Kamis, 12 Juli 2012

“Ikutlah Aku”


Minggu, 8 Juli 2012
Bacaan Alkitab: Markus 1:16-20
Yesus berkata kepada mereka: "Mari, ikutlah Aku dan kamu akan Kujadikan penjala manusia." Lalu mereka pun segera meninggalkan jalanya dan mengikuti Dia.” (Mrk 1:17-18)


“Ikutlah Aku”


Jujur saja, saya agak takut ketika menulis renungan hari ini. Bukan apa-apa, tetapi bacaan Alkitab kita hari ini yang saya tulis sepertinya sangat berbicara kepada saya secara pribadi. Ayat-ayat tersebut berbicara tentang bagaimana Tuhan Yesus sedang memanggil murid-muridNya yang pertama. Tuhan Yesus tidak memanggil murid-muridNya dari golongan alim ulama atau golongan orang Farisi. Tuhan Yesus justru memberi kesempatan kepada empat murid pertama yang dipanggilNya yang berasal dari golongan nelayan. Bagi masyarakan Yahudi saat itu (dan juga bagi kita yang hidup di zaman ini), profesi sebagai nelayan merupakan profesi yang tidak terpandang, yang bersifat pinggiran dan tidak dianggap orang. Bayangkan jika ada gereja yang memiliki jemaat mayoritas nelayan dan ada gereja yang memiliki jemaat mayoritas pengusaha. Mana yang kita anggap sebagai gereja yang sukses? Nelayan atau pengusaha? Jawabannya ada pada diri kita masing-masing.

Firman Tuhan mengatakan bahwa Tuhan Yesus sedang berjalan menyusuri danau Galilea. Saat itulah Tuhan Yesus melihat Simon dan Andreas yang sedang menebarkan jala di danau, karena mereka adalah penjala ikan (ay. 16). Tuhan Yesus mengucapkan kalimat yang sederhana saja, “Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia” (ay. 17). Perhatikan perbedaan antara frasa “penjala ikan” dan “penjala manusia”. Tuhan Yesus menggunakan pekerjaan mereka sebagai dasar untuk mengikut Tuhan. Jika dulu Simon dan Andreas adalah penjala yang mencari ikan, maka Tuhan ingin agar mereka kini menjala manusia bagi Tuhan. Mungkin jika Tuhan Yesus hidup di masa kini serta Simon dan Andreas berprofesi sebagai pemulung, maka barangkali Tuhan Yesus pun akan berkata, “Ikutlah Aku dan kamu akan Kujadikan pemulung manusia”.

Setelah Yesus mengajak Simon dan Andreas, Alkitab mengatakan bahwa mereka segera meninggalkan jalanya dan mengikut Tuhan Yesus (ay. 18). Mereka segera mengikut Yesus, dan meninggalkan pekerjaan mereka. Mereka tidak berpikir panjang tetapi hanya taat kepada panggilan Tuhan itu sendiri.

Hal yang sama pun terjadi dengan Yakobus dan  Yohanes, anak Zebedeus. Yesus menemukan mereka sedang membereskan jala di dalam perahu (ay. 19), berbeda dengan Simon dan Andreas yang ketika ditemukan Yesus sedang menebar jala di danau. Akan tetapi, esensi dari ajakan Tuhan Yesus adalah sama, yaitu mengajak orang tersebut pada saat mereka sedang melakukan pekerjaannya sehari-hari. Ketika Yesus mengajak Yakobus dan Yohanes, mereka berdua langsung meninggalkan ayahnya dan orang-orang upahan mereka, lalu mengikut Tuhan Yesus (ay. 20). Secara tidak langsung Alkitab mengatakan bahwa Yakobus dan Yohanes adalah nelayan yang cukup kaya karena keluarga mereka memiliki orang upahan. Sangat mungkin bahwa Yakobus dan Yohanes hanya tinggal membereskan jala karena sudah ada orang upahan yang menjala ikan. Akan tetapi Yakobus dan Yohanes tidak mempedulikan kekayaan mereka maupun usaha dan pekerjaan mereka yang dapat dikatakan sudah mapan. Mereka meninggalkan itu semua dan pergi mengikut Tuhan.

Mungkin ada di antara kita yang saat ini sedang terpanggil untuk mengikut Tuhan. Apa jawaban kita? Apakah kita sama seperti keempat murid pertama Yesus yang dengan segera mengikut Yesus, meninggalkan segala pekerjaan kita, bahkan mungkin keluarga kita, demi mengikut Yesus? Jujur saja memang tidak mudah untuk mengikut Tuhan Yesus dengan total, terlebih jika harus meninggalkan pekerjaan kita dan segala yang telah kita miliki. Saya yakin bahwa hamba Tuhan sebesar apapun pasti pernah bergumul ketika mereka memutuskan untuk menjadi hamba Tuhan yang mau ikut Tuhan 100%. Tetapi saya yakin, ketika kita mengutamakan Tuhan dalam hidup kita, maka Tuhan pun akan memberkati kita, bahkan jauh lebih berlimpah dari sebelumnya. Tidak mudah memang mengatakan hal ini, bahkan saya sendiri pun masih dalam pergumulan untuk dapat mengikut Tuhan seperti murid-murid Tuhan tersebut. Tetapi biarlah kita juga belajar untuk taat akan kehendak Tuhan, mulai dari hal-hal yang kecil, sehingga ketika suatu saat Tuhan meminta kita untuk mengikut Dia, kita tidak akan lagi menunda-nunda melainkan dengan segera pergi meninggalkan apa yang kita miliki. Yang terpenting adalah ketika kita yakin bahwa itu adalah suara Tuhan, maka pasti akan ada penyertaan Tuhan bagi orang-orang yang mau memberikan hidupnya bagi kerajaan Tuhan.


Bacaan Alkitab: Markus 1:16-20
1:16 Ketika Yesus sedang berjalan menyusur danau Galilea, Ia melihat Simon dan Andreas, saudara Simon. Mereka sedang menebarkan jala di danau, sebab mereka penjala ikan.
1:17 Yesus berkata kepada mereka: "Mari, ikutlah Aku dan kamu akan Kujadikan penjala manusia."
1:18 Lalu mereka pun segera meninggalkan jalanya dan mengikuti Dia.
1:19 Dan setelah Yesus meneruskan perjalanan-Nya sedikit lagi, dilihat-Nya Yakobus, anak Zebedeus, dan Yohanes, saudaranya, sedang membereskan jala di dalam perahu.
1:20 Yesus segera memanggil mereka dan mereka meninggalkan ayahnya, Zebedeus, di dalam perahu bersama orang-orang upahannya lalu mengikuti Dia.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.