Senin, 16 Juli 2012
Bacaan Alkitab: Pengkhotbah
5:9-11
“Siapa mencintai uang tidak akan puas dengan
uang, dan siapa mencintai kekayaan tidak akan puas dengan penghasilannya. Ini
pun sia-sia.” (Pkh 5:9)
Cinta Uang atau Cinta Tuhan?
Siapa tidak butuh
uang? Saya memerlukan uang untuk membeli kebutuhan saya. Anda pun membutuhkan
uang untuk membeli kebutuhan anda. Uang penting sebagai alat untuk jual beli.
Namun alangkah baiknya jika kita memiliki sikap yang tepat terhadap uang. Uang
memang penting, apabila kita gunakan sebagai sarana untuk transaksi jual beli.
Akan tetapi uang menjadi jahat apabila uang menjadi tujuan akhir dalam hidup
kita.
Tidak sedikit
orang yang memiliki angan-angan untuk hidup kaya, bisa membeli ini dan itu,
bisa hidup mewah, dan lain sebagainya. Jika tujuan kita hanya untuk hidup kaya,
saya takut kita bisa terjebak dalam pandangan yang mengagung-agungkan uang
adalah segala-galanya. Saya kuatir jika pandangan kita seperti itu, maka kita
tidak menjadikan uang sebagai sarana melainkan kita akan menjadi hamba uang.
Seharusnya uang menjadi barang milik kita, atau dengan kata lain, uang
seharusnya menjadi hamba kita. Akan tetapi, ketika kita tidak sadar bahwa
tujuan hidup kita adalah segala sesuatu yang diukur dengan uang, maka uang
mulai menjadi tuan kita, dan kita bekerja keras hanya untuk uang, uang, dan
uang.
Banyak orang
ingin menjadi kaya, banyak orang bekerja keras agar mereka bisa mendapatkan
penghasilan yang lebih baik lagi. Salahkah itu? Saya rasa tidak. Wajar jika
saya mencari uang untuk memenuhi hidup saya dan keluarga saya. Orang tua
memiliki kewajiban untuk menafkahi anak-anaknya. Akan tetapi, jika sampai ada
orang tua yang kedua-duanya bekerja keras hingga larut malam untuk mencari
uang, kemudian tidak memiliki waktu bagi anak-anaknya, sesungguhnya untuk apa
orang tua tersebut mencari uang? Untuk diri sendiri? Untuk anak-anaknya? Untuk
keluarganya?
Saya tidak mengatakan
bahwa kita tidak boleh bekerja keras, akan tetapi perlu ditekankan bahwa kita
bekerja keras seharusnya bukan hanya untuk mencari uang. Alkitab mengatakan
bahwa manusia pada dasarnya memiliki sifat yang selalu tidak puas dan selalu
ingin lebih. Orang pasti selalu merasa tidak puas dengan penghasilan yang
diterimanya (ay. 9). Salomo, orang paling berhikmat di muka bumi ini yang
menulis kitab Pengkhotbah ini juga mengatakan, semakin kaya seseorang, maka
orang tersebut akan semakin mudah untuk menghabiskannya (ay. 10). Raja Salomo
juga mengatakan bahwa orang yang bekerja keras akan lebih nyenyak tidurnya dibandingkan
orang yang kaya (ay. 11).
Jika kita mau
jujur, apakah semalam kita dapat tidur dengan nyenyak? Apakah kita dapat tidur
tanpa memikirkan harta kita yang banyak? Alkitab mengatakan bahwa di mana harta
kita berada, di situ hati kita berada (Mat 6:21). Jika kita sudah bisa tidur
nyenyak, berarti kita termasuk golongan orang yang tidak mencintai harta lebih
daripada kita mencintai Tuhan. Tetapi jika sebaliknya, sebaiknya kita segera
menginstropeksi diri kita, jangan-jangan kita termasuk para pecinta uang. Memang
sifat ini akan semakin marak pada akhir zaman ini. Alkitab mengatakan bahwa
pada masa akhir zaman manusia akan menjadi hamba uang (1 Tim 3:2).
Firman Tuhan pada
hari ini jelas, mencintai uang adalah pekerjaan yang sia-sia. Sia-sia karena uang
itu tidak akan kita bawa ketika kita mati. Percuma jika kita memiliki harta
yang banyak di dunia, bahkan seisi dunia ini tetapi kita tidak kaya di dalam
surga. Lalu bagaimana sikap kita yang seharusnya terhadap harta? Kita harus
menyadari bahwa Tuhan memberikan harta kepada kita sebagai sarana untuk
memuliakan Tuhan. Kita harus memuliakan Tuhan dengan harta kita (Ams 3:9). Jika
Tuhan memberikan kepada kita harta yang lebih, jangan lupa untuk mengembalikan
kepada Tuhan dan membagikan kepada sesama. Ketika kita menjadi saluran berkat
bagi orang lain, maka tentu Tuhan tidak akan segan-segan memberi kita berkat
yang lebih dan lebih lagi. Ingat, cinta Tuhan dulu, jangan cinta harta atau
cinta uang.
Bacaan Alkitab: Pengkhotbah
5:9-11
5:9 Siapa mencintai
uang tidak akan puas dengan uang, dan siapa mencintai kekayaan tidak akan puas
dengan penghasilannya. Ini pun sia-sia.
5:10 Dengan
bertambahnya harta, bertambah pula orang-orang yang menghabiskannya. Dan apakah
keuntungan pemiliknya selain dari pada melihatnya?
5:11 Enak
tidurnya orang yang bekerja, baik ia makan sedikit maupun banyak; tetapi
kekenyangan orang kaya sekali-kali tidak membiarkan dia tidur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.