Sabtu, 05 Mei 2012

Dipanggil untuk Menyatakan Firman Tuhan


Jumat, 4 Mei 2012
Bacaan Alkitab: Yehezkiel 2:1-7
Firman-Nya kepadaku: "Hai anak manusia, Aku mengutus engkau kepada orang Israel, kepada bangsa pemberontak yang telah memberontak melawan Aku. Mereka dan nenek moyang mereka telah mendurhaka terhadap Aku sampai hari ini juga. Kepada keturunan inilah, yang keras kepala dan tegar hati, Aku mengutus engkau dan harus kaukatakan kepada mereka: Beginilah firman Tuhan ALLAH.” (Yeh 2:3-4)


Dipanggil untuk Menyatakan Firman Tuhan


Banyak kisah dalam Alkitab yang menceritakan tentang bagaimana seseorang dipanggil Tuhan, dan masing-masing memiliki panggilan yang unik, berbeda antara satu dengan yang lainnya. Hari ini kita akan melihat bagaimana panggilan Tuhan kepada Yehezkiel, salah seorang nabi Tuhan yang menyampaikan kebenaran Firman Tuhan kepada bangsa Yehuda menjelang saat-saat kehancuran Yerusalem.

Panggilan Tuhan selalu dimulai dengan inisiatif Tuhan sendiri, dan bukan insiatif manusia. Tuhan berfirman kepada Yehezkiel “Hai anak manusia, bangunlah dan berdiri, karena Aku hendak berbicara dengan engkau” (ay. 1). Saat itu kemungkinan besar Tuhan menampakkan diri dalam penglihatan, sehingga di ayat 2 dikatakan bahwa setelah itu, kembalilah roh Yehezkiel ke dalam tubuhnya, barulah Tuhan berbicara secara langsung. Memang panggilan Tuhan bisa saja melalui mimpi, penglihatan, atau mungkin secara langsung kepada kita. Tetapi apa yang kita harus pahami adalah bahwa kita harus mengenal Tuhan agar kita dapat membedakan mana yang merupakan panggilan Tuhan dengan yang bukan panggilan Tuhan.

Tuhan sendiri mengutus Yehezkiel kepada bangsa Israel, yaitu bangsa pemberontak yang telah memberontak terhadap Tuhan, bahkan tetap mendurhaka kepada Tuhan (ay. 3) hingga kepada keturunan dari bangsa Israel tersebut (ay. 4). Jika kita membaca Alkitab Perjanjian Lama, sejak kitab Keluaran hingga kitab Maleakhi, bahkan jika kita melanjutkan hingga ke Perjanjian Baru, maka kita akan dapat mengerti bagaimana bangsa Israel yang sudah dipilih Allah justru sangat sering memberontak terhadap Tuhan. Bahkan mereka pun menyalibkan Yesus, yang merupakan Anak Allah, Mesias dan Juruselamat dunia. 

Tuhan mengutus Yehezkiel kepada bangsa Israel, dengan tugas yang begitu sulit, untuk menyampaikan Firman Tuhan Allah kepada mereka. Mungkin saya merasa bahwa Tuhan sudah tahu bahwa bangsa Israel tidak akan bertobat, melainkan akan tetap memberontak kepada Allah. Akan tetapi, jika kita melihat perintah yang diberikan Tuhan kepada Yehezkiel, adalah bahwa Yehezkiel dipanggil dan diutus untuk menyampaikan Firman Tuhan. Urusan apakah bangsa Israel mau mendengarkan apa yang disampaikan oleh Yehezkiel, itu bukan urusan Yehezkiel lagi, melainkan urusan Allah. Perintah Tuhan sudah jelas, bahwa Yehezkiel harus menyampaikan perintah Allah kepada bangsa Israel. Yehezkiel akan bersalah jika ia tidak menyampaikan perintah Allah kepada bangsa Israel atau jika ia menyampaikan apa yang bukan merupakan perintah Allah.

Dalam ayat 5, 6, dan 7, Alkitab mengatakan bahwa bangsa Israel adalah bangsa pemberontak. Tentunya apa yang akan dihadapi oleh Yehezkiel bukanlah hal yang mudah. Kondisi tersebut diibaratkan Tuhan sebagai onak, duri, dan kalajengking (ay. 6). Tetapi Tuhan tetap meminta Yehezkiel untuk tidak takut. Bagian Yehezkiel adalah taat melakukan bagiannya, dan bagian yang lain adalah bagian Allah. Mau mereka mendengarkan atau tidak, mau mereka bertobat atau tidak, itu bukan urusan Yehezkiel, tetapi urusan Allah.

Bagaimana dengan kita, pernahkah kita dipanggil Tuhan untuk menyampaikan kebenaran Firman Tuhan? Apakah kita taat melakukannya ataukah kita tidak mau melakukannya karena banyak pertimbangan, bagaimana kalau tidak ada yang mau mendengar, bagaimana kalau mereka justru menolak kita? Tetapi melalui Firman Tuhan hari ini, kita sadar bahwa ketika Tuhan memanggil kita, maka Tuhan akan memampukan kita untuk melakukan panggilan Tuhan. Sama seperti saya yang Tuhan panggil untuk menulis renungan ini. Awalnya saya bingung, siapa yang akan membacanya, toh saya juga bukan seorang ahli Teologi. Tetapi Tuhan memampukan saya menulis hingga saat ini, walaupun karena kesibukan saya, saya juga sering terlambat menulis, tetapi saya sungguh bersyukur bahwa masih ada orang-orang yang melihat renungan saya, entah mereka membaca atau tidak, entah tulisan saya berguna bagi mereka atau tidak, tetapi itu bukanlah bagian saya, melainkan bagian Tuhan. Bagian saya hanyalah menulis renungan dan untuk selanjutnya saya menyerahkannya kepada Tuhan. Yang penting, saya dan juga kita semua menyadari panggilan kita masing-masing dan melakukannya dengan sukacita.


Bacaan Alkitab: Yehezkiel 2:1-7
2:1 Firman-Nya kepadaku: "Hai anak manusia, bangunlah dan berdiri, karena Aku hendak berbicara dengan engkau."
2:2 Sementara Ia berbicara dengan aku, kembalilah rohku ke dalam aku dan ditegakkannyalah aku. Kemudian aku mendengar Dia yang berbicara dengan aku.
2:3 Firman-Nya kepadaku: "Hai anak manusia, Aku mengutus engkau kepada orang Israel, kepada bangsa pemberontak yang telah memberontak melawan Aku. Mereka dan nenek moyang mereka telah mendurhaka terhadap Aku sampai hari ini juga.
2:4 Kepada keturunan inilah, yang keras kepala dan tegar hati, Aku mengutus engkau dan harus kaukatakan kepada mereka: Beginilah firman Tuhan ALLAH.
2:5 Dan baik mereka mendengarkan atau tidak -- sebab mereka adalah kaum pemberontak -- mereka akan mengetahui bahwa seorang nabi ada di tengah-tengah mereka.
2:6 Dan engkau, anak manusia, janganlah takut melihat mereka maupun mendengarkan kata-katanya, biarpun engkau di tengah-tengah onak dan duri dan engkau tinggal dekat kalajengking. Janganlah takut mendengarkan kata-kata mereka dan janganlah gentar melihat mukanya, sebab mereka adalah kaum pemberontak.
2:7 Sampaikanlah perkataan-perkataan-Ku kepada mereka, baik mereka mau mendengarkan atau tidak, sebab mereka adalah pemberontak.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.