Rabu, 4 Juli 2012
Bacaan Alkitab: 1 Petrus 5:5-6
“Demikian jugalah kamu, hai orang-orang muda,
tunduklah kepada orang-orang yang tua. Dan kamu semua, rendahkanlah dirimu
seorang terhadap yang lain, sebab: "Allah menentang orang yang congkak,
tetapi mengasihani orang yang rendah hati."” (1 Ptr 5:5)
Pesan untuk Orang-orang Muda
Dalam suatu gereja,
tidak dapat dipungkiri bahwa kaum muda memiliki peranan penting dalam
perkembangan gereja tersebut. Sadar atau tidak, saya memperhatikan bahwa gereja
yang sehat adalah gereja yang memperhatikan pertumbuhan kaum muda di gerejanya.
Gereja yang “cuek” terhadap kaum muda akan menjadi gereja yang lambat laun
mati. Sayangnya, menangani kaum muda juga tidak semudah kelihatannya.
Seringkali terjadi “clash” antara
kelompok muda dan kelompok tua (yang pada umumnya telah menjadi majelis atau
pendeta di gereja tersebut). Kaum muda suka sekali akan hal-hal yang baru sementara
kaum tua lebih bersikap konservatif. Hal ini jika tidak diantisipasi dan
ditangani dengan bijaksana akan menimbulkan potensi konflik di dalam gereja.
Walaupun
demikian, ada satu pesan Tuhan melalui Rasul Petrus terhadap kaum muda.
Walaupun surat Petrus ini ditulis sekitar 2.000 tahun yang lalu, tapi saya
raksa maknanya masih relevan dengan kondisi gereja saat ini. Dengan jelas Rasul
Petrus menekankan bahwa orang-orang muda harus tunduk kepada orang tua (ay.
5a). Pasti ada di antara kita yang membaca tulisan ini kemudian protes, “Kalau
yang tua salah, apakah kita sebagai yang muda tetap harus tunduk?”. Sulit
menjawab pertanyaan ini, tetapi saya rasa, dalam konteks yang tidak substansial
(semisal masalah iman kepada Tuhan, atau masalah trinitas), memang orang muda
tetap harus tunduk kepada orang tua. Bagaimanapun orang yang lebih tua pasti
lebih berpengalaman dari kita, minimal memiliki masa hidup yang lebih lama dari
kita. Oleh karena itu, semua orang (baik orang tua terlebih khususnya orang
muda) juga perlu memiliki sikap yang rendah hati (ay. 5b). Rendah hati justru
berarti kita memiliki “kebesaran hati” untuk mengalah. Ketika kita rendah hati
berarti kita merendahkan diri di bawah tangan Tuhan, dan pada saatnya nanti
kita akan ditinggikan.
Contoh yang
sederhana, apabila seorang yang masih muda memegang banyak pelayanan, kemudian
salah seorang pendeta atau gembala sidang mengurangi “jatah” pelayanan orang
tersebut, apakah yang harus dilakukan oleh orang tersebut? Orang yang tidak
dapat mengendalikan diri dan merendahkan diri tentu saja akan merasa bahwa ia
telah mulai disingkirkan dari pelayanan. Ujung-ujungnya orang tersebut dapat
menjadi pemberontak dan oposisi di gereja. Akan tetapi jika orang muda tersebut
memiliki sikap seperti apa yang ditulis oleh Rasul Petrus, maka orang tersebut
akan menerima segala keputusannya dengan rendah hati dan justru akan berpikir
positif, “Barangkali Tuhan ingin memberikan pelayanan di tempat lain” atau
“Mungkin Tuhan ingin agar ada regenerasi di gereja sehingga Tuhan memberikan
kesempatan kepada orang lain”.
Hal ini perlu
dicermati karena memang orang muda cenderung memiliki karakter yang tidak
stabil dan cenderung meledak-ledak. Oleh karena itu penting bagi para orang tua
di gereja untuk memahami sifat dasar orang muda ini. Orang tua pun perlu
memberikan bimbingan yang tidak terkesan menggurui kepada orang muda. Baik
orang tua maupun orang muda perlu memiliki sikap rendah hati, yang didasarkan
pada sikap rendah hati di hadapan Tuhan. Ketika kita merendahkan hati dan diri
kita di bawah tangan Tuhan, justru di situ kita menyadari segala ketidakmampuan
dan ketidaksempurnaan kita. Kita menyadari bahwa siapapun kita, entah tua atau
muda, adalah sama di mata Tuhan, dan kita akan menyadari bahwa hanya Tuhanlah
yang layak ditinggikan. Ketika kita dapat mencapai pola pikir seperti itu, maka
Tuhan akan meninggikan kita pada waktuNya (ay. 6).
Bacaan Alkitab: 1 Petrus 5:5-6
5:5 Demikian
jugalah kamu, hai orang-orang muda, tunduklah kepada orang-orang yang tua. Dan
kamu semua, rendahkanlah dirimu seorang terhadap yang lain, sebab: "Allah
menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati."
5:6 Karena itu
rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu
ditinggikan-Nya pada waktunya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.