Selasa, 24 Juli 2012

Pengharapan kepada Tuhan Tidak Akan Sia-sia


Rabu, 18 Juli 2012
Bacaan Alkitab: Mikha 7:7-8
Tetapi aku ini akan menunggu-nunggu TUHAN, akan mengharapkan Allah yang menyelamatkan aku; Allahku akan mendengarkan aku!” (Mi 7:7)


Pengharapan kepada Tuhan Tidak Akan Sia-sia


Ketika kita menghadapi masalah yang begitu berat, kepada siapakah kita mengharapkan jalan keluar? Orang yang kaya mungkin akan mengharapkan bahwa kekayaannya akan mampu memberikan jalan keluar. Akan tetapi belum tentu semua hal dapat dibeli dengan uang. Orang yang tertangkap tangan melakukan korupsi mungkin tetap akan menerima hukumannya walaupun ia memiliki uang banyak. Orang yang memiliki banyak koneksi mungkin akan mengandalkan koneksinya untuk menyelamatkan dirinya ketika ia menghadapi masalah. Tetapi mungkin saja ia juga akan menghadapi keadaan dimana semua orang yang dulunya mengenalnya tiba-tiba menjauh dan tidak mau menolong. Atau mungkin saja ada orang yang mengandalkan kemampuannya sendiri untuk mengatasi masalah. Tetapi akan ada kondisi dimana segala apa yang kita miliki tidak mampu untuk mengatasi masalah kita.

Mikha dalam tulisannya menunjukkan sikap yang berbeda dengan sikap kebanyakan orang lain yang belum mengenal Tuhan. Ketika banyak orang dunia mengandalkan hartanya, jabatannya, koneksinya, bahkan mengandalkan kemampuan dirinya sendiri, Mikha justru hanya berharap kepada Allah yang menyelamatkannya (ay. 7b). Mikha tahu bahwa tidak akan sia-sia berharap kepada Tuhan, karena Tuhan adalah Tuhan yang selalu dapat diandalkan. Tuhan Allah akan mendengarkan segala doa-doa dan jeritan permohonan kita. Tuhan kita bukanlah Tuhan yang cuek bebek, yang tidak peduli akan masalah kita.

Ketika Mikha memiliki Tuhan yang seperti itu, dan kita juga memiliki Tuhan yang sama, bukankah kita seharusnya tetap mengandalkan Tuhan? Mikha memiliki sikap menunggu dan menanti-nantikan Tuhan bekerja (ay 7a). Ia begitu percaya kepada Tuhan sehingga ia senantiasa berharap dan menanti-nantikan Tuhan. Tidak ada masalah yang terlalu berat bagi Tuhan. Bahkan sekalipun kita memiliki banyak orang yang memusuhi kita bahkan mengganggu dan menjahati kita, Tuhan akan menjadi penolong bagi kita.

Tuhan sendiri tidak pernah berjanji bahwa ketika kita percaya kepadaNya maka kita tidak akan memiliki musuh. Akan tetapi sekalipun kita memiliki banyak musuh dan musuh-musuh kita membuat kita terjatuh, akan tetapi Tuhan akan membangkitkan dan membangunkan kita kembali (ay. 8a). Apabila kita jatuh, kita tidak akan sampai tergeletak karena Tuhan memegang tangan kita (Mzm 37:24). Sekalipun musuh kita menjahati kita hingga kita harus duduk dalam kegelapan, tetapi Tuhan akan menjadi terang bagi kita (ay. 8b).
Apa inti dari bacaan Alkitab kita hari ini? Kita sadar bahwa Tuhan kita adalah Tuhan yang tidak pernah membiarkan anak-anakNya dijahati orang. Bahkan sebenarnya Tuhan tidak pernah memberikan masalah yang melebihi kekuatan kita (1 Kor 10:13). Oleh karena itu, setiap masalah yang kita hadapi, sesungguhnya ada maksud Tuhan di balik itu semua. Oleh karena itu, sudah seharusnya kita memiliki sikap seperti Mikha yang menunggu-nunggu Tuhan, bahkan dalam keadaan yang paling sulit sekalipun. Ketika kita berharap kepada Tuhan, maka pengharapan kita tidak akan sia-sia karena Tuhan pasti akan menolong kita tepat pada waktuNya.


Bacaan Alkitab: Mikha 7:7-8
7:7 Tetapi aku ini akan menunggu-nunggu TUHAN, akan mengharapkan Allah yang menyelamatkan aku; Allahku akan mendengarkan aku!
7:8 Janganlah bersukacita atas aku, hai musuhku! Sekalipun aku jatuh, aku akan bangun pula, sekalipun aku duduk dalam gelap, TUHAN akan menjadi terangku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.