Senin, 9 Juli 2012
Bacaan Alkitab: Daniel 1:13-18
“Maka Daniel menghadap raja dan meminta
kepadanya, supaya ia diberi waktu untuk memberitahukan makna itu kepada raja.” (Dan 1:16)
Tindakan Bijaksana Daniel
Hari ini saya
rindu membagikan Firman Tuhan tentang Daniel. Jujur saja, saya sangat kagum
akan tokoh Daniel dalam Alkitab. Saya kagum akan hikmat yang dimilikinya dan
sikapnya yang tetap berpegang pada iman, walaupun dihadapkan pada kondisi yang
sulit. Siapa yang tidak pernah mendengar tentang Daniel yang dimasukkan ke gua
singa? Saya yakin bahwa kita semua pasti pernah mendengarnya sejak masa sekolah
minggu bukan? Namun kali ini saya akan mencoba membagikan hal yang lain yaitu
saat Daniel dan seluruh orang bijaksana terancam untuk dibunuh (ay. 13).
Jika kita membaca
ayat-ayat sebelumnya, diceritakan bahwa raja Nebukadnezar bermimpi dan ia
meminta orang-orang bijaksana untuk menyebutkan mimpi raja tersebut beserta
artinya. Hal ini belum pernah terjadi sebelumnya, karena orang bijaksana pada
umumnya memang dapat mengartikan mimpi, tetapi belum pernah ada orang yang
mampu mengetahui mimpi seseorang. Raja Nebukadnezar sendiri tidak langsung berbicara
dengan Daniel, sehingga ketika raja marah dan memerintahkan orang-orang
bijaksana untuk dibunuh, Daniel justru mendengarnya dari orang lain. Oleh
karena itu Daniel pun bertanya kepada Ariokh, pemimpin pengawal raja, tentang
mengapa mereka akan dibinasakan (ay. 14-15).
Apa yang dilakukan
Daniel? Daniel bisa saja berdoa bagi dirinya sendiri dan mencari aman, tetapi
Daniel justru memberanikan diri menghadap raja dan meminta waktu untuk
memberitahukan mimpi raja beserta maknanya (ay. 16). Harus kita akui, tindakan
Daniel ini sangat berisiko. Dalam kondisi raja yang sedang marah karena tidak
ada orang yang mampu memberitahukan mimpi raja itu, Daniel justru menghadap
raja dan meminta waktu. Bayangakan jika bos kita sedang marah besar karena
tidak ada yang dapat menjelaskan suatu hal, dan tiba-tiba kita muncul menghadap
bos untuk meminta waktu kepada bos kita, bukankah itu sama saja dengan tindakan
bunuh diri? Tetapi karena Daniel memiliki motivasi yang tulus dan murni, yaitu
memohon belas kasihan Allah agar mereka dan juga seluruh orang bijaksana di
kerajaan Babel tidak dibunuh (ay. 18), maka Allah pun menyertai Daniel sehingga
raja pun berkenan memberi waktu kepada Daniel. Memang Alkitab tidak
memberitahukan berapa waktu yang diberikan raja kepada Daniel, serta berapa
lama akhirnya Allah memberitahukan mimpi raja tersebut beserta maknanya, tetapi
yang jelas Allah akhirnya memberitahukan mimpi raja tersebut kepada Daniel dan
kawan-kawannya.
Satu hal lagi
yang dapat kita pelajari dari Daniel adalah ketika ia mendapatkan masalah, ia
tidak memendamnya sendiri tetapi juga membagikan hal tersebut kepada
teman-temannya, yaitu Hananya, Misael, dan Azarya (ay. 17). Daniel bukan tipe single fighter karena Daniel tahu bahwa
lebih banyak orang yang berdoa untuk suatu pergumulan, maka Tuhan juga akan
lebih mendengar, apalagi doa yang mereka naikkan adalah doa yang sungguh-sungguh
di hadapan Tuhan, dengan tujuan yang mulia.
Apa yang dapat
kita pelajari dari Daniel hari ini, adalah bagaimana Daniel memiliki iman yang
luar biasa kepada Tuhan serta kebijaksanaan yang luar biasa pula, sehingga ia mampu
mengambil tindakan yang luar biasa, yaitu menghadap raja serta berdoa bagi
dirinya sendiri dan juga seluruh orang bijaksana di Babel. Daniel tidak
mementingkan dirinya sendiri, karena jika demikian mungkin saja Daniel pasrah
dan tidak mau maju menghadap raja dan akibatnya justru akan lebih banyak orang
yang akan dibunuh oleh raja. Adakah kita yang sedang mengalami pergumulan?
Sudahkah kita memiliki iman seperti Daniel? Sudahkah kita bertindak bijaksana
dengan mementingkan kepentingan orang banyak, bahkan kepentingan orang-orang
yang belum mengenal Tuhan? Sudahkah kita juga membagikan beban kita tersebut
kepada orang lain sehingga semakin banyak orang yang berdoa untuk pergumulan
tersebut?
Bacaan Alkitab: Daniel 1:13-18
2:13 Ketika titah
dikeluarkan supaya orang-orang bijaksana dibunuh, maka Daniel dan
teman-temannya pun terancam akan dibunuh.
2:14 Lalu
berkatalah Daniel dengan cerdik dan bijaksana kepada Ariokh, pemimpin pengawal
raja yang telah pergi untuk membunuh orang-orang bijaksana di Babel itu,
2:15 katanya
kepada Ariokh, pembesar raja itu: "Mengapa titah yang begitu keras ini
dikeluarkan oleh raja?" Lalu Ariokh memberitahukan hal itu kepada Daniel.
2:16 Maka Daniel
menghadap raja dan meminta kepadanya, supaya ia diberi waktu untuk
memberitahukan makna itu kepada raja.
2:17 Kemudian
pulanglah Daniel dan memberitahukan hal itu kepada Hananya, Misael dan Azarya,
teman-temannya,
2:18 dengan
maksud supaya mereka memohon kasih sayang kepada Allah semesta langit mengenai
rahasia itu, supaya Daniel dan teman-temannya jangan dilenyapkan bersama-sama
orang-orang bijaksana yang lain di Babel.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.