Kamis, 10 Mei 2012

Bukan Perkataan tetapi Perbuatan, Bukan yang Pertama tetapi yang Terakhir


Minggu, 13 Mei 2012
Bacaan Alkitab: Matius 21:28-32

Siapakah di antara kedua orang itu yang melakukan kehendak ayahnya?" Jawab mereka: "Yang terakhir." Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pemungut-pemungut cukai dan perempuan-perempuan sundal akan mendahului kamu masuk ke dalam Kerajaan Allah.”” (Mat 21:31)

Bukan Perkataan tetapi Perbuatan, Bukan yang Pertama tetapi yang Terakhir


Dalam bacaan Alkitab kita hari ini, Tuhan Yesus memberikan perumpamaan tentang dua orang anak. Jika kita membaca ayat-ayat sebelumnya, maka kita akan mengerti bahwa perumpamaan ini sebenarnya lebih ditujukan kepada orang Farisi dan ahli Taurat.

Yesus sendiri memberi perumpamaan tentang seseorang yang memiliki dua anak laki-laki. Ia meminta anak yang sulung untuk bekerja di kebun anggurnya. Anak yang sulung pun berkata “Ya”, tetapi ia tidak pergi. Kemudian orang tersebut pergi kepada anak yang bungsu dan meminta hal yang sama. Anak yang bungsu berkata “Tidak”, tetapi kemudian ia menyesal dan akhirnya pergi juga bekerja ke kebun anggur (ay. 28-30). Saya rasa, jika Tuhan Yesus menanyakan hal yang sama kepada kita, “Siapakah di antara kedua orang itu yang melakukan kehendak ayahnya?” (ay. 31a), kita pun akan menjawab sama dengan jawaban orang Farisi dan ahli Taurat, yaitu anak bungsu, karena walaupun ia berkata “tidak”, tetapi ia akhirnya melakukan apa yang diminta bapanya.

Hal ini merupakan gambaran orang-orang Israel pada waktu itu, terlebih orang Farisi dan ahli Taurat. Tuhan memilih bangsa Israel sebagai bangsa kesayanganNya, menuntun mereka dari tanah perbudakan di Mesir hingga ke tanah perjanjian. Namun kemudian mereka memberontak dan dibuang dari tanah perjanjian tersebut. Tetapi Tuhan masih menyayangi bangsa Israel, Tuhan mengembalikan mereka ke tanah perjanjian, bahkan menjadikan bangsa Israel sebagai bangsa dimana Mesias akan diutus. Namun walaupun Tuhan Yesus turun ke dunia ini kepada bangsa Israel, mereka justru tidak percaya kepadaNya.

Setelah dibaptis oleh Yohanes dan kemudian dicobai oleh Iblis di padang gurun, selanjutnya Tuhan Yesus pertama kali menyampaikan Firman Tuhan di dalam rumah-rumah ibadat (Luk 4:15). Bahkan ketika masih berumur 12 tahun, Yesus sudah berdiskusi dan bertanya jawab dengan para imam di Bait Suci di Yerusalem (Luk 2:46). Oleh karena itu, Yesus awalnya memang menyampaikan kabar baik lebih dulu kepada para imam, orang Farisi, dan ahli Taurat, karena merekalah sebenarnya yang lebih mengerti tentang Kitab Suci. Tetapi di satu sisi, mereka tidak mau mendengarkan ajaran Yesus, justru para pemungut cukai, perempuan sundal, dan orang berdosa lainnyalah yang mau mendengarkan ajaran Yesus. Oleh karena itu, Tuhan Yesus berkata bahwa “sesungguhnya pemungut-pemungut cukai dan perempuan-perempuan sundal akan mendahului kamu masuk ke dalam Kerajaan Allah” (ay. 31b), karena merekalah yang lebih dulu percaya kepada Tuhan. Walaupun Tuhan telah mengutus nabi-nabiNya (terakhir adalah nabi Yohanes Pembaptis) kepada orang Farisi dan ahli Taurat, tetapi justru para pemungut cukai dan perempuan sundallah yang percaya kepadanya. Walaupun orang Farisi dan ahli Taurat melihat, namun mereka tidak percaya. Mereka pun tidak menyesal atas dosa-dosa mereka, berbeda dengan pemungut cukai dan perempuan sundal, yang menyesal atas dosa-dosa mereka dan bertobat dari segala dosa mereka (ay. 32).

Jika kita tarik perumpamaan tersebut ke konteks masa kini, Tuhan tidak butuh orang-orang yang hanya berkata “Ya Tuhan” tetapi tidak mau melangkah. Seringkali Tuhan memanggil orang-orang percaya untuk melakukan sesuatu bagi Tuhan, tetapi banyak orang percaya yang hanya berkata “Ya” tetapi tidak mau. Di sisi lain, juga banyak orang percaya yang jelas-jelas menolak panggilan  penuh dengan pertimbangan semisal, “Tuhan, kalau aku jadi hamba Tuhan full time nanti anak-anakku makan apa?” atau “Tuhan, aku masih belum pintar main musik, nanti saja kalau aku sudah pintar baru aku melayani di gereja deh”. Tuhan butuh tindakan nyata dari kita semua. Jangan sampai kita yang sudah lama menjadi orang percaya di gereja, bahkan mungkin sudah berjemaat di gereja kita sejak kita kecil, justru kalah oleh orang-orang yang baru bertobat, yang menyala-nyala untuk melayani Tuhan dan tidak pernah menolak apa yang Tuhan ingin mereka lakukan. Marilah kita instropeksi diri kita masing-masing. Sudahkah kita menjadi pelaku Firman? Dan sudahkah kita berlomba-lomba untuk melayani Tuhan dengan sebaik-baiknya?


Bacaan Alkitab: Matius 21:28-32
21:28 "Tetapi apakah pendapatmu tentang ini: Seorang mempunyai dua anak laki-laki. Ia pergi kepada anak yang sulung dan berkata: Anakku, pergi dan bekerjalah hari ini dalam kebun anggur.
21:29 Jawab anak itu: Baik, bapa. Tetapi ia tidak pergi.
21:30 Lalu orang itu pergi kepada anak yang kedua dan berkata demikian juga. Dan anak itu menjawab: Aku tidak mau. Tetapi kemudian ia menyesal lalu pergi juga.
21:31 Siapakah di antara kedua orang itu yang melakukan kehendak ayahnya?" Jawab mereka: "Yang terakhir." Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pemungut-pemungut cukai dan perempuan-perempuan sundal akan mendahului kamu masuk ke dalam Kerajaan Allah.
21:32 Sebab Yohanes datang untuk menunjukkan jalan kebenaran kepadamu, dan kamu tidak percaya kepadanya. Tetapi pemungut-pemungut cukai dan perempuan-perempuan sundal percaya kepadanya. Dan meskipun kamu melihatnya, tetapi kemudian kamu tidak menyesal dan kamu tidak juga percaya kepadanya."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.