Selasa, 29 Januari 2013

Ketika Tuhan Menutup Pintu, Tak Ada yang Dapat Membukanya



Selasa, 29 Januari 2013
Bacaan Alkitab: Kejadian 7:13-16
Dan yang masuk itu adalah jantan dan betina dari segala yang hidup, seperti yang diperintahkan Allah kepada Nuh; lalu TUHAN menutup pintu bahtera itu di belakang Nuh.” (Kej 7:16)


Ketika Tuhan Menutup Pintu, Tak Ada yang Dapat Membukanya


Saya yakin para pembaca renungan ini pasti sudah pernah membaca atau minimal mendengar tentang cerita Nuh di dalam Alkitab. Sederhananya, Nuh diperintahkan Tuhan untuk membuat bahtera, kemudian setelah bahtera tersebut selesai, Tuhan membuat para binatang masuk ke dalam bahtera tersebut, lalu Nuh dan keluarganya masuk ke dalam bahtera tersebut, dan selanjutnya air bah datang dan menenggelamkan seisi bumi sehingga makhluk hidup yang selamat hanyalah mereka yang masuk ke dalam bahtera tersebut (kecuali mungkin makhluk hidup yang hidup di air seperti ikan).

Tetapi ketika saya membaca bagian Alkitab tersebut, ternyata ada satu hal yang mungkin selama ini tidak kita sadari. Kita membaca di Alkitab bahwa air bah itu muncul karena Allah membuka tingkap-tingkap air di langit (hujan deras) dan juga terbelah mata air di samudera raya (air keluar dari dalam bumi). Berarti air tidak langsung memenuhi bumi secara tiba-tiba, tetapi bertahap air naik dari pantai hingga menenggelamkan gunung-gunung. Pastilah ketika hujan tidak berhenti selama beberapa hari, orang-orang selain Nuh berusaha untuk naik ke dalam bahtera Nuh tersebut. Tetapi mengapa mereka tidak dapat masuk ke dalam  bahtera Nuh itu?

Bacaan Alkitab kita hari ini menulis tentang bagaimana pada hari ketika hujan dan air bah mulai datang, Nuh dan keluarganya (termasuk isteri Nuh, ketiga anaknya dan ketiga menantunya) masuk ke dalam bahtera (ay. 13). Selain Nuh dan keluarganya tersebut, masuk juga para binatang dengan berpasangan ke dalam bahtera Nuh, entah itu adalah binatang liar, binatang ternak, binatang melata, burung yang bersayap, atau apapun, yang jelas mereka masuk berdua-dua, jantan dan betina, ke dalam bahtera Nuh (ay. 14-16a).

Jadi, mengapa orang-orang selain Nuh dan keluarganya tidak dapat masuk ke dalam bahtera, padahal mereka jelas-jelas memiliki waktu untuk pergi ke tempat bahtera Nuh berada? Tentu jawabannya ada di ayat selanjutnya, yaitu karena Tuhan telah menutup pintu bahtera Nuh tersebut (ay. 16b). Ketika Nuh, keluarganya, dan juga para binatang telah masuk ke dalam bahtera, Tuhan telah menutup pintu bahtera tersebut. Tuhan sudah memberikan kesempatan bagi manusia untuk bertobat, tetapi  mereka tidak mau mendengarkan suara Tuhan. Nuh pasti membuat bahtera tersebut dalam jangka waktu yang cukup lama, mungkin bertahun-tahun, karena hanya delapan orang (empat orang laki-laki dan empat orang perempuan) yang membangun bahtera tersebut. Masa iya dalam waktu bertahun-tahun itu tidak ada orang yang percaya kepada omongan Nuh? Orang-orang pasti lebih banyak yang mencemooh Nuh, yang mengatakan “Nuh gila”, dan lain sebagainya. Akan tetapi Nuh tetap sabar dan tetap mengerjakan apa yang Allah perintahkan kepada dirinya.

Ketika kesabaran Tuhan sudah habis, maka Tuhan pun akan menutup pintu. Arti dari menutup pintu ini adalah tidak ada kesempatan lagi bagi manusia untuk masuk ke dalam pintu tersebut. Kesempatan hanya ada ketika Tuhan masih membuka pintu. Di sisi lain, ketika Tuhan berbicara tentang menutup pintu, hal tersebut berarti tidak akan ada orang yang dapat membuka pintu. Sebaliknya, ketika Tuhan sudah  membuka, tidak akan ada orang yang dapat menutupnya (Yes 22:22). Ini adalah hak prerogatif Tuhan dalam menentukan siapa yang Tuhan bukakan pintunya atau siapa yang Tuhan tutup pintunya. Ketika Tuhan sudah berkehendak, maka tidak ada satu pun oknum di alam semesta ini yang bisa membatalkannya.

Ini adalah suatu hak yang luar biasa yang didapatkan kita sebagai anak-anak Tuhan. Kesempatan untuk masuk ke dalam pintu tersebut diberikan kepada orang-orang yang hidup benar dan bergaul dengan Tuhan, sama seperti Nuh (Kej 6:9). Selama kita hidup benar dan memiliki hubungan yang intim dengan Tuhan, maka Tuhan pun sanggup membuka pintu-pintu berkat bagi kita. Tuhan pun pasti sanggup menutup pintu bagi kita, untuk melindungi kita dari orang-orang jahat, dan ketika Tuhan sudah menutup pintu, maka tidak ada orang lain yang akan dapat membukanya. Bukankah itu adalah suatu hal yang sangat istimewa bagi kita selaku anak-anakNya?


Bacaan Alkitab: Kejadian 7:13-16
7:13 Pada hari itu juga masuklah Nuh serta Sem, Ham dan Yafet, anak-anak Nuh, dan isteri Nuh, dan ketiga isteri anak-anaknya bersama-sama dengan dia, ke dalam bahtera itu,
7:14 mereka itu dan segala jenis binatang liar dan segala jenis ternak dan segala jenis binatang melata yang merayap di bumi dan segala jenis burung, yakni segala yang berbulu bersayap;
7:15 dari segala yang hidup dan bernyawa datanglah sepasang mendapatkan Nuh ke dalam bahtera itu.
7:16 Dan yang masuk itu adalah jantan dan betina dari segala yang hidup, seperti yang diperintahkan Allah kepada Nuh; lalu TUHAN menutup pintu bahtera itu di belakang Nuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.