Minggu, 1 Juli 2012
Bacaan Alkitab: Yeremia 32:6-9
“Kemudian, sesuai dengan firman TUHAN,
datanglah Hanameel, anak pamanku, kepadaku di pelataran penjagaan, dan
mengusulkan kepadaku: Belilah ladangku yang di Anatot di daerah Benyamin itu,
sebab engkaulah yang mempunyai hak milik dan hak tebus; belilah itu! Maka
tahulah aku, bahwa itu adalah firman TUHAN.” (Yer 32:8)
Berani Melangkah dalam Iman
Yeremia adalah
salah satu nabi di kerajaan Yehuda yang hidup menjelang dan setelah zaman
pembuangan ke Babel. Selama hidupnya, Yeremia menyampaikan Firman Tuhan yang “keras”
dan “berat” kepada bangsa Yehuda, yaitu bahwa Tuhan akan menghukum dan membuang
bangsa Yehuda karena dosa-dosa yang mereka perbuat. Walaupun demikian, Tuhan
menjanjikan akan memulihkan bangsa Yehuda dan mengembalikan mereka kembali ke
tanah mereka. Jika kita bayangkan berada di posisi orang yang berada pada masa
itu, apa yang akan kita lakukan ketika kita tahu bahwa bangsa dan negara kita
akan hancur dan kita akan dibuang ke negara lain, tetapi setelah sekian tahun
kita akan kembali ke tanah air kita?
Mungkin ada di
antara kita yang bersikap pasrah, “Ah, terserah deh mau dibuang atau tidak yang
penting kita tetap pasrah saja, toh yang semua pasti dalam rencana Tuhan”. Memang
tidak salah bersikap seperti itu, tetapi jika kita perhatikan, Tuhan tidak mau
anak-anakNya hanya berada dalam posisi pasif dan pasrah seperti itu. Tuhan
sendiri menyampaikan FirmanNya kepada nabi Yeremia, untuk bertindak dan
melangkah dalam iman (ay. 6). Tuhan menyuruh nabi Yeremia untuk membeli ladang
saudaranya, karena Yeremialah yang memiliki hak tebus untuk membelinya (ay. 7).
Saya rasa bukan kebetulan Hanameel datang kepada Yeremia dan meminta Yeremia
untuk membelinya, melainkan Tuhan sendiri yang menggerakkannya untuk datang
kepada Yeremia.
Alkitab sendiri
mengatakan bahwa apa yang Tuhan firmankan ternyata benar-benar terjadi.
Hanameel, anak paman Yeremia, datang kepada Yeremia dan memintanya untuk
membeli ladangnya (ay. 8). Saya rasa Hanameel juga berpikir logis, bahwa
kerajaan Yehuda tidak mungkin akan bisa menang melawan kerajaan Babel dan daripada
rugi tidak mendapatkan apa-apa, lebih baik tanah tersebut dijual. Saya rasa
Hanameel juga mencoba mencari untung dalam kondisi tersebut, dan saya rasa juga
tidak ada orang Yehuda yang mau membeli tanah dalam keadaan sedang diserang
oleh kerajaan Babel. Akan tetapi karena Yeremia mendapatkan perintah dari
Tuhan, maka Yeremia pun membeli tanah tersebut seharga 17 syikal perak (ay. 9).
Jika dalam kamus Alkitab 1 syikal adalah sama dengan 11,4 gram, maka 17 syikal
perak setara dengan 193,8 gram perak. Kita pun tidak tahu berapa luas ladang
yang dibeli Yeremia, tetapi saya rasa ladang tersebut cukup luas karena jika
tidak harganya tidak akan mencapai sekian gram perak.
Yeremia sebagai
hamba Tuhan dan penyambung lidah Tuhan, tentu harus konsisten dengan Firman
Tuhan yang disampaikannya. Ketika ia menyampaikan suara Tuhan bahwa suatu saat
nanti bangsa Yehuda akan kembali dari pembuangan, ia juga harus berani
melangkah. Uang sebesar 17 syikal perak tentu saja sangat berharga bagi Yeremia
di masa-masa sulit kerajaan Yehuda. Akan tetapi karena Tuhan yang menyuruh
Yeremia, maka Yeremia taat dan tetap melakukan bagiannya, yaitu membeli tanah
tersebut. Alkitab memang tidak menceritakan apakah Yeremia masih dapat
menikmati tanah yang dibelinya tersebut, akan tetapi kita melihat bagaimana
Yeremia tetap taat dan berani melangkah dalam iman untuk membeli tanah
tersebut. Dengan membeli tanah tersebut, berarti Yeremia juga percaya bahwa
Tuhan akan mengembalikan bangsa Yehuda kembali ke tanah airnya suatu saat
nanti.
Bagaimana dengan
kita? Mungkin ada di antara kita dimana Tuhan sedang berbicara kepada kita
untuk berani melangkah dalam iman. Mungkin Tuhan berbicara agar kita membeli
tanah di tempat yang sebetulnya tidak kita suka, atau meminta kita untuk
melakukan hal yang sepertinya bertentangan dengan rasio dan pemikiran kita.
Akan tetapi, jika kita yakin bahwa itu adalah suara Tuhan, mengapa kita tidak
berani melakukannya? Siapa tahu tanah yang kita beli suatu saat akan menjadi
tanah tempat gereja akan berdiri? Iman pun tidak cukup hanya dengan perkataan,
tetapi juga dengan tindakan nyata (Yak 2:26). Sudahkah kita berani melangkah
dalam iman?
Bacaan Alkitab: Yeremia 32:6-9
32:6 Berkatalah
Yeremia: "Firman TUHAN datang kepadaku, bunyinya:
32:7
Sesungguhnya, Hanameel, anak Salum, pamanmu, akan datang kepadamu dengan usul:
Belilah ladangku yang di Anatot itu, sebab engkaulah yang mempunyai hak tebus
untuk membelinya.
32:8 Kemudian,
sesuai dengan firman TUHAN, datanglah Hanameel, anak pamanku, kepadaku di
pelataran penjagaan, dan mengusulkan kepadaku: Belilah ladangku yang di Anatot
di daerah Benyamin itu, sebab engkaulah yang mempunyai hak milik dan hak tebus;
belilah itu! Maka tahulah aku, bahwa itu adalah firman TUHAN.
32:9 Jadi aku
membeli ladang yang di Anatot itu dari Hanameel, anak pamanku, dan menimbang
uang baginya: tujuh belas syikal perak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.