Kamis,
17 Mei 2012
Bacaan
Alkitab: Yosua 8:30-35
“Sesudah itu
dibacakannyalah segala perkataan hukum Taurat, berkatnya dan kutuknya, sesuai
dengan segala apa yang tertulis dalam kitab hukum.” (Yos 30:34)
Pembacaan
Firman Tuhan dari Generasi ke Generasi
Mungkin ketika kita membaca bacaan Alkitab kita
hari ini, kita merasa heran, ah masa peristiwa membacakan Firman Tuhan saja
sampai ditulis di Alkitab. Sekarang saja kita sudah biasa membaca Alkitab
setiap hari, bahkan mungkin hingga tiga kali sehari. Kita dengan mudah membeli
Alkitab di toko-toko buku Kristen, bahkan kita bisa mengunduh Alkitab secara
elektronik (softcopy) dan
menyimpannya di komputer kita, bahkan di handphone
atau gadget kita. Tetapi
pernahkah kita membayangkan kondisi sekitar 50 tahun yang lalu? Pada masa itu
Alkitab sangat sulit didapat di Indonesia. Bahkan jika mendapatkannya pun
Alkitab itu mungkin masih menggunakan terjemahan lama. Bayangkan lagi kondisi
500 tahun lalu, ketika percetakan belum ada, Alkitab disalin dengan tangan dan
karena sangat eksklusif, maka Alkitab hanya bisa dimiliki oleh pemimpin gereja,
sehingga umat atau jemaat hanya dapat mendengar Firman Tuhan ketika menghadiri
ibadah di gereja.
Jika kita tarik mundur hingga ke zaman Musa (yang
kurang lebih sekitar 3.000 s.d. 3.500 tahun yang lalu, kita akan menyadari
bahwa orang Israel mungkin hanya dapat mendengar Firman Tuhan ketika dibacakan
oleh pemimpin mereka, yang antara lain Musa, Harun, dan juga Yosua. Ketika Musa
telah meninggal, maka Yosua pun menjadi pemimpin bangsa Israel untuk
menaklukkan tanah Kanaan. Saat itu Yosua mendirikan mezbah bagi Tuhan di atas
gunung Ebal (ay. 30). Pada waktu itu, sesuai dengan Firman Tuhan kepada Musa,
bangsa Israel harus mendirikan mezbah dari batu-batu yang tidak dipahat, yang
artinya mezbah tersebut adalah mezbah yang asli dari alam (ay. 31), dimana di
atas mezbah tersebut kemudian dipersembahkan korban bakaran dan korban
keselamatan bagi Tuhan.
Mungkin bagi kita, peristiwa ibadah tersebut
adalah ibadah yang biasa saja. Tetapi bagi Yosua pada saat itu, ibadah tersebut
adalah kesempatan bagi bangsa Israel untuk dapat mendengar Firman Tuhan. Oleh
karena itu, Yosua pun menulis salinan hukum Musa dan meletakkannya di atas
batu-batu tersebut (ay. 32). Kemudian setelah seluruh orang Israel melakukan
ibadah mereka sesuai dengan perintah Musa sebelumnya (ay. 33), Yosua kemudian
membacakan segala perkataan hukum
Taurat, segala yang tertulis dalam kitab hukum, termasuk janji berkat
apabila bangsa Israel setia, dan janji kutuk apabila bangsa Israel tidak setia
dan meninggalkan Tuhan (ay. 34). Bahkan Alkitab menyatakan bahwa tidak ada
sepatah kata pun dari perintah Musa yang tidak dibacakan oleh Yosua kepada
seluruh bangsa Israel. Pada saat itu pun tidak hanya kaum laki-laki dari bangsa
Israel yang hadir mendengarkan pembacaan tersebut, tetapi juga seluruh
perempuan dan anak-anak, bahkan termasuk orang asing dan pendatang di antara
bangsa Israel (ay. 35).
Saya tidak tahu berapa banyak hukum yang dibacakan
oleh Yosua, tetapi saya membayangkan jika satu kitab di antara kitab Kejadian
sampai Ulangan, butuh waktu sekitar satu jam untuk selesai membacakannya. Belum
lagi dengan segala keterbatasan dimana pada saat itu belum ada microphone dan sound system. Tetapi dengan segala keterbatasan tersebut, Yosua
tetap membacakan Firman Tuhan tersebut kepada orang Israel. Ini adalah mungkin peristiwa
yang sangat langka bagi bangsa Israel untuk mendengar Firman Tuhan. Dan jika kita
membaca di dalam Alkitab terutama Perjanjian Lama, kita akan menemukan bahwa
pembacaan hukum Taurat merupakan hal yang sangat penting bagi bangsa Israel.
Kita yang hidup di zaman modern sekarang ini
mungkin merasa biasa saja ketika membaca kisah ini. Tetapi saya rindu kita
semua menghargai Firman Tuhan. Minimal ketika hamba Tuhan sedang membacakan
Firman Tuhan di gereja, kita pun mendengarkan dengan sungguh-sungguh. Bisa juga
dengan cara membawa Alkitab tiap kali kita menghadiri ibadah, walau mungkin
ayat Alkitab tersebut sudah ditayangkan dengan menggunakan proyektor. Bukankah
kita seharusnya sudah bersyukur dengan kondisi kita saat ini, dimana kita dapat
dengan mudah memperoleh dan membaca Alkitab? Tunjukkanlah rasa syukur kita
tersebut dengan menghargai dan menghormati Firman Tuhan.
Bacaan
Alkitab: Yosua 8:30-35
8:30 Pada waktu itulah Yosua mendirikan mezbah di
gunung Ebal bagi TUHAN, Allah Israel,
8:31 seperti yang diperintahkan Musa, hamba TUHAN,
kepada orang Israel, menurut apa yang tertulis dalam kitab hukum Musa: suatu
mezbah dari batu-batu yang tidak dipahat, yang tidak diolah dengan perkakas
besi apa pun. Di atasnyalah mereka mempersembahkan korban bakaran kepada TUHAN
dan mengorbankan korban keselamatan.
8:32 Dan di sanalah di atas batu-batu itu,
dituliskan Yosua salinan hukum Musa, yang dituliskannya di depan orang Israel.
8:33 Seluruh orang Israel, para tua-tuanya, para
pengatur pasukannya dan para hakimnya berdiri sebelah-menyebelah tabut,
berhadapan dengan para imam yang memang suku Lewi, para pengangkat tabut
perjanjian TUHAN itu, baik pendatang maupun anak negeri, setengahnya menghadap
ke gunung Gerizim dan setengahnya lagi menghadap ke gunung Ebal, seperti yang
dahulu diperintahkan oleh Musa, hamba TUHAN, apabila orang memberkati bangsa
Israel.
8:34 Sesudah itu dibacakannyalah segala perkataan
hukum Taurat, berkatnya dan kutuknya, sesuai dengan segala apa yang tertulis
dalam kitab hukum.
8:35 Tidak ada sepatah kata pun dari segala apa
yang diperintahkan Musa yang tidak dibacakan oleh Yosua kepada seluruh jemaah
Israel dan kepada perempuan-perempuan dan anak-anak dan kepada pendatang yang
ikut serta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.