentingan mereka sendiri. 

Dalam hal ini, ajaran orang Farisi dan Saduki ibarat seperti ragi yang dicampurkan ke dalam adonan roti. Ragi itu memang bentuknya sangat kecil, tetapi ketika dicampurkan dan dibiarkan bereaksi dengan adonan, maka ragi itu akan mempengaruhi adonan tersebut. Dalam hal ini, tepatlah yang dikatakan Firman Tuhan dalam ayat lain yang mengatakan bahwa sedikit ragi dapat mengkhamiri seluruh adonan (1 Kor 5:6, Gal 5:9). Sehingga dalam hal ini, kita harus waspada supaya jangan sampai hidup kita ternyata “dikhamiri” oleh ragi (ajaran) yang salah, yaitu ragi orang Farisi dan Saduki.

Ragi memang kecil dan sering dianggap sepele. Hal ini yang membuat kita harus senantiasa waspada terhadap hal-hal yang sering dipandang remeh. Justru ragi itu tidak boleh kita biarkan masuk ke dalam hidup kita walau sekecil apapun. Karena ragi itu jika dibiarkan berada dalam hidup kita, maka seiring berjalannya waktu, hidup kita akan terdampak oleh ragi tersebut. Bayangkan jika hidup kita dikuasai oleh ajaran yang salah, betapa sesatnya kita akan menyimpang dari jalan Tuhan seiring berjalannya waktu.

Oeh karena itu, kita perlu waspada terhadap ragi yang salah, dan justru harus mengkonsumsi ragi yang benar. Apakah ragi yang benar itu? Ragi yang benar adalah ragi yang  berasal dari surga, yaitu kebenaran yang sungguh-sungguh benar. Jika tadi saya mengatakan bahwa kita harus membuang ragi yang salah (yaitu ajaran yang salah seperti ajaran orang Farisi dan orang Saduki), tetapi di sisi lain kita harus mengkonsumsi ragi yang benar, yang tak lain dan tak bukan adalah kebenaran ilahi. Di situlah ragi yang benar itu akan mengkhamiri seluruh adonan (yaitu hidup kita), supaya kita semakin berkenan di hadapan Tuhan (Mat 13:33). Jangan biarkan hidup kita dikhamiri oleh ragi yang salah, tetapi pilihlah ragi yang benar, yang akan mewarnai jiwa kita dengan kebenaan Firman Tuhan setiap saat.



Bacaan Alkitab: Matius 16:5-12
16:5 Pada waktu murid-murid Yesus menyeberang danau, mereka lupa membawa roti.
16:6 Yesus berkata kepada mereka: "Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap ragi orang Farisi dan Saduki."
16:7 Maka mereka berpikir-pikir dan seorang berkata kepada yang lain: "Itu dikatakan-Nya karena kita tidak membawa roti."
16:8 Dan ketika Yesus mengetahui apa yang mereka perbincangkan, Ia berkata: "Mengapa kamu memperbincangkan soal tidak ada roti? Hai orang-orang yang kurang percaya!
16:9 Belum juga kamu mengerti? Tidak kamu ingat lagi akan lima roti untuk lima ribu orang itu dan berapa bakul roti kamu kumpulkan kemudian?
16:10 Ataupun akan tujuh roti untuk empat ribu orang itu dan berapa bakul kamu kumpulkan kemudian?
16:11 Bagaimana mungkin kamu tidak mengerti bahwa bukan roti yang Kumaksudkan. Aku berkata kepadamu: Waspadalah terhadap ragi orang Farisi dan Saduki."
16:12 Ketika itu barulah mereka mengerti bahwa bukan maksud-Nya supaya mereka waspada terhadap ragi roti, melainkan terhadap ajaran orang Farisi dan Saduki.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.