Selasa, 7 Agustus 2012
Bacaan Alkitab: 1 Korintus
1:26-31
“Dan apa yang tidak terpandang dan yang hina
bagi dunia, dipilih Allah, bahkan apa yang tidak berarti, dipilih Allah untuk
meniadakan apa yang berarti.” (1 Kor 1:28)
Bukan Karena Kecakapan Kita sehingga Tuhan Memilih Kita
Dalam Alkitab,
kita sering melihat bagaimana Tuhan memilih para pelayan dan hamba-hambaNya
yang berasal dari golongan orang biasa, dengan segala kekurangan mereka. Hal
paling nyata dapat kita lihat dari 12 murid Yesus yang dipilihNya dari
orang-orang biasa, dari nelayan, pemungut cukai, bahkan orang Zelot. Jika kita
lihat perjalanan gereja dari zaman gereja mula-mula hingga saat ini, kita pun
dapat menemukan banyak orang-orang yang dipakai Tuhan secara luar biasa yang
berasal dari golongan orang biasa. Mungkin saja para pendeta atau hamba Tuhan
yang melayani kita di gereja kita masing-masing ada yang berasal dari latar
belakang yang biasa-biasa saja, atau malah dari latar belakang yang cukup
buruk, namun kemudian Tuhan ubahkan dan justru Tuhan pakai secara luar biasa.
Hal yang sama
juga dialami Paulus dalam kehidupannya, dari seorang yang mengejar-ngejar
jemaat Tuhan untuk ditangkap, sekarang menjadi mengejar jiwa-jiwa untuk
dimenangkan dalam Kristus. Oleh karena itulah Paulus membagikan kepada jemaat
di Korintus tentang rahasia panggilan Allah. Paulus menekankan bahwa panggilan
Allah itu tidak tergantung pada siapa diri kita. Sama seperti keselamatan itu
hanya berdasarkan kasih karunia Allah, bukan karena hasil usaha kita (Ef 2:8),
demikian juga panggilan Tuhan itu didasarkan oleh kasih karunia Allah, bukan
karena keadaan kita. Justru banyak di antara kita yang dipanggil sewaktu kita
masih bukan siapa-siapa, bukan orang yang terkenal, bukan orang yang
berpengaruh, bukan orang yang terpandang, dan bukan orang yang berhikmat (ay.
26-27a). Tetapi ketika Allah memutuskan
untuk memanggil kita dalam keadaan kita yang apa adanya, ada maksud dan tujuan Tuhan
yang luar biasa bagi kita, yaitu untuk menunjukkan bahwa Tuhan dapat memakai
kita yang biasa-biasa itu untuk menjadi luar biasa, ketika kita mau menerima
panggilanNya (ay. 27b-28).
Jalan Tuhan itu
berbeda dengan jalan atau pemikiran dunia. Tuhan bisa mengubah pencuri menjadi
penginjil. Tuhan bisa mengubah pembunuh menjadi pendeta, sesuatu yang tidak
masuk logika bagi orang-orang dunia. Dan ketika Tuhan melakukan itu, hal
tersebut berarti bukan karena kecakapan atau kebaikan kita maka Tuhan memilih
kita, tetapi kembali lagi ke prinsip Sola
Gracia, yaitu semua karena anugerah dan kasih karuniaNya. Sehingga, ketika suatu
saat Tuhan mau untuk memanggil dan memakai kita, kita tidak boleh memegahkan
diri kita di hadapan Allah (ay. 29), melainkan haruslah kita bermegah di dalam
Tuhan (ay. 31).
Saya sendiri
mengalami, bahwa saya adalah seorang yang biasa-biasa saja, bahkan mungkin
kehidupan lama saya penuh dengan hal-hal yang tidak berkenan di hadapan Tuhan.
Saya tidak pernah sekolah teologi secara formal, saya bukan anak seorang
pendeta besar, tetapi Tuhan memampukan saya untuk menulis renungan ini hingga
hampir satu tahun lamanya, walau saya sering terlambat menulis renungan karena
kesibukan saya. Itu semua karena kasih karunia Tuhan yang diberikanNya kepada
saya, bukan karena saya pintar atau karena saya cakap.
Mari hari ini
kita mengiingat-ingat, adakah Allah pernah memanggil kita untuk melakukan
sesuatu bagiNya? Di dalam Tuhan Yesus, Allah telah membenarkan, menguduskan,
dan menebus kita menjadi anak-anakNya dan ahli waris kerajaan Surga (ay. 31).
Oleh sebab itu, sudah saatnya kita pun mau melakukan apa yang Tuhan ingin kita
lakukan dalam kehidupan kita. Bagian kita adalah taat melakukan apa yang Tuhan
inginkan, dan janganlah mencuri kemuliaan Tuhan ketika kita telah dipakai Tuhan
dengan luar biasa. Ingatlah bahwa segala kemuliaan hanyalah bagi Tuhan (Rm
11:36).
Bacaan Alkitab: 1 Korintus
1:26-31
1:26 Ingat saja,
saudara-saudara, bagaimana keadaan kamu, ketika kamu dipanggil: menurut ukuran
manusia tidak banyak orang yang bijak, tidak banyak orang yang berpengaruh,
tidak banyak orang yang terpandang.
1:27 Tetapi apa
yang bodoh bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan orang-orang yang
berhikmat, dan apa yang lemah bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan apa
yang kuat,
1:28 dan apa yang
tidak terpandang dan yang hina bagi dunia, dipilih Allah, bahkan apa yang tidak
berarti, dipilih Allah untuk meniadakan apa yang berarti,
1:29 supaya
jangan ada seorang manusia pun yang memegahkan diri di hadapan Allah.
1:30 Tetapi oleh
Dia kamu berada dalam Kristus Yesus, yang oleh Allah telah menjadi hikmat bagi
kita. Ia membenarkan dan menguduskan dan menebus kita.
1:31 Karena itu
seperti ada tertulis: "Barangsiapa yang bermegah, hendaklah ia bermegah di
dalam Tuhan."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.