Jumat, 27 Juli 2012

Memperbaiki Kesalahan


Rabu, 25 Juli 2012
Bacaan Alkitab: Kisah Para Rasul 26:9-18
Tetapi sekarang, bangunlah dan berdirilah. Aku menampakkan diri kepadamu untuk menetapkan engkau menjadi pelayan dan saksi tentang segala sesuatu yang telah kaulihat dari pada-Ku dan tentang apa yang akan Kuperlihatkan kepadamu nanti.” (Kis 26:16)


Memperbaiki Kesalahan


Setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan yang fatal dalam hidupnya. Saya rasa, itulah seni dari kehidupan, yaitu dimana kita pernah “jatuh” dan kemudian kita bangkit dan belajar dari kejatuhan kita tersebut. Walaupun demikian, kita dapat mengelompokkan orang berdasarkan waktu orang tersebut melakukan kesalahan. Ada orang yang melakukan kesalahan di masa awal hidupnya, dan ia kemudian mencoba memperbaikinya dan akhirnya keluar sebagai pemenang. Ada juga orang yang melakukan kesalahan di pertengahan masa hidupnya, bahkan ada yang melakukan kesalahan di akhir masa hidupnya. Jika kita melihat, Yudas Iskariot adalah salah satu yang melakukan kesalahan di masa akhir hidupnya yaitu menjual Tuhan Yesus, dan ia tidak pernah punya kesempatan untuk menjual Yesus. Daud pernah melakukan kesalahan yaitu berzinah dengan Batsyeba, pada pertengahan masa hidupnya, dan ia pun masih memiliki kesempatan untuk memperbaiki hidupnya. Sedangkan Paulus, yang akan kita pelajari pada hari ini, pernah melakukan kesalahan pada masa awal hidupnya, yaitu dengan menganiaya jemaat Tuhan, sebelum akhirnya Tuhan pakai secara luar biasa untuk menjadi hamba Tuhan bagi bangsa-bangsa.

Paulus sendiri, dalam pembelaannya yang disampaikan di hadapan raja Agripa, menyatakan bahwa hidupnya dahulu adalah hidup yang salah. Ia menyangka bahwa dahulu ia harus bertindak keras menentang orang-orang percaya (ay. 9), bahkan menghukum mati orang percaya (ay. 10). Paulus dahulu malah sering menangkap dan menyiksa jemaat, bahkan ketika mereka berada di rumah ibadat, dan mengejar jemaat Tuhan hingga ke kota-kota lain (ay. 11). Ini dilakukan Paulus ketika ia dahulu belum mengenal kasih Tuhan.

Tetapi syukur kepada Allah, bahwa Allah telah mengubahkan hidup Paulus melalui peristiwa yang menimpanya di dalam perjalanan ke Damsyik (ay. 12). Allah memanggil Paulus dengan cara yang ajaib (ay. 13-15), dan setelah itu meminta Paulus untuk menjadi pelayan dan saksi Tuhan (ay. 16), bahkan menjadikan Paulus sebagai utusan Tuhan bagi bangsa-bangsa yang belum pernah mengenal kasih Tuhan (ay. 17), bahkan menjadi alat Tuhan untuk menyelamatkan mereka sehingga bangsa-bangsa tersebut masuk ke dalam kumpulan orang-orang kudus (ay. 18).

Bayangkan, dari dahulu yang penganiaya jemaat Tuhan, sekarang Paulus telah menjadi hamba dan pelayan Tuhan. Paulus yang dahulu mengejar-ngejar jemaat Tuhan untuk dibunuh, kini mengajar jemaat Tuhan untuk bertumbuh. Paulus boleh dibilang telah melakukan kesalahan yang sangat fatal di awal-awal masa hidupnya, bahkan mungkin pernah membunuh jemaat Tuhan dengan cara menyetujui hukuman mati bagi mereka. Akan tetapi Tuhan mengubah Paulus dan membuatnya menyadari kesalahannya sehingga Paulus sadar dan bertobat, berbalik 180 derajat  untuk melayani Tuhan.

Bagaimana dengan kita? Adakah kita pernah melakukan kesalahan yang fatal dalam kehidupan kita? Selagi masih ada waktu, mari kita menyadari dan bertobat dari kesalahan kita. Mari selagi ada waktu kita berusaha semaksimal mungkin memperbaiki kesalahan kita tersebut, sehingga dampak dari kesalahan kita itu dapat dimaksimalkan. Orang yang hebat bukanlah orang yang tidak pernah berbuat kesalahan, tetapi orang yang memperbaiki kesalahan yang pernah ia perbuat, orang yang belajar dari kesalahan yang ia perbuat, dan orang yang tidak pernah jatuh pada kesalahan yang sama. Mari kita seperti Paulus, yang walaupun kesalahannya sudah amat fatal, tetapi mau berubah dan mau dipakai Tuhan untuk melakukan kehendakNya,


Bacaan Alkitab: Kisah Para Rasul 26:9-18
26:9 Bagaimanapun juga, aku sendiri pernah menyangka, bahwa aku harus keras bertindak menentang nama Yesus dari Nazaret.
26:10 Hal itu kulakukan juga di Yerusalem. Aku bukan saja telah memasukkan banyak orang kudus ke dalam penjara, setelah aku memperoleh kuasa dari imam-imam kepala, tetapi aku juga setuju, jika mereka dihukum mati.
26:11 Dalam rumah-rumah ibadat aku sering menyiksa mereka dan memaksanya untuk menyangkal imannya dan dalam amarah yang meluap-luap aku mengejar mereka, bahkan sampai ke kota-kota asing."
26:12 "Dan dalam keadaan demikian, ketika aku dengan kuasa penuh dan tugas dari imam-imam kepala sedang dalam perjalanan ke Damsyik,
26:13 tiba-tiba, ya raja Agripa, pada tengah hari bolong aku melihat di tengah jalan itu cahaya yang lebih terang dari pada cahaya matahari, turun dari langit meliputi aku dan teman-teman seperjalananku.
26:14 Kami semua rebah ke tanah dan aku mendengar suatu suara yang mengatakan kepadaku dalam bahasa Ibrani: Saulus, Saulus, mengapa engkau menganiaya Aku? Sukar bagimu menendang ke galah rangsang.
26:15 Tetapi aku menjawab: Siapa Engkau, Tuhan? Kata Tuhan: Akulah Yesus, yang kauaniaya itu.
26:16 Tetapi sekarang, bangunlah dan berdirilah. Aku menampakkan diri kepadamu untuk menetapkan engkau menjadi pelayan dan saksi tentang segala sesuatu yang telah kaulihat dari pada-Ku dan tentang apa yang akan Kuperlihatkan kepadamu nanti.
26:17 Aku akan mengasingkan engkau dari bangsa ini dan dari bangsa-bangsa lain. Dan Aku akan mengutus engkau kepada mereka,
26:18 untuk membuka mata mereka, supaya mereka berbalik dari kegelapan kepada terang dan dari kuasa Iblis kepada Allah, supaya mereka oleh iman mereka kepada-Ku memperoleh pengampunan dosa dan mendapat bagian dalam apa yang ditentukan untuk orang-orang yang dikuduskan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.