Kamis, 10 Januari 2013
Bacaan Alkitab: Yosua 9:1-15
“Lalu orang-orang Israel mengambil bekal
orang-orang itu, tetapi tidak meminta keputusan TUHAN. Maka Yosua mengadakan
persahabatan dengan mereka dan mengikat perjanjian dengan mereka, bahwa ia akan
membiarkan mereka hidup; dan para pemimpin umat itu bersumpah kepada mereka.” (Yos 9:14-15)
Akibat Tidak
Meminta Keputusan Tuhan
Bisa dibilang Alkitab adalah kitab yang
paling jujur. Mengapa demikian? Alkitab tidak hanya menulis tentang
keberhasilan tokoh-tokoh dalam Alkitab, tetapi juga kelemahan dan kegagalan
mereka. Alkitab tidak hanya menulis tentang hal-hal yang baik-baik saja, tetapi
juga menulis tentang dosa dan hukuman yang diberikan Tuhan kepada umatNya.
Yosua adalah contoh salah satu tokoh Alkitab
yang paling berhasil. Di bawah pimpinannya, bangsa Israel maju merebut tanah
Kanaan yang telah dijanjikan Tuhan kepada mereka. Bangsa Israel menghalau
begitu banyak kerajaan dan merebut begitu banyak tanah. Akan tetapi bacaan
Alkitab kita hari ini berbicara tentang salah satu “kegagalan” Yosua yang
ditulis dalam Alkitab.
Kisah ini dimulai dari peristiwa di mana
Yosua baru saja membinasakan kota Yerikho yang bertembok tebal dan juga kota
Ai. Ketika bangsa-bangsa lain mendengar kabar tersebut, ada dua reaksi mereka.
Yang pertama, yaitu orang Het, Amori, Kanaan, Feris, Hewi dan Yebus justru
membentuk koalisi agar mereka semakin kuat dalam menghadapi bangsa Israel (ay.
1-2). Akan tetapi, menarik melihat apa yang dilakukan orang Gibeon. Ketika
orang Gibeon mendengar tentang apa yang dilakukan Yosua terhadap kota Yerikho
dan Ai, mereka mencoba untuk “menipu” Yosua agar mereka tidak ikut dibinasakan
(ay. 3).
Apa yang mereka lakukan? Mereka menyamar
sebagai penduduk suatu negeri yang jauh, dengan cara membawa bekal, karung yang
buruk, kirbat anggur yang buruk, kasut yang buruk, dan remah-remah (ay. 4-5),
agar Yosua menyangka bahwa mereka berasal dari negeri yang jauh dan mau
menjalin perjanjian perdamaian dengan mereka.
Ketika mereka datang kepada Yosua, mereka
melakukan apa yang mereka rencanakan. Mereka mengatakan bahwa mereka datang
dari negeri yang jauh (ay. 6). Bangsa Israel sebenarnya sudah curiga bahwa
mereka itu adalah bangsa yang tinggal di tengah-tengah mereka di tanah Kanaan
(ay. 7). Akan tetapi karena orang Gibeon begitu lihai berbohong, bahkan
menunjukkan bekal yang sudah menjadi remah, karung yang buruk, yang seakan-akan
menunjukkan bahwa mereka telah menempuh perjalanan jauh (ay. 8-13), ternyata
hal tersebut bisa meyakinkan Yosua dan bangsa Israel.
Mengapa Yosua dan bangsa Israel sampai lalai
dan tidak mengecek dahulu apakah cerita orang Gibeon itu benar adanya? Bukankah
secara logika rasa-rasanya tidak mungkin ada orang yang mau datang jauh-jauh
untuk menjalin perdamaian dengan bangsa Israel? Apalagi saat itu bangsa Israel
sangat ekspansif untuk berperang dengan bangsa-bangsa di Kanaan. Beda halnya
jika ada orang dari jauh mau menjalin perdamaian di masa-masa damai, seperti
ratu dari negeri Syeba yang datang mengunjungi Salomo (1 Raj 10:1-13).
Salah satu penyebabnya adalah karena Yosua
dan bangsa Israel tidak mencari tahu
dahulu apa keputusan Tuhan. Sebenarnya Musa sudah mengajarkan kepada Yosua
tentang bagaimana mencari tahu keputusan Tuhan, yaitu melalui urim dan tumim
(Kel 28:30). Akan tetapi mungkin karena sudah terlalu percaya maka Yosua
melupakan prosedur mencari tahu keputusan Tuhan tersebut. Yosua dan orang-orang
Israel langsung mengikat perjanjian dengan orang Gibeon tanpa minta keputusan
Tuhan terlebih dahulu (ay. 14-15). Dan akibatnya cukup fatal, akibatnya bangsa
Israel tidak dapat memusnahkan bangsa Gideon, sehingga bangsa Israel pun
“terpaksa” menjadikan bangsa Gideon menjadi hamba-hamba mereka yang diam di
antara mereka.
