Minggu,
13 Mei 2012
Bacaan
Alkitab: Matius 21:28-32
“Siapakah di antara kedua
orang itu yang melakukan kehendak ayahnya?" Jawab mereka: "Yang
terakhir." Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu,
sesungguhnya pemungut-pemungut cukai dan perempuan-perempuan sundal akan
mendahului kamu masuk ke dalam Kerajaan Allah.”” (Mat 21:31)
Bukan
Perkataan tetapi Perbuatan, Bukan yang Pertama tetapi yang Terakhir
Dalam bacaan Alkitab kita hari ini, Tuhan Yesus
memberikan perumpamaan tentang dua orang anak. Jika kita membaca ayat-ayat
sebelumnya, maka kita akan mengerti bahwa perumpamaan ini sebenarnya lebih
ditujukan kepada orang Farisi dan ahli Taurat.
Yesus sendiri memberi perumpamaan tentang
seseorang yang memiliki dua anak laki-laki. Ia meminta anak yang sulung untuk
bekerja di kebun anggurnya. Anak yang sulung pun berkata “Ya”, tetapi ia tidak
pergi. Kemudian orang tersebut pergi kepada anak yang bungsu dan meminta hal
yang sama. Anak yang bungsu berkata “Tidak”, tetapi kemudian ia menyesal dan akhirnya
pergi juga bekerja ke kebun anggur (ay. 28-30). Saya rasa, jika Tuhan Yesus
menanyakan hal yang sama kepada kita, “Siapakah di antara kedua orang itu yang
melakukan kehendak ayahnya?” (ay. 31a), kita pun akan menjawab sama dengan
jawaban orang Farisi dan ahli Taurat, yaitu anak bungsu, karena walaupun ia
berkata “tidak”, tetapi ia akhirnya melakukan apa yang diminta bapanya.
Hal ini merupakan gambaran orang-orang Israel pada
waktu itu, terlebih orang Farisi dan ahli Taurat. Tuhan memilih bangsa Israel
sebagai bangsa kesayanganNya, menuntun mereka dari tanah perbudakan di Mesir
hingga ke tanah perjanjian. Namun kemudian mereka memberontak dan dibuang dari
tanah perjanjian tersebut. Tetapi Tuhan masih menyayangi bangsa Israel, Tuhan
mengembalikan mereka ke tanah perjanjian, bahkan menjadikan bangsa Israel
sebagai bangsa dimana Mesias akan diutus. Namun walaupun Tuhan Yesus turun ke
dunia ini kepada bangsa Israel, mereka justru tidak percaya kepadaNya.
Setelah dibaptis oleh Yohanes dan kemudian dicobai
oleh Iblis di padang gurun, selanjutnya Tuhan Yesus pertama kali menyampaikan
Firman Tuhan di dalam rumah-rumah ibadat (Luk 4:15). Bahkan ketika masih
berumur 12 tahun, Yesus sudah berdiskusi dan bertanya jawab dengan para imam di
Bait Suci di Yerusalem (Luk 2:46). Oleh karena itu, Yesus awalnya memang
menyampaikan kabar baik lebih dulu kepada para imam, orang Farisi, dan ahli
Taurat, karena merekalah sebenarnya yang lebih mengerti tentang Kitab Suci.
Tetapi di satu sisi, mereka tidak mau mendengarkan ajaran Yesus, justru para
pemungut cukai, perempuan sundal, dan orang berdosa lainnyalah yang mau
mendengarkan ajaran Yesus. Oleh karena itu, Tuhan Yesus berkata bahwa “sesungguhnya
pemungut-pemungut cukai dan perempuan-perempuan sundal akan mendahului kamu
masuk ke dalam Kerajaan Allah” (ay. 31b), karena merekalah yang lebih dulu
percaya kepada Tuhan. Walaupun Tuhan telah mengutus nabi-nabiNya (terakhir
adalah nabi Yohanes Pembaptis) kepada orang Farisi dan ahli Taurat, tetapi
justru para pemungut cukai dan perempuan sundallah yang percaya kepadanya.
Walaupun orang Farisi dan ahli Taurat melihat, namun mereka tidak percaya.
Mereka pun tidak menyesal atas dosa-dosa mereka, berbeda dengan pemungut cukai
dan perempuan sundal, yang menyesal atas dosa-dosa mereka dan bertobat dari
segala dosa mereka (ay. 32).
Jika kita tarik perumpamaan tersebut ke konteks
masa kini, Tuhan tidak butuh orang-orang yang hanya berkata “Ya Tuhan” tetapi
tidak mau melangkah. Seringkali Tuhan memanggil orang-orang percaya untuk
melakukan sesuatu bagi Tuhan, tetapi banyak orang percaya yang hanya berkata “Ya”
tetapi tidak mau. Di sisi lain, juga banyak orang percaya yang jelas-jelas menolak
panggilan penuh dengan pertimbangan semisal,
“Tuhan, kalau aku jadi hamba Tuhan full
time nanti anak-anakku makan apa?” atau “Tuhan, aku masih belum pintar main
musik, nanti saja kalau aku sudah pintar baru aku melayani di gereja deh”.
Tuhan butuh tindakan nyata dari kita semua. Jangan sampai kita yang sudah lama
menjadi orang percaya di gereja, bahkan mungkin sudah berjemaat di gereja kita
sejak kita kecil, justru kalah oleh orang-orang yang baru bertobat, yang
menyala-nyala untuk melayani Tuhan dan tidak pernah menolak apa yang Tuhan ingin
mereka lakukan. Marilah kita instropeksi diri kita masing-masing. Sudahkah kita
menjadi pelaku Firman? Dan sudahkah kita berlomba-lomba untuk melayani Tuhan
dengan sebaik-baiknya?
Bacaan
Alkitab: Matius 21:28-32
21:28 "Tetapi apakah pendapatmu tentang ini: Seorang mempunyai dua
anak laki-laki. Ia pergi kepada anak yang sulung dan berkata: Anakku, pergi dan
bekerjalah hari ini dalam kebun anggur.
21:29 Jawab anak itu: Baik, bapa. Tetapi ia tidak pergi.
21:30 Lalu orang itu pergi kepada anak yang kedua dan berkata demikian
juga. Dan anak itu menjawab: Aku tidak mau. Tetapi kemudian ia menyesal lalu
pergi juga.
21:31 Siapakah di antara kedua orang itu yang melakukan kehendak
ayahnya?" Jawab mereka: "Yang terakhir." Kata Yesus kepada
mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pemungut-pemungut cukai dan
perempuan-perempuan sundal akan mendahului kamu masuk ke dalam Kerajaan Allah.
21:32 Sebab Yohanes datang untuk menunjukkan jalan kebenaran kepadamu, dan
kamu tidak percaya kepadanya. Tetapi pemungut-pemungut cukai dan
perempuan-perempuan sundal percaya kepadanya. Dan meskipun kamu melihatnya,
tetapi kemudian kamu tidak menyesal dan kamu tidak juga percaya
kepadanya."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.