Senin, 30 Juli 2012
Bacaan Alkitab: Kolose 4:2-4
“Berdoa jugalah untuk kami, supaya Allah
membuka pintu untuk pemberitaan kami, sehingga kami dapat berbicara tentang
rahasia Kristus, yang karenanya aku dipenjarakan.” (Kol 4:3)
Pekerjaan Tuhan Butuh Doa Kita
Salah seorang
hamba Tuhan berkata bahwa semakin banyak orang diampuni, maka semakin orang
tersebut akan mengucap syukur, dan demikian pula sebaliknya. Hal ini hampir
mirip dengan Firman Tuhan yang menyatakan bahwa orang yang telah banyak
diampuni, akan banyak berbuat kasih, tetapi orang yang sedikit diampuni, juga
akan sedikit berbuat kasih (Luk 7:47). Di sisi lain, dengan logika yang sama,
seorang hamba Tuhan yang telah melakukan banyak hal bagi jemaat yang
dilayaninya, maka pasti jemaat tersebut akan banyak berdoa bagi hamba Tuhan
tersebut. Ukuran apakah seorang hamba Tuhan adalah hamba Tuhan yang betul-betul
melayani dengan baik dapat dilihat dari berapa banyak jemaat berdoa baginya. Bukan
doa yang diucapkan di setiap ibadah ketika hamba Tuhan juga hadir, tetapi lebih
kepada doa-doa yang diucapkan sehari-hari oleh jemaat.
Paulus merupakan
salah satu hamba Tuhan yang luar biasa, jemaat yang dilayaninya meliputi banyak
daerah bahkan banyak negara dan banyak suku bangsa. Walaupun ajaran yang
disampaikan Paulus adalah ajaran yang kadang-kadang (bahkan sering) keras dan
tegas, tetapi jemaat yang dilayaninya sangat mengasihi Paulus. Oleh karena itu,
ketika Paulus menulis dalam surat kepada jemaat di kota Kolose untuk berdoa bagi
Paulus dan pelayanannya (ay. 3a), hal tersebut bukan berarti bahwa jemaat di
Kolose tidak pernah berdoa untuk pelayanan pekerjaan Tuhan, tetapi hal tersebut
lebih terkait pada perintah Paulus agar jemaat Kolose senantiasa bertekun dalam
doa, dan sekaligus berjaga-jaga sambil mengucap syukur (ay. 2).
Inilah esensi
dari doa yang sejati. Doa itu harus dilakukan dengan tekun. Kita tidak bisa
dalam hari ini berdoa, kemudian besok dan lusa tidak berdoa, lalu berdoa lagi
pada keesokan harinya. Kita tidak bisa merapel doa kita untuk satu hari ke
depan. Kita butuh berdoa dengan tekun, setiap waktu, setiap ada kesempatan,
karena doa adalah nafas hidup orang percaya. Ketika kita berdoa, kita menjalin
hubungan dengan Tuhan, sehingga kita pun senantiasa berjaga-jaga dalam
kehidupan kita agar kita tidak jatuh ke dalam dosa. Selain itu doa pun salah
satunya adalah mengucap syukur, tidak hanya berisi permintaan semata. Justru
tingkatan doa paling tinggi adalah ketika kita bisa berdoa tanpa meminta,
tetapi hanya bersyukur dan bersyukur kepada Tuhan.
Dalam konteks doa
inilah, Paulus juga menekankan bahwa dalam berdoa juga penting untuk mendoakan
orang lain, khususnya pelayanan pekerjaan Tuhan. Paulus tidak menekankan bahwa
jemaat harus berdoa bagi Paulus saja, tetapi juga untuk “kami”, yang artinya
Paulus dan rekan sekerjanya dalam pelayanan pekerjaan Tuhan. Apa yang Paulus
ingin agar jemaat naikkan dalam doa-doa mereka? Paulus tidak meminta jemaat
untuk mendoakan Paulus supaya kaya, Paulus hanya ingin mereka berdoa bagi pelayanan
pekerjaan Tuhan, agar para pelayan-pelayan pekerjaan Tuhan (termasuk Paulus dan
rekan-rekannya) dapat berbicara tentang Kristus, dan agar Tuhan membuka
pintu-pintu pekabaran Injil sehingga semakin banyak orang yang mendengar kabar
keselamatan tersebut (ay. 3b-4).
Memang tidak
salah mendoakan hamba Tuhan, terlebih hamba Tuhan yang melayani kita agar
menjadi kaya, kemudian bisa membeli kendaraan, kemudian bisa menjangkau
jemaat-jemaat dengan lebih mudah. Akan
tetapi Paulus menekankan bahwa seharusnya doa yang kita panjatkan kepada Tuhan
adalah doa-doa yang meminta Tuhan membuka pintu-pintu pekabaran Injil, dan agar
Tuhan memakai hamba-hambaNya untuk melayani pekerjaan Tuhan tersebut. Apapun
doa bagi hamba Tuhan, apakah agar ia menjadi kaya, ia diberkati, ia sehat, dan
lain sebagainya, harus dilihat dari tujuan doa kita, apakah semuanya itu untuk
memuliakan Tuhan atau hanya memuliakan hamba Tuhan itu sendiri. Kita perlu
menopang pelayanan hamba Tuhan dengan doa, karena tanpa doa, maka hamba Tuhan
akan menjadi sasaran si Iblis untuk menjatuhkannya. Percaya atau tidak, seorang
hamba Tuhan pasti mengalami masalah jauh lebih banyak daripada jemaat yang
dilayaninya. Oleh karena itu, mereka butuh doa-doa kita setiap saat. Sudahkah
kita mendoakan hamba Tuhan dan pekerjaan Tuhan?
Bacaan Alkitab: Kolose 4:2-4
4:2 Bertekunlah
dalam doa dan dalam pada itu berjaga-jagalah sambil mengucap syukur.
4:3 Berdoa
jugalah untuk kami, supaya Allah membuka pintu untuk pemberitaan kami, sehingga
kami dapat berbicara tentang rahasia Kristus, yang karenanya aku dipenjarakan.
4:4 Dengan
demikian aku dapat menyatakannya, sebagaimana seharusnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.