Rabu, 25 Juli 2012
Bacaan Alkitab: Kisah Para Rasul
26:9-18
“Tetapi sekarang, bangunlah dan berdirilah.
Aku menampakkan diri kepadamu untuk menetapkan engkau menjadi pelayan dan saksi
tentang segala sesuatu yang telah kaulihat dari pada-Ku dan tentang apa yang
akan Kuperlihatkan kepadamu nanti.” (Kis 26:16)
Memperbaiki Kesalahan
Setiap orang
pasti pernah melakukan kesalahan yang fatal dalam hidupnya. Saya rasa, itulah
seni dari kehidupan, yaitu dimana kita pernah “jatuh” dan kemudian kita bangkit
dan belajar dari kejatuhan kita tersebut. Walaupun demikian, kita dapat
mengelompokkan orang berdasarkan waktu orang tersebut melakukan kesalahan. Ada
orang yang melakukan kesalahan di masa awal hidupnya, dan ia kemudian mencoba
memperbaikinya dan akhirnya keluar sebagai pemenang. Ada juga orang yang
melakukan kesalahan di pertengahan masa hidupnya, bahkan ada yang melakukan
kesalahan di akhir masa hidupnya. Jika kita melihat, Yudas Iskariot adalah
salah satu yang melakukan kesalahan di masa akhir hidupnya yaitu menjual Tuhan
Yesus, dan ia tidak pernah punya kesempatan untuk menjual Yesus. Daud pernah
melakukan kesalahan yaitu berzinah dengan Batsyeba, pada pertengahan masa
hidupnya, dan ia pun masih memiliki kesempatan untuk memperbaiki hidupnya.
Sedangkan Paulus, yang akan kita pelajari pada hari ini, pernah melakukan
kesalahan pada masa awal hidupnya, yaitu dengan menganiaya jemaat Tuhan,
sebelum akhirnya Tuhan pakai secara luar biasa untuk menjadi hamba Tuhan bagi
bangsa-bangsa.
Paulus sendiri,
dalam pembelaannya yang disampaikan di hadapan raja Agripa, menyatakan bahwa
hidupnya dahulu adalah hidup yang salah. Ia menyangka bahwa dahulu ia harus
bertindak keras menentang orang-orang percaya (ay. 9), bahkan menghukum mati orang
percaya (ay. 10). Paulus dahulu malah sering menangkap dan menyiksa jemaat,
bahkan ketika mereka berada di rumah ibadat, dan mengejar jemaat Tuhan hingga
ke kota-kota lain (ay. 11). Ini dilakukan Paulus ketika ia dahulu belum
mengenal kasih Tuhan.
Tetapi syukur
kepada Allah, bahwa Allah telah mengubahkan hidup Paulus melalui peristiwa yang
menimpanya di dalam perjalanan ke Damsyik (ay. 12). Allah memanggil Paulus
dengan cara yang ajaib (ay. 13-15), dan setelah itu meminta Paulus untuk
menjadi pelayan dan saksi Tuhan (ay. 16), bahkan menjadikan Paulus sebagai
utusan Tuhan bagi bangsa-bangsa yang belum pernah mengenal kasih Tuhan (ay.
17), bahkan menjadi alat Tuhan untuk menyelamatkan mereka sehingga
bangsa-bangsa tersebut masuk ke dalam kumpulan orang-orang kudus (ay. 18).
Bayangkan, dari
dahulu yang penganiaya jemaat Tuhan, sekarang Paulus telah menjadi hamba dan
pelayan Tuhan. Paulus yang dahulu mengejar-ngejar jemaat Tuhan untuk dibunuh,
kini mengajar jemaat Tuhan untuk bertumbuh. Paulus boleh dibilang telah
melakukan kesalahan yang sangat fatal di awal-awal masa hidupnya, bahkan
mungkin pernah membunuh jemaat Tuhan dengan cara menyetujui hukuman mati bagi
mereka. Akan tetapi Tuhan mengubah Paulus dan membuatnya menyadari kesalahannya
sehingga Paulus sadar dan bertobat, berbalik 180 derajat untuk melayani Tuhan.
Bagaimana dengan
kita? Adakah kita pernah melakukan kesalahan yang fatal dalam kehidupan kita?
Selagi masih ada waktu, mari kita menyadari dan bertobat dari kesalahan kita.
Mari selagi ada waktu kita berusaha semaksimal mungkin memperbaiki kesalahan
kita tersebut, sehingga dampak dari kesalahan kita itu dapat dimaksimalkan.
Orang yang hebat bukanlah orang yang tidak pernah berbuat kesalahan, tetapi
orang yang memperbaiki kesalahan yang pernah ia perbuat, orang yang belajar
dari kesalahan yang ia perbuat, dan orang yang tidak pernah jatuh pada
kesalahan yang sama. Mari kita seperti Paulus, yang walaupun kesalahannya sudah
amat fatal, tetapi mau berubah dan mau dipakai Tuhan untuk melakukan
kehendakNya,
Bacaan Alkitab: Kisah Para Rasul
26:9-18
26:9 Bagaimanapun
juga, aku sendiri pernah menyangka, bahwa aku harus keras bertindak menentang
nama Yesus dari Nazaret.
26:10 Hal itu
kulakukan juga di Yerusalem. Aku bukan saja telah memasukkan banyak orang kudus
ke dalam penjara, setelah aku memperoleh kuasa dari imam-imam kepala, tetapi
aku juga setuju, jika mereka dihukum mati.
26:11 Dalam
rumah-rumah ibadat aku sering menyiksa mereka dan memaksanya untuk menyangkal
imannya dan dalam amarah yang meluap-luap aku mengejar mereka, bahkan sampai ke
kota-kota asing."
26:12 "Dan dalam
keadaan demikian, ketika aku dengan kuasa penuh dan tugas dari imam-imam kepala
sedang dalam perjalanan ke Damsyik,
26:13 tiba-tiba,
ya raja Agripa, pada tengah hari bolong aku melihat di tengah jalan itu cahaya
yang lebih terang dari pada cahaya matahari, turun dari langit meliputi aku dan
teman-teman seperjalananku.
26:14 Kami semua
rebah ke tanah dan aku mendengar suatu suara yang mengatakan kepadaku dalam
bahasa Ibrani: Saulus, Saulus, mengapa engkau menganiaya Aku? Sukar bagimu
menendang ke galah rangsang.
26:15 Tetapi aku
menjawab: Siapa Engkau, Tuhan? Kata Tuhan: Akulah Yesus, yang kauaniaya itu.
26:16 Tetapi
sekarang, bangunlah dan berdirilah. Aku menampakkan diri kepadamu untuk
menetapkan engkau menjadi pelayan dan saksi tentang segala sesuatu yang telah
kaulihat dari pada-Ku dan tentang apa yang akan Kuperlihatkan kepadamu nanti.
26:17 Aku akan
mengasingkan engkau dari bangsa ini dan dari bangsa-bangsa lain. Dan Aku akan
mengutus engkau kepada mereka,
26:18 untuk
membuka mata mereka, supaya mereka berbalik dari kegelapan kepada terang dan
dari kuasa Iblis kepada Allah, supaya mereka oleh iman mereka kepada-Ku
memperoleh pengampunan dosa dan mendapat bagian dalam apa yang ditentukan untuk
orang-orang yang dikuduskan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.