Minggu, 8 Juli 2012
Bacaan Alkitab: Markus 1:16-20
“Yesus berkata kepada mereka: "Mari,
ikutlah Aku dan kamu akan Kujadikan penjala manusia." Lalu mereka pun
segera meninggalkan jalanya dan mengikuti Dia.” (Mrk 1:17-18)
“Ikutlah Aku”
Jujur saja, saya
agak takut ketika menulis renungan hari ini. Bukan apa-apa, tetapi bacaan
Alkitab kita hari ini yang saya tulis sepertinya sangat berbicara kepada saya
secara pribadi. Ayat-ayat tersebut berbicara tentang bagaimana Tuhan Yesus
sedang memanggil murid-muridNya yang pertama. Tuhan Yesus tidak memanggil
murid-muridNya dari golongan alim ulama atau golongan orang Farisi. Tuhan Yesus
justru memberi kesempatan kepada empat murid pertama yang dipanggilNya yang
berasal dari golongan nelayan. Bagi masyarakan Yahudi saat itu (dan juga bagi
kita yang hidup di zaman ini), profesi sebagai nelayan merupakan profesi yang
tidak terpandang, yang bersifat pinggiran dan tidak dianggap orang. Bayangkan
jika ada gereja yang memiliki jemaat mayoritas nelayan dan ada gereja yang
memiliki jemaat mayoritas pengusaha. Mana yang kita anggap sebagai gereja yang
sukses? Nelayan atau pengusaha? Jawabannya ada pada diri kita masing-masing.
Firman Tuhan
mengatakan bahwa Tuhan Yesus sedang berjalan menyusuri danau Galilea. Saat
itulah Tuhan Yesus melihat Simon dan Andreas yang sedang menebarkan jala di
danau, karena mereka adalah penjala ikan (ay. 16). Tuhan Yesus mengucapkan
kalimat yang sederhana saja, “Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan
penjala manusia” (ay. 17). Perhatikan perbedaan antara frasa “penjala ikan” dan
“penjala manusia”. Tuhan Yesus menggunakan pekerjaan mereka sebagai dasar untuk
mengikut Tuhan. Jika dulu Simon dan Andreas adalah penjala yang mencari ikan,
maka Tuhan ingin agar mereka kini menjala manusia bagi Tuhan. Mungkin jika
Tuhan Yesus hidup di masa kini serta Simon dan Andreas berprofesi sebagai
pemulung, maka barangkali Tuhan Yesus pun akan berkata, “Ikutlah Aku dan kamu
akan Kujadikan pemulung manusia”.
Setelah Yesus
mengajak Simon dan Andreas, Alkitab mengatakan bahwa mereka segera meninggalkan
jalanya dan mengikut Tuhan Yesus (ay. 18). Mereka segera mengikut Yesus, dan
meninggalkan pekerjaan mereka. Mereka tidak berpikir panjang tetapi hanya taat
kepada panggilan Tuhan itu sendiri.
Hal yang sama pun
terjadi dengan Yakobus dan Yohanes, anak
Zebedeus. Yesus menemukan mereka sedang membereskan jala di dalam perahu (ay.
19), berbeda dengan Simon dan Andreas yang ketika ditemukan Yesus sedang
menebar jala di danau. Akan tetapi, esensi dari ajakan Tuhan Yesus adalah sama,
yaitu mengajak orang tersebut pada saat mereka sedang melakukan pekerjaannya
sehari-hari. Ketika Yesus mengajak Yakobus dan Yohanes, mereka berdua langsung
meninggalkan ayahnya dan orang-orang upahan mereka, lalu mengikut Tuhan Yesus
(ay. 20). Secara tidak langsung Alkitab mengatakan bahwa Yakobus dan Yohanes
adalah nelayan yang cukup kaya karena keluarga mereka memiliki orang upahan. Sangat
mungkin bahwa Yakobus dan Yohanes hanya tinggal membereskan jala karena sudah
ada orang upahan yang menjala ikan. Akan tetapi Yakobus dan Yohanes tidak
mempedulikan kekayaan mereka maupun usaha dan pekerjaan mereka yang dapat
dikatakan sudah mapan. Mereka meninggalkan itu semua dan pergi mengikut Tuhan.
Mungkin ada di
antara kita yang saat ini sedang terpanggil untuk mengikut Tuhan. Apa jawaban
kita? Apakah kita sama seperti keempat murid pertama Yesus yang dengan segera
mengikut Yesus, meninggalkan segala pekerjaan kita, bahkan mungkin keluarga
kita, demi mengikut Yesus? Jujur saja memang tidak mudah untuk mengikut Tuhan
Yesus dengan total, terlebih jika harus meninggalkan pekerjaan kita dan segala
yang telah kita miliki. Saya yakin bahwa hamba Tuhan sebesar apapun pasti
pernah bergumul ketika mereka memutuskan untuk menjadi hamba Tuhan yang mau
ikut Tuhan 100%. Tetapi saya yakin, ketika kita mengutamakan Tuhan dalam hidup
kita, maka Tuhan pun akan memberkati kita, bahkan jauh lebih berlimpah dari
sebelumnya. Tidak mudah memang mengatakan hal ini, bahkan saya sendiri pun
masih dalam pergumulan untuk dapat mengikut Tuhan seperti murid-murid Tuhan
tersebut. Tetapi biarlah kita juga belajar untuk taat akan kehendak Tuhan, mulai
dari hal-hal yang kecil, sehingga ketika suatu saat Tuhan meminta kita untuk
mengikut Dia, kita tidak akan lagi menunda-nunda melainkan dengan segera pergi
meninggalkan apa yang kita miliki. Yang terpenting adalah ketika kita yakin
bahwa itu adalah suara Tuhan, maka pasti akan ada penyertaan Tuhan bagi
orang-orang yang mau memberikan hidupnya bagi kerajaan Tuhan.
Bacaan Alkitab: Markus 1:16-20
1:16 Ketika Yesus
sedang berjalan menyusur danau Galilea, Ia melihat Simon dan Andreas, saudara
Simon. Mereka sedang menebarkan jala di danau, sebab mereka penjala ikan.
1:17 Yesus
berkata kepada mereka: "Mari, ikutlah Aku dan kamu akan Kujadikan penjala
manusia."
1:18 Lalu mereka
pun segera meninggalkan jalanya dan mengikuti Dia.
1:19 Dan setelah
Yesus meneruskan perjalanan-Nya sedikit lagi, dilihat-Nya Yakobus, anak
Zebedeus, dan Yohanes, saudaranya, sedang membereskan jala di dalam perahu.
1:20 Yesus segera
memanggil mereka dan mereka meninggalkan ayahnya, Zebedeus, di dalam perahu
bersama orang-orang upahannya lalu mengikuti Dia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.