Rabu, 04 Juli 2012

Berjaga-jaga


Senin, 2 Juli 2012
Bacaan Alkitab: Mat 24:42-44
Karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu pada hari mana Tuhanmu datang.” (Mat 24:42)


Berjaga-jaga


Suatu ketika, saya ingin mengontrakkan rumah susun yang saya beli karena saya merasa rumah susun tersebut terlalu jauh dengan kantor tempat saya bekerja saat ini. Selang beberapa waktu, ada teman saya yang berkata bahwa temannya berminat untuk melihat rumah susun tersebut. Singkat cerita ia ingin langsung melihat kondisi rumah susun saya pada hari Selasa malam. Apa yang terjadi? Saya pulang pada hari Senin malam dan langsung bekerja keras merapikan rumah susun saya, dengan cara menyapu, mengepel, menata barang-barang termasuk membersihkan kamar mandi. Intinya saya ingin agar ketika calon penyewa saya menemukan rumah susun saya dalam keadaan yang bersih dan menarik sehingga ia jadi menyewa.

Tapi apa yang terjadi, ketika saya sudah beres-beres bahkan sampai dini hari, pada hari Selasa itu ternyata calon penyewanya tidak jadi datang. Apa yang saya rasakan? Kecewa pasti, tetapi saya merasa bahwa usaha saya seperti sia-sia belaka karena ternyata apa yang saya lakukan tidak dapat dilihat oleh si calon penyewa. Namun saat itu juga saya seperti diingatkan Tuhan bahwa manusia memang bersikap seperti itu, makanya Tuhan sendiri tidak memberitahukan kapan Tuhan Yesus akan datang kembali ke dunia, tetapi Tuhan hanya berpesan agar kita berjaga-jaga (ay. 42).

Andaikata Tuhan Yesus mengatakan bahwa Ia akan datang pada hari sekian, tanggal sekian, bulan sekian, tahun sekian, maka pasti satu hari sebelum hari-H tersebut maka pasti akan ada pertobatan massal sedunia. Itulah sebabnya Tuhan Yesus sendiri mengibaratkan kedatanganNya yang kedua kali ke dunia ini seperti kedatangan seorang pencuri, yang tidak akan pernah memberi tahu kapan Ia akan datang kembali. Dalam beberapa perumpamaan lainnya tentang akhir zaman, Tuhan Yesus mengibaratkan kedatanganNya sebagai sesuatu yang tiba-tiba dan tidak terduga. Kita sebagai jemaatNya hanya dapat mempersiapkan diri sebaik-baiknya sehingga jangan sampai ketika Tuhan Yesus datang untuk yang kedua kali, kita justru tidak siap (ay. 44).

Apa yang dimaksud dengan berjaga-jaga? Berjaga-jaga bukan menunggu dengan tidur (1 Tes 5:6), melainkan dengan menanti-nantikan kedatangan Tuhan dengan sadar, karena jika tidak demikian maka kedatangan Tuhan akan sama seperti pencuri (Why 3:3). Berjaga-jaga merupakan tindakan aktif kita menantikan kedatangan Tuhan. Jika kita menantikan dengan pasif, maka kita akan sama seperti orang kaya yang mencari harta di dalam dunia hingga memperoleh seisi dunia namun jiwanya binasa (Luk 12:20)?

Penting bagi kita untuk senantiasa berjaga-jaga. Bayangkan kita sebagai tentara yang terus menerus melatih diri sehingga ketika nanti saatnya bertempur atau berperang, maka kita akan siap sedia. Seorang tentara yang malas tentu tidak akan berjaga-jaga sehingga ia tidak pernah berlatih dan mempersiapkan diri menyambut peperangan yang sesungguhnya. Akibatnya, ketika musuh datang maka ia akan menjadi titik lemah bagi pasukannya. Untuk itu kita perlu senantiasa berjaga-jaga, sehingga kapanpun Tuhan datang, kita telah siap sedia.



Bacaan Alkitab: Mat 24:42-44
24:42 Karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu pada hari mana Tuhanmu datang.
24:43 Tetapi ketahuilah ini: Jika tuan rumah tahu pada waktu mana pada malam hari pencuri akan datang, sudahlah pasti ia berjaga-jaga, dan tidak akan membiarkan rumahnya dibongkar.
24:44 Sebab itu, hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu duga."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.