Jumat,
11 Mei 2012
Bacaan
Alkitab: Filipi 3:20-21
“Karena kewargaan kita
adalah di dalam sorga, dan dari situ juga kita menantikan Tuhan Yesus Kristus
sebagai Juruselamat” (Flp 3:20)
Warga
Negara Surga
Setelah saya menikah dengan isteri saya, sebagai warga negara yang
baik, saya mencoba untuk mengurus data kependudukan, dengan maksud agar isteri
saya dapat pindah domisili dari kotanya yang dulu ke Jakarta. Sesuai dengan
prosedur, isteri saya pun mengajukan pencabutan data kependudukan di kotanya
dan semua berkas diurus di Jakarta agar bisa mendapatkan KTP dan KK yang baru
di Jakarta. Namun ternyata pengurusan di Jakarta sangat sulit, terlebih dengan
adanya proyek e-KTP sehingga membutuhkan waktu yang sangat lama. Ternyata tidak
lama kemudian, isteri saya pulang kampung karena sedang libur lebaran, dan
ternyata ia mengandung sehingga saya memutuskan agar isteri saya tetap berada
di kota lamanya saja (dengan pertimbangan bahwa ada banyak anggota keluarganya
yang dapat membantunya nanti). Jadi saat ini, isteri saya bisa dikatakan tidak
punya kewarganergaan atau kewargakotaan, karena di kota yang lama berkasnya
sudah dicabut, sementara di Jakarta ia belum terdaftar.
Memang secara duniawi, kita memiliki kewarganegaraan Indonesia.
Tetapi secara rohani, kita semua yang percaya kepada Yesus dan menerimaNya
sebagai Juruselamat pribadi kita telah menerima kewarganegaraan baru, yaitu
sebagai warga negara surga (ay. 20a). Kita bukan lagi warga negara dunia, dan
juga bukan warga negara neraka, tetapi kita semua telah memiliki visa ke surga sehingga
ketika kita meninggal nanti, kita tidak akan ditolak untuk masuk ke dalam
kerajaan surga.
Sebagai warga negara surga, tentu saja kita juga harus bersikap
sebagai warga negara surga. Tuhan Yesus adalah Tuhan kita, yang akan menjadi
Raja di surga kelak. Tentunya kita pun wajib memiliki kerinduan untuk
menantikan dan bertemu dengan Tuhan Yesus Kristus, Juruselamat kita (ay. 20b). Sebagai
syarat untuk dapat masuk ke dalam surga yang kudus, kita pun harus memiliki
tubuh yang kudus. Itulah mengapa Tuhan Yesus mati di atas kayu salib, yaitu
untuk menguduskan kita (Tit 2:14). Oleh karena tubuh duniawi kita adalah tubuh
yang penuh dengan dosa, maka jika kita akan masuk ke dalam surga, Tuhan akan
mengubah tubuh duniawi kita menjadi tubuh kemuliaan, menurut kuasa yang Tuhan
miliki (ay. 21).
Salah satu perbedaan antara apakah kita sudah merupakan warga negara
surga atau bukan, dapat dilihat dari perumpamaan seperti ini. Jika kita adalah
warga negara Indonesia, kemudian kita pergi keliling dunia selama bertahun-tahun,
tentunya kita akan rindu untuk kembali ke Indonesia karena Indonesia adalah
tanah air kita. Demikian juga dengan kewarganegaraan surga kita. Jika kita
sudah percaya kepada Tuhan dan memiliki kewarganegaraan surga, tentunya kita
pun akan rindu untuk kembali ke surga tersebut. Kita pun akan rindu untuk hidup
kudus, melakukan yang benar di hadapan Tuhan untuk menyenangkanNya. Apakah kita
sudah bersikap seperti itu? Jika belum, saya berani katakan, mungkin kita
sendiri belum yakin bahwa kita memang sudah memiliki kewarganegaraan surga.
Bacaan
Alkitab: Filipi 3:20-21
3:20 Karena kewargaan kita adalah di dalam sorga,
dan dari situ juga kita menantikan Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat,
3:21 yang akan mengubah tubuh kita yang hina ini,
sehingga serupa dengan tubuh-Nya yang mulia, menurut kuasa-Nya yang dapat
menaklukkan segala sesuatu kepada diri-Nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.