Sabtu, 11 Agustus 2012
Bacaan Alkitab: 1 Timotius 5:3-16
“Yang didaftarkan sebagai janda, hanyalah
mereka yang tidak kurang dari enam puluh tahun, yang hanya satu kali bersuami dan
yang terbukti telah melakukan pekerjaan yang baik, seperti mengasuh anak,
memberi tumpangan, membasuh kaki saudara-saudara seiman, menolong orang yang
hidup dalam kesesakan -- pendeknya mereka yang telah menggunakan segala
kesempatan untuk berbuat baik.” (1 Tim 5:9-10)
Janda yang Baik
Definisi kata
“janda” merujuk pada seorang wanita yang telah ditinggal suaminya pergi. Dalam
makna yang umum kita jumpai di masyarakat, seorang wanita dapat menjadi janda
ketika suaminya meninggal dunia, atau meninggalkan wanita tersebut dalam artian
menceraikannya. Alkitab kita melalui surat Paulus yang pertama kepada Timotius
ini, memberi perhatian khusus kepada janda yang ada di dalam jemaat, karena hal
ini berpotensi menimbulkan masalah dalam jemaat jika tidak ditangani dengan
baik.
Secara umum dalam
tulisannya ini, Paulus membagi dua kategori janda dalam jemaat, yaitu janda
yang “baik” dan janda yang “kurang baik”. Kita akan melihat bagaimana ciri-ciri
janda yang “baik” dan janda yang “kurang baik” tersebut, karena mereka harus
diperlakukan secara berbeda.
Pertama, janda
yang “baik” adalah janda yang hidup dengan menaruh pengharapannya kepada Allah
dan tekun berdoa (ay. 5). Hal ini tentu terkait dengan kondisinya yang sudah
tidak dapat mengandalkan suaminya lagi, sehingga ia hanya dapat bergantung
sepenuhnya kepada Tuhan. Janda yang “baik” adalah janda yang hidup dengan tidak
bercela (ay. 7). Janda yang “baik” adalah janda yang hanya sekali bersuami,
bukan yang berkali-kali menikah lagi, karena hal tersebut menunjukkan
kesetiaannya (ay. 9b). Janda yang “baik” adalah janda yang melakukan pekerjaan
baik di lingkungan jemaat, bahkan masyarakat (ay. 10).
Sementara itu
janda yang “kurang baik” adalah janda yang hidup mewah dan berlebih-lebihan
(ay. 6), dan tidak memeliharakan sanak saudaranya yang masih ada (ay. 8a).
Janda yang “kurang baik” adalah janda yang sering keluyuran keluar masuk rumah
orang untuk menggosip atau melakukan hal-hal yang kurang baik dan hidup dengan
bermalas-malasan saja (ay. 13). Paulus mengatakan bahwa janda seperti ini
justru adalah orang-orang yang lebih buruk dari orang yang tidak beriman (ay.
8b), dan berpotensi untuk tersesat mengikuti iblis (ay. 15).
Persoalan janda
ini memang kelihatan sederhana, tetapi juga bisa membebani jemaat, dan juga
bisa menjadi hal yang menjelek-jelekkan nama jemaat, apabila jemaat Tuhan tidak
bertindak dengan bijaksana. Oleh karena itu, Paulus pun menyarankan agar
definisi janda yang dibantu oleh jemaat adalah janda yang secara usia memang
sudah tua, berumur lebih dari 60 tahun (ay. 9a), karena janda-janda yang lebih
muda, cenderung untuk memiliki keinginan bersuami lagi (ay. 11-12), dan dapat
berpotensi membuat nama jemaat menjadi tercoreng, apabila janda yang muda
tersebut menikah dengan suami yang tidak seiman misalnya.
Lalu apa yang
seharusnya kita lakukan? Jika ada di antara kita yang berstatus janda, tentunya
kita harus memperhatikan betul Firman Tuhan hari ini agar kita menjadi
janda-janda yang “baik”, yang memuliakan Tuhan. Hamba-hamba Tuhan dan juga
jemaat Tuhan pun perlu memiliki sikap yang benar terhadap janda-janda. Mereka
harus menghormati janda-janda yang “baik” (ay. 3) dengan cara membantu
kehidupan janda-janda tersebut. DI satu sisi, jika kita memiliki anggota
keluarga yang menjadi janda, sudah sepatutnya kita terlebih dahulu membantu
anggota keluarga kita tersebut sehingga tidak menjadi beban bagi jemaat yang
lain (ay. 16). Kita harus dapat berbakti kepada anggota keluarga kita yang
telah menjadi janda, entah orang tua kita, atau nenek kita (ay. 4). Dengan
demikian, jemaat Tuhan dapat benar-benar memberikan bantuan kepada janda-janda
yang membutuhkan.
Bacaan Alkitab: 1 Timotius 5:3-16
5:3 Hormatilah
janda-janda yang benar-benar janda.
5:4 Tetapi
jikalau seorang janda mempunyai anak atau cucu, hendaknya mereka itu
pertama-tama belajar berbakti kepada kaum keluarganya sendiri dan membalas budi
orang tua dan nenek mereka, karena itulah yang berkenan kepada Allah.
5:5 Sedangkan
seorang janda yang benar-benar janda, yang ditinggalkan seorang diri, menaruh
harapannya kepada Allah dan bertekun dalam permohonan dan doa siang malam.
5:6 Tetapi
seorang janda yang hidup mewah dan berlebih-lebihan, ia sudah mati selagi
hidup.
5:7
Peringatkanlah hal-hal ini juga kepada janda-janda itu agar mereka hidup dengan
tidak bercela.
5:8 Tetapi jika
ada seorang yang tidak memeliharakan sanak saudaranya, apalagi seisi rumahnya,
orang itu murtad dan lebih buruk dari orang yang tidak beriman.
5:9 Yang
didaftarkan sebagai janda, hanyalah mereka yang tidak kurang dari enam puluh
tahun, yang hanya satu kali bersuami
5:10 dan yang
terbukti telah melakukan pekerjaan yang baik, seperti mengasuh anak, memberi
tumpangan, membasuh kaki saudara-saudara seiman, menolong orang yang hidup
dalam kesesakan -- pendeknya mereka yang telah menggunakan segala kesempatan
untuk berbuat baik.
5:11 Tolaklah
pendaftaran janda-janda yang lebih muda. Karena apabila mereka sekali
digairahkan oleh keberahian yang menceraikan mereka dari Kristus, mereka itu
ingin kawin
5:12 dan dengan
memungkiri kesetiaan mereka yang semula kepada-Nya, mereka mendatangkan hukuman
atas dirinya.
5:13 Lagipula
dengan keluar masuk rumah orang, mereka membiasakan diri bermalas-malas dan
bukan hanya bermalas-malas saja, tetapi juga meleter dan mencampuri soal orang
lain dan mengatakan hal-hal yang tidak pantas.
5:14 Karena itu
aku mau supaya janda-janda yang muda kawin lagi, beroleh anak, memimpin rumah
tangganya dan jangan memberi alasan kepada lawan untuk memburuk-burukkan nama
kita.
5:15 Karena
beberapa janda telah tersesat mengikut Iblis.
5:16 Jika seorang
laki-laki atau perempuan yang percaya mempunyai anggota keluarga yang janda,
hendaklah ia membantu mereka sehingga mereka jangan menjadi beban bagi jemaat.
Dengan demikian jemaat dapat membantu mereka yang benar-benar janda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.