Kamis, 09 Agustus 2012

Bukan Karena Kecakapan Kita sehingga Tuhan Memilih Kita


Selasa, 7 Agustus 2012
Bacaan Alkitab: 1 Korintus 1:26-31
Dan apa yang tidak terpandang dan yang hina bagi dunia, dipilih Allah, bahkan apa yang tidak berarti, dipilih Allah untuk meniadakan apa yang berarti.” (1 Kor 1:28)


Bukan Karena Kecakapan Kita sehingga Tuhan Memilih Kita


Dalam Alkitab, kita sering melihat bagaimana Tuhan memilih para pelayan dan hamba-hambaNya yang berasal dari golongan orang biasa, dengan segala kekurangan mereka. Hal paling nyata dapat kita lihat dari 12 murid Yesus yang dipilihNya dari orang-orang biasa, dari nelayan, pemungut cukai, bahkan orang Zelot. Jika kita lihat perjalanan gereja dari zaman gereja mula-mula hingga saat ini, kita pun dapat menemukan banyak orang-orang yang dipakai Tuhan secara luar biasa yang berasal dari golongan orang biasa. Mungkin saja para pendeta atau hamba Tuhan yang melayani kita di gereja kita masing-masing ada yang berasal dari latar belakang yang biasa-biasa saja, atau malah dari latar belakang yang cukup buruk, namun kemudian Tuhan ubahkan dan justru Tuhan pakai secara luar biasa.

Hal yang sama juga dialami Paulus dalam kehidupannya, dari seorang yang mengejar-ngejar jemaat Tuhan untuk ditangkap, sekarang menjadi mengejar jiwa-jiwa untuk dimenangkan dalam Kristus. Oleh karena itulah Paulus membagikan kepada jemaat di Korintus tentang rahasia panggilan Allah. Paulus menekankan bahwa panggilan Allah itu tidak tergantung pada siapa diri kita. Sama seperti keselamatan itu hanya berdasarkan kasih karunia Allah, bukan karena hasil usaha kita (Ef 2:8), demikian juga panggilan Tuhan itu didasarkan oleh kasih karunia Allah, bukan karena keadaan kita. Justru banyak di antara kita yang dipanggil sewaktu kita masih bukan siapa-siapa, bukan orang yang terkenal, bukan orang yang berpengaruh, bukan orang yang terpandang, dan bukan orang yang berhikmat (ay. 26-27a). Tetapi  ketika Allah memutuskan untuk memanggil kita dalam keadaan kita yang apa adanya, ada maksud dan tujuan Tuhan yang luar biasa bagi kita, yaitu untuk menunjukkan bahwa Tuhan dapat memakai kita yang biasa-biasa itu untuk menjadi luar biasa, ketika kita mau menerima panggilanNya (ay. 27b-28).

Jalan Tuhan itu berbeda dengan jalan atau pemikiran dunia. Tuhan bisa mengubah pencuri menjadi penginjil. Tuhan bisa mengubah pembunuh menjadi pendeta, sesuatu yang tidak masuk logika bagi orang-orang dunia. Dan ketika Tuhan melakukan itu, hal tersebut berarti bukan karena kecakapan atau kebaikan kita maka Tuhan memilih kita, tetapi kembali lagi ke prinsip Sola Gracia, yaitu semua karena anugerah dan kasih karuniaNya. Sehingga, ketika suatu saat Tuhan mau untuk memanggil dan memakai kita, kita tidak boleh memegahkan diri kita di hadapan Allah (ay. 29), melainkan haruslah kita bermegah di dalam Tuhan (ay. 31).

Saya sendiri mengalami, bahwa saya adalah seorang yang biasa-biasa saja, bahkan mungkin kehidupan lama saya penuh dengan hal-hal yang tidak berkenan di hadapan Tuhan. Saya tidak pernah sekolah teologi secara formal, saya bukan anak seorang pendeta besar, tetapi Tuhan memampukan saya untuk menulis renungan ini hingga hampir satu tahun lamanya, walau saya sering terlambat menulis renungan karena kesibukan saya. Itu semua karena kasih karunia Tuhan yang diberikanNya kepada saya, bukan karena saya pintar atau karena saya cakap.

Mari hari ini kita mengiingat-ingat, adakah Allah pernah memanggil kita untuk melakukan sesuatu bagiNya? Di dalam Tuhan Yesus, Allah telah membenarkan, menguduskan, dan menebus kita menjadi anak-anakNya dan ahli waris kerajaan Surga (ay. 31). Oleh sebab itu, sudah saatnya kita pun mau melakukan apa yang Tuhan ingin kita lakukan dalam kehidupan kita. Bagian kita adalah taat melakukan apa yang Tuhan inginkan, dan janganlah mencuri kemuliaan Tuhan ketika kita telah dipakai Tuhan dengan luar biasa. Ingatlah bahwa segala kemuliaan hanyalah bagi Tuhan (Rm 11:36).




Bacaan Alkitab: 1 Korintus 1:26-31
1:26 Ingat saja, saudara-saudara, bagaimana keadaan kamu, ketika kamu dipanggil: menurut ukuran manusia tidak banyak orang yang bijak, tidak banyak orang yang berpengaruh, tidak banyak orang yang terpandang.
1:27 Tetapi apa yang bodoh bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan orang-orang yang berhikmat, dan apa yang lemah bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan apa yang kuat,
1:28 dan apa yang tidak terpandang dan yang hina bagi dunia, dipilih Allah, bahkan apa yang tidak berarti, dipilih Allah untuk meniadakan apa yang berarti,
1:29 supaya jangan ada seorang manusia pun yang memegahkan diri di hadapan Allah.
1:30 Tetapi oleh Dia kamu berada dalam Kristus Yesus, yang oleh Allah telah menjadi hikmat bagi kita. Ia membenarkan dan menguduskan dan menebus kita.
1:31 Karena itu seperti ada tertulis: "Barangsiapa yang bermegah, hendaklah ia bermegah di dalam Tuhan."


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.