Senin, 16 Juli 2012

Jangan Rakus


Minggu, 15 Juli 2012
Bacaan Alkitab: Bilangan 11:31-35
Sebab itu dinamailah tempat itu Kibrot-Taawa, karena di sanalah dikuburkan orang-orang yang bernafsu rakus.” (Bil 11:34)


Jangan Rakus


Beberapa saat yang lalu, ketika saya sedang berada dalam perjalanan di kereta api, saya tanpa sengaja mendengar dua orang sedang berbincang-bincang. Pada waktu itu kondisi kereta cukup sepi karena sudah hampir semua penumpang telah turun, sementara saya dan beberapa orang lainnya adalah penumpang tujuan stasiun terakhir. Saya kurang begitu jelas mendengar awal pembicaraan tersebut, tetapi intinya ada dua orang yang sedang berdiskusi tentang proses pengadaan di kantor/instansinya. Orang pertama bercerita bahwa ia melakukan pengadaan dengan biasa, yaitu meminta calon rekanan untuk mengajukan penawaran, dan orang tersebut sebagai pejabat/anggota panitia pengadaan memilih rekanan yang mengajukan penawaran harga terendah (temtunya dengan standar kualitas barang yang telah ditetapkan sebelumnya). Akan tetapi orang kedua justru mengatakan bahwa orang pertama itu bodoh. Orang kedua menyarankan agar orang pertama itu mengontak rekanan untuk me-mark up harga sehingga orang pertama juga dapat menerima keuntungan, tetapi  tidak merugikan instansi karena memang instansi membayar harga sesuai kuitansi, hanya saja orang pertama sebagai orang yang mengurus pengadaan tersebut juga memperoleh imbal jasa atas jerih payahnya.

Mendengar hal tersebut, saya sedikit tertegun. Apakah seperti itu watak orang Indonesia saat ini? Memang betul bahwa kita membutuhkan uang. Tetapi apakah perlu hingga sampai mencari uang dengan cara-cara yang menurut saya sangat “licik” seperti itu?

Bacaan Alkitab kita hari ini berbicara tentang bangsa Israel yang sedang dalam pengembaraan di padang gurun menuju tanah Kanaan. Kita semua tahu bahwa Tuhan sudah memberikan manna kepada bangsa Israel sebagai makanan mereka. Selama di padang gurun mereka tidak pernah kelaparan. Namun demikian, banyak orang Israel bersungut-sungut karena merekan menginginkan makan daging. Hal ini pun terjadi tidak hanya sekali tetapi terjadi beberapa kali. Suatu ketika, Tuhan meniup angin yang membawa burung puyuh ke perkemahan bangsa Israel (ay. 31). Apa yang terjadi, bangsa Israel bersukacita. Mereka mengumpulkan burung puyuh tersebut selama dua hari satu malam (ay. 32a). Begitu banyaknya burung puyuh yang diberikan Tuhan sehingga Alkitab mengatakan bahwa mereka sedikitnya memperoleh sepuluh homer daging burung puyuh setiap orangnya (ay. 32b). Kamus Alkitab di bagian belakang Alkitab terjemahan Lembaga Alkitab Indonesia kita menyebutkan bahwa satu homer adalah setara kurang lebih 360 liter. Jadi jika dikira-kira satu orang mendapatkan burung puyuh sebanyak 3.600 liter (Saya kurang tahu berapa kuantitas burung puyuh tersebut jika dihitung beratnya dalam kilogram). Mereka kemudian menyebarkannya lebar-lebar di sekeliling tempat perkemahan (ay. 32c).

Apa yang terjadi selanjutnya? Alkitab mengatakan bahwa bangsa tersebut makan dengan sangat rakus, sehingga Tuhan murka dan memukul bangsa tersebut dengan tulah yang sangat besar, sehingga orang-orang rakus tersebut mati, bahkan sebelum mereka mengunyah burung puyuh tersebut (ay. 33). Saya tidak tahu pasti berapa banyak orang yang mati, tetapi karena Alkitab menggunakan frasa “tulah yang sangat besar” dan bangsa Israel sampai menamai tempat tersebut dengan nama khusus Kibrot-Taawa (ay. 34), yang artinya adalah “tempat penguburan di Taawa (nama salah satu suku)”, dan bangsa Israel kemudian langsung meninggalkan tempat itu berangkat ke tempat lain (ay. 35), maka sangat mungkin bahwa orang yang mati akibat kerakusan mereka itu cukup banyak atau bahkan sangat banyak.

Andaikata bangsa Israel dapat menahan diri, mereka bisa saja menangkap lalu beternak burung puyuh. Akan tetapi karena mereka tidak dapat menahan diri, maka mereka mati dalam kerakusan mereka sendiri. Ini juga menjadi perhatian bagi kita agar dapat menahan diri. Jika kita dapat mengendalikan diri kita, maka kita akan mampu terhindar dari godaan korupsi, selingkuh, ataupun dosa-dosa yang lain. Salah satu buah roh adalah penguasaan diri (Gal 5:23). Sudahkah kita mengendalikan diri dan tidak rakus?


Bacaan Alkitab: Bilangan 11:31-35
11:31 Lalu bertiuplah angin yang dari TUHAN asalnya; dibawanyalah burung-burung puyuh dari sebelah laut, dan dihamburkannya ke atas tempat perkemahan dan di sekelilingnya, kira-kira sehari perjalanan jauhnya ke segala penjuru, dan kira-kira dua hasta tingginya dari atas muka bumi.
11:32 Lalu sepanjang hari dan sepanjang malam itu dan sepanjang hari esoknya bangkitlah bangsa itu mengumpulkan burung-burung puyuh itu -- setiap orang sedikit-dikitnya mengumpulkan sepuluh homer --, kemudian mereka menyebarkannya lebar-lebar sekeliling tempat perkemahan.
11:33 Selagi daging itu ada di mulut mereka, sebelum dikunyah, maka bangkitlah murka TUHAN terhadap bangsa itu dan TUHAN memukul bangsa itu dengan suatu tulah yang sangat besar.
11:34 Sebab itu dinamailah tempat itu Kibrot-Taawa, karena di sanalah dikuburkan orang-orang yang bernafsu rakus.
11:35 Dari Kibrot-Taawa berangkatlah bangsa itu ke Hazerot dan mereka tinggal di situ.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.