Selasa, 22 Mei 2012

Pembacaan Firman Tuhan dari Generasi ke Generasi


Kamis, 17 Mei 2012
Bacaan Alkitab: Yosua 8:30-35
Sesudah itu dibacakannyalah segala perkataan hukum Taurat, berkatnya dan kutuknya, sesuai dengan segala apa yang tertulis dalam kitab hukum.” (Yos 30:34)


Pembacaan Firman Tuhan dari Generasi ke Generasi


Mungkin ketika kita membaca bacaan Alkitab kita hari ini, kita merasa heran, ah masa peristiwa membacakan Firman Tuhan saja sampai ditulis di Alkitab. Sekarang saja kita sudah biasa membaca Alkitab setiap hari, bahkan mungkin hingga tiga kali sehari. Kita dengan mudah membeli Alkitab di toko-toko buku Kristen, bahkan kita bisa mengunduh Alkitab secara elektronik (softcopy) dan menyimpannya di komputer kita, bahkan di handphone atau gadget kita. Tetapi pernahkah kita membayangkan kondisi sekitar 50 tahun yang lalu? Pada masa itu Alkitab sangat sulit didapat di Indonesia. Bahkan jika mendapatkannya pun Alkitab itu mungkin masih menggunakan terjemahan lama. Bayangkan lagi kondisi 500 tahun lalu, ketika percetakan belum ada, Alkitab disalin dengan tangan dan karena sangat eksklusif, maka Alkitab hanya bisa dimiliki oleh pemimpin gereja, sehingga umat atau jemaat hanya dapat mendengar Firman Tuhan ketika menghadiri ibadah di gereja.

Jika kita tarik mundur hingga ke zaman Musa (yang kurang lebih sekitar 3.000 s.d. 3.500 tahun yang lalu, kita akan menyadari bahwa orang Israel mungkin hanya dapat mendengar Firman Tuhan ketika dibacakan oleh pemimpin mereka, yang antara lain Musa, Harun, dan juga Yosua. Ketika Musa telah meninggal, maka Yosua pun menjadi pemimpin bangsa Israel untuk menaklukkan tanah Kanaan. Saat itu Yosua mendirikan mezbah bagi Tuhan di atas gunung Ebal (ay. 30). Pada waktu itu, sesuai dengan Firman Tuhan kepada Musa, bangsa Israel harus mendirikan mezbah dari batu-batu yang tidak dipahat, yang artinya mezbah tersebut adalah mezbah yang asli dari alam (ay. 31), dimana di atas mezbah tersebut kemudian dipersembahkan korban bakaran dan korban keselamatan  bagi Tuhan.

Mungkin bagi kita, peristiwa ibadah tersebut adalah ibadah yang biasa saja. Tetapi bagi Yosua pada saat itu, ibadah tersebut adalah kesempatan bagi bangsa Israel untuk dapat mendengar Firman Tuhan. Oleh karena itu, Yosua pun menulis salinan hukum Musa dan meletakkannya di atas batu-batu tersebut (ay. 32). Kemudian setelah seluruh orang Israel melakukan ibadah mereka sesuai dengan perintah Musa sebelumnya (ay. 33), Yosua kemudian membacakan segala perkataan hukum  Taurat, segala yang tertulis dalam kitab hukum, termasuk janji berkat apabila bangsa Israel setia, dan janji kutuk apabila bangsa Israel tidak setia dan meninggalkan Tuhan (ay. 34). Bahkan Alkitab menyatakan bahwa tidak ada sepatah kata pun dari perintah Musa yang tidak dibacakan oleh Yosua kepada seluruh bangsa Israel. Pada saat itu pun tidak hanya kaum laki-laki dari bangsa Israel yang hadir mendengarkan pembacaan tersebut, tetapi juga seluruh perempuan dan anak-anak, bahkan termasuk orang asing dan pendatang di antara bangsa Israel (ay. 35).

Saya tidak tahu berapa banyak hukum yang dibacakan oleh Yosua, tetapi saya membayangkan jika satu kitab di antara kitab Kejadian sampai Ulangan, butuh waktu sekitar satu jam untuk selesai membacakannya. Belum lagi dengan segala keterbatasan dimana pada saat itu belum ada microphone dan sound system. Tetapi dengan segala keterbatasan tersebut, Yosua tetap membacakan Firman Tuhan tersebut kepada orang Israel. Ini adalah mungkin peristiwa yang sangat langka bagi bangsa Israel untuk mendengar Firman Tuhan. Dan jika kita membaca di dalam Alkitab terutama Perjanjian Lama, kita akan menemukan bahwa pembacaan hukum Taurat merupakan hal yang sangat penting bagi bangsa Israel.

Kita yang hidup di zaman modern sekarang ini mungkin merasa biasa saja ketika membaca kisah ini. Tetapi saya rindu kita semua menghargai Firman Tuhan. Minimal ketika hamba Tuhan sedang membacakan Firman Tuhan di gereja, kita pun mendengarkan dengan sungguh-sungguh. Bisa juga dengan cara membawa Alkitab tiap kali kita menghadiri ibadah, walau mungkin ayat Alkitab tersebut sudah ditayangkan dengan menggunakan proyektor. Bukankah kita seharusnya sudah bersyukur dengan kondisi kita saat ini, dimana kita dapat dengan mudah memperoleh dan membaca Alkitab? Tunjukkanlah rasa syukur kita tersebut dengan menghargai dan menghormati Firman Tuhan.


Bacaan Alkitab: Yosua 8:30-35
8:30 Pada waktu itulah Yosua mendirikan mezbah di gunung Ebal bagi TUHAN, Allah Israel,
8:31 seperti yang diperintahkan Musa, hamba TUHAN, kepada orang Israel, menurut apa yang tertulis dalam kitab hukum Musa: suatu mezbah dari batu-batu yang tidak dipahat, yang tidak diolah dengan perkakas besi apa pun. Di atasnyalah mereka mempersembahkan korban bakaran kepada TUHAN dan mengorbankan korban keselamatan.
8:32 Dan di sanalah di atas batu-batu itu, dituliskan Yosua salinan hukum Musa, yang dituliskannya di depan orang Israel.
8:33 Seluruh orang Israel, para tua-tuanya, para pengatur pasukannya dan para hakimnya berdiri sebelah-menyebelah tabut, berhadapan dengan para imam yang memang suku Lewi, para pengangkat tabut perjanjian TUHAN itu, baik pendatang maupun anak negeri, setengahnya menghadap ke gunung Gerizim dan setengahnya lagi menghadap ke gunung Ebal, seperti yang dahulu diperintahkan oleh Musa, hamba TUHAN, apabila orang memberkati bangsa Israel.
8:34 Sesudah itu dibacakannyalah segala perkataan hukum Taurat, berkatnya dan kutuknya, sesuai dengan segala apa yang tertulis dalam kitab hukum.
8:35 Tidak ada sepatah kata pun dari segala apa yang diperintahkan Musa yang tidak dibacakan oleh Yosua kepada seluruh jemaah Israel dan kepada perempuan-perempuan dan anak-anak dan kepada pendatang yang ikut serta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.