Kamis, 31 Januari 2013

Perjamuan Kawin Terbesar



Sabtu, 2 Februari 2013
Bacaan Alkitab: Wahyu 19:6-9
Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.” (Why 19:7)


Perjamuan Kawin Terbesar


Tepat pada hari ini, saudara sepupu saya menikah. Ia adalah anak tunggal dari Pakde dan Bude saya. Karena anak tunggal, maka pesta pernikahannya pun diadakan cukup besar. Karena mengikuti adat Tionghoa, maka resepsi pernikahan memakai round table, sehingga para tamu duduk di meja bundar besar dan selanjutnya dihidangkan makanan secara bergantian. Saya sendiri baru pertama kali ini menghadiri resepsi pernikahan seperti ini, karena pada umumnya resepsi pernikahan yang saya datangi menggunakan prasmanan. Saya yakin untuk acara ini pihak keluarga besar mengeluarkan dana yang tidak sedikit, belum termasuk penginapan yang disediakan bagi para tamu dari luar kota.

Saya berpikir, jika Pakde dan Bude saya saja bisa mengeluarkan begitu banyak uang untuk acara resepsi pernikahan anak tunggalnya, bukankah Allah Bapa di surga juga pasti akan mengadakan pesta perjamuan kawin yang megah bagi AnakNya yang tunggal, Yesus Kristus? Memang pesta perjamuan kawin ini pun hanya gambaran, karena kita tidak akan pernah tahu apa yang sebenarnya terjadi nanti di surga kelak. Akan tetapi jika kita melihat gambaran perjamuan kawin Anak Domba tersebut, maka pastilah pesta perjamuan kawin tersebut akan dihadiri oleh begitu banyak orang (dan mungkin juga malaikat), tetapi semuanya memuji-muji dan memuliakan Allah, bukan untuk memuliakan diri sendiri (ay. 6).

Orang-orang yang datang ke pesta perjamuan kawin Anak Domba tersebut akan bersukacita dan bersorak-sorai, karena pengantinNya telah siap sedia (ay. 7). Siapakah pengantin dari Anak Domba itu? Tidak lain dan tidak bukan adalah jemaat Tuhan yang hidup kudus (ay. 8). Bisa dibayangkan betapa megahnya perjamuan kawin Anak Domba tersebut? Saya sendiri masih belum dapat membayangkan secara manusia apa yang akan terjadi di sana, bagaimana tempatnya, dan lain sebagainya. Akan tetapi saya percaya bahwa segala sesuatunya pasti megah dan indah, seperti gambaran surga di dalam Alkitab.

Satu hal lagi yang lebih penting adalah, bahwa kita harus memastikan diri kita diundang untuk datang ke perjamuan kawin tersebut. Alkitab mengatakan bahwa “Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba” (ay. 9a). Ini adalah suatu kebenaran, suatu perkataan yang sungguh-sungguh dan tidak boleh dianggap main-main (ay. 9b), karena jika kita tidak diundang masuk ke dalam perjamuan kawin tersebut, maka kita tidak akan bisa masuk ke dalamnya. Sayangnya hanya ada dua pilihan tempat: Pertama, diundang dan masuk ke dalam pesta perjamuan kawin Anak Domba di surga; atau kedua, menghabiskan waktu kita selama-lamanya di neraka dengan siksaan yang mengerikan.

Pilihan ada pada kita. Undangan sudah disampaikan Tuhan. Tuhan sudah berdiri di depan pintu hati kita dan mengetoknya (Why 3:20). Tinggal bagaimana kita meresponi undangan Tuhan tersebut. Ketika kita mau membuka pintu untuk Tuhan, maka Tuhan akan menyampaikan undangan tersebut kepada kita sehingga kita bisa ikut dalam pesta perjamuan kawin Anak Domba, yaitu pesta perjamuan kawin terbesar yang pernah ada. Sebaliknya jika kita tidak mau, maka kita tidak akan menerima undangan tersebut. Mana yang kita pilih?


Bacaan Alkitab: Wahyu 19:6-9
19:6 Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.
19:7 Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.
19:8 Dan kepadanya dikaruniakan supaya memakai kain lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih!" [Lenan halus itu adalah perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus.]
19:9 Lalu ia berkata kepadaku: "Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba." Katanya lagi kepadaku: "Perkataan ini adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.