Kamis, 17 Januari 2013
Bacaan Alkitab: Yehezkiel 13:9-13
“Oleh sebab itu beginilah firman Tuhan ALLAH:
Di dalam amarah-Ku Aku akan membuat angin tofan bertiup dan di dalam murka-Ku
hujan lebat akan membanjir, dan di dalam amarah-Ku rambun yang membinasakan
akan jatuh.” (Yeh 13:13)
Ketika Banjir
Tiba
Hari ini, kota Jakarta mengalami bencana
banjir yang luar biasa, bahkan mungkin lebih parah daripada banjir tahun 2002
dan 2007. Hujan lebat yang mengguyur Jakarta dan Bogor dari sejak satu
minggu yang lalu sehingga hari ini hampir
seluruh area Jakarta terkena banjir atau genangan. Terkait dengan hal tersebut
banyak orang Kristen yang menulis status agar berdoa bagi Jakarta di media
sosial (Facebook, Twitter, BBM, dan lain sebaginya). Banyak juga yang
mengatakan bahwa banjir ini akan segera berlalu.
Ya, saya sih tidak berkepentingan dengan hal
itu. Memang kita pun harus senantiasa berdoa untuk kesejahteraan (termasuk
keamanan, kondisi kota, kemakmuran, dan lain sebaginya) dari kota kita, karena kesejahteraan
kota kita adalah kesejahteraan kita juga (Yer 29:7). Akan tetapi saya kemudian
berpikir, jika memang banjir ini hukuman dari Tuhan bagi kota Jakarta (karena
segala dosa-dosa para penduduk Jakarta), apakah kita berani berkata sebaliknya,
yaitu Tuhan tidak ingin Jakarta terkena banjir?
Jauh sebelum kita hidup, permasalahan yang
sama juga terjadi di bangsa Yehuda, khususnya kota Yerusalem. Ketika Yerusalem
jatuh ke tangan raja Babel, banyak nabi-nabi palsu yang mengucapkan firman
palsu bahwa bangsa Yehuda akan kembali ke Yerusalem segera, dan Tuhan akan
membuat bangsa Yehuda mampu mengalahkan bangsa Babel. Mereka adalah nabi-nabi
penipu dan pembohong, yang tidak
tercatat dalam umat Allah (ay. 9). Mereka menipu rakyat dengan mengatakan bahwa
ada damai sejahtera, padahal yang sebenarnya semua itu terjadi sebagai akibat
dari kesalahan dan dosa-dosa bangsa Yehuda sendiri (ay. 10).
Para nabi palsu tersebut juga mendirikan
tembok dan mengapurnya (sebagai persiapan bahwa mereka akan kembali ke
Yerusalem). Akan tetapi pada kenyataannya, apa yang dialami Yehuda adalah
karena dosa mereka sendiri. Oleh karena itu Tuhan justru berfirman bahwa akan
ada hujan lebat, banjir dan angin topan yang akan melanda mereka, bahkan sampai
dua kali disebutkan dalam pasal ini (ay. 11 & 13). Tuhan menunjukkan
amarahNya melalui bencana-bencana tersebut, dengan tujuan agar nabi-nabi palsu
tidak berkutik dan membanggakan diri mereka sendiri.
Bukan berarti kita tidak boleh berdoa bagi
kota kita, tetapi kita pun harus sungguh-sungguh mencari tahu suara Tuhan dan
apa mau Tuhan bagi kota ini. Jika memang bencana ini merupakan hukuman Tuhan
bagi kota ini karena segala dosa-dosa kita, ya memang hal itu mau tidak mau
harus kita terima. Kita pun tetap harus berdoa memohon kesejahteraan bagi kota
kita, tetapi di sisi lain kita pun harus berusaha berbuat yang terbaik bagi
kota kita. Jangan sampai kita berdoa sampai
menangis tetapi kita justru membuang sampah di sungai, atau membangun
gedung di tanah yang merupakan kawasan resapan air.
Saya sangat setuju bahwa kita harus
mendoakan kota kita, tetapi jangan
terburu-buru mengatakan bahwa banjir ini bukan dari Tuhan. Diperlukan
hamba-hamba Tuhan yang peka terhadap hal ini, sehingga bisa menyuarakan
kebenaran. Ingat bahwa kebenaran yang menyakitkan itu jauh lebih baik daripada
kebohongan atau kepura-puraan yang manis. Jika kita perhatikan dalam Alkitab,
terlalu banyak nabi-nabi Tuhan yang menyampaikan Firman Tuhan tentang
penghukuman akibat dosa daripada tentang berkat. Prinsip saya, jika kita
berdosa dan kita harus dihukum ya itu memang konsekuensi kita, tetapi jika kita
sudah hidup benar tetapi harus menderita itu berarti kita sedang diuji untuk
naik tingkat yang lebih tinggi lagi. Dalam segala hal, Tuhan masih tetap
memegang kendali atas hidup kita, untuk mendatangkan kebaikan dan damai
sejahtera bagi kita.
Bacaan Alkitab: Yehezkiel 13:9-13
13:9 Aku akan mengacungkan tangan-Ku melawan
nabi-nabi yang melihat perkara-perkara yang menipu dan yang mengucapkan
tenungan-tenungan bohong; mereka tidak termasuk perkumpulan umat-Ku dan tidak
akan tercatat dalam daftar kaum Israel, dan tidak akan masuk lagi di tanah
Israel; dan kamu akan mengetahui bahwa Akulah Tuhan ALLAH.
13:10 Oleh karena, ya sungguh karena mereka
menyesatkan umat-Ku dengan mengatakan: Damai sejahtera!, padahal sama sekali
tidak ada damai sejahtera -- mereka itu mendirikan tembok dan lihat, mereka
mengapurnya --
13:11 katakanlah kepada mereka yang mengapur
tembok itu: Hujan lebat akan membanjir, rambun akan jatuh dan angin tofan akan
bertiup!
13:12 Kalau tembok itu sudah runtuh, apakah
orang tidak akan berkata kepadamu: Di mana sekarang kapur, yang kamu oleskan
itu?
13:13 Oleh sebab itu beginilah firman Tuhan
ALLAH: Di dalam amarah-Ku Aku akan membuat angin tofan bertiup dan di dalam
murka-Ku hujan lebat akan membanjir, dan di dalam amarah-Ku rambun yang
membinasakan akan jatuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.