Selasa,
1 Mei 2012
Bacaan
Alkitab: Matius 6:7-8
“Lagipula dalam doamu itu janganlah kamu
bertele-tele seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah. Mereka
menyangka bahwa karena banyaknya kata-kata doanya akan dikabulkan.” (Mat 6:7)
Jangan Bertele-tele
Pernahkah kita menghadiri suatu acara dimana acara
tersebut begitu protokoler? Bagaimana perasaan kita apabila dalam suatu acara,
ada banyak orang yang menyampaikan sambutan, dan masing-masing orang tersebut
menyampaikan kata sambutan yang bertele-tele, panjang, berputar-putar tidak
jelas, dan sangat lama? Tentu kita merasa bosan bukan? Saya yakin bahwa
sebagian besar dari kita pasti tidak terlalu suka dengan hal-hal sepert itu.
Nah, pernahkah kita berpikir, bagaimana perasaan Tuhan ketika kita berdoa
kepada Tuhan dengan cara yang sama seperti itu?
Saya rasa, harus dibedakan antara berdoa dengan
waktu yang lama dan berdoa yang bertele-tele. Kadang-kadang, karena kondisi
kita yang sangat membutuhkan jawaban Tuhan, kita berdoa dengan waktu yang cukup
lama. Saat berdoa di taman Getsemani, Tuhan Yesus sendiri pernah berkata kepada
Petrus yang mendampinginya di sana, “Tidakkah kamu sanggup berjaga-jaga satu
jam dengan Aku?” (Mat 26:40). Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada yang salah
dengan menghabiskan waktu satu jam atau bahkan lebih untuk berdoa dan berbicara
dengan Tuhan ketika kita memang membutuhkannya. Tetapi apa yang Tuhan Yesus
sampaikan dalam perikop yang kita baca hari ini adalah jangan kita berdoa
dengan bertele-tele (ay. 7a). Apa yang dimaksud Tuhan Yesus?
Tuhan tidak ingin kita berdoa dengan bertele-tele,
dengan doa yang panjang tapi tidak ada intinya. Pada zaman Tuhan Yesus hidup, saat
itu banyak orang menyangka bahwa dengan doa yang bertele-tele, dengan doa yang
diulang-ulang, doa mereka akan didengar Tuhan. Itulah mengapa di banyak agama lain di luar Kristen, sering
ditemukan banyak agama lain yang mengajarkan bahwa doa harus diulang-ulang
hingga tiga kali, tujuh kali, sembilan kali, bahkan mungkin 40 kali. Mereka
berpikir bahwa semakin sering diulang, maka doa tersebut akan semakin manjur.
Mereka berpikir bahwa doa yang disebut 40 kali atau bahkan 100 kali akan lebih
didengar Tuhan daripada doa yang hanya diucapkan satu atau dua kali saja (ay.
7b).
Memang Tuhan sendiri ingin agar kita berdoa secara
militan, yaitu dengan cara berdoa dengan tidak jemu-jemu, yaitu berdoa hingga
sesuatu terjadi, atau istilah yang lebih familiar dalam bahasa Inggris adalah
Pray Until Something Happens (PUSH). Hal ini pun dapat terlihat dalam Lukas
18:1-8, yang menggambarkan bagaimana Tuhan akan menjawab orang-orang yang siang
malam berdoa kepadaNya. Akan tetapi, sekali lagi saya tegaskan, ada perbedaan
antara niat doa yang hanya diulang-ulang dan doa yang tidak jemu-jemu. Berdoa dengan
tidak jemu-jemu berarti kita berdoa dengan terus menerus kepada Tuhan yang kita
kenal, untuk menjawab kita yang sedang berada dalam kesesakan. Sementara doa
yang bertele-tele berarti kita hanya mengucapkan kata-kata doa kita tanpa kita
mengenal Tuhan, karena doa yang kita ucapkan itu hanya hafalan saja.
Itulah mengapa Tuhan Yesus berkata bahwa
sebetulnya Tuhan sudah tahu apa yang kita perlukan, bahkan sebelum kita meminta
kepada Tuhan melalui doa (ay. 8). Tetapi hal tersebut juga bukan berarti kita
tidak perlu berdoa, karena berdoa itu pada intinya adalah menyelaraskan keinginan
kita dengan keinginan Tuhan. Jika keinginan kita sudah selaras dengan keinginan
Tuhan, maka saya katakan tidak akan ada alasan bagi Tuhan untuk tidak menjawab
doa kita. Doa Bapa Kami yang diajarkan Tuhan tepat setelah ayat-ayat bacaan
Alkitab kita hari ini, merupakan contoh yang baik dari doa yang tidak
bertele-tele, terlebih inti dari doa tersebut adalah “Jadilah kehendakMu di
bumi seperti di surga” (ay. 10). Tetapi satu hal yang perlu kita waspadai
adalah jangan sampai kita pun menjadikan doa Bapa Kami menjadi doa yang harus
diulang-ulang agar doa kita dijawab. Doa Bapa Kami memang salah satu contoh doa
yang sangat bagus, terlebih karena diajarkan Tuhan Yesus sendiri, tetapi itu
bukan menjadi alasan untuk mengulang-ulang doa Bapa Kami hingga 40 kali atau
100 kali sehari. Jika demikian, apa bedanya kita dengan orang-orang yang
disindir Tuhan berdoa dengan bertele-tele?
Bacaan
Alkitab: Matius 6:7-13
6:7 Lagipula dalam doamu itu janganlah kamu
bertele-tele seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah. Mereka
menyangka bahwa karena banyaknya kata-kata doanya akan dikabulkan.
6:8 Jadi janganlah kamu seperti mereka, karena
Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan, sebelum kamu minta kepada-Nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.