Jumat, 13 Juli 2012
Bacaan Alkitab: Efesus 2:1-5
“Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran
dan dosa-dosamu.” (Ef 2:1)
Mati secara Rohani
“Apakah saudara
sudah hidup?”. Bagaimana jika pertanyaan ini diajukan kepada kita? Tentu kita
akan menjawab, “Ya jelas hidup, kan saya bisa berjalan, bisa bernafas, bisa
berbicara, bisa beraktivitas, dan lain sebaginya”. Ya, secara jasmani memang
kita sudah hidup. Tetapi pertanyaannya saya ubah sedikit menjadi “Apakah
saudara secara rohani sudah hidup?”, maka saya yakin jawabannya bisa
bermacam-macam.
Kita yang bisa
membaca tulisan ini pasti secara jasmani sudah hidup. Akan tetapi ketika Rasul
Paulus menulis kepada jemaat di Efesus bahwa “Kamu dahulu sudah mati karena
pelanggaran dan dosa-dosamu” (ay. 1), apa yang dimaksud dengan kata “mati” di
sini? Kita harus ingat, bahwa ketika Tuhan Allah menciptakan manusia (Adam dan
Hawa) di Taman Eden, Tuhan memberi hanya satu larangan kepada mereka berdua
yaitu “Jangan memakan buah dari pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang
jahat, karena pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati” (Kej 2:17).
Alkitab menyebutkan bahwa ketika Hawa memakan buah pohon tersebut dan kemudian
memberikannya kepada Adam untuk dimakan, mereka tidak langsung mati secara
jasmani. Mereka masih hidup bahkan bisa beranak cucu dan melahirkan kita
setelah beratus-ratus atau bahkan beribu-ribu generasi kemudian.
Sesungguhnya,
manusia itu terdiri dari tiga dimensi yaitu tubuh, jiwa, dan roh (1 Tes 5:23).
Ketika manusia memakan buah dari pohon terlarang tersebut, manusia sesungguhnya
sudah mati secara rohani, yaitu terputus hubungan dengan Tuhan Allah. Itulah
sebabnya setelah jatuh ke dalam dosa, manusia memiliki kecenderungan untuk lari
dan bersembunyi dari Tuhan (Kej 3:8). Semua orang yang lahir dari keturunan
Adam dan Hawa sesungguhnya telah mati secara rohani, karena kita semua berada
di bawah kutuk dosa, bahkan sesungguhnya kita hidup di dalam dosa (ay. 2), di
dalam hawa nafsu daging dan menuruti kehendak daging dan pikiran yang jahat
(ay. 3), dan kita pun sebetulnya pantas menerima hukuman maut karena upah dosa
adalah maut (Rm 6:23).
Tetapi syukur
kepada Allah karena rahmat dan kasihNya yang besar kepada kita, telah
menghidupkan kita kembali melalui penebusan Kristus di atas kayu salib (ay.
4-5). Apa artinya penebusan ini? Jika seseorang memiliki barang kemudian barang
tersebut digadaikan (misalkan ke Pegadaian), artinya barang tersebut sudah
berpindah hak dari pemilik sebelumnya ke Pegadaian. Ketika orang tersebut
kemudian menebus barang itu (dengan membayar sejumlah uang sesuai ketentuan
tentunya), maka barang tersebut akan kembali menjadi milik orang tersebut dan
orang tersebut dapat menggunakan barang yang telah ia tebus sesuai
keinginannya. Logika inilah yang menggambarkan bagaimana Tuhan Allah menebus
kita untuk menjadikan kita milikNya kembali. Tuhan Allah telah menebus kita
dengan harga yang sangat mahal, yaitu dengan pengorbanan AnakNya sendiri (1 Kor
6:20), oleh karena itu sudah seharusnya kita pun bersyukur, dan bukan hanya itu
saja, kita seharusnya juga mau melakukan apa yang Tuhan ingin kita lakukan,
karena kita sudah bukan hamba dosa lagi melainkan sudah menjadi hamba Tuhan,
bahkan menjadi anak-anakNya.
Ketika kita
menyadari kebenaran ini, bukankah kita seharusnya semakin bersyukur kepada
Tuhan? Kita sudah dihidupkan secara rohani, dan berhak menerima janji-janji
Tuhan sebagai ahli waris kerajaan Surga (Gal 4:7). Lalu bagaimana dengan
orang-orang yang belum percaya kepada Tuhan? Saya harus mengatakan kebenaran
walaupun menyedihkan, sesungguhnya dalam pandangan Tuhan, mereka masih
merupakan orang-orang yang mati secara rohani. Itulah mengapa kita yang telah
dibangkitkan dan dihidupkan oleh pengorbanan Yesus Kristus, memiliki kewajiban
untuk menyampaikan kebenaran Firman Tuhan kepada mereka, sehingga mereka juga
memiliki hidup. Kehidupan kekal hanya ada di dalam Yesus Kristus, karena Dialah
kebangkitan dan hidup, barangsiapa percaya kepada Tuhan Yesus maka ia akan
hidup (secara rohani), bahkan sekalipun tubuh jasmaninya telah mati (Yoh
11:25). Jadi, apakah kita masih mati secara rohani atau sudahkah kita menerima
hidup di dalam Tuhan Yesus, dan membagikan hidup tersebut kepada orang lain?
Bacaan Alkitab: Efesus 2:1-5
2:1 Kamu dahulu
sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu.
2:2 Kamu hidup di
dalamnya, karena kamu mengikuti jalan dunia ini, karena kamu mentaati penguasa
kerajaan angkasa, yaitu roh yang sekarang sedang bekerja di antara orang-orang
durhaka.
2:3 Sebenarnya
dahulu kami semua juga terhitung di antara mereka, ketika kami hidup di dalam
hawa nafsu daging dan menuruti kehendak daging dan pikiran kami yang jahat.
Pada dasarnya kami adalah orang-orang yang harus dimurkai, sama seperti mereka
yang lain.
2:4 Tetapi Allah
yang kaya dengan rahmat, oleh karena kasih-Nya yang besar, yang dilimpahkan-Nya
kepada kita,
2:5 telah
menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus, sekalipun kita telah mati oleh
kesalahan-kesalahan kita -- oleh kasih karunia kamu diselamatkan --
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.