Jumat, 24 Agustus 2012

Ditindas, tetapi Justru Semakin Bertambah Banyak


Selasa, 21 Agustus 2012
Bacaan Alkitab: Keluaran 1:10-12
 Tetapi makin ditindas, makin bertambah banyak dan berkembang mereka, sehingga orang merasa takut kepada orang Israel itu.” (Kel 1:12)


Ditindas, tetapi Justru Semakin Bertambah Banyak


Saya rasa di antara kita pasti sudah pernah membaca tentang kisah bagaimana orang Israel (orang Ibrani) ditindas di Mesir. Mereka ditindas setelah bangkitnya seorang raja di Mesir (Firaun) yang  tidak mengenal jasa-jasa Yusuf (Kel 1:8). Jika kita lihat, orang Israel awalnya hanya berjumlah 70 jiwa pada waktu Yakub dan keluarganya datang ke tanah Mesir sebagai pendatang (Kej 46:26-27), tetapi setelah ditindas selama 430 tahun (Kel 12:40), jumlah orang Israel adalah 600.000 orang laki-laki belum termasuk wanita dan anak-anak (Kel 12:37). Jika kita asumsikan rata-rata satu keluarga terdiri dari satu ayah, satu ibu, dan dua orang anak, maka jumlah orang Israel yang keluar dari Mesir adalah sebanyak 2,4 juta orang. Apa yang menyebabkan perkembangan orang Israel yang secepat itu?

Jika kita perhatikan, sebenarnya orang Israel berada dalam penindasan karena raja Mesir ingin agar bangsa Israel tidak menjadi bertambah banyak, karena hal tersebut akan dapat berpotensi menjadi musuh dalam selimut dan dapat memerangi orang Mesir sendiri (ay. 10). Oleh karena itu, bangsa Israel pun dijadikan budak untuk membangun kota-kota orang Mesir (ay. 11). Pada zaman dahulu, menjadi budak tentu tidak menyenangkan. Masih lebih baik nasib TKI kita di luar negeri, yang minimal masih mendapatkan upah atau gaji. Menjadi budak tidak mendapatkan gaji, dan mungkin hanya mendapatkan makanan secukupnya.

Berada dalam kondisi yang penuh tekanan seperti itu, bagaimana keadaan bangsa Israel? Apakah mereka justru menjadi berkurang? Tidak, Alkitab mengatakan bahwa semakin orang Israel ditindas, mereka justru bertambah banyak dan berkembang sehingga orang Mesir pun merasa takut kepada orang Israel (ay. 12). Inilah inti dari hukum Tuhan. Semakin ditindas, justru anak-anak Tuhan akan semakin berkembang dan bertambah banyak. Sejarah membuktikan bahwa justru di masa-masa penindasan bangsa Romawi, kekristenan justru menyebar dengan cepat ke seluruh dunia di zaman Gereja mula-mula. Justru ketika akhirnya kekristenan telah menjadi agama resmi di Romawi, dan tidak ada lagi penindasan, Gereja justru lambat laum seperti mati suri. Kondisi terparah ketika gereja berkompromi dengan pemerintah dunia, yang mengakibatkan gereja pun hanya sebagai alat politik saja, sehingga justru Gereja tidak muncul menjadi saksi-saksi Tuhan yang memuliakan namaNya.

Saya sedang merenung dan sedang memita konfirmasi dari Tuhan, apakah Gereja di akhir zaman ini akan menjadi Gereja yang diberkati dan dilindungi Tuhan secara melimpah atau justru akan menjadi Gereja yang mengalami banyak tekanan dan penindasan? Mengapa demikian, di negeri Cina, ketika kekristenan dihambat sedemikian rupa sehingga mereka bahkan harus beribadah di bawah tanah, justru kekristenan berkembang secara luar biasa. Demikian juga yang terjadi di banyak negara lainnya. Akan tetapi di kawasan Eropa dan Amerika, dimana kekristenan menjadi agama utama di sana, Gereja justru mengalami kemunduran, bahkan di beberapa negara gereja mendukung pernikahan sesama jenis.

Jadi bersyukurlah ketika Tuhan masih mengizinkan penindasan terhadap Gereja di Indonesia ini. Itu tandanya bahwa Tuhan masih menyertai Gereja Tuhan di Indonesia ini. Bukankah dengan adanya penindasan maka Gereja Tuhan akan bersatu dan berdoa bagi Tuhan? Ingatkah akan kejadian di sekitar tahun 2000an, ketika banyak Gereja dirusak dan dibom? Bukankah anak-anak Tuhan justru semakin giat berdoa dan saling menjalin jejaring antar gereja? Mungkin bagi kebanyakan orang, pandangan saya sangat ekstrem. Tetapi saya hanya menyatakan kebenaran, bahwa seringkali Tuhan ijinkan penindasan gereja sebagai sarana untuk memurnikan anak-anak Tuhan, mana yang sungguh-sungguh mengiring Tuhan, mana yang hanya ikut-ikutan. Biarlah ketika penindasan itu datang, kita sebagai anak-anak Tuhan akan semakin dimurnikan, sehingga kita akan seperti emas, yang semakin murni dan mengkilap ketika dibakar dengan api.


Bacaan Alkitab: Keluaran 1:10-12
1:10 Marilah kita bertindak dengan bijaksana terhadap mereka, supaya mereka jangan bertambah banyak lagi dan -- jika terjadi peperangan -- jangan bersekutu nanti dengan musuh kita dan memerangi kita, lalu pergi dari negeri ini."
1:11 Sebab itu pengawas-pengawas rodi ditempatkan atas mereka untuk menindas mereka dengan kerja paksa: mereka harus mendirikan bagi Firaun kota-kota perbekalan, yakni Pitom dan Raamses.
1:12 Tetapi makin ditindas, makin bertambah banyak dan berkembang mereka, sehingga orang merasa takut kepada orang Israel itu.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.