Selasa, 15 Mei 2012

Menjaga Rumput Sendiri agar Tidak Tergoda Rumput Tetangga


Selasa, 15 Mei 2012
Bacaan Alkitab: Amsal 5:15-18
Diberkatilah kiranya sendangmu, bersukacitalah dengan isteri masa mudamu.” (Ams 5:18)


Menjaga Rumput Sendiri agar Tidak Tergoda Rumput Tetangga


Salah satu sifat dasar manusia yang kurang baik adalah selalu ingin membanding-bandingkan apa yang dimiliki dengan apa yang orang lain miliki. Manusia memang memiliki sifat dasar yang selalu tidak puas dan selalu ingin lebih. Ketika sudah memiliki sepeda motor, melihat tetangganya ada yang punya mobil, kemudian ingin mobil. Ketika sudah punya mobil, melihat tetangganya ada yang membeli mobil yang lebih mahal, kemudian ingin mobil yang lebih mahal. Dan begitu seterusnya, apa yang sudah kita miliki seakan-akan tidak akan ada cukupnya.

Pada bacaan Kitab Suci kita hari ini, kita diingatkan untuk tidak mudah tergoda dengan rumput tetangga yang selalu terlihat lebih hijau daripada rumput di halaman kita sendiri. Firman Tuhan mengatakan agar kita meminum air dari sumur kita sendiri (ay. 15). Mengapa kita tidak boleh meminum air dari sumur orang lain? Karena masing-masing orang telah memiliki sumur masing-masing, dan mengapa kita harus minum dari sumur orang lain ketika kita sendiri telah memiliki sumur sendiri-sendiri? Kita tidak boleh mengingini apa yang telah dimiliki orang lain (Kel 20:17).

Bukan saja kita tidak boleh minum dari sumur tetangga, tetapi kita juga harus menjaga agar sumur kita juga kita nikmati sendiri, dan bukan untuk orang lain (ay. 16). Ini tentu saja dalam konteks hubungan suami isteri, yang seharusnya dinikmati oleh suami dan isteri itu sendiri. Hal-hal yang bersifat personal tentu saja bukan untuk diceritakan kepada orang lain di arisan ibu-ibu rumah tangga, atau diceritakan kepada rekan-rekan di kantor. Justru kita harus menjaga sumur kita, agar tetap menjadi kepunyaan kita dan tidak menjadi kepunyaan orang lain (ay. 17).

Apa artinya hal tersebut? Dalam konteks hubungan antara suami dengan isteri, bagi kita yang telah menikah, ingatlah akan janji pernikahan kita, bahwa kita dengan pasangan kita (suami atau isteri kita), sudah dipersatukan menjadi satu hingga maut memisahkan kita (Mat 19:5), sehingga apapun yang terjadi, kita sudah tidak boleh mengingini orang lain. Kita harus tetap bersukacita dan menikmati pernikahan kita dengan pasangan kita, entah itu dalam kondisi susah maupun senang, sakit maupun sehat, atau miskin maupun kaya. Terutama bagi laki-laki, isteri masa muda adalah isteri yang menemani kita sejak kita masih muda (ay. 18), mungkin sejak kita memulai usaha kita dari nol, sejak kita belum punya apa-apa. Isteri masa muda kita sudah mendampingi kita dari awal pernikahan, masa iya ketika kita sudah sukses, sudah kaya, harta melimpah, posisi tinggi di kantor, kemudian tergoda dengan wanita lain.

Ada hukuman Allah bagi orang-orang yang tidak setia terhadap isteri masa mudanya (Mal 2:14-16), dimana dalam konteks isteri, berarti juga berlaku terhadap suami masa mudanya. Tuhan yang telah mempersatukan, masa justru kita yang tidak setia? Oleh karena itu perhatikan bagaimana kita hidup. Godaan pasti ada. Rumput tetangga pasti selalu terlihat lebih hijau. Tetapi yang penting adalah jika kita sudah mulai tergoda dengan rumput tetangga, perhatikanlah rumput kita sendiri, ingatkah ketika pertama kali kita  menanam rumput tersebut? Ingatkah ketika kita merawat rumput tersebut? Atau dalam kondisi ekstrim, mungkin kita perlu membuat pagar tinggi agar tidak melihat rumput tetangga tersebut, dan di sisi lain kita perlu merawat rumput kita sendiri sehingga kita pun bisa menikmati rumput kita tanpa harus tergoda oleh rumput tetangga.


Bacaan Alkitab: Amsal 5:15-18
5:15 Minumlah air dari kulahmu sendiri, minumlah air dari sumurmu yang membual.
5:16 Patutkah mata airmu meluap ke luar seperti batang-batang air ke lapangan-lapangan?
5:17 Biarlah itu menjadi kepunyaanmu sendiri, jangan juga menjadi kepunyaan orang lain.
5:18 Diberkatilah kiranya sendangmu, bersukacitalah dengan isteri masa mudamu:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.