Minggu, 6 Januari 2013
Bacaan Alkitab: Wahyu 21:22-27
“Tetapi tidak akan masuk ke dalamnya
sesuatu yang najis, atau orang yang melakukan kekejian atau dusta, tetapi hanya
mereka yang namanya tertulis di dalam kitab kehidupan Anak Domba itu.” (Why 21:27)
Filter Tuhan di Kerajaan
Surga
Beberapa tahun yang lalu, saya pernah
bepergian ke negara tetangga yaitu Singapura. Itu adalah pengalaman pertama
saya pergi ke luar negeri. Saat itu memang tujuan kami hanya untuk berwisata
ala backpacker dengan budget yang minim, pokoknya yang penting
sudah pernah pergi ke luar negeri. Ketika kami masuk ke Singapura, kami harus
melewati pemeriksaan imigrasi yang luar biasa ketat. Bahkan wajah saya
berkali-kali dilihat oleh petugas imigrasi dan dibandingkan dengan KTP saya. Kami
pun harus melewati pemeriksaan bagasi dan metal
detector yang sangat ketat, barulah kami bisa masuk ke Singapura.
Akan tetapi, di Singapura, saya hampir tidak
pernah melihat petugas keamanan. Selama empat hari tiga malam saya di sana,
saya baru melihat satu orang petugas, dan itu pun karena saya berada di wilayah
yang memang agak “rawan”. Tidak ada petugas keamanan yang memeriksa kita ketika
kita masuk ke dalam pusat perbelanjaan di sana. Berbeda dengan di Indonesia
yang setiap kita masuk gedung pasti dicek oleh petugas pengamanan (walau saya
tidak tahu apakah memang betul-betul dicek atau hanya sekedar formalitas
belaka).
Dalam hal ini, perbedaan utama kondisi di
Singapura (dan juga di negara-negara lainnya seperti Amerika Serikat, Eropa,
dan lain sebagainya) dengan di Indonesia adalah bahwa di Singapura, orang sudah
“difilter” sebelum mereka masuk ke dalam wilayah negara mereka, sementara di
Indonesia hal tersebut tidak bisa dilakukan sehingga filter mereka ada di
setiap gedung. Di Singapura, orang yang membawa bom atau senjata api akan
terfilter ketika mereka masuk ke imigrasi. Di Indonesia, orang tidak akan tahu kecuali
mereka masuk ke dalam gedung. Itulah mengapa banyak bom yang meledak di
Indonesia dilakukan di luar gedung.
Mengingat hal tersebut, saya teringat dengan kondisi
di surga nanti. Surga adalah suatu tempat yang luar biasa indah, karena Tuhan
sendiri ada dan bertahta di dalamnya (ay. 22). Begitu indah dan mulia, sehingga
kemuliaan Tuhanlah yang menerangi seluruh surga itu (ay. