Rabu, 04 Juli 2012

Bersyukur atas Masalah


Selasa, 3 Juli 2012
Bacaan Alkitab: Roma 5:3-5
Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan.” (Rm 5:3)


Bersyukur atas Masalah


Saya memiliki salah seorang pimpinan di instansi saya yang cukup unik. Secara struktur jabatan, posisinya sebenarnya setingkat kepala seksi atau supervisor. Pimpinan atau bos saya itu sebenarnya adalah orang yang sangat baik dan perhatian. Ia adalah orang kaya, karena orang tuanya pernah menjabat sebagai pejabat negara, dan suaminya adalah direktur di salah satu perusahaan nasional. Secara penghasilan, seharusnya ia (pimpinan saya adalah seorang wanita) cukup berada di rumah dan mengurus keluarga (karena saya yakin penghasilan suaminya sudah pasti cukup bahkan berlebih), akan tetapi ia tidak mau tinggal diam dan tetap bekerja di instansi saya.

Karena dibesarkan dari keluarga yang kaya, tentu ia terbiasa makan makanan yang bergizi, yang sehat, dan yang berkualitas. Pernah suatu ketika, ia ikut dalam tim audit di tempat yang berdekatan dengan plaza atau mal. Biasanya kami makan di foodcourt atau restoran yang terdapat di mal tersebut. Akan tetapi karena suatu saat kami bosan, kami mencoba makan di kantin karyawan. Bagi saya dan kebanyakan teman, saya merasa makanan yang dijual di sana sudah cukup bersih dan higienis. Akan tetapi ketika bos saya itu makan, tiba-tiba ia terkena diare dan harus beristirahat sekitar 1 minggu di rumah.

Apa yang membedakan bos saya dengan saya dan teman-teman yang lain? Mengapa bos saya itu sampai sakit ketika makan makanan yang sama dengan kami padahal kami tetap sehat-sehat saja? Walaupun ada banyak faktor, tetapi saya berpendapat bahwa salah satu penyebabnya adalah karena kami terbiasa makan makanan yang “tidak sehat”, sementara bos saya selalu makan makanan yang sehat, sehingga ketika suatu saat ketika kami sama-sama memakan makanan yang “kurang sehat”, hal tersebut tidak terlalu berpengaruh pada diri kami sedangkan hal tersebut sangat berpengaruh bagi bos saya.

Demikian juga dengan kehidupan orang Kristen. Masih cukup  banyak orang Kristen yang berpendapat bahwa ketika mereka percaya kepada Yesus dan menjadi orang Kristen, maka mereka akan terbebas dari masalah-masalah. Tetapi apakah benar begitu? Memang harus dibedakan mana masalah yang terjadi karena kesalahan atau kelalaian kita, mana masalah yang terjadi karena “diijinkan Tuhan”. Firman Tuhan hari ini berkata bahwa kita harus bermegah dalam kesengsaraan (masalah) yang kita hadapi (ay. 3a). Akan tetapi tentu hal ini berbicara tentang masalah yang terjadi karena kita mengiring Tuhan. Ayat tersebut tidak berbicara tentang masalah yang terjadi karena dosa kita, misal kita mencuri kemudian ditangkap dan hal tersebut dianggap sebagai suatu kesengsaraan. Itu adalah masalah akibat dosa kita sendiri. Akan tetapi kesengsaraan yang dimaksud adalah kesengsaraan akibat kita mengiring Tuhan, seperti harus rela tidak cepat naik pangkat akibat kita adalah orang Kristen.

Tapi tahukah kita bahwa ketika kita mengalami sengsara dalam kehidupan kita, hal itu justru akan membuat hidup kita menjadi lebih baik? Karena kesengsaraan kita akan menimbulkan ketekunan (ay. 3b), ketekunan kita menimbulkan tahan uji dan selanjutnya menimbulkan pengharapan (ay. 4). Hidup orang Kristen bukan hidup tanpa masalah karena jika kita tidak pernah menghadapi masalah, maka kehidupan kita akan menjadi kehidupan yang datar-datar saja dan tidak akan pernah naik tingkat. Justru masalah dalam kehidupan kita akan membuat kita semakin menyadari bahwa kita harus bergantung kepada Tuhan. Ketika kita berharap hanya kepada Tuhan, maka pengharapan kita tidak akan mengecewakan, karena Allah akan memampukan kita dan memberi kekuatan serta Roh Kudus untuk memampukan kita menjalani kehidupan kita (ay. 5).

Coba kita ingat, berapa banyak kita berdoa ketika kita menghadapi masalah? Bukankah kita seringkali berdoa hingga berkali-kali bahkan hingga berpuasa? Bandingkan dengan kondisi kita ketika semua baik-baik saja tanpa masalah? Barangkali kita juga lupa berdoa sebelum makan, pada saat bangun tidur dan sebelum tidur bukan? Kita lupa akan Tuhan ketika hidup kita baik-baik saja. Sehingga kita harus memiliki pandangan bahwa ketika Tuhan mengijinkan masalah ada dalam hidup kita, berarti ada maksud Tuhan bagi kita. Mungkin Tuhan sedang ingin kita kembali dekat kepadaNya atau Tuhan sedang ingin agar kita naik tingkat. Sudahkah kita bersyukur atas masalah yang terjadi dalam kehidupan kita?




Bacaan Alkitab: Roma 5:3-5
5:3 Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan,
5:4 dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan.
5:5 Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.