Rabu, 8 Agustus 2012
Bacaan Alkitab: Yakobus 1:6-7
“Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan sama
sekali jangan bimbang, sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut,
yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin.” (Yak 1:6)
Jangan Bimbang
Mungkin ada di
antara kita yang pernah menonton acara televisi yang berjudul “Superdeal” atau
sejenisnya. Dalam acara tersebut, para peserta kuis atau permainan tersebut,
disuguhi hadiah yang lumayan nilainya. Akan tetapi, selanjutnya pembawa acara
itu akan berusaha untuk “menggoda” peserta dengan hadiah lain yang belum
ketahuan apa bentuknya (biasanya disembunyikan di balik tirai atau di dalam
kotak). Kadang-kadang pembawa acara juga berusaha menukar hadiah tersebut
dengan sejumlah uang tunai. Kita dapat melihat bagaimana peserta acara tersebut
bereaksi, ada yang tetap kukuh memegang hadiahnya, ada yang akhirnya mengganti
hadiahnya, dan lain sebagainya. Hasilnya memang ada peserta yang berhasil dan
mendapat hadiah dengan nilai yang besar seperti mobil atau sepeda motor, tetapi
ada juga peserta yang sebenarnya sudah mendapatkan hadiah dengan nilai yang
besar tetapi akhirnya justru pulang dengan tangan hampa karena ia salah menukarkan
hadiahnya.
Ketika saya
renungkan, mungkin ini juga adalah gambaran kehidupan manusia. Jujur saja, kadang-kadang
kita sebagai orang Kristen pun pernah meminta sesuatu di luar iman. Apa maksudnya?
Kadang-kadang kita berdoa meminta “A”. Akan tetapi karena sudah lama berdoa dan
sepertinya tidak ada jawaban Tuhan, akhirnya kita berdoa minta “B”, padahal
sebenarnya Tuhan pun sudah menyiapkan “A” bagi kita, hanya saja belum waktu
Tuhan untuk memberikannya kepada kita. Ketika kita berdoa minta “B”, kemudian salah
seorang teman kita berkata, “Wah kok kamu minta “B” sih, kan lebih baik “C”
buat kamu?”. Akhirnya kita pun mengganti doa kita dengan “C”, dan begitu
seterusnya.
Alkitab kita hari
ini berkata bahwa ketika kita meminta sesuatu, maka kita harus meminta dalam
iman (ay. 6a). Apa artinya ini? Artinya kita harus meminta kepada Tuhan yang
benar, dalam iman yang benar kepada Tuhan, dengan motivasi yang benar kepada
Tuhan. Itulah inti dari doa, yaitu harus didasarkan pada iman yang benar, bukan
pada iman yang asal-asalan, atau hanya pada ajaran seseorang yang sebenarnya
tidak Alkitabiah. Itulah mengapa penting bagi kita untuk senantiasa berpegangan
kepada Firman Allah, sehingga kita tahu apa sebenarnya yang Tuhan inginkan bagi
kita, sehingga ketika kita meminta, bukan kita meminta untuk memuaskan hawa
nafsu kita (Yak 4:3), tetapi agar kehendak Allah terjadi dalam hidup kita (Mat
6:10).
Ketika kita sudah
meminta dalam iman yang benar, maka satu lagi yang harus kita lakukan adalah
tidak bimbang (ay. 6b). Bimbang itu serupa dengan ragu-ragu atau plin-plan,
yaitu tidak yakin dengan apa yang ia lakukan, sehingga ia berubah-ubah
pendirian. Mengapa Yakobus sampai menulis tentang hal ini, bahkan menggambarkan
orang bimbang seperti gelombang laut yang diombang-ambingkan oleh angin? Karena
ketika kita sudah berdoa dengan iman yang benar, dengan motivasi yang benar
untuk memuliakan Tuhan, sebenarnya Tuhan sudah hampir pasti akan memberikannya
kepada kita, tinggal kita menunggu waktu Tuhan. Akan tetapi dalam masa
penantian ini, seringkali Iblis mengganggu kita sehingga kita mulai bimbang,
apakah Tuhan akan mendengar doa kita, atau apakah doa kita sudah berkenan di
hadapan Tuhan. Jika hal ini tidak segera kita atasi, maka yang terjadi adalah
kita mulai bimbang.
Bimbang atau
ragu-ragu itu adalah salah bukti bahwa iman kita tidak cukup kuat untuk membuat
kita percaya kepada Tuhan. Itulah mengapa Yakobus menekankan bahwa orang yang
bimbang tidak akan menerima sesuatu dari Tuhan (ay. 7). Bahkan dalam bahasa
lain, Yakobus mengatakan bahwa orang yang mendua hati (bimbang), tidak akan
tenang dalam hidupnya (ay. 8). Orang Kristen harus memiliki iman yang teguh,
yang tidak ragu-ragu, yang berdasarkan pada prinsip-prinsip Firman Tuhan. Orang
Kristen tidak boleh memiliki iman yang kuat tetapi didasarkan pada prinsip yang
salah, karena jika demikian, kita akan menjadi sama seperti orang-orang Farisi,
yang kuat memegang iman, tetapi tidak mau membuka mata pada kenyataan bahwa
Yesus adalah Mesias. Kita harus memiliki iman yang teguh kepada Yesus Kristus,
iman yang didasarkan pada kebenaran Firman Tuhan, sehingga kita bisa berdiri
teguh dan tidak terombang-ambingkan oleh apapun juga.
Bacaan Alkitab: Yakobus 1:6-7
1:6 Hendaklah ia
memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang, sebab orang yang bimbang
sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin.
1:7 Orang yang
demikian janganlah mengira, bahwa ia akan menerima sesuatu dari Tuhan.
1:8 Sebab orang
yang mendua hati tidak akan tenang dalam hidupnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.