Rabu, 25 Juli 2012

Bersaksi di Antara Orang-orang Seiman


Sabtu, 21 Juli 2012
Bacaan Alkitab: Mazmur 111:1-5
Diberikan-Nya rezeki kepada orang-orang yang takut akan Dia. Ia ingat untuk selama-lamanya akan perjanjian-Nya.” (Mzm 111:5)


Bersaksi di Antara Orang-orang Seiman


Kita sering mendengar kesaksian orang yang menyatakan bahwa Tuhan itu baik. Benarkah Tuhan itu baik? Saya sendiri tidak ragu sama sekali bahwa Tuhan itu baik. Akan tetapi sayangnya masih ada orang percaya yang belum merasakan kebaikan Tuhan dalam hidupnya. Atau ada juga orang percaya yang menerima kebaikan Tuhan akan tetapi kurang bersyukur kepada Tuhan. Dalam bacaan Alkitab kita hari ini, kita melihat bagaimana pemazmur adalah orang yang sungguh-sungguh merasakan kebaikan Tuhan. Bahkan karena itulah maka pemazmur pun mau bersyukur kepada Tuhan dengan segenap hati (ay. 1a), bukan hanya sekedar di mulut saja.

Apa yang dilakukan pemazmur adalah bersyukur dalam lingkungan orang-orang benar dan jemaah Tuhan (ay. 1b). Mengapa demikian? Memang tidak ada salahnya bersyukur di antara orang-orang yang belum mengenal Tuhan sekalipun, karena mereka juga akan melihat bagaimana kasih dan penyertaan Tuhan kepada kita. Akan tetapi pemazmur lebih menitikberatkan pada bersyukur di antara orang-orang seiman supaya jemaat juga dapat dibangun oleh kesaksian kita.

Apa yang seharusnya kita saksikan dalam kumpulan jemaat Tuhan? Tidak lain adalah perbuatan-perbuatan Tuhan yang besar (ay. 2), pekerjaan-pekerjaan Tuhan yang agung dan semarak (ay. 3a), keadilan Tuhan yang selalu tetap untuk selama-lamanya (ay. 3b), perbuatan-perbuatan Tuhan yang ajaib dan patut untuk selalu kita ingat (ay. 4a), serta kasih sayang Tuhan yang kita terima dalam kehidupan kita (ay. 4b), dan juga bagaimana Tuhan senantiasa memberikan berkat-berkatNya kepada kita (ay. 5).

Intinya, bersaksi itu sebenarnya mudah dan tidak sulit, karena sebetulnya inti dari bersaksi adalah menceritakan kembali kepada orang lain apa yang Tuhan telah lakukan dalam kehidupan kita. Kita tidak perlu berbohong atau membual dan melebih-lebihkan apa yang terjadi dalam kehidupan kita. Cukup dengan mengatakan yang sebenarnya, dengan motivasi untuk memuliakan Tuhan, maka kita sudah dapat bersaksi kepada Tuhan. Mungkin pada tahap awal kita tidak perlu memikirkan apakah kata-kata dan kalimat yang kita ucapkan itu sudah baik atau belum, akan tetapi sebenarnya kita seharusnya hanya berpikir bagaimana kita boleh membagikan apa yang kita terima kepada orang lain.

Saya rasa, sekecil apapun pengalaman kita berjalan bersama Tuhan, hal itu selalu dapat kita bagikan kepada orang lain. Tidak harus lewat kesaksian secara formal di gereja misalnya, tetapi dapat dilakukan ketika kita sharing dalam kelompok-kelompok kecil atau ibadah rumah tangga, atau misal dengan meng-update status Facebook dan Twitter kita dengan kesaksian kita yang memuliakan nama Tuhan. Tidak ada batasan bagaimana cara kita bersaksi, yang ada hanyalah batasan apakah kita mau atau tidak untuk menceritakan kasih Tuhan, dan batasan apakah kita malu atau tidak untuk menceritakan kasih Tuhan.


Bacaan Alkitab: Mazmur 111:1-5
111:1 Haleluya! Aku mau bersyukur kepada TUHAN dengan segenap hati, dalam lingkungan orang-orang benar dan dalam jemaah.
111:2 Besar perbuatan-perbuatan TUHAN, layak diselidiki oleh semua orang yang menyukainya.
111:3 Agung dan bersemarak pekerjaan-Nya, dan keadilan-Nya tetap untuk selamanya.
111:4 Perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib dijadikan-Nya peringatan; TUHAN itu pengasih dan penyayang.
111:5 Diberikan-Nya rezeki kepada orang-orang yang takut akan Dia. Ia ingat untuk selama-lamanya akan perjanjian-Nya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.