Senin,
21 Mei 2012
Bacaan
Alkitab: 1 Korintus 6:15-20
“Jauhkanlah dirimu dari
percabulan! Setiap dosa lain yang dilakukan manusia, terjadi di luar dirinya.
Tetapi orang yang melakukan percabulan berdosa terhadap dirinya sendiri.” (1 Kor 6:18)
Bahaya
Percabulan
Ketika saya menulis renungan saya di hari ini, ada
semacam pertentangan di dalam diri saya. Hari ini adalah tepat satu tahun usia
pernikahan saya dengan isteri saya, dan saya bersyukur bahwa dalam satu tahun
pernikahan kami, Tuhan telah memberikan seorang anak yang luar biasa dalam
kehidupan saya. Jujur, melalui renungan ini saya juga membagikan hidup saya,
bahwa saya sendiri pun bukanlah orang yang sempurna. Saya pun pernah jatuh
dalam dosa, yaitu menjalin hubungan yang lebih dari yang seharusnya dengan wanita
lain. Saya tahu bahwa mungkin anda yang membaca renungan ini menganggap saya
sebagai orang yang munafik, di satu sisi menulis renungan rohani tetapi di sisi
lain ternyata memiliki masa lalu yang tidak baik. Bagi saya tidak apa-apa jika
ada di antara para pembaca yang berpandangan seperti itu, tetapi bagi saya
justru lebih baik demikian karena memang tidak ada yang sempurna, dan saya
berharap bahwa apa yang saya alami dapat menjadi pelajaran, tidak hanya bagi
saya tetapi juga bagi orang lain yang membaca renungan ini.
Memang bahaya percabulan itu sangat luar biasa
mengintai kita, termasuk orang-orang percaya bahkan hamba-hamba Tuhan. Jujur,
tidak mudah untuk bisa mengatasi bahaya percabulan ini. Sebagai orang percaya,
saya juga dididik sejak kecil dalam ajaran Kristen untuk hidup kudus, tetapi
memang benar apa yang dikatakan Firman Tuhan bahwa kita pun harus berjaga-jaga,
dan kita yang merasa lebih teguh dan kuat, justru harus lebih berhati-hati (1
Kor 10:12).
Kita adalah anggota tubuh Kristus (ay. 15). Lebih
lagi tubuh kita pun adalah Bait Allah, tempat dimana Roh Kudus diam di dalam
kita (ay. 19). Tetapi sering kali kita tidak menyadari hal tersebut dan justru
menggunakan tubuh dan hidup kita untuk melakukan hal-hal yang tidak berguna.
Firman Tuhan mengatakan bahwa percabulan adalah hal yang sangat tidak baik,
karena ketika seseorang mengikatkan diri dengan perempuan cabul, maka orang
tersebut pun menjadi satu tubuh dengan dia (ay. 16). Setiap orang yang
melakukan percabulan, melakukan dosa itu di dalam dirinya (ay. 18). Berbeda dengan
dosa lain semisal berbohong atau mencuri, dimana dosa tersebut terjadi di luar
dirinya (walaupun sebenarnya hati dan pikirannya juga ikut berdosa).
Bagaimana mencegah dosa percabulan? Yang pertama
kita harus ingat bahwa diri kita adalah Bait Allah, anggota tubuh Kristus.
Tetapi memang hal tersebut tidak cukup, kita pun harus mampu melawan
godaan-godaan yang ada. Dalam suatu pertandingan olahraga, tim yang menjadi
juara adalah tim yang mampu bertahan dan menyerang sama baiknya. Tetapi jika
harus memilih, untuk menang, kita perlu lebih banyak menyerang daripada
bertahan. Oleh karena itu, kita tidak boleh hanya bersikap pasif saja. Kita
juga harus bertindak aktif. Di satu sisi kita harus sadar bahwa tubuh kita
adalah tubuh yang telah lunas dibayar oleh Tuhan melalui pengorbanan Yesus di
atas kayu salib, tetapi di sisi lain kita pun perlu untuk bertindak dan
memuliakan Allah melalui kehidupan kita (ay. 20). Dengan hidup menjauhi perempuan
cabul itu pun bagus, tetapi adalah lebih baik lagi untuk hidup mengikatkan diri
dengan Tuhan, sehingga kita menjadi satu roh dengan Tuhan (ay. 17), karena
bersama Tuhan kita akan mampu mengalahkan apapun yang tidak berkenan di hadapan
Tuhan.
Saya menyampaikan hal ini bukan karena saya telah
menang, atau karena saya kuat dan mampu mengalahkan hawa nafsu saya. Tetapi
saya menyampaikan ini karena memang hal ini penting dan sangat sulit dilakukan,
terutama bagi kaum pria. Sungguh tidak mudah untuk melawan bahaya percabulan
dalam kehidupan kita, tetapi kita harus tahu dan sadar bahwa ketika Tuhan
memerintahkan kita untuk melawan sesuatu, itu berarti Tuhan juga akan
memperlengkapi kita untuk mampu melakukannya. Persoalannya terletak pada
kemauan kita, apakah kita mau meninggalkan segala hal-hal yang enak namun tidak
berkenan kepada Tuhan? Jika jawabannya adalah ya, maka Tuhan pasti akan memampukan
kita untuk hidup kudus di hadapanNya.
Bacaan
Alkitab: 1 Korintus 6:15-20
6:15 Tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah anggota Kristus? Akan
kuambilkah anggota Kristus untuk menyerahkannya kepada percabulan? Sekali-kali
tidak!
6:16 Atau tidak tahukah kamu, bahwa siapa yang mengikatkan dirinya pada
perempuan cabul, menjadi satu tubuh dengan dia? Sebab, demikianlah kata nas:
"Keduanya akan menjadi satu daging."
6:17 Tetapi siapa yang mengikatkan dirinya pada Tuhan, menjadi satu roh
dengan Dia.
6:18 Jauhkanlah dirimu dari percabulan! Setiap dosa lain yang dilakukan
manusia, terjadi di luar dirinya. Tetapi orang yang melakukan percabulan
berdosa terhadap dirinya sendiri.
6:19 Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam
di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, -- dan bahwa kamu bukan
milik kamu sendiri?
6:20 Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu
muliakanlah Allah dengan tubuhmu!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.