Kamis, 31 Januari 2013
Bacaan Alkitab: Hakim-Hakim
16:15-21
“Lalu setelah perempuan itu berhari-hari
merengek-rengek kepadanya dan terus mendesak-desak dia, ia tidak dapat lagi
menahan hati, sehingga ia mau mati rasanya.” (Hak 16:16)
Kuat Secara
Fisik, tetapi Jatuh ke Tangan Wanita
Jika kita pernah menonton film-film action Hollywood seperti James Bond,
maka kita akan melihat bagaimana seorang jagoan seperti James Bond yang sangat
kuat, ternyata bisa lemah juga ketika melihat wanita cantik yang ada di
dekatnya, padahal wanita tersebut sebenarnya adalah mata-mata musuh. Memang
fisik yang kuat, atau otak yang pintar, atau keunggulan-keunggulan lainnya
tidak bisa menjamin bahwa orang tersebut tidak memiliki kelemahan. Justru
banyak kejadian dimana seorang pria yang “kuat” atau “berkuasa” pun akhirnya
takluk di tangan wanita.
Sama halnya dengan Simson. Simson adalah
seorang pahlawan yang sangat kuat, karena sejak lahirnya ia memang sudah
ditunjuk untuk menyelamatkan bangsa Israel dari tangan orang Filistin.
Kekuatannya berasal dari Allah, dan hanya satu pantangannya, yaitu rambutnya
tidak boleh terkena pisau cukur (Hak 13:5). Jika kita membaca ayat-ayat tentang
Simson pun kita akan tahu betapa kuatnya Simson itu sehingga tidak ada orang
yang dapat mengalahkannya.
Tetapi semua berubah ketika Simson jatuh
cinta kepada Delila, seorang perempuan Filistin. Tanpa setahu Simson, Delila
telah menjadi mata-mata orang Filistin yang bertujuan untuk mengetahui rahasia
Simson. Dalam kisah Alkitab yang kita baca hari ini, sebelumnya Delila telah
tiga kali menanyakan rahasia kekuatan Simson, tetapi Simson berhasil menahan
diri untuk tidak menceritakannya (ay. 15). Akan tetapi, Delila tidak mudah
putus asa. Ia merengek-rengek kepada Simson dan terus mendesak Simson selama
berhari-hari lamanya agar Simson mau membocorkan rahasia kekuatannya kepada
Delila (ay. 16a).
Saya yakin bahwa Delila sudah mengeluarkan
sejumlah besar rayuan maut bahkan kata-kata manis dan juga segala macam
tindakan agar Simson mau bercerita. Sebenarnya sangat mudah bagi Simson untuk
meninggalkan Delila dan mencari gadis lain. Akan tetapi Simson tidak melakukan
hal tersebut. Ia justru merasa tidak enak hati kepada Delila sehingga memiliki
perasaan kasihan kepada Delila (ay. 16b). Akhirnya Simson pun takluk oleh
rayuan Delila dan menceritakan rahasia kekuatannya kepada Delila (ay. 17).
Sayangnya sampai dengan saat itu, Simson
tidak sadar bahwa ia telah masuk perangkap. Ia tidak sadar bahwa Delila
hanyalah seorang perempuan yang menggunakan kecantikan tubuhnya untuk
memperoleh uang dari raja-raja Filistin (ay. 18). Delila bahkan rela
mengkhianati Simson dengan cara membuatnya tidur di pangkuannya lalu Delila
memanggil seorang tukang cukur untuk mencukur rambut Simson (ay. 19a). Saya pun
tidak habis pikir bagaimana orang sekuat Simson bisa tidak sadar bahwa ada
orang yang memotong rambutnya ketika ia tidur.
Alkitab menulis bahwa sejak rambutnya
dicukur, maka kekuatan Simson pun lenyap. Simson yang kuat justru takluk di
tangan seorang perempuan asing dari bangsa Filistin (ay. 19b). Akibatnya
sungguh tragis, ketika Simson bangun, ia menjadi lemah dan tidak berdaya ketika
pasukan Filistin datang untuk menangkap dirinya (ay. 20). Simson pun akhirnya
menjadi tawanan bangsa Filistin, matanya dibutakan dan ia menjadi penggiling di
penjara, padahal saat itu umumnya pekerjaan penggilingan dilakukan oleh hewan (ay.