Jika dibandingkan dengan kondisi saat itu,
saat ini pun kita tetap membutuhkan Tuhan. Adalah penting untuk mencari
kehendak Tuhan terlebih dahulu dalam setiap hal, sebelum kita melakukan segala
sesuatunya. Hidup ini penuh dengan begitu banyak pilihan, dan kita tidak akan
mampu untuk mengambil keputusan yang tepat jika kita tidak mau menanyakan
keputusan Tuhan terlebih dahulu. Biasakan mencari keputusan Tuhan terlebih
dahulu, tidak hanya untuk hal-hal besar saja, tetapi juga dimulai dari hal-hal
yang kecil, sehingga seluruh kehidupan kita boleh sesuai dengan kehendakNya.
Bacaan Alkitab: Yosua 9:1-15
9:1 Ketika terdengar oleh raja-raja di
sebelah barat sungai Yordan, di Pegunungan, di Daerah Bukit dan sepanjang tepi
pantai Laut Besar sampai ke seberang gunung Libanon, yakni raja-raja orang Het,
orang Amori, orang Kanaan, orang Feris, orang Hewi dan orang Yebus,
9:2 bergabunglah mereka dengan seia sekata
untuk memerangi Yosua dan orang Israel.
9:3 Tetapi ketika terdengar kepada penduduk
negeri Gibeon apa yang dilakukan Yosua terhadap Yerikho dan Ai,
9:4 maka mereka pun bertindak dengan memakai
akal: mereka pergi menyediakan bekal, mengambil karung yang buruk-buruk untuk
dimuatkan ke atas keledai mereka dan kirbat anggur yang buruk-buruk, yang robek
dan dijahit kembali,
9:5 dan kasut yang buruk-buruk dan ditambal
untuk dikenakan pada kaki mereka dan pakaian yang buruk-buruk untuk dikenakan
oleh mereka, sedang segala roti bekal mereka telah kering, tinggal remah-remah
belaka.
9:6 Demikianlah mereka pergi kepada Yosua, ke
tempat perkemahan di Gilgal. Berkatalah mereka kepadanya dan kepada orang-orang
Israel itu: "Kami ini datang dari negeri jauh; maka sekarang ikatlah
perjanjian dengan kami."
9:7 Tetapi berkatalah orang-orang Israel
kepada orang-orang Hewi itu: "Barangkali kamu ini diam di tengah-tengah
kami, bagaimana mungkin kami mengikat perjanjian dengan kamu?"
9:8 Lalu kata mereka kepada Yosua: "Kami
ini hamba-hambamu." Tanya Yosua: "Siapakah kamu ini dan dari manakah
kamu datang?"
9:9 Jawab mereka kepadanya: "Dari negeri
yang sangat jauh hamba-hambamu ini datang karena nama TUHAN, Allahmu, sebab
kami telah mendengar kabar tentang Dia, yakni segala yang dilakukan-Nya di
Mesir,
9:10 dan segala yang dilakukan-Nya terhadap
kedua raja orang Amori itu di seberang sungai Yordan, Sihon, raja Hesybon, dan
Og, raja Basan, yang diam di Asytarot.
9:11 Sebab itu para tua-tua kami dan seluruh
penduduk negeri kami berkata kepada kami, demikian: Bawalah bekal untuk di
jalan dan pergilah menemui mereka dan berkatalah kepada mereka: Kami ini
hamba-hambamu, maka sekarang ikatlah perjanjian dengan kami.
9:12 Inilah roti kami: masih panas ketika
kami bawa sebagai bekal dari rumah pada hari kami berangkat berjalan mendapatkan
kamu, tetapi sekarang, lihatlah, telah kering dan tinggal remah-remah belaka.
9:13 Inilah kirbat-kirbat anggur, yang masih
baru ketika kami mengisinya, tetapi lihatlah, telah robek; dan inilah pakaian
dan kasut kami, semuanya telah buruk-buruk karena perjalanan yang sangat jauh
itu."
9:14 Lalu orang-orang Israel mengambil bekal
orang-orang itu, tetapi tidak meminta keputusan TUHAN.
9:15 Maka Yosua mengadakan persahabatan
dengan mereka dan mengikat perjanjian dengan mereka, bahwa ia akan membiarkan
mereka hidup; dan para pemimpin umat itu bersumpah kepada mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.