Kamis, 12 Juli 2012

Tindakan Bijaksana Daniel


Senin, 9 Juli 2012
Bacaan Alkitab: Daniel 1:13-18
Maka Daniel menghadap raja dan meminta kepadanya, supaya ia diberi waktu untuk memberitahukan makna itu kepada raja.” (Dan 1:16)


Tindakan Bijaksana Daniel


Hari ini saya rindu membagikan Firman Tuhan tentang Daniel. Jujur saja, saya sangat kagum akan tokoh Daniel dalam Alkitab. Saya kagum akan hikmat yang dimilikinya dan sikapnya yang tetap berpegang pada iman, walaupun dihadapkan pada kondisi yang sulit. Siapa yang tidak pernah mendengar tentang Daniel yang dimasukkan ke gua singa? Saya yakin bahwa kita semua pasti pernah mendengarnya sejak masa sekolah minggu bukan? Namun kali ini saya akan mencoba membagikan hal yang lain yaitu saat Daniel dan seluruh orang bijaksana terancam untuk dibunuh (ay. 13).

Jika kita membaca ayat-ayat sebelumnya, diceritakan bahwa raja Nebukadnezar bermimpi dan ia meminta orang-orang bijaksana untuk menyebutkan mimpi raja tersebut beserta artinya. Hal ini belum pernah terjadi sebelumnya, karena orang bijaksana pada umumnya memang dapat mengartikan mimpi, tetapi belum pernah ada orang yang mampu mengetahui mimpi seseorang. Raja Nebukadnezar sendiri tidak langsung berbicara dengan Daniel, sehingga ketika raja marah dan memerintahkan orang-orang bijaksana untuk dibunuh, Daniel justru mendengarnya dari orang lain. Oleh karena itu Daniel pun bertanya kepada Ariokh, pemimpin pengawal raja, tentang mengapa mereka akan dibinasakan (ay. 14-15).

Apa yang dilakukan Daniel? Daniel bisa saja berdoa bagi dirinya sendiri dan mencari aman, tetapi Daniel justru memberanikan diri menghadap raja dan meminta waktu untuk memberitahukan mimpi raja beserta maknanya (ay. 16). Harus kita akui, tindakan Daniel ini sangat berisiko. Dalam kondisi raja yang sedang marah karena tidak ada orang yang mampu memberitahukan mimpi raja itu, Daniel justru menghadap raja dan meminta waktu. Bayangakan jika bos kita sedang marah besar karena tidak ada yang dapat menjelaskan suatu hal, dan tiba-tiba kita muncul menghadap bos untuk meminta waktu kepada bos kita, bukankah itu sama saja dengan tindakan bunuh diri? Tetapi karena Daniel memiliki motivasi yang tulus dan murni, yaitu memohon belas kasihan Allah agar mereka dan juga seluruh orang bijaksana di kerajaan Babel tidak dibunuh (ay. 18), maka Allah pun menyertai Daniel sehingga raja pun berkenan memberi waktu kepada Daniel. Memang Alkitab tidak memberitahukan berapa waktu yang diberikan raja kepada Daniel, serta berapa lama akhirnya Allah memberitahukan mimpi raja tersebut beserta maknanya, tetapi yang jelas Allah akhirnya memberitahukan mimpi raja tersebut kepada Daniel dan kawan-kawannya.

Satu hal lagi yang dapat kita pelajari dari Daniel adalah ketika ia mendapatkan masalah, ia tidak memendamnya sendiri tetapi juga membagikan hal tersebut kepada teman-temannya, yaitu Hananya, Misael, dan Azarya (ay. 17). Daniel bukan tipe single fighter karena Daniel tahu bahwa lebih banyak orang yang berdoa untuk suatu pergumulan, maka Tuhan juga akan lebih mendengar, apalagi doa yang mereka naikkan adalah doa yang sungguh-sungguh di hadapan Tuhan, dengan tujuan yang mulia.

Apa yang dapat kita pelajari dari Daniel hari ini, adalah bagaimana Daniel memiliki iman yang luar biasa kepada Tuhan serta kebijaksanaan yang luar biasa pula, sehingga ia mampu mengambil tindakan yang luar biasa, yaitu menghadap raja serta berdoa bagi dirinya sendiri dan juga seluruh orang bijaksana di Babel. Daniel tidak mementingkan dirinya sendiri, karena jika demikian mungkin saja Daniel pasrah dan tidak mau maju menghadap raja dan akibatnya justru akan lebih banyak orang yang akan dibunuh oleh raja. Adakah kita yang sedang mengalami pergumulan? Sudahkah kita memiliki iman seperti Daniel? Sudahkah kita bertindak bijaksana dengan mementingkan kepentingan orang banyak, bahkan kepentingan orang-orang yang belum mengenal Tuhan? Sudahkah kita juga membagikan beban kita tersebut kepada orang lain sehingga semakin banyak orang yang berdoa untuk pergumulan tersebut?


Bacaan Alkitab: Daniel 1:13-18
2:13 Ketika titah dikeluarkan supaya orang-orang bijaksana dibunuh, maka Daniel dan teman-temannya pun terancam akan dibunuh.
2:14 Lalu berkatalah Daniel dengan cerdik dan bijaksana kepada Ariokh, pemimpin pengawal raja yang telah pergi untuk membunuh orang-orang bijaksana di Babel itu,
2:15 katanya kepada Ariokh, pembesar raja itu: "Mengapa titah yang begitu keras ini dikeluarkan oleh raja?" Lalu Ariokh memberitahukan hal itu kepada Daniel.
2:16 Maka Daniel menghadap raja dan meminta kepadanya, supaya ia diberi waktu untuk memberitahukan makna itu kepada raja.
2:17 Kemudian pulanglah Daniel dan memberitahukan hal itu kepada Hananya, Misael dan Azarya, teman-temannya,
2:18 dengan maksud supaya mereka memohon kasih sayang kepada Allah semesta langit mengenai rahasia itu, supaya Daniel dan teman-temannya jangan dilenyapkan bersama-sama orang-orang bijaksana yang lain di Babel.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.