Sabtu, 12 Mei 2012
Bacaan
Alkitab: Amos 7:1-6
“Maka menyesallah TUHAN
karena hal itu. "Itu tidak akan terjadi," firman TUHAN.” (Am 7:3)
Membela Bangsa Kita di
Hadapan Tuhan
Amos adalah seorang nabi yang hidup pada masa kerajaan Israel dan
Yehuda. Ia tampil untuk menyampaikan Firman Tuhan yang cukup keras karena
dosa-dosa bangsa Israel dan Yehuda. Setelah menyampaikan Firman Tuhan, Amos pun
mendapatkan penglihatan dari Tuhan. Dalam penglihatan yang pertama dan kedua,
Tuhan memberikan penglihatan yang cukup mengerikan terkait dengan bangsa Israel
dan Yehuda.
Penglihatan pertama adalah adanya kawanan belalang yang datang
menyerbu rerumputan pada waktu rumput-rumput akhir mulai tumbuh (ay. 1).
Belalang tersebut menghabisi tumbuhan-tumbuhan yang ada di tanah (ay. 2a). Hal
tersebut merupakan gambaran yang mengerikan bagi bangsa Israel dan Yehuda,
yaitu mereka akan dimakan habis oleh belalang-belalang. Hal ini dapat diartikan
sebagai pertanda bahwa nantinya akan ada bangsa lain yang datang dan menyerang
dan memusnahkan bangsa Israel dan Yehuda.
Penglihatan kedua adalah adanya api yang dipanggil Tuhan untuk
memakan habis air di samudera dan juga tanah ladang (ay. 4). Hal tersebut juga
merupakan gambaran akan hukuman Tuhan bagi bangsa Israel dan juga Yehuda yaitu
akan dimusnahkan hingga habis tanpa sisa.
Melihat dua penglihatan tersebut, apa yang akan dilakukan oleh Amos
sebagai salah satu nabi Tuhan? Apakah Amos bersikap pasrah, toh memang Tuhan
memiliki kuasa yang luar biasa dan tak mungkin terbantahkan? Tidak, Amos justru
mencoba untuk membela bangsa Israel dan Yehuda, bahkan ketika Amos juga tahu
bahwa bangsa Israel dan Yehuda telah banyak berdosa di hadapan Tuhan. Menarik
melihat apa yang dikatakan Amos kepada Tuhan tentang penglihatan yang pertama:
“Tuhan Allah, berikanlah kiranya pengampunan! Bagaimanakah Yakub dapat
bertahan? Bukankah ia kecil?”. Dalam penglihatan yang pertama, Amos meminta
agar Tuhan memberikan pengampunan kepada bangsa Israel dan Yehuda, keturunan
Yakub. Jika Tuhan memusnahkan bangsa Israel dan Yehuda, tentu saja keturunan
Yakub akan musnah begitu saja.
Dalam penglihatan yang kedua, Amos pun mencoba membela bangsanya,
yaitu meminta Tuhan untuk menghentikan rencanaNya untuk memusnahkan bangsa
Israel dan Yehuda, karena jika Tuhan sudah memusnahkan, maka tidak akan ada
suatu bangsapun yang mampu bertahan di hadapan Tuhan. Dan menariknya, Tuhan
sendiri pun akhirnya menyesal dengan rancanganNya tersebut. Karena pembelaan
Amos bagi bangsanya, Tuhan menjanjikan bahwa apa yang ditunjukkanNya kepada
Amos dalam penglihatan tidak akan terjadi.
Amos hanyalah seorang biasa walaupun ia memang seorang nabi Tuhan.
Tetapi Amos mau berdiri di antara Tuhan dan bangsanya yang telah berdosa, untuk
membela bangsanya di hadapan Tuhan dan meminta pengampunan dari Tuhan.
Bagaimana dengan kita? Bangsa kita pun merupakan bangsa yang penuh dosa di
hadapan Tuhan. Pernahkah kita membela bangsa kita dalam doa-doa syafaat kita?
Bangsa kita butuh pembelaan kita. Kota kita butuh pembelaan kita. Firman Tuhan
berkata “Usahakanlah kesejahteraan kota ke mana kamu Aku buang, dan berdoalah
untuk kota itu kepada TUHAN, sebab kesejahteraannya adalah kesejahteraanmu”
(Yer 29:7). Sudahkah kita berdoa bagi kota, bangsa dan negeri kita, membela dan
meminta pengampunan dari Tuhan bagi kota dan negara yang kita cintai ini?
Bacaan
Alkitab: Amos 7:1-6
7:1 Inilah yang diperlihatkan Tuhan ALLAH kepadaku: Tampak Ia
membentuk kawanan belalang, pada waktu rumput akhir mulai tumbuh, yaitu rumput
akhir sesudah yang dipotong bagi raja.
7:2 Ketika belalang mulai menghabisi tumbuh-tumbuhan di tanah,
berkatalah aku: "Tuhan ALLAH, berikanlah kiranya pengampunan! Bagaimanakah
Yakub dapat bertahan? Bukankah ia kecil?"
7:3 Maka menyesallah TUHAN karena hal itu. "Itu tidak akan
terjadi," firman TUHAN.
7:4 Inilah yang diperlihatkan Tuhan ALLAH kepadaku: Tampak Tuhan
ALLAH memanggil api untuk melakukan hukuman. Api itu memakan habis samudera
raya dan akan memakan habis tanah ladang.
7:5 Lalu aku berkata: "Tuhan ALLAH, hentikanlah kiranya!
Bagaimanakah Yakub dapat bertahan? Bukankah ia kecil?"
7:6 Maka menyesallah TUHAN karena hal itu. "Ini pun tidak akan
terjadi," firman Tuhan ALLAH.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.