Jumat, 03 Agustus 2012

Membuat Tuhan Tidak Dapat Menahan HatiNya untuk Menolong Kita


Kamis, 2 Agustus 2012
Bacaan Alkitab: Hakim-hakim 10:10-16
Dan mereka menjauhkan para allah asing dari tengah-tengah mereka, lalu mereka beribadah kepada TUHAN. Maka TUHAN tidak dapat lagi menahan hati-Nya melihat kesukaran mereka.” (Hak 10:16)


Membuat Tuhan Tidak Dapat Menahan HatiNya untuk Menolong Kita


Seseorang yang telah memiliki anak pada umumnya akan mengalami kondisi dimana kita tidak mampu lagi menolak permintaan anak yang meminta sesuatu kepada kita, walaupun kadang-kadang apa yang diminta anak kita sebenarnya adalah hal yang tidak berguna. Jika terhadap permintaan yang tidak berguna saja kadang-kadang kita akhirnya terenyuh dan memberikan apa yang anak kita minta, bagaimana perasaan kita jika anak kita meminta pertolongan kepada kita, misal dalam kondisi sakit atau dalam kondisi darurat lainnya? Bukankah kita pasti akan segera menolong anak kita yang meminta pertolongan kita, walaupun mungkin saja hal tersebut disebabkan oleh kelalaian anak kita, misalnya karena bermain benda tajam sehingga anak kita terluka?

Jika kita sebagai manusia saja dapat bertindak seperti itu, bagaimana perasaan Tuhan jika manusia yang diciptakanNya berseru-seru minta tolong? Bangsa Israel menjadi gambaran paling bagus untuk belajar tentang hati Tuhan. Bangsa Israel adalah bangsa yang menurut saya kurang ajar, sudah merasakan mujizat Tuhan berkali-kali, sudah mendapatkan nabi-nabi yang diutus Tuhan berkali-kali, akan tetapi kehidupannya masih sama bahkan semakin hari lebih parah, karena mereka menyembah dewa-dewa dan allah-allah lain. Dalam bacaan Alkitab kita hari ini, kita menemukan bagaimana bangsa Israel telah berdosa kepada Tuhan dan Tuhan menghukum mereka dengan menyerahkan mereka ke tangan orang Filistin dan orang Amon (Hak 10:7). Mereka akhirnya berseru-seru kepada Tuhan dan mengaku dosa mereka di hadapan Tuhan (ay. 10).

Menarik melihat jawaban Tuhan kepada bangsa Israel (ay. 11-14). Tuhan seakan-akan membiarkan seruan bangsa Israel, dan justru menyuruh orang Israel meminta tolong kepada dewa-dewa yang mereka sembah selama ini (ay. 14). Tuhan bahkan sudah berkata bahwa selama ini Tuhan sudah menolong bangsa Israel dari tangan orang Mesir, orang Amori, orang Amon, orang Filistin, orang Sidon, orang Amalek, dan juga orang Maon ketika mereka berseru kepada Tuhan (ay. 11-12), tetapi apa balasannya? Orang Israel justru malah meninggalkan Tuhan dan beribadah kepada allah lain (ay. 13a). Karena begitu kesalnya dengan bangsa Israel, Tuhan bahkan sempat mengucapkan perkataan bahwa Ia tidak akan menyelamatkan bangsa Israel lagi (ay. 13b).

Untungnya ketika mendengar ucapan Tuhan seperti itu, bangsa Israel tetap berseru kepada Tuhan, “Tuhan, kami telah berbuat dosa. Terserah Kau mau hukum kami seperti apa sesuai dengan kehendakMu, hanya saja, tolonglah kami sekarang ini” (ay. 15). Bangsa Israel sadar akan dosa-dosa mereka dan siap menghadapi konsekuensi apapun dari Tuhan. Namun, bangsa Israel tetap meminta pertolongan Tuhan saat itu. Mereka tidak hanya berkata-kata saja kepada Tuhan, tetapi juga bertindak yaitu dengan menjauhkan allah-allah asing dari tengah-tengah mereka dan beribadah kepada Tuhan (ay. 16a).

