Senin, 23 Juli 2012
Bacaan Alkitab: Yohanes 12:9-11
“Lalu imam-imam kepala bermupakat untuk
membunuh Lazarus juga, sebab karena dia banyak orang Yahudi meninggalkan mereka
dan percaya kepada Yesus.” (Yoh 12:10-11)
Risiko yang Harus Ditanggung Lazarus
Saya
kadang-kadang kasihan dengan para artis atau selebritis, walaupun mereka memiliki
ketenaran, banyak uang, dan banyak hal-hal lainnya yang mereka miliki, akan
tetapi mereka sebetulnya kekurangan satu hal, yaitu privasi. Ketika belum
menjadi artis, mereka dapat dengan mudah pergi ke mana-mana tanpa gangguan.
Mereka bisa pergi ke mal atau plaza tanpa harus diganggu oleh orang lain atau
penggemar mereka. Tetapi berdasarkan pengalaman saya bertemu dengan selebritis
di mal dan juga di bandara, mereka tidak bisa mengelak ketika ada orang meminta
untuk berfoto bersama. Mereka harus menjaga sikap mereka, sehingga walaupun
mereka lelah dan capek, mereka harus tetap melayani permintaan penggemar
mereka.
Ini yang
dinamakan risiko pekerjaan. Setiap pekerjaan yang kita lakukan pasti memiliki
risiko yang mau tidak mau harus siap kita tanggung. Demikian juga dengan posisi
kita sebagai anak-anak Tuhan, kita juga memiliki risiko yang harus selalu siap
kita tanggung. Alkitab berkata bahwa barangsiapa ingin mengikut Tuhan, maka
kita harus menyangkal diri dan memikul salib (Mat 16:24). Memikul salib di sini
berbicara tentang risiko yang harus kita tanggung ketika kita memutuskan untuk
mengiring Tuhan.
Lazarus juga
menghadapi hal yang sama. Lazarus adalah saudara Maria dan Marta yang tinggal
di Betania (Yoh 11:1). Jika kita baca kelanjutan kisah Lazarus, maka kita akan
tahu bahwa Lazarus sakit dan kemudian meninggal dunia. Ia sudah meninggal dan
dikubur empat hari lamanya ketika Tuhan Yesus akhirnya datang ke daerah
Betania, mengunjungi Maria dan Marta (Yoh 11:39). Akan tetapi akhirnya karena
kasih Tuhan Yesus, Lazarus akhirnya dibangkitkan dan hidup kembali setelah
empat hari mati.
Seharusnya
Lazarus bisa hidup dengan tenang bukan, ia mendapatkan kesempatan kedua untuk
hidup kembali dan memuliakan Allah. Akan tetapi Iblis dan dunia ini memang tidak
ingin nama Tuhan dimuliakan, sehingga Alkitab mencatat bahwa sejak saat itu
juga, Lazarus menjadi musuh orang Yahudi (ay. 9), dan bahkan para imam kepala
juga bermufakat (bersepakat) untuk membunuh Lazarus juga (ay. 10), karena oleh
karena Lazaruslah maka banyak orang Yahudi percaya kepada Yesus dan
meninggalkan ajaran imam-imam kepala tersebut (ay. 11).
Saya merasa
kasihan dengan Lazarus. Mungkin saja Lazarus tidak banyak bicara tentang apa
yang dilakukan Yesus. Akan tetapi justru karena mujizat yang dialaminyalah maka
banyak orang menjadi percaya kepada Yesus. Lazarus mungkin bukan pengkhotbah
yang baik, karena nama Lazarus (bukan pengemis yang bernama Lazarus) hanya ada
di Alkitab pada dua pasal di kitab Yohanes ini saja. Kita juga tidak tahu
kelanjutan nasib Lazarus, apakah ia masih hidup hingga masa tuanya, atau apakah
ia akhirnya dibunuh oleh imam-imam kepala dan orang-orang Yahudi. Akan tetapi,
saya percaya bagaimanapun akhir hidupnya, ia pasti mempertahankan iman kepada
Tuhan Yesus, yang pernah membangkitkannya dari antara orang mati.
Tidak hanya
Lazarus, kita semua pun memiliki risiko yang sama, walaupun mungkin bebannya
berbeda-beda satu sama lain. Ada salib yang harus kita pikul. Ada harga yang
harus kita bayar untuk mengiring Tuhan. Salib saya dan salib anda tentu
berbeda. Kita memiliki salib yang berbeda-beda, tetapi satu hal yang pasti,
kita pasti memiliki salib yang menjadi bagian kita. Sudah siapkah kita dengan
risiko tersebut? Sudah siapkah kita membayar harga untuk mengiring Tuhan? Tuhan
sudah membayar harga penebusan kita dengan pengorbananNya di atas kayu salib,
bagaimana mungkin kita tidak mau membayar harga kita untuk Tuhan?
Bacaan Alkitab: Yohanes 12:9-11
12:9 Sejumlah
besar orang Yahudi mendengar, bahwa Yesus ada di sana dan mereka datang bukan
hanya karena Yesus, melainkan juga untuk melihat Lazarus, yang telah
dibangkitkan-Nya dari antara orang mati.
12:10 Lalu
imam-imam kepala bermupakat untuk membunuh Lazarus juga,
12:11 sebab
karena dia banyak orang Yahudi meninggalkan mereka dan percaya kepada Yesus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.