Rabu, 18 Juli 2012
Bacaan Alkitab: Mikha 7:7-8
“Tetapi aku ini akan menunggu-nunggu TUHAN,
akan mengharapkan Allah yang menyelamatkan aku; Allahku akan mendengarkan aku!” (Mi 7:7)
Pengharapan kepada Tuhan Tidak Akan Sia-sia
Ketika kita
menghadapi masalah yang begitu berat, kepada siapakah kita mengharapkan jalan
keluar? Orang yang kaya mungkin akan mengharapkan bahwa kekayaannya akan mampu
memberikan jalan keluar. Akan tetapi belum tentu semua hal dapat dibeli dengan
uang. Orang yang tertangkap tangan melakukan korupsi mungkin tetap akan
menerima hukumannya walaupun ia memiliki uang banyak. Orang yang memiliki
banyak koneksi mungkin akan mengandalkan koneksinya untuk menyelamatkan dirinya
ketika ia menghadapi masalah. Tetapi mungkin saja ia juga akan menghadapi
keadaan dimana semua orang yang dulunya mengenalnya tiba-tiba menjauh dan tidak
mau menolong. Atau mungkin saja ada orang yang mengandalkan kemampuannya
sendiri untuk mengatasi masalah. Tetapi akan ada kondisi dimana segala apa yang
kita miliki tidak mampu untuk mengatasi masalah kita.
Mikha dalam
tulisannya menunjukkan sikap yang berbeda dengan sikap kebanyakan orang lain
yang belum mengenal Tuhan. Ketika banyak orang dunia mengandalkan hartanya,
jabatannya, koneksinya, bahkan mengandalkan kemampuan dirinya sendiri, Mikha
justru hanya berharap kepada Allah yang menyelamatkannya (ay. 7b). Mikha tahu
bahwa tidak akan sia-sia berharap kepada Tuhan, karena Tuhan adalah Tuhan yang
selalu dapat diandalkan. Tuhan Allah akan mendengarkan segala doa-doa dan
jeritan permohonan kita. Tuhan kita bukanlah Tuhan yang cuek bebek, yang tidak
peduli akan masalah kita.
Ketika Mikha
memiliki Tuhan yang seperti itu, dan kita juga memiliki Tuhan yang sama,
bukankah kita seharusnya tetap mengandalkan Tuhan? Mikha memiliki sikap
menunggu dan menanti-nantikan Tuhan bekerja (ay 7a). Ia begitu percaya kepada
Tuhan sehingga ia senantiasa berharap dan menanti-nantikan Tuhan. Tidak ada
masalah yang terlalu berat bagi Tuhan. Bahkan sekalipun kita memiliki banyak orang
yang memusuhi kita bahkan mengganggu dan menjahati kita, Tuhan akan menjadi
penolong bagi kita.
Tuhan sendiri
tidak pernah berjanji bahwa ketika kita percaya kepadaNya maka kita tidak akan
memiliki musuh. Akan tetapi sekalipun kita memiliki banyak musuh dan
musuh-musuh kita membuat kita terjatuh, akan tetapi Tuhan akan membangkitkan
dan membangunkan kita kembali (ay. 8a). Apabila kita jatuh, kita tidak akan
sampai tergeletak karena Tuhan memegang tangan kita (Mzm 37:24). Sekalipun
musuh kita menjahati kita hingga kita harus duduk dalam kegelapan, tetapi Tuhan
akan menjadi terang bagi kita (ay. 8b).
Apa inti dari
bacaan Alkitab kita hari ini? Kita sadar bahwa Tuhan kita adalah Tuhan yang
tidak pernah membiarkan anak-anakNya dijahati orang. Bahkan sebenarnya Tuhan
tidak pernah memberikan masalah yang melebihi kekuatan kita (1 Kor 10:13). Oleh
karena itu, setiap masalah yang kita hadapi, sesungguhnya ada maksud Tuhan di
balik itu semua. Oleh karena itu, sudah seharusnya kita memiliki sikap seperti
Mikha yang menunggu-nunggu Tuhan, bahkan dalam keadaan yang paling sulit
sekalipun. Ketika kita berharap kepada Tuhan, maka pengharapan kita tidak akan
sia-sia karena Tuhan pasti akan menolong kita tepat pada waktuNya.
Bacaan Alkitab: Mikha 7:7-8
7:7 Tetapi aku
ini akan menunggu-nunggu TUHAN, akan mengharapkan Allah yang menyelamatkan aku;
Allahku akan mendengarkan aku!
7:8 Janganlah
bersukacita atas aku, hai musuhku! Sekalipun aku jatuh, aku akan bangun pula,
sekalipun aku duduk dalam gelap, TUHAN akan menjadi terangku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.