Selasa, 15 Januari 2013

Timbunan Berkat Tuhan



Minggu,  13 Januari 2013
Bacaan Alkitab: 2 Tawarikh 31:4-10
Hizkia menanyakan para imam dan orang-orang Lewi tentang timbunan itu, dan dijawab oleh Azarya, imam kepala keturunan Zadok demikian: "Sejak persembahan khusus mulai dibawa ke rumah TUHAN, kami telah makan sekenyang-kenyangnya, namun sisanya masih banyak. Sebab TUHAN telah memberkati umat-Nya, sehingga tinggal sisa yang banyak ini."” (2 Taw 31:9-10)


Timbunan Berkat Tuhan


Biasanya, ketika suatu gereja akan mengadakan acara khusus, entah acara dalam rangka menyambut hari Paskah, Natal, atau bahkan acara khusus lainnya, akan ada pengumpulan dana khusus terkait dengan acara tersebut. Cara pengumpulan dananya pun bermacam-macam, ada yang mengadakan acara khusus, ada yang mengadakan kotak khusus, dan cara-cara lainnya.

Alkitab pun menulis tentang Hizkia yang memerintahkan rakyat untuk memberikan sumbangan yang menjadi hak para imam dan orang Lewi, agar mereka dapat fokus untuk melayani Tuhan (ay. 4). Sumbangan ini sebenarnya bukanlah sumbangan yang khusus, karena memang hal ini sudah seharusnya dilakukan oleh orang Yehuda. Akan tetapi mungkin karena lupa atau karena memang orang Israel “bandel”, sehingga mereka pun baru membawa persembahan hasil pertama dan juga persembahan perpuluhan setelah perintah tersebut dikeluarkan oleh raja Hizkia (ay. 5).

Raja Hizkia merupakan raja dari kerajaan Yehuda, tetapi karena perintah tersebut begitu kuatnya, bahkan orang Israel yang tinggal di kerajaan Yehuda pun juga ikut membawa persembahan persepuluhan. Mereka membawa persembahan tersebut dalam jumlah besar hingga bertimbun-timbun banyaknya (ay. 6). Apa maksudnya ini? Bisa jadi bangsa Israel dan Yehuda “merapel” persembahan persepuluhan mereka dari periode sebelumnya. Akan tetapi saya lebih cenderung untuk melihatnya bahwa jumlah persembahan persepuluhan itu memang besar karena bangsa Israel dan Yehuda memang diberkati Tuhan dengan luar biasa.

Alkitab mengatakan bahwa untuk jumlah timbunan persembahan persepuluhan tersebut sangat besar, sehingga mereka membutuhkan waktu sekitar empat bulan (dari bulan ketiga hingga bulan ketujuh) untuk selesai menimbun persembahan persepuluhan tersebut (ay. 7). Ini sungguh luar biasa. Bayangkan jika di Indonesia ada gereja yang mengumpulkan persembahan persepuluhan hingga membutuhkan waktu empat bulan lamanya, bisakah kita bayangkan betapa besar berkat yang Tuhan berikan bagi jemaat gereja tersebut?
Bahkan saat itu pun ketika Hizkia dan para pemimpin bangsa Yehuda datang untuk melihat timbunan persembahan yang luar biasa banyaknya, mereka takjub dan memuji Tuhan (ay. 8). Bahkan para imam dan orang Lewi pun hanya bisa berkata bahwa sejak ada perintah untuk mengumpulkan persembahan ke rumah Tuhan, maka hal itu pun menjadi berkat juga bagi para pelayan Tuhan (para imam dan orang Lewi). Mereka dapat makan dengan kenyang dan masih bersisa banyak (ay. 10a). Ya, sisanya pun masih sangat banyak. 

Memang kitab Taurat Musa pun sudah mengatakan bahwa suku Lewi harus mendapatkan persembahan dari suku-suku lain agar suku Lewi dapat mengerjakan bagiannya, yaitu melakukan pekerjaan Tuhan bagi bangsa Israel. Jika suku-suku lain tidak memberikan persembahan tersebut, maka suku Lewi pun harus mencari penghidupanm lain yaitu dengan cara mengelola tanah yang mereka miliki (Suku Lewi tidak mendapatkan bagian tanah khusus seperti suku-suku lainnya akan tetapi mereka mendapat tanah-tanah penggembalaan di antara suku-suku lainnya). Dengan adanya persembahan ini, maka orang Lewi pun dapat mencurahkan tenaganya untuk melaksanakan Taurat Tuhan.

Ketika orang Israel dan Yehuda mau memberikan persembahan, maka persembahan itu pun sangat berguna bagi orang-orang Lewi. Bahkan melalui persembahan tersebut pun orang Israel pun menjadi diberkati (ay. 10b). Kondisi yang sama juga bisa kita terapkan saat ini. Apakah ada hamba Tuhan di sekitar kita yang kekurangan hingga mereka harus “nyambi” untuk dapat memenuhi kebutuhan keluarganya? Sudah menjadi kewajiban kita untuk memberikan persembahan yang menjadi hak hamba Tuhan tersebut, sehingga minimal mereka pun bisa mencurahkan  tenaga mereka bagi pelayanan pekerjaan Tuhan. Apa yang menjadi hak para hamba Tuhan harus kita berikan, terutama persembahan persepuluhan. Ketika kita mau taat melakukannya, maka tidak hanya hal tersebut akan menjadi timbunan yang akan memberkati para hamba Tuhan, tetapi juga akan memberkati kita hingga berkelimpahan (Mal 3:10).


Bacaan Alkitab: 2 Tawarikh 31:4-10
31:4 Ia memerintahkan rakyat, yakni penduduk Yerusalem, untuk memberikan sumbangan yang menjadi bagian para imam dan orang-orang Lewi, supaya mereka dapat mencurahkan tenaganya untuk melaksanakan Taurat TUHAN.
31:5 Segera setelah perintah ini tersiar, orang Israel membawa dalam jumlah yang besar hasil pertama dari pada gandum, anggur, minyak, madu dan segala macam hasil bumi. Mereka membawa juga persembahan persepuluhan dari segala sesuatu dalam jumlah yang besar.
31:6 Orang Israel dan orang Yehuda yang tinggal di kota-kota Yehuda juga membawa persembahan persepuluhan yang terdiri dari lembu sapi dan kambing domba, dan persembahan persepuluhan yang terdiri dari persembahan kudus yang telah dikuduskan bagi TUHAN Allah mereka. Semuanya itu diletakkan mereka bertimbun-timbun.
31:7 Mereka mulai membuat timbunan itu pada bulan yang ketiga, dan mereka selesai pada bulan yang ketujuh.
31:8 Hizkia dan para pemimpin datang melihat timbunan itu, dan mereka memuji TUHAN dan umat-Nya, orang Israel.
31:9 Hizkia menanyakan para imam dan orang-orang Lewi tentang timbunan itu,
31:10 dan dijawab oleh Azarya, imam kepala keturunan Zadok demikian: "Sejak persembahan khusus mulai dibawa ke rumah TUHAN, kami telah makan sekenyang-kenyangnya, namun sisanya masih banyak. Sebab TUHAN telah memberkati umat-Nya, sehingga tinggal sisa yang banyak ini."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.