21).
Apa yang kita dapat pelajari dari Simson?
Pertama adalah bahwa kita harus menyadari hal-hal apa saja yang menjadi
kelemahan kita, karena sekuat apapun kita, pasti kita memiliki kelemahan yang dapat
menjatuhkan kita. Simson yang sangat kuat secara fisik saja ternyata takluk
oleh seorang perempuan asing. Kedua, kita pun harus menghindari hal-hal yang
bisa membuat kita jatuh, apapun hal tersebut. Andaikata Simson tahu bahwa
wanita adalah kelemahannya, maka sebenarnya ia bisa saja menghindarinya, atau
minimal mencari perempuan dari bangsa Israel sendiri. Akan tetapi karena Simson
lebih menuruti hawa nafsunya ketimbang memikirkan perannya sebagai hakim bagi
orang Israel, Simson pun akhirnya memilih untuk tidak taat dan takluk di tangan
perempuan.
Mari kita belajar dari Simson dan jangan
sampai melakukan kesalahan yang sama. Jangan memberi kesempatan kepada dosa
untuk membuat kita jatuh. Melainkan jadilah kuat dan berakar di dalam Firman
Tuhan. Jangan biarkan hal-hal kecil menjadi batu sandungan bagi kita. Minta
Tuhan untuk menutupi kelemahan kita sehingga kita dapat kuat dalam segala hal.
Jangan menganggap diri kita kuat, tetapi rendahkanlah diri kita di hadapan
Tuhan, dan memintaNya untuk menjaga seluruh kehidupan kita agar kita berkenan
di hadapanNya.
Bacaan Alkitab: Hakim-Hakim
16:15-21
16:15 Berkatalah perempuan itu kepadanya:
"Bagaimana mungkin engkau berkata: Aku cinta kepadamu, padahal hatimu
tidak tertuju kepadaku? Sekarang telah tiga kali engkau mempermain-mainkan aku
dan tidak mau menceritakan kepadaku, karena apakah kekuatanmu demikian
besar."
16:16 Lalu setelah perempuan itu berhari-hari
merengek-rengek kepadanya dan terus mendesak-desak dia, ia tidak dapat lagi
menahan hati, sehingga ia mau mati rasanya.
16:17 Maka diceritakannyalah kepadanya segala
isi hatinya, katanya: "Kepalaku tidak pernah kena pisau cukur, sebab sejak
dari kandungan ibuku aku ini seorang nazir Allah. Jika kepalaku dicukur, maka
kekuatanku akan lenyap dari padaku, dan aku menjadi lemah dan sama seperti
orang-orang lain."
16:18 Ketika dilihat Delila, bahwa segala isi
hatinya telah diceritakannya kepadanya, disuruhnyalah memanggil raja-raja kota
orang Filistin, katanya: "Sekali ini lagi datanglah ke mari, sebab ia
telah menceritakan segala isi hatinya kepadaku." Lalu datanglah raja-raja
kota orang Filistin itu kepadanya sambil membawa uang itu.
16:19 Sesudah itu dibujuknya Simson tidur di
pangkuannya, lalu dipanggilnya seorang dan disuruhnya mencukur ketujuh rambut
jalinnya, sehingga mulailah Simson ditundukkan oleh perempuan itu, sebab
kekuatannya telah lenyap dari padanya.
16:20 Lalu berserulah perempuan itu:
"Orang Filistin menyergap engkau, Simson!" Maka terjagalah ia dari
tidurnya serta katanya: "Seperti yang sudah-sudah, aku akan bebas dan akan
meronta lepas." Tetapi tidaklah diketahuinya, bahwa TUHAN telah
meninggalkan dia.
16:21 Orang Filistin itu menangkap dia,
mencungkil kedua matanya dan membawanya ke Gaza. Di situ ia dibelenggu dengan
dua rantai tembaga dan pekerjaannya di penjara ialah menggiling.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.