Selasa, 31 Juli 2012

Pekerjaan Tuhan Butuh Doa Kita


Senin, 30 Juli 2012
Bacaan Alkitab: Kolose 4:2-4
Berdoa jugalah untuk kami, supaya Allah membuka pintu untuk pemberitaan kami, sehingga kami dapat berbicara tentang rahasia Kristus, yang karenanya aku dipenjarakan.” (Kol 4:3)


Pekerjaan Tuhan Butuh Doa Kita


Salah seorang hamba Tuhan berkata bahwa semakin banyak orang diampuni, maka semakin orang tersebut akan mengucap syukur, dan demikian pula sebaliknya. Hal ini hampir mirip dengan Firman Tuhan yang menyatakan bahwa orang yang telah banyak diampuni, akan banyak berbuat kasih, tetapi orang yang sedikit diampuni, juga akan sedikit berbuat kasih (Luk 7:47). Di sisi lain, dengan logika yang sama, seorang hamba Tuhan yang telah melakukan banyak hal bagi jemaat yang dilayaninya, maka pasti jemaat tersebut akan banyak berdoa bagi hamba Tuhan tersebut. Ukuran apakah seorang hamba Tuhan adalah hamba Tuhan yang betul-betul melayani dengan baik dapat dilihat dari berapa banyak jemaat berdoa baginya. Bukan doa yang diucapkan di setiap ibadah ketika hamba Tuhan juga hadir, tetapi lebih kepada doa-doa yang diucapkan sehari-hari oleh jemaat.

Paulus merupakan salah satu hamba Tuhan yang luar biasa, jemaat yang dilayaninya meliputi banyak daerah bahkan banyak negara dan banyak suku bangsa. Walaupun ajaran yang disampaikan Paulus adalah ajaran yang kadang-kadang (bahkan sering) keras dan tegas, tetapi jemaat yang dilayaninya sangat mengasihi Paulus. Oleh karena itu, ketika Paulus menulis dalam surat kepada jemaat di kota Kolose untuk berdoa bagi Paulus dan pelayanannya (ay. 3a), hal tersebut bukan berarti bahwa jemaat di Kolose tidak pernah berdoa untuk pelayanan pekerjaan Tuhan, tetapi hal tersebut lebih terkait pada perintah Paulus agar jemaat Kolose senantiasa bertekun dalam doa, dan sekaligus berjaga-jaga sambil mengucap syukur (ay. 2).

Inilah esensi dari doa yang sejati. Doa itu harus dilakukan dengan tekun. Kita tidak bisa dalam hari ini berdoa, kemudian besok dan lusa tidak berdoa, lalu berdoa lagi pada keesokan harinya. Kita tidak bisa merapel doa kita untuk satu hari ke depan. Kita butuh berdoa dengan tekun, setiap waktu, setiap ada kesempatan, karena doa adalah nafas hidup orang percaya. Ketika kita berdoa, kita menjalin hubungan dengan Tuhan, sehingga kita pun senantiasa berjaga-jaga dalam kehidupan kita agar kita tidak jatuh ke dalam dosa. Selain itu doa pun salah satunya adalah mengucap syukur, tidak hanya berisi permintaan semata. Justru tingkatan doa paling tinggi adalah ketika kita bisa berdoa tanpa meminta, tetapi hanya bersyukur dan bersyukur kepada Tuhan.

Dalam konteks doa inilah, Paulus juga menekankan bahwa dalam berdoa juga penting untuk mendoakan orang lain, khususnya pelayanan pekerjaan Tuhan. Paulus tidak menekankan bahwa jemaat harus berdoa bagi Paulus saja, tetapi juga untuk “kami”, yang artinya Paulus dan rekan sekerjanya dalam pelayanan pekerjaan Tuhan. Apa yang Paulus ingin agar jemaat naikkan dalam doa-doa mereka? Paulus tidak meminta jemaat untuk mendoakan Paulus supaya kaya, Paulus hanya ingin mereka berdoa bagi pelayanan pekerjaan Tuhan, agar para pelayan-pelayan pekerjaan Tuhan (termasuk Paulus dan rekan-rekannya) dapat berbicara tentang Kristus, dan agar Tuhan membuka pintu-pintu pekabaran Injil sehingga semakin banyak orang yang mendengar kabar keselamatan tersebut (ay. 3b-4).

Memang tidak salah mendoakan hamba Tuhan, terlebih hamba Tuhan yang melayani kita agar menjadi kaya, kemudian bisa membeli kendaraan, kemudian bisa menjangkau jemaat-jemaat dengan  lebih mudah. Akan tetapi Paulus menekankan bahwa seharusnya doa yang kita panjatkan kepada Tuhan adalah doa-doa yang meminta Tuhan membuka pintu-pintu pekabaran Injil, dan agar Tuhan memakai hamba-hambaNya untuk melayani pekerjaan Tuhan tersebut. Apapun doa bagi hamba Tuhan, apakah agar ia menjadi kaya, ia diberkati, ia sehat, dan lain sebagainya, harus dilihat dari tujuan doa kita, apakah semuanya itu untuk memuliakan Tuhan atau hanya memuliakan hamba Tuhan itu sendiri. Kita perlu menopang pelayanan hamba Tuhan dengan doa, karena tanpa doa, maka hamba Tuhan akan menjadi sasaran si Iblis untuk menjatuhkannya. Percaya atau tidak, seorang hamba Tuhan pasti mengalami masalah jauh lebih banyak daripada jemaat yang dilayaninya. Oleh karena itu, mereka butuh doa-doa kita setiap saat. Sudahkah kita mendoakan hamba Tuhan dan pekerjaan Tuhan?


Bacaan Alkitab: Kolose 4:2-4
4:2 Bertekunlah dalam doa dan dalam pada itu berjaga-jagalah sambil mengucap syukur.
4:3 Berdoa jugalah untuk kami, supaya Allah membuka pintu untuk pemberitaan kami, sehingga kami dapat berbicara tentang rahasia Kristus, yang karenanya aku dipenjarakan.
4:4 Dengan demikian aku dapat menyatakannya, sebagaimana seharusnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.