Senin, 16 Juli 2012

Mati secara Rohani


Jumat, 13 Juli 2012
Bacaan Alkitab: Efesus 2:1-5
Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu.” (Ef 2:1)


Mati secara Rohani


“Apakah saudara sudah hidup?”. Bagaimana jika pertanyaan ini diajukan kepada kita? Tentu kita akan menjawab, “Ya jelas hidup, kan saya bisa berjalan, bisa bernafas, bisa berbicara, bisa beraktivitas, dan lain sebaginya”. Ya, secara jasmani memang kita sudah hidup. Tetapi pertanyaannya saya ubah sedikit menjadi “Apakah saudara secara rohani sudah hidup?”, maka saya yakin jawabannya bisa bermacam-macam.

Kita yang bisa membaca tulisan ini pasti secara jasmani sudah hidup. Akan tetapi ketika Rasul Paulus menulis kepada jemaat di Efesus bahwa “Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran dan dosa-dosamu” (ay. 1), apa yang dimaksud dengan kata “mati” di sini? Kita harus ingat, bahwa ketika Tuhan Allah menciptakan manusia (Adam dan Hawa) di Taman Eden, Tuhan memberi hanya satu larangan kepada mereka berdua yaitu “Jangan memakan buah dari pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat, karena pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati” (Kej 2:17). Alkitab menyebutkan bahwa ketika Hawa memakan buah pohon tersebut dan kemudian memberikannya kepada Adam untuk dimakan, mereka tidak langsung mati secara jasmani. Mereka masih hidup bahkan bisa beranak cucu dan melahirkan kita setelah beratus-ratus atau bahkan beribu-ribu generasi kemudian.

Sesungguhnya, manusia itu terdiri dari tiga dimensi yaitu tubuh, jiwa, dan roh (1 Tes 5:23). Ketika manusia memakan buah dari pohon terlarang tersebut, manusia sesungguhnya sudah mati secara rohani, yaitu terputus hubungan dengan Tuhan Allah. Itulah sebabnya setelah jatuh ke dalam dosa, manusia memiliki kecenderungan untuk lari dan bersembunyi dari Tuhan (Kej 3:8). Semua orang yang lahir dari keturunan Adam dan Hawa sesungguhnya telah mati secara rohani, karena kita semua berada di bawah kutuk dosa, bahkan sesungguhnya kita hidup di dalam dosa (ay. 2), di dalam hawa nafsu daging dan menuruti kehendak daging dan pikiran yang jahat (ay. 3), dan kita pun sebetulnya pantas menerima hukuman maut karena upah dosa adalah maut (Rm 6:23).

Tetapi syukur kepada Allah karena rahmat dan kasihNya yang besar kepada kita, telah menghidupkan kita kembali melalui penebusan Kristus di atas kayu salib (ay. 4-5). Apa artinya penebusan ini? Jika seseorang memiliki barang kemudian barang tersebut digadaikan (misalkan ke Pegadaian), artinya barang tersebut sudah berpindah hak dari pemilik sebelumnya ke Pegadaian. Ketika orang tersebut kemudian menebus barang itu (dengan membayar sejumlah uang sesuai ketentuan tentunya), maka barang tersebut akan kembali menjadi milik orang tersebut dan orang tersebut dapat menggunakan barang yang telah ia tebus sesuai keinginannya. Logika inilah yang menggambarkan bagaimana Tuhan Allah menebus kita untuk menjadikan kita milikNya kembali. Tuhan Allah telah menebus kita dengan harga yang sangat mahal, yaitu dengan pengorbanan AnakNya sendiri (1 Kor 6:20), oleh karena itu sudah seharusnya kita pun bersyukur, dan bukan hanya itu saja, kita seharusnya juga mau melakukan apa yang Tuhan ingin kita lakukan, karena kita sudah bukan hamba dosa lagi melainkan sudah menjadi hamba Tuhan, bahkan menjadi anak-anakNya.

Ketika kita menyadari kebenaran ini, bukankah kita seharusnya semakin bersyukur kepada Tuhan? Kita sudah dihidupkan secara rohani, dan berhak menerima janji-janji Tuhan sebagai ahli waris kerajaan Surga (Gal 4:7). Lalu bagaimana dengan orang-orang yang belum percaya kepada Tuhan? Saya harus mengatakan kebenaran walaupun menyedihkan, sesungguhnya dalam pandangan Tuhan, mereka masih merupakan orang-orang yang mati secara rohani. Itulah mengapa kita yang telah dibangkitkan dan dihidupkan oleh pengorbanan Yesus Kristus, memiliki kewajiban untuk menyampaikan kebenaran Firman Tuhan kepada mereka, sehingga mereka juga memiliki hidup. Kehidupan kekal hanya ada di dalam Yesus Kristus, karena Dialah kebangkitan dan hidup, barangsiapa percaya kepada Tuhan Yesus maka ia akan hidup (secara rohani), bahkan sekalipun tubuh jasmaninya telah mati (Yoh 11:25). Jadi, apakah kita masih mati secara rohani atau sudahkah kita menerima hidup di dalam Tuhan Yesus, dan membagikan hidup tersebut kepada orang lain?


Bacaan Alkitab: Efesus 2:1-5
2:1 Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu.
2:2 Kamu hidup di dalamnya, karena kamu mengikuti jalan dunia ini, karena kamu mentaati penguasa kerajaan angkasa, yaitu roh yang sekarang sedang bekerja di antara orang-orang durhaka.
2:3 Sebenarnya dahulu kami semua juga terhitung di antara mereka, ketika kami hidup di dalam hawa nafsu daging dan menuruti kehendak daging dan pikiran kami yang jahat. Pada dasarnya kami adalah orang-orang yang harus dimurkai, sama seperti mereka yang lain.
2:4 Tetapi Allah yang kaya dengan rahmat, oleh karena kasih-Nya yang besar, yang dilimpahkan-Nya kepada kita,
2:5 telah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus, sekalipun kita telah mati oleh kesalahan-kesalahan kita -- oleh kasih karunia kamu diselamatkan --


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.