Sebenarnya apa yang dilakukan bangsa Israel sudah pernah dilakukan sebelumnya. Bahkan jika mau jujur saya katakan, inilah pola orang Israel: dibebaskan dari masalah, lalu lambat laun kembali jatuh dalam penyembahan berhala, lalu ditindas bangsa asing, lalu minta tolong kepada Tuhan dan bertobat, lalu Tuhan membebaskan dari masalah, dan begitu terus berulang setiap waktu. Dan hal ini juga sering kita lakukan. Ketika kita dalam persoalan, kita sering berseru kepada Tuhan, namun ketika masalah kita sudah selesai, maka kita pun kembali “cuekin” Tuhan. Maka tidak heran apabila Tuhan sering memberi masalah dalam kehidupan kita, karena justru dengan adanya masalah kita malah semakin sering berdoa dan mencari Tuhan.

Untungnya, bacaan Alkitab kita hari ini ditutup dengan sebuah akhir yang indah, yaitu Tuhan akhirnya tetap menolong bangsa Israel, karena Tuhan tidak dapat lagi menahan hatiNya melihat kesukaran yang mereka alami (ay. 16). Ini salah satu karakter Tuhan, yaitu tidak dapat menahan hati melihat kesusahan anak-anakNya. Hal ini bukan berarti kita bisa berbuat dosa seenak kita lalu kita berseru-seru minta tolong, akan tetapi hal ini menunjukkan bahwa ketika kita melakukan dosa atau kesalahan dan kita mau bertobat, mengakui dosa dan kesalahan kita, serta berbalik dari jalan kita yang salah dan sungguh-sungguh berseru kepada Tuhan, maka Tuhan tidak akan mampu menolak kita.

Walaupun demikian, hal tersebut juga ada batasnya. Selama kita hidup, kita masih memiliki kesempatan untuk bertobat dan Tuhan akan membuka tangannya dan menolong kita. Akan tetapi setelah kita mati, maka sudah tidak ada lagi kesempatan bagi kita untuk bertobat dan meminta kasih karunia serta pengampunan Allah bagi kita (bandingkan Luk 16:19-31). Selain itu kita juga sudah tidak memiliki kesempatan untuk bertobat lagi ketika Tuhan Yesus sudah datang untuk kedua kali ke bumi. Saat Tuhan Yesus datang kembali, maka kita akan dihakimi menurut iman dan perbuatan kita (Why 20:12-15). Jadi, selagi hari ini masih ada kesempatan, mari kita segera bertobat dengan sungguh-sungguh dan meminta pertolongan Tuhan. Tuhan kita adalah Tuhan yang tidak dapat menahan hati untuk menolong anak-anakNya yang berseru-seru kepadaNya. Mari kita bertobat dan berseru kepada Tuhan selagi ada kesempatan, yaitu sebelum hidup kita berakhir dan sebelum Tuhan Yesus datang kembali untuk kedua kalinya.



Bacaan Alkitab: Hakim-hakim 10:10-16
10:10 Lalu berserulah orang Israel kepada TUHAN, katanya: "Kami telah berbuat dosa terhadap Engkau, sebab kami telah meninggalkan Allah kami lalu beribadah kepada para Baal."
10:11 Tetapi firman TUHAN kepada orang Israel: "Bukankah Aku yang telah menyelamatkan kamu dari tangan orang Mesir, orang Amori, bani Amon, orang Filistin,
10:12 orang Sidon, suku Amalek dan suku Maon yang menindas kamu, ketika kamu berseru kepada-Ku?
10:13 Tetapi kamu telah meninggalkan Aku dan beribadah kepada allah lain; sebab itu Aku tidak akan menyelamatkan kamu lagi.
10:14 Pergi sajalah berseru kepada para allah yang telah kamu pilih itu; biar merekalah yang menyelamatkan kamu, pada waktu kamu terdesak."
10:15 Kata orang Israel kepada TUHAN: "Kami telah berbuat dosa. Lakukanlah kepada kami segala yang baik di mata-Mu. Hanya tolonglah kiranya kami sekarang ini!"
10:16 Dan mereka menjauhkan para allah asing dari tengah-tengah mereka, lalu mereka beribadah kepada TUHAN. Maka TUHAN tidak dapat lagi menahan hati-Nya melihat kesukaran mereka.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.