Minggu, 13 Januari 2013
Bacaan Alkitab: 2 Tawarikh
31:4-10
“Hizkia menanyakan para imam dan orang-orang
Lewi tentang timbunan itu, dan dijawab oleh Azarya, imam kepala keturunan Zadok
demikian: "Sejak persembahan khusus mulai dibawa ke rumah TUHAN, kami
telah makan sekenyang-kenyangnya, namun sisanya masih banyak. Sebab TUHAN telah
memberkati umat-Nya, sehingga tinggal sisa yang banyak ini."” (2 Taw 31:9-10)
Timbunan Berkat
Tuhan
Biasanya, ketika suatu gereja akan mengadakan
acara khusus, entah acara dalam rangka menyambut hari Paskah, Natal, atau
bahkan acara khusus lainnya, akan ada pengumpulan dana khusus terkait dengan
acara tersebut. Cara pengumpulan dananya pun bermacam-macam, ada yang
mengadakan acara khusus, ada yang mengadakan kotak khusus, dan cara-cara
lainnya.
Alkitab pun menulis tentang Hizkia yang
memerintahkan rakyat untuk memberikan sumbangan yang menjadi hak para imam dan
orang Lewi, agar mereka dapat fokus untuk melayani Tuhan (ay. 4). Sumbangan ini
sebenarnya bukanlah sumbangan yang khusus, karena memang hal ini sudah seharusnya
dilakukan oleh orang Yehuda. Akan tetapi mungkin karena lupa atau karena memang
orang Israel “bandel”, sehingga mereka pun baru membawa persembahan hasil
pertama dan juga persembahan perpuluhan setelah perintah tersebut dikeluarkan
oleh raja Hizkia (ay. 5).
Raja Hizkia merupakan raja dari kerajaan
Yehuda, tetapi karena perintah tersebut begitu kuatnya, bahkan orang Israel
yang tinggal di kerajaan Yehuda pun juga ikut membawa persembahan persepuluhan.
Mereka membawa persembahan tersebut dalam jumlah besar hingga bertimbun-timbun
banyaknya (ay. 6). Apa maksudnya ini? Bisa jadi bangsa Israel dan Yehuda “merapel”
persembahan persepuluhan mereka dari periode sebelumnya. Akan tetapi saya lebih
cenderung untuk melihatnya bahwa jumlah persembahan persepuluhan itu memang
besar karena bangsa Israel dan Yehuda memang diberkati Tuhan dengan luar biasa.
Alkitab mengatakan bahwa untuk jumlah
timbunan persembahan persepuluhan tersebut sangat besar, sehingga mereka
membutuhkan waktu sekitar empat bulan (dari bulan ketiga hingga bulan ketujuh)
untuk selesai menimbun persembahan persepuluhan tersebut (ay. 7). Ini sungguh
luar biasa. Bayangkan jika di Indonesia ada gereja yang mengumpulkan
persembahan persepuluhan hingga membutuhkan waktu empat bulan lamanya, bisakah
kita bayangkan betapa besar berkat yang Tuhan berikan bagi jemaat gereja
tersebut?
Bahkan saat itu pun ketika Hizkia dan para
pemimpin bangsa Yehuda datang untuk melihat timbunan persembahan yang luar
biasa banyaknya, mereka takjub dan memuji Tuhan (ay. 8). Bahkan para imam dan
orang Lewi pun hanya bisa berkata bahwa sejak ada perintah untuk mengumpulkan
persembahan ke rumah Tuhan, maka hal itu pun menjadi berkat juga bagi para
pelayan Tuhan (para imam dan orang Lewi). Mereka dapat makan dengan kenyang dan
masih bersisa banyak (ay. 10a). Ya, sisanya pun masih sangat banyak.
Memang
kitab Taurat Musa pun sudah mengatakan bahwa suku Lewi harus mendapatkan
persembahan dari suku-suku lain agar suku Lewi dapat mengerjakan bagiannya,
yaitu melakukan pekerjaan Tuhan bagi bangsa Israel. Jika suku-suku lain tidak
memberikan persembahan tersebut, maka suku Lewi pun harus mencari penghidupanm
lain yaitu dengan cara mengelola tanah yang mereka miliki (Suku Lewi tidak
mendapatkan bagian tanah khusus seperti suku-suku lainnya akan tetapi mereka
mendapat tanah-tanah penggembalaan di antara suku-suku lainnya). Dengan adanya
persembahan ini, maka orang Lewi pun dapat mencurahkan tenaganya untuk
melaksanakan Taurat Tuhan.
Ketika orang Israel dan Yehuda mau memberikan
persembahan, maka persembahan itu pun sangat berguna bagi orang-orang Lewi. Bahkan
melalui persembahan tersebut pun orang Israel pun menjadi diberkati (ay. 10b).
Kondisi yang sama juga bisa kita terapkan saat ini. Apakah ada hamba Tuhan di
sekitar kita yang kekurangan hingga mereka harus “nyambi” untuk dapat memenuhi
kebutuhan keluarganya? Sudah menjadi kewajiban kita untuk memberikan persembahan
yang menjadi hak hamba Tuhan tersebut, sehingga minimal mereka pun bisa
mencurahkan tenaga mereka bagi pelayanan
pekerjaan Tuhan. Apa yang menjadi hak para hamba Tuhan harus kita berikan,
terutama persembahan persepuluhan. Ketika kita mau taat melakukannya, maka
tidak hanya hal tersebut akan menjadi timbunan yang akan memberkati para hamba
Tuhan, tetapi juga akan memberkati kita hingga berkelimpahan (Mal 3:10).
Bacaan Alkitab: 2 Tawarikh
31:4-10
31:4 Ia memerintahkan rakyat, yakni penduduk
Yerusalem, untuk memberikan sumbangan yang menjadi bagian para imam dan
orang-orang Lewi, supaya mereka dapat mencurahkan tenaganya untuk melaksanakan
Taurat TUHAN.
31:5 Segera setelah perintah ini tersiar,
orang Israel membawa dalam jumlah yang besar hasil pertama dari pada gandum,
anggur, minyak, madu dan segala macam hasil bumi. Mereka membawa juga
persembahan persepuluhan dari segala sesuatu dalam jumlah yang besar.
31:6 Orang Israel dan orang Yehuda yang
tinggal di kota-kota Yehuda juga membawa persembahan persepuluhan yang terdiri
dari lembu sapi dan kambing domba, dan persembahan persepuluhan yang terdiri
dari persembahan kudus yang telah dikuduskan bagi TUHAN Allah mereka. Semuanya
itu diletakkan mereka bertimbun-timbun.
31:7 Mereka mulai membuat timbunan itu pada
bulan yang ketiga, dan mereka selesai pada bulan yang ketujuh.
31:8 Hizkia dan para pemimpin datang melihat
timbunan itu, dan mereka memuji TUHAN dan umat-Nya, orang Israel.
31:9 Hizkia menanyakan para imam dan
orang-orang Lewi tentang timbunan itu,
31:10 dan dijawab oleh Azarya, imam kepala
keturunan Zadok demikian: "Sejak persembahan khusus mulai dibawa ke rumah
TUHAN, kami telah makan sekenyang-kenyangnya, namun sisanya masih banyak. Sebab
TUHAN telah memberkati umat-Nya, sehingga tinggal sisa yang banyak ini."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.