Selasa, 15 Januari 2013

Akibat Tidak Meminta Keputusan Tuhan



Kamis, 10 Januari 2013
Bacaan Alkitab: Yosua 9:1-15
Lalu orang-orang Israel mengambil bekal orang-orang itu, tetapi tidak meminta keputusan TUHAN. Maka Yosua mengadakan persahabatan dengan mereka dan mengikat perjanjian dengan mereka, bahwa ia akan membiarkan mereka hidup; dan para pemimpin umat itu bersumpah kepada mereka.” (Yos 9:14-15)


Akibat Tidak Meminta Keputusan Tuhan


Bisa dibilang Alkitab adalah kitab yang paling jujur. Mengapa demikian? Alkitab tidak hanya menulis tentang keberhasilan tokoh-tokoh dalam Alkitab, tetapi juga kelemahan dan kegagalan mereka. Alkitab tidak hanya menulis tentang hal-hal yang baik-baik saja, tetapi juga menulis tentang dosa dan hukuman yang diberikan Tuhan kepada umatNya.

Yosua adalah contoh salah satu tokoh Alkitab yang paling berhasil. Di bawah pimpinannya, bangsa Israel maju merebut tanah Kanaan yang telah dijanjikan Tuhan kepada mereka. Bangsa Israel menghalau begitu banyak kerajaan dan merebut begitu banyak tanah. Akan tetapi bacaan Alkitab kita hari ini berbicara tentang salah satu “kegagalan” Yosua yang ditulis dalam Alkitab.

Kisah ini dimulai dari peristiwa di mana Yosua baru saja membinasakan kota Yerikho yang bertembok tebal dan juga kota Ai. Ketika bangsa-bangsa lain mendengar kabar tersebut, ada dua reaksi mereka. Yang pertama, yaitu orang Het, Amori, Kanaan, Feris, Hewi dan Yebus justru membentuk koalisi agar mereka semakin kuat dalam menghadapi bangsa Israel (ay. 1-2). Akan tetapi, menarik melihat apa yang dilakukan orang Gibeon. Ketika orang Gibeon mendengar tentang apa yang dilakukan Yosua terhadap kota Yerikho dan Ai, mereka mencoba untuk “menipu” Yosua agar mereka tidak ikut dibinasakan (ay. 3).

Apa yang mereka lakukan? Mereka menyamar sebagai penduduk suatu negeri yang jauh, dengan cara membawa bekal, karung yang buruk, kirbat anggur yang buruk, kasut yang buruk, dan remah-remah (ay. 4-5), agar Yosua menyangka bahwa mereka berasal dari negeri yang jauh dan mau menjalin perjanjian perdamaian dengan mereka.

Ketika mereka datang kepada Yosua, mereka melakukan apa yang mereka rencanakan. Mereka mengatakan bahwa mereka datang dari negeri yang jauh (ay. 6). Bangsa Israel sebenarnya sudah curiga bahwa mereka itu adalah bangsa yang tinggal di tengah-tengah mereka di tanah Kanaan (ay. 7). Akan tetapi karena orang Gibeon begitu lihai berbohong, bahkan menunjukkan bekal yang sudah menjadi remah, karung yang buruk, yang seakan-akan menunjukkan bahwa mereka telah menempuh perjalanan jauh (ay. 8-13), ternyata hal tersebut bisa meyakinkan Yosua dan bangsa Israel.

Mengapa Yosua dan bangsa Israel sampai lalai dan tidak mengecek dahulu apakah cerita orang Gibeon itu benar adanya? Bukankah secara logika rasa-rasanya tidak mungkin ada orang yang mau datang jauh-jauh untuk menjalin perdamaian dengan bangsa Israel? Apalagi saat itu bangsa Israel sangat ekspansif untuk berperang dengan bangsa-bangsa di Kanaan. Beda halnya jika ada orang dari jauh mau menjalin perdamaian di masa-masa damai, seperti ratu dari negeri Syeba yang datang mengunjungi Salomo (1 Raj 10:1-13).

Salah satu penyebabnya adalah karena Yosua dan bangsa Israel  tidak mencari tahu dahulu apa keputusan Tuhan. Sebenarnya Musa sudah mengajarkan kepada Yosua tentang bagaimana mencari tahu keputusan Tuhan, yaitu melalui urim dan tumim (Kel 28:30). Akan tetapi mungkin karena sudah terlalu percaya maka Yosua melupakan prosedur mencari tahu keputusan Tuhan tersebut. Yosua dan orang-orang Israel langsung mengikat perjanjian dengan orang Gibeon tanpa minta keputusan Tuhan terlebih dahulu (ay. 14-15). Dan akibatnya cukup fatal, akibatnya bangsa Israel tidak dapat memusnahkan bangsa Gideon, sehingga bangsa Israel pun “terpaksa” menjadikan bangsa Gideon menjadi hamba-hamba mereka yang diam di antara mereka.

Jika dibandingkan dengan kondisi saat itu, saat ini pun kita tetap membutuhkan Tuhan. Adalah penting untuk mencari kehendak Tuhan terlebih dahulu dalam setiap hal, sebelum kita melakukan segala sesuatunya. Hidup ini penuh dengan begitu banyak pilihan, dan kita tidak akan mampu untuk mengambil keputusan yang tepat jika kita tidak mau menanyakan keputusan Tuhan terlebih dahulu. Biasakan mencari keputusan Tuhan terlebih dahulu, tidak hanya untuk hal-hal besar saja, tetapi juga dimulai dari hal-hal yang kecil, sehingga seluruh kehidupan kita boleh sesuai dengan kehendakNya.


Bacaan Alkitab: Yosua 9:1-15
9:1 Ketika terdengar oleh raja-raja di sebelah barat sungai Yordan, di Pegunungan, di Daerah Bukit dan sepanjang tepi pantai Laut Besar sampai ke seberang gunung Libanon, yakni raja-raja orang Het, orang Amori, orang Kanaan, orang Feris, orang Hewi dan orang Yebus,
9:2 bergabunglah mereka dengan seia sekata untuk memerangi Yosua dan orang Israel.
9:3 Tetapi ketika terdengar kepada penduduk negeri Gibeon apa yang dilakukan Yosua terhadap Yerikho dan Ai,
9:4 maka mereka pun bertindak dengan memakai akal: mereka pergi menyediakan bekal, mengambil karung yang buruk-buruk untuk dimuatkan ke atas keledai mereka dan kirbat anggur yang buruk-buruk, yang robek dan dijahit kembali,
9:5 dan kasut yang buruk-buruk dan ditambal untuk dikenakan pada kaki mereka dan pakaian yang buruk-buruk untuk dikenakan oleh mereka, sedang segala roti bekal mereka telah kering, tinggal remah-remah belaka.
9:6 Demikianlah mereka pergi kepada Yosua, ke tempat perkemahan di Gilgal. Berkatalah mereka kepadanya dan kepada orang-orang Israel itu: "Kami ini datang dari negeri jauh; maka sekarang ikatlah perjanjian dengan kami."
9:7 Tetapi berkatalah orang-orang Israel kepada orang-orang Hewi itu: "Barangkali kamu ini diam di tengah-tengah kami, bagaimana mungkin kami mengikat perjanjian dengan kamu?"
9:8 Lalu kata mereka kepada Yosua: "Kami ini hamba-hambamu." Tanya Yosua: "Siapakah kamu ini dan dari manakah kamu datang?"
9:9 Jawab mereka kepadanya: "Dari negeri yang sangat jauh hamba-hambamu ini datang karena nama TUHAN, Allahmu, sebab kami telah mendengar kabar tentang Dia, yakni segala yang dilakukan-Nya di Mesir,
9:10 dan segala yang dilakukan-Nya terhadap kedua raja orang Amori itu di seberang sungai Yordan, Sihon, raja Hesybon, dan Og, raja Basan, yang diam di Asytarot.
9:11 Sebab itu para tua-tua kami dan seluruh penduduk negeri kami berkata kepada kami, demikian: Bawalah bekal untuk di jalan dan pergilah menemui mereka dan berkatalah kepada mereka: Kami ini hamba-hambamu, maka sekarang ikatlah perjanjian dengan kami.
9:12 Inilah roti kami: masih panas ketika kami bawa sebagai bekal dari rumah pada hari kami berangkat berjalan mendapatkan kamu, tetapi sekarang, lihatlah, telah kering dan tinggal remah-remah belaka.
9:13 Inilah kirbat-kirbat anggur, yang masih baru ketika kami mengisinya, tetapi lihatlah, telah robek; dan inilah pakaian dan kasut kami, semuanya telah buruk-buruk karena perjalanan yang sangat jauh itu."
9:14 Lalu orang-orang Israel mengambil bekal orang-orang itu, tetapi tidak meminta keputusan TUHAN.
9:15 Maka Yosua mengadakan persahabatan dengan mereka dan mengikat perjanjian dengan mereka, bahwa ia akan membiarkan mereka hidup; dan para pemimpin umat itu bersumpah kepada mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.