Kamis, 10 Mei 2012

Warga Negara Surga


Jumat, 11 Mei 2012
Bacaan Alkitab: Filipi 3:20-21
Karena kewargaan kita adalah di dalam sorga, dan dari situ juga kita menantikan Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat” (Flp 3:20)


Warga Negara Surga


Setelah saya menikah dengan isteri saya, sebagai warga negara yang baik, saya mencoba untuk mengurus data kependudukan, dengan maksud agar isteri saya dapat pindah domisili dari kotanya yang dulu ke Jakarta. Sesuai dengan prosedur, isteri saya pun mengajukan pencabutan data kependudukan di kotanya dan semua berkas diurus di Jakarta agar bisa mendapatkan KTP dan KK yang baru di Jakarta. Namun ternyata pengurusan di Jakarta sangat sulit, terlebih dengan adanya proyek e-KTP sehingga membutuhkan waktu yang sangat lama. Ternyata tidak lama kemudian, isteri saya pulang kampung karena sedang libur lebaran, dan ternyata ia mengandung sehingga saya memutuskan agar isteri saya tetap berada di kota lamanya saja (dengan pertimbangan bahwa ada banyak anggota keluarganya yang dapat membantunya nanti). Jadi saat ini, isteri saya bisa dikatakan tidak punya kewarganergaan atau kewargakotaan, karena di kota yang lama berkasnya sudah dicabut, sementara di Jakarta ia belum terdaftar.

Memang secara duniawi, kita memiliki kewarganegaraan Indonesia. Tetapi secara rohani, kita semua yang percaya kepada Yesus dan menerimaNya sebagai Juruselamat pribadi kita telah menerima kewarganegaraan baru, yaitu sebagai warga negara surga (ay. 20a). Kita bukan lagi warga negara dunia, dan juga bukan warga negara neraka, tetapi kita semua telah memiliki visa ke surga sehingga ketika kita meninggal nanti, kita tidak akan ditolak untuk masuk ke dalam kerajaan surga.

Sebagai warga negara surga, tentu saja kita juga harus bersikap sebagai warga negara surga. Tuhan Yesus adalah Tuhan kita, yang akan menjadi Raja di surga kelak. Tentunya kita pun wajib memiliki kerinduan untuk menantikan dan bertemu dengan Tuhan Yesus Kristus, Juruselamat kita (ay. 20b). Sebagai syarat untuk dapat masuk ke dalam surga yang kudus, kita pun harus memiliki tubuh yang kudus. Itulah mengapa Tuhan Yesus mati di atas kayu salib, yaitu untuk menguduskan kita (Tit 2:14). Oleh karena tubuh duniawi kita adalah tubuh yang penuh dengan dosa, maka jika kita akan masuk ke dalam surga, Tuhan akan mengubah tubuh duniawi kita menjadi tubuh kemuliaan, menurut kuasa yang Tuhan miliki (ay. 21).

Salah satu perbedaan antara apakah kita sudah merupakan warga negara surga atau bukan, dapat dilihat dari perumpamaan seperti ini. Jika kita adalah warga negara Indonesia, kemudian kita pergi keliling dunia selama bertahun-tahun, tentunya kita akan rindu untuk kembali ke Indonesia karena Indonesia adalah tanah air kita. Demikian juga dengan kewarganegaraan surga kita. Jika kita sudah percaya kepada Tuhan dan memiliki kewarganegaraan surga, tentunya kita pun akan rindu untuk kembali ke surga tersebut. Kita pun akan rindu untuk hidup kudus, melakukan yang benar di hadapan Tuhan untuk menyenangkanNya. Apakah kita sudah bersikap seperti itu? Jika belum, saya berani katakan, mungkin kita sendiri belum yakin bahwa kita memang sudah memiliki kewarganegaraan surga.


Bacaan Alkitab: Filipi 3:20-21
3:20 Karena kewargaan kita adalah di dalam sorga, dan dari situ juga kita menantikan Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat,
3:21 yang akan mengubah tubuh kita yang hina ini, sehingga serupa dengan tubuh-Nya yang mulia, menurut kuasa-Nya yang dapat menaklukkan segala sesuatu kepada diri-Nya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.