Senin,
14 Mei 2012
Bacaan
Alkitab: Kolose 2:16-19
“Janganlah kamu biarkan
kemenanganmu digagalkan oleh orang yang pura-pura merendahkan diri dan
beribadah kepada malaikat, serta berkanjang pada penglihatan-penglihatan dan
tanpa alasan membesar-besarkan diri oleh pikirannya yang duniawi.” (Kol 2:18)
Waspada
terhadap Ajaran yang Tidak Meninggikan Yesus
Kita sebagai orang percaya, memiliki iman dan
pengharapan kita kepada Tuhan. Sayangnya, cukup banyak orang percaya yang tidak
memanfaatkan iman kita kepada Tuhan secara maksimal. Maksud saya adalah,
sebagai orang percaya kita seharusnya sudah dibebaskan dari segala dosa kita
dan juga dari segala hal-hal yang bersifat lahiriah. Akan tetapi, justru diri
kita sendiri yang sering mengekang diri kita sendiri. Apa contohnya? Bacaan
Alkitab kita hari ini memberi contoh tentang bagaimana jemaat di kota Kolose
menghadapi ajaran-ajaran yang mengekang kehidupan orang Kristiani pada zaman
Paulus hidup.
Saat itu di kota Kolose, ada sekelompok orang yang
mengajarkan bahwa orang percaya harus menghindari makanan atau minuman
tertentu. Ada juga yang mengajarkan bahwa orang percaya harus mengutamakan hari-hari
raya tertentu, seperti bulan baru dan hari Sabat (ay. 16). Bukannya tidak
penting, tetapi kesemua liturgi atau ajaran itu sebenarnya merupakan gambaran
dari Kristus itu sendiri (ay. 17). Liturgi itu memang penting, tetapi yang
lebih penting lagi adalah Kristus, Tuhan yang kita sembah, Tuhan yang memberi
jalan keselamatan pada semua orang yang percaya kepadaNya.
Demikian juga kita pada masa sekarang ini, banyak
sekali ajaran-ajaran yang menyimpang. Ayat selanjutnya dari bacaan Kitab Suci
kita hari ini bercerita tentang beberapa ciri-ciri ajaran-ajaran yang
menyimpang, antara lain:
Pertama, pura-pura merendahkan diri (ay. 18a).
Kita sebagai anak-anak Tuhan memang perlu merendahkan diri di hadapan Tuhan,
tetapi merendahkan diri di sini adalah dalam konteks meninggalkan ego kita dan
menyerahkan segala sesuatunya kepada Tuhan. Yang salah adalah merendahkan diri
dalam konteks ekstrim, yaitu dengan menyiksa diri sendiri, misalnya dengan melakukan
puasa yang berlebihan untuk mencapai tingkat spiritual tertentu.
Kedua, beribadah kepada malaikat (ay. 18a). Sudah
jelas bahwa kita harus beribadah kepada Allah, yang Maha Kuasa, yang
menciptakan dunia ini beserta isinya. Akan tetapi beberapa ajaran yang
menyimpang mengajarkan kita untuk memuja malaikat, yang notabene adalah ciptaan
Allah. Kita tidak boleh menyembah ciptaan Allah, karena Allah sendirilah yang
harus disembah. Ada ajaran tertentu yang menyembah dan mengagungkan manusia-manusia
tertentu sebagai nabi atau orang-orang suci. Kita harus tetap ingat bahwa kita
seharusnya menyembah Allah, dan bukan menyembah yang lain, termasuk
patung-patung, berhala, dan bahkan malaikat atau orang yang diciptakan Allah.
Ketiga, berkanjang pada penglihatan (ay. 18b).
Memang kadang-kadang Tuhan berbicara melalui penglihatan-penglihatan. Tetapi
seharusnya kita tidak hanya berfokus kepada penglihatan-penglihatan. Kita harus
lebih berpegang pada Firman Tuhan, bukan kepada penglihatan-penglihatan itu
sendiri.
Keempat, membesar-besarkan diri oleh pikiran yang
duniawi (ay. 18b). Kita seharusnya mencari hal-hal yang ada di atas, atau yang
bersifat rohani. Akan tetapi, ajaran-ajaran tertentu mengajarkan bahwa kita
harus lebih fokus kepada hal-hal duniawi. Segala hal-hal yang bersifat duniawi
adalah sementara, sementara hal-hal rohani justru bersifat kekal. Dengan
demikian, bukankah kita seharusnya lebih melihat secara rohani?
Ajaran yang benar adalah ajaran yang berfokus
kepada Yesus sebagai kepala dan kita sebagai tubuh. Kita sebagai jemaat harus
berada dalam satu tubuh, dengan Yesus sebagai kepala agar kita dapat bertumbuh
(ay. 19). Janganlah kita seperti anak kecil yang diombang-ambingkan oleh angin
pengajaran yang menyesatkan (Ef 4:14), melainkan haruslah kita menjadi kuat dan
dewasa agar kita bisa membedakan mana yang benar dan mana yang menyimpang.
Bacaan
Alkitab: Kolose 2:16-19
2:16 Karena itu janganlah kamu biarkan orang
menghukum kamu mengenai makanan dan minuman atau mengenai hari raya, bulan baru
ataupun hari Sabat;
2:17 semuanya ini hanyalah bayangan dari apa yang
harus datang, sedang wujudnya ialah Kristus.
2:18 Janganlah kamu biarkan kemenanganmu
digagalkan oleh orang yang pura-pura merendahkan diri dan beribadah kepada
malaikat, serta berkanjang pada penglihatan-penglihatan dan tanpa alasan
membesar-besarkan diri oleh pikirannya yang duniawi,
2:19 sedang ia tidak berpegang teguh kepada
Kepala, dari mana seluruh tubuh, yang ditunjang dan diikat menjadi satu oleh
urat-urat dan sendi-sendi, menerima pertumbuhan ilahinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.