Kamis, 2 Agustus 2012
Bacaan Alkitab: Hakim-hakim
10:10-16
“Dan mereka menjauhkan para allah asing dari
tengah-tengah mereka, lalu mereka beribadah kepada TUHAN. Maka TUHAN tidak
dapat lagi menahan hati-Nya melihat kesukaran mereka.” (Hak 10:16)
Membuat Tuhan Tidak Dapat Menahan HatiNya untuk Menolong
Kita
Seseorang yang telah
memiliki anak pada umumnya akan mengalami kondisi dimana kita tidak mampu lagi
menolak permintaan anak yang meminta sesuatu kepada kita, walaupun
kadang-kadang apa yang diminta anak kita sebenarnya adalah hal yang tidak
berguna. Jika terhadap permintaan yang tidak berguna saja kadang-kadang kita
akhirnya terenyuh dan memberikan apa yang anak kita minta, bagaimana perasaan
kita jika anak kita meminta pertolongan kepada kita, misal dalam kondisi sakit
atau dalam kondisi darurat lainnya? Bukankah kita pasti akan segera menolong
anak kita yang meminta pertolongan kita, walaupun mungkin saja hal tersebut
disebabkan oleh kelalaian anak kita, misalnya karena bermain benda tajam
sehingga anak kita terluka?
Jika kita sebagai
manusia saja dapat bertindak seperti itu, bagaimana perasaan Tuhan jika manusia
yang diciptakanNya berseru-seru minta tolong? Bangsa Israel menjadi gambaran
paling bagus untuk belajar tentang hati Tuhan. Bangsa Israel adalah bangsa yang
menurut saya kurang ajar, sudah merasakan mujizat Tuhan berkali-kali, sudah
mendapatkan nabi-nabi yang diutus Tuhan berkali-kali, akan tetapi kehidupannya
masih sama bahkan semakin hari lebih parah, karena mereka menyembah dewa-dewa
dan allah-allah lain. Dalam bacaan Alkitab kita hari ini, kita menemukan
bagaimana bangsa Israel telah berdosa kepada Tuhan dan Tuhan menghukum mereka
dengan menyerahkan mereka ke tangan orang Filistin dan orang Amon (Hak 10:7). Mereka
akhirnya berseru-seru kepada Tuhan dan mengaku dosa mereka di hadapan Tuhan
(ay. 10).
Menarik melihat
jawaban Tuhan kepada bangsa Israel (ay. 11-14). Tuhan seakan-akan membiarkan
seruan bangsa Israel, dan justru menyuruh orang Israel meminta tolong kepada
dewa-dewa yang mereka sembah selama ini (ay. 14). Tuhan bahkan sudah berkata
bahwa selama ini Tuhan sudah menolong bangsa Israel dari tangan orang Mesir,
orang Amori, orang Amon, orang Filistin, orang Sidon, orang Amalek, dan juga
orang Maon ketika mereka berseru kepada Tuhan (ay. 11-12), tetapi apa
balasannya? Orang Israel justru malah meninggalkan Tuhan dan beribadah kepada
allah lain (ay. 13a). Karena begitu kesalnya dengan bangsa Israel, Tuhan bahkan
sempat mengucapkan perkataan bahwa Ia tidak akan menyelamatkan bangsa Israel
lagi (ay. 13b).
Untungnya ketika
mendengar ucapan Tuhan seperti itu, bangsa Israel tetap berseru kepada Tuhan,
“Tuhan, kami telah berbuat dosa. Terserah Kau mau hukum kami seperti apa sesuai
dengan kehendakMu, hanya saja, tolonglah kami sekarang ini” (ay. 15). Bangsa
Israel sadar akan dosa-dosa mereka dan siap menghadapi konsekuensi apapun dari
Tuhan. Namun, bangsa Israel tetap meminta pertolongan Tuhan saat itu. Mereka
tidak hanya berkata-kata saja kepada Tuhan, tetapi juga bertindak yaitu dengan
menjauhkan allah-allah asing dari tengah-tengah mereka dan beribadah kepada
Tuhan (ay. 16a).
Sebenarnya apa
yang dilakukan bangsa Israel sudah pernah dilakukan sebelumnya. Bahkan jika mau
jujur saya katakan, inilah pola orang Israel: dibebaskan dari masalah, lalu
lambat laun kembali jatuh dalam penyembahan berhala, lalu ditindas bangsa
asing, lalu minta tolong kepada Tuhan dan bertobat, lalu Tuhan membebaskan dari
masalah, dan begitu terus berulang setiap waktu. Dan hal ini juga sering kita
lakukan. Ketika kita dalam persoalan, kita sering berseru kepada Tuhan, namun
ketika masalah kita sudah selesai, maka kita pun kembali “cuekin” Tuhan. Maka
tidak heran apabila Tuhan sering memberi masalah dalam kehidupan kita, karena
justru dengan adanya masalah kita malah semakin sering berdoa dan mencari
Tuhan.
Untungnya, bacaan
Alkitab kita hari ini ditutup dengan sebuah akhir yang indah, yaitu Tuhan
akhirnya tetap menolong bangsa Israel, karena Tuhan tidak dapat lagi menahan
hatiNya melihat kesukaran yang mereka alami (ay. 16). Ini salah satu karakter
Tuhan, yaitu tidak dapat menahan hati melihat kesusahan anak-anakNya. Hal ini
bukan berarti kita bisa berbuat dosa seenak kita lalu kita berseru-seru minta
tolong, akan tetapi hal ini menunjukkan bahwa ketika kita melakukan dosa atau
kesalahan dan kita mau bertobat, mengakui dosa dan kesalahan kita, serta
berbalik dari jalan kita yang salah dan sungguh-sungguh berseru kepada Tuhan,
maka Tuhan tidak akan mampu menolak kita.
Walaupun
demikian, hal tersebut juga ada batasnya. Selama kita hidup, kita masih
memiliki kesempatan untuk bertobat dan Tuhan akan membuka tangannya dan
menolong kita. Akan tetapi setelah kita mati, maka sudah tidak ada lagi
kesempatan bagi kita untuk bertobat dan meminta kasih karunia serta pengampunan
Allah bagi kita (bandingkan Luk 16:19-31). Selain itu kita juga sudah tidak
memiliki kesempatan untuk bertobat lagi ketika Tuhan Yesus sudah datang untuk
kedua kali ke bumi. Saat Tuhan Yesus datang kembali, maka kita akan dihakimi menurut
iman dan perbuatan kita (Why 20:12-15). Jadi, selagi hari ini masih ada
kesempatan, mari kita segera bertobat dengan sungguh-sungguh dan meminta
pertolongan Tuhan. Tuhan kita adalah Tuhan yang tidak dapat menahan hati untuk
menolong anak-anakNya yang berseru-seru kepadaNya. Mari kita bertobat dan berseru
kepada Tuhan selagi ada kesempatan, yaitu sebelum hidup kita berakhir dan
sebelum Tuhan Yesus datang kembali untuk kedua kalinya.
Bacaan Alkitab: Hakim-hakim
10:10-16
10:10 Lalu
berserulah orang Israel kepada TUHAN, katanya: "Kami telah berbuat dosa terhadap
Engkau, sebab kami telah meninggalkan Allah kami lalu beribadah kepada para
Baal."
10:11 Tetapi
firman TUHAN kepada orang Israel: "Bukankah Aku yang telah menyelamatkan
kamu dari tangan orang Mesir, orang Amori, bani Amon, orang Filistin,
10:12 orang
Sidon, suku Amalek dan suku Maon yang menindas kamu, ketika kamu berseru
kepada-Ku?
10:13 Tetapi kamu
telah meninggalkan Aku dan beribadah kepada allah lain; sebab itu Aku tidak
akan menyelamatkan kamu lagi.
10:14 Pergi
sajalah berseru kepada para allah yang telah kamu pilih itu; biar merekalah
yang menyelamatkan kamu, pada waktu kamu terdesak."
10:15 Kata orang
Israel kepada TUHAN: "Kami telah berbuat dosa. Lakukanlah kepada kami
segala yang baik di mata-Mu. Hanya tolonglah kiranya kami sekarang ini!"
10:16 Dan mereka
menjauhkan para allah asing dari tengah-tengah mereka, lalu mereka beribadah
kepada TUHAN. Maka TUHAN tidak dapat lagi menahan hati-Nya melihat kesukaran
mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.