Rabu, 23 Januari 2013
Bacaan Alkitab: Kisah Para Rasul 8:1b-4
“Mereka yang tersebar itu menjelajah seluruh
negeri itu sambil memberitakan Injil.” (Kis 8:4)
Tuhan Punya
Rencana dalam Segala Perkara
Hari ini kita akan membaca bagian Firman
Tuhan dalam kitab Kisah Para Rasul. Bacaan Alkitab kita hari ini berbicara
tentang bagaimana jemaat Tuhan di Yerusalem dianiaya dengan hebat, sehingga
mereka semua (kecuali rasul-rasul seperti Petrus, Yohanes, dan lain sebagainya
yang tetap tinggal di Yerusalem) harus tersebar ke daerah-daerah lain seperti
Yudea dan Samaria (ay. 1b). Jika kita membaca bagian Alkitab sebelumnya, hal
ini dimulai ketika Stefanus dibunuh oleh para ahli Taurat, termasuk Saulus yang
belum bertobat.
Begitu Stefanus mati sebagai martir (ay. 2),
saat itu mulai penganiayaan kepada jemaat Tuhan. Saulus pun berusaha
membinasakan para jemaat. Ini bukan hanya penganiayaan biasa, tetapi Alkitab
menulisnya sebagai penganiayaan yang hebat, sehingga mereka harus pergi dari
Yerusalem. Alkitab menggambarkan penganiayaan ini dengan bagaiman Saulus
memasuki rumah demi rumah dan menyeret laki-laki dan juga perempuan untuk
dimasukkan ke dalam penjara (ay. 3).
Tentu saja hal tersebut sangat menakutkan,
terlebih bagi para jemaat yang bisa dibilang baru seumur jagung alias baru saja
percaya. Para rasul mungkin memiliki iman yang “lebih kuat” karena Tuhan Yesus
sendiri pernah mengajar mereka tentang bagaimana mereka harus dianiaya (Yoh
15:20). Mereka sendiri pun berkewajiban untuk memimpin jemaat Tuhan dari dalam
kota Yerusalem, sehingga mereka pun tetap bertahan di kota Yerusalem.
Tetapi para jemaat Tuhan yang lain pun
terpaksa mengungsi ke kota-kota yang lain. Sebenarnya ini pun sudah sesuai
dengan perintah Tuhan Yesus sendiri untuk lari ke kota-kota lain ketika ada
aniaya (Mat 10:23). Tetapi yang menarik di sini adalah bahwa jemaat Tuhan pada
masa tersebut tidak hanya lari ke kota lain dan bersembunyi. Mereka melakukan
satu hal lagi yang sungguh luar biasa. Alkitab menulis bahwa para jemaat Tuhan
yang tersebar itu menjelajah seluruh negeri tersebut sambil memberitakan Injil
(ay. 4). Mereka tidak pergi dan bersembunyi, tetapi mereka pergi sambil
memberitakan Injil kepada orang-orang di tempat yang baru mereka datangi.
Sejarah membuktikan bahwa kekristenan
berkembang begitu luar biasa di masa-masa awal kekristenan karena jemaat Tuhan
yang dianiaya, sehingga mereka tersebar sambil membawa iman mereka. Akibatnya,
muncullah jemaat-jemaat Tuhan hampir di setiap kota di kerajaan Romawi pada
saat itu. Andaikata saat itu tidak ada aniaya, tentulah penyebaran kekristenan
mungkin hanya terfokus di daerah Yerusalem dan sekitarnya. Akan tetapi karena
ada aniaya tersebut, Injil pun boleh diberitakan di banyak tempat.
Dari bacaan Alkitab kita hari ini kita boleh
belajar bahwa Tuhan sanggup melakukan sesuatu yang positif di balik kesulitan
yang kita alami. Justru seringkali ketika kita mengalami masalah, disitu kita
akan melihat bagimana Tuhan menolong kita. Bencana alam yang terjadi pun
seringkali menjadi pintu masuk bagi kesempatan untuk memberitakan Injil di
daerah tersebut. Dalam segala perkara Tuhan tetap memegang kendali dalam segala
hal, termasuk dalam hidup kita. Bagian kita adalah berserah penuh dan tunduk
kepada rencana Tuhan, maka apa yang direncanakan Tuhan akan digenapi dalam
kehidupan kita.
Bacaan Alkitab: Kisah Para Rasul
8:1b-4
8:1b Pada waktu itu mulailah penganiayaan yang
hebat terhadap jemaat di Yerusalem. Mereka semua, kecuali rasul-rasul, tersebar
ke seluruh daerah Yudea dan Samaria.
8:2 Orang-orang saleh menguburkan mayat
Stefanus serta meratapinya dengan sangat.
8:3 Tetapi Saulus berusaha membinasakan
jemaat itu dan ia memasuki rumah demi rumah dan menyeret laki-laki dan
perempuan ke luar dan menyerahkan mereka untuk dimasukkan ke dalam penjara.
8:4 Mereka yang tersebar itu menjelajah
seluruh negeri itu sambil memberitakan Injil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.