Jumat, 10 Agustus 2012

Mempersiapkan bagi Generasi yang Akan Datang


Senin, 13 Agustus 2012
Bacaan Alkitab: 1 Tawarikh 22:14-16
Sesungguhnya, sekalipun dalam kesusahan, aku telah menyediakan untuk rumah TUHAN itu seratus ribu talenta emas dan sejuta talenta perak dan sangat banyak tembaga dan besi, sehingga beratnya tidak tertimbang; juga aku telah menyediakan kayu dan batu. Tetapi baiklah engkau menambahnya lagi.” (1 Taw 22:14)


Mempersiapkan bagi Generasi yang Akan Datang


Saya saat ini setiap minggunya beribadah di sebuah gereja di kota asal isteri saya, dan biasanya saya pun diminta untuk melayani di gereja tersebut sebagai pemusik, sesuai dengan talenta saya. Akan tetapi saya sadar, bahwa sebentar lagi saya juga akan meninggalkan gereja tersebut karena saya akan beribadah di kota saya sendiri. Saya pun sempat berpikir, apa yang akan saya tinggalkan di sana? Saat ini saya tidak mungkin meninggalkan uang ataupun bahan bangunan untuk membangun gereja tersebut menjadi lebih besar. Saat ini saya juga tidak mungkin membelikan seluruh isi perlengkapan gereja seperti kursi dan AC agar gereja tersebut bisa menjadi nyaman. Salah satu yang bisa saya berikan adalah bagaimana saya bisa mentransfer talenta saya dalam bidang musik kepada jemaat di gereja tersebut yang memiliki kerinduan untuk melayani, sehingga ketika saya pergi, ada generasi penerus yang tetap bisa melayani Tuhan di sana sebagai pemusik.

Demikian juga halnya dengan raja Daud. Raja Daud sendiri sudah ingin membangun sebuah rumah bagi Tuhan. Akan tetapi Tuhan tidak mengizinkannya karena Daud sendiri sudah banyak menumpahkan darah ketika berperang (1 Taw 22:8), oleh karena itu rumah Tuhan akan dibangun oleh Salomo, yang tidak lain adalah anaknya sendiri. Oleh karena itu, Daud tidak hanya berpangku tangan dan membiarkan nanti Salomo yang membangun rumah Tuhan tersebut, tetapi Daud juga menyiapkan segala sesuatu yang mungkin diperlukan dalam pembangunan rumah Tuhan oleh Salomo, anaknya.

Alkitab mengatakan bahwa Daud telah menyediakan 100.000 talenta emas dan 1.000.000 talenta perak, belum terhitung tembaga, besi, kayu dan batu yang tidak tertimbang beratnya (ay. 14). Kamus Alkitab kita mengatakan bahwa satu talenta itu setara dengan 34 kilogram. Sehingga perkiraan jumlah emas dan perak yang disiapkan Daud adalah 3,4 juta kilogram emas dan 34 juta kilogram perak. Jika harga emas saat ini adalah sekitar Rp500 ribu per gramnya dan harga perak saat ini adalah sekitar Rp100 ribu per gramnya, maka jumlah emas tersebut setara dengan nilai Rp1,7 triliun dan perak senilai Rp3,4 triliun, totalnya adalah Rp5,1 triliun, belum termasuk nilai bahan bangunan lainnya dan upah pekerjanya. Boleh dikatakan ini adalah salah satu proyek dengan anggaran termahal dalam sejarah Alkitab, bahkan mungkin termahal dalam sejarah dunia.

Kita juga dapat melihat bahwa Daud juga mempersiapkan para pekerjanya yang kompeten di bidangnya masing-masing yaitu para pemahat batu, tukang batu, tukang kayu, dan para ahli lainnya (ay. 15). Mereka dipersiapkan dari jauh-jauh hari oleh Daud agar bangunan rumah Tuhan dapat dibangun sebagus mungkin. Daud menyadari bahwa ketika kita mau memberikan yang terbaik untuk Tuhan, maka Tuhan pun juga akan memberikan yang terbaik bagi kita.

Satu hal lagi yang dilakukan Daud walaupun tidak tertulis dalam bacaan Alkitab kita hari ini adalah memberikan keamanan bagi Salomo. Pada masa raja Daud memerintah, ia melakukan begitu banyak usaha untuk menjaga keamanan negerinya. Ia berperang melawan orang Filistin, merebut Yerusalem, dan bahkan memadamkan pemberontakan anaknya, agar nantinya Salomo ketika bertahta memiliki kerajaan yang sudah aman dan stabil. Raja Daud berjuang begitu keras hingga ia pun tidak diizinkan Tuhan membangun rumah Tuhan karena tangannya telah berlumuran darah. Raja Daud berkorban sedemikian besar agar Salomo dapat membangun rumah Tuhan dalam keadaan yang tenang dan damai

Walaupun demikian, Daud menyadari bahwa hal itu mungkin tidak cukup, tetapi Daud pun hanya mampu menyediakan sejumlah itu bagi Salomo, karena kondisi kerajaan Israel pada waktu itu pun dalam kesusahan, karena adanya peperangan dan pemberontakan yang cukup menguras kas negara.  Akan tetapi, Daud pun memberikan hal terakhir yang ia miliki kepada Salomo, yaitu semangatnya. Daud memberikan semangat kepada raja Salomo untuk mulai bekerja membangun rumah Tuhan. Daud memberikan kata-kata motivasi kepada Salomo, dan memberikan pesan terakhir yang sangat menguatkan yaitu “Tuhan kiranya menyertai engkau!” (ay. 16).

Sudahkah kita melakukan seperti apa yang raja Daud lakukan kepada Salomo? Sudahkah kita menyiapkan sesuatu bagi generasi penerus kita? Mungkin kita sudah menyiapkan semacam tabungan dan asuransi bagi anak-anak kita, tetapi apakah yang telah kita berikan khususnya bagi generasi penerus kita di jemaat atau gereja kita? Sudahkah kita memberikan teladan bagi mereka? Sudahkah kita menyiapkan bekal bagi mereka agar nantinya mereka juga bisa menjadi sama seperti kita, bahkan menjadi lebih baik dari kita? Jika belum, mungkin sudah saatnya kita memikirkan warisan apa yang akan kita berikan kepada generasi penerus kita (Ams 13:22).



Bacaan Alkitab: 2 Tawarikh 22:14-16
22:14 Sesungguhnya, sekalipun dalam kesusahan, aku telah menyediakan untuk rumah TUHAN itu seratus ribu talenta emas dan sejuta talenta perak dan sangat banyak tembaga dan besi, sehingga beratnya tidak tertimbang; juga aku telah menyediakan kayu dan batu. Tetapi baiklah engkau menambahnya lagi.
22:15 Lagipula engkau mempunyai sangat banyak pekerja, yakni pemahat-pemahat batu, tukang-tukang batu dan kayu dan orang-orang yang ahli dalam segala macam pekerjaan
22:16 emas, perak, tembaga dan besi, yang tidak terhitung banyaknya. Mulailah bekerja! TUHAN kiranya menyertai engkau!"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.