Senin, 13 Agustus 2012
Bacaan Alkitab: 1 Tawarikh
22:14-16
“Sesungguhnya, sekalipun dalam kesusahan, aku
telah menyediakan untuk rumah TUHAN itu seratus ribu talenta emas dan sejuta
talenta perak dan sangat banyak tembaga dan besi, sehingga beratnya tidak
tertimbang; juga aku telah menyediakan kayu dan batu. Tetapi baiklah engkau
menambahnya lagi.” (1 Taw 22:14)
Mempersiapkan bagi Generasi yang Akan Datang
Saya saat ini setiap
minggunya beribadah di sebuah gereja di kota asal isteri saya, dan biasanya
saya pun diminta untuk melayani di gereja tersebut sebagai pemusik, sesuai
dengan talenta saya. Akan tetapi saya sadar, bahwa sebentar lagi saya juga akan
meninggalkan gereja tersebut karena saya akan beribadah di kota saya sendiri.
Saya pun sempat berpikir, apa yang akan saya tinggalkan di sana? Saat ini saya
tidak mungkin meninggalkan uang ataupun bahan bangunan untuk membangun gereja
tersebut menjadi lebih besar. Saat ini saya juga tidak mungkin membelikan
seluruh isi perlengkapan gereja seperti kursi dan AC agar gereja tersebut bisa
menjadi nyaman. Salah satu yang bisa saya berikan adalah bagaimana saya bisa
mentransfer talenta saya dalam bidang musik kepada jemaat di gereja tersebut
yang memiliki kerinduan untuk melayani, sehingga ketika saya pergi, ada
generasi penerus yang tetap bisa melayani Tuhan di sana sebagai pemusik.
Demikian juga
halnya dengan raja Daud. Raja Daud sendiri sudah ingin membangun sebuah rumah
bagi Tuhan. Akan tetapi Tuhan tidak mengizinkannya karena Daud sendiri sudah
banyak menumpahkan darah ketika berperang (1 Taw 22:8), oleh karena itu rumah
Tuhan akan dibangun oleh Salomo, yang tidak lain adalah anaknya sendiri. Oleh
karena itu, Daud tidak hanya berpangku tangan dan membiarkan nanti Salomo yang
membangun rumah Tuhan tersebut, tetapi Daud juga menyiapkan segala sesuatu yang
mungkin diperlukan dalam pembangunan rumah Tuhan oleh Salomo, anaknya.
Alkitab
mengatakan bahwa Daud telah menyediakan 100.000 talenta emas dan 1.000.000
talenta perak, belum terhitung tembaga, besi, kayu dan batu yang tidak
tertimbang beratnya (ay. 14). Kamus Alkitab kita mengatakan bahwa satu talenta
itu setara dengan 34 kilogram. Sehingga perkiraan jumlah emas dan perak yang
disiapkan Daud adalah 3,4 juta kilogram emas dan 34 juta kilogram perak. Jika
harga emas saat ini adalah sekitar Rp500 ribu per gramnya dan harga perak saat
ini adalah sekitar Rp100 ribu per gramnya, maka jumlah emas tersebut setara
dengan nilai Rp1,7 triliun dan perak senilai Rp3,4 triliun, totalnya adalah
Rp5,1 triliun, belum termasuk nilai bahan bangunan lainnya dan upah pekerjanya.
Boleh dikatakan ini adalah salah satu proyek dengan anggaran termahal dalam
sejarah Alkitab, bahkan mungkin termahal dalam sejarah dunia.
Kita juga dapat
melihat bahwa Daud juga mempersiapkan para pekerjanya yang kompeten di
bidangnya masing-masing yaitu para pemahat batu, tukang batu, tukang kayu, dan
para ahli lainnya (ay. 15). Mereka dipersiapkan dari jauh-jauh hari oleh Daud
agar bangunan rumah Tuhan dapat dibangun sebagus mungkin. Daud menyadari bahwa
ketika kita mau memberikan yang terbaik untuk Tuhan, maka Tuhan pun juga akan
memberikan yang terbaik bagi kita.
Satu hal lagi yang
dilakukan Daud walaupun tidak tertulis dalam bacaan Alkitab kita hari ini
adalah memberikan keamanan bagi Salomo. Pada masa raja Daud memerintah, ia
melakukan begitu banyak usaha untuk menjaga keamanan negerinya. Ia berperang
melawan orang Filistin, merebut Yerusalem, dan bahkan memadamkan pemberontakan
anaknya, agar nantinya Salomo ketika bertahta memiliki kerajaan yang sudah aman
dan stabil. Raja Daud berjuang begitu keras hingga ia pun tidak diizinkan Tuhan
membangun rumah Tuhan karena tangannya telah berlumuran darah. Raja Daud
berkorban sedemikian besar agar Salomo dapat membangun rumah Tuhan dalam
keadaan yang tenang dan damai
Walaupun
demikian, Daud menyadari bahwa hal itu mungkin tidak cukup, tetapi Daud pun
hanya mampu menyediakan sejumlah itu bagi Salomo, karena kondisi kerajaan
Israel pada waktu itu pun dalam kesusahan, karena adanya peperangan dan
pemberontakan yang cukup menguras kas negara. Akan tetapi, Daud pun memberikan hal terakhir
yang ia miliki kepada Salomo, yaitu semangatnya. Daud memberikan semangat
kepada raja Salomo untuk mulai bekerja membangun rumah Tuhan. Daud memberikan
kata-kata motivasi kepada Salomo, dan memberikan pesan terakhir yang sangat
menguatkan yaitu “Tuhan kiranya menyertai engkau!” (ay. 16).
Sudahkah kita
melakukan seperti apa yang raja Daud lakukan kepada Salomo? Sudahkah kita
menyiapkan sesuatu bagi generasi penerus kita? Mungkin kita sudah menyiapkan
semacam tabungan dan asuransi bagi anak-anak kita, tetapi apakah yang telah
kita berikan khususnya bagi generasi penerus kita di jemaat atau gereja kita?
Sudahkah kita memberikan teladan bagi mereka? Sudahkah kita menyiapkan bekal
bagi mereka agar nantinya mereka juga bisa menjadi sama seperti kita, bahkan
menjadi lebih baik dari kita? Jika belum, mungkin sudah saatnya kita memikirkan
warisan apa yang akan kita berikan kepada generasi penerus kita (Ams 13:22).
Bacaan Alkitab: 2 Tawarikh
22:14-16
22:14
Sesungguhnya, sekalipun dalam kesusahan, aku telah menyediakan untuk rumah
TUHAN itu seratus ribu talenta emas dan sejuta talenta perak dan sangat banyak
tembaga dan besi, sehingga beratnya tidak tertimbang; juga aku telah
menyediakan kayu dan batu. Tetapi baiklah engkau menambahnya lagi.
22:15 Lagipula
engkau mempunyai sangat banyak pekerja, yakni pemahat-pemahat batu,
tukang-tukang batu dan kayu dan orang-orang yang ahli dalam segala macam
pekerjaan
22:16 emas,
perak, tembaga dan besi, yang tidak terhitung banyaknya. Mulailah bekerja!
TUHAN kiranya menyertai engkau!"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.