Kamis, 10 Mei 2012

Waspada terhadap Ajaran yang Tidak Meninggikan Yesus


Senin, 14 Mei 2012
Bacaan Alkitab: Kolose 2:16-19
Janganlah kamu biarkan kemenanganmu digagalkan oleh orang yang pura-pura merendahkan diri dan beribadah kepada malaikat, serta berkanjang pada penglihatan-penglihatan dan tanpa alasan membesar-besarkan diri oleh pikirannya yang duniawi.” (Kol 2:18)


Waspada terhadap Ajaran yang Tidak Meninggikan Yesus


Kita sebagai orang percaya, memiliki iman dan pengharapan kita kepada Tuhan. Sayangnya, cukup banyak orang percaya yang tidak memanfaatkan iman kita kepada Tuhan secara maksimal. Maksud saya adalah, sebagai orang percaya kita seharusnya sudah dibebaskan dari segala dosa kita dan juga dari segala hal-hal yang bersifat lahiriah. Akan tetapi, justru diri kita sendiri yang sering mengekang diri kita sendiri. Apa contohnya? Bacaan Alkitab kita hari ini memberi contoh tentang bagaimana jemaat di kota Kolose menghadapi ajaran-ajaran yang mengekang kehidupan orang Kristiani pada zaman Paulus hidup.

Saat itu di kota Kolose, ada sekelompok orang yang mengajarkan bahwa orang percaya harus menghindari makanan atau minuman tertentu. Ada juga yang mengajarkan bahwa orang percaya harus mengutamakan hari-hari raya tertentu, seperti bulan baru dan hari Sabat (ay. 16). Bukannya tidak penting, tetapi kesemua liturgi atau ajaran itu sebenarnya merupakan gambaran dari Kristus itu sendiri (ay. 17). Liturgi itu memang penting, tetapi yang lebih penting lagi adalah Kristus, Tuhan yang kita sembah, Tuhan yang memberi jalan keselamatan pada semua orang yang percaya kepadaNya.

Demikian juga kita pada masa sekarang ini, banyak sekali ajaran-ajaran yang menyimpang. Ayat selanjutnya dari bacaan Kitab Suci kita hari ini bercerita tentang beberapa ciri-ciri ajaran-ajaran yang menyimpang, antara lain:

Pertama, pura-pura merendahkan diri (ay. 18a). Kita sebagai anak-anak Tuhan memang perlu merendahkan diri di hadapan Tuhan, tetapi merendahkan diri di sini adalah dalam konteks meninggalkan ego kita dan menyerahkan segala sesuatunya kepada Tuhan. Yang salah adalah merendahkan diri dalam konteks ekstrim, yaitu dengan menyiksa diri sendiri, misalnya dengan melakukan puasa yang berlebihan untuk mencapai tingkat spiritual tertentu.

Kedua, beribadah kepada malaikat (ay. 18a). Sudah jelas bahwa kita harus beribadah kepada Allah, yang Maha Kuasa, yang menciptakan dunia ini beserta isinya. Akan tetapi beberapa ajaran yang menyimpang mengajarkan kita untuk memuja malaikat, yang notabene adalah ciptaan Allah. Kita tidak boleh menyembah ciptaan Allah, karena Allah sendirilah yang harus disembah. Ada ajaran tertentu yang menyembah dan mengagungkan manusia-manusia tertentu sebagai nabi atau orang-orang suci. Kita harus tetap ingat bahwa kita seharusnya menyembah Allah, dan bukan menyembah yang lain, termasuk patung-patung, berhala, dan bahkan malaikat atau orang yang diciptakan Allah.

Ketiga, berkanjang pada penglihatan (ay. 18b). Memang kadang-kadang Tuhan berbicara melalui penglihatan-penglihatan. Tetapi seharusnya kita tidak hanya berfokus kepada penglihatan-penglihatan. Kita harus lebih berpegang pada Firman Tuhan, bukan kepada penglihatan-penglihatan itu sendiri.

Keempat, membesar-besarkan diri oleh pikiran yang duniawi (ay. 18b). Kita seharusnya mencari hal-hal yang ada di atas, atau yang bersifat rohani. Akan tetapi, ajaran-ajaran tertentu mengajarkan bahwa kita harus lebih fokus kepada hal-hal duniawi. Segala hal-hal yang bersifat duniawi adalah sementara, sementara hal-hal rohani justru bersifat kekal. Dengan demikian, bukankah kita seharusnya lebih melihat secara rohani?

Ajaran yang benar adalah ajaran yang berfokus kepada Yesus sebagai kepala dan kita sebagai tubuh. Kita sebagai jemaat harus berada dalam satu tubuh, dengan Yesus sebagai kepala agar kita dapat bertumbuh (ay. 19). Janganlah kita seperti anak kecil yang diombang-ambingkan oleh angin pengajaran yang menyesatkan (Ef 4:14), melainkan haruslah kita menjadi kuat dan dewasa agar kita bisa membedakan mana yang benar dan mana yang menyimpang.


Bacaan Alkitab: Kolose 2:16-19
2:16 Karena itu janganlah kamu biarkan orang menghukum kamu mengenai makanan dan minuman atau mengenai hari raya, bulan baru ataupun hari Sabat;
2:17 semuanya ini hanyalah bayangan dari apa yang harus datang, sedang wujudnya ialah Kristus.
2:18 Janganlah kamu biarkan kemenanganmu digagalkan oleh orang yang pura-pura merendahkan diri dan beribadah kepada malaikat, serta berkanjang pada penglihatan-penglihatan dan tanpa alasan membesar-besarkan diri oleh pikirannya yang duniawi,
2:19 sedang ia tidak berpegang teguh kepada Kepala, dari mana seluruh tubuh, yang ditunjang dan diikat menjadi satu oleh urat-urat dan sendi-sendi, menerima pertumbuhan ilahinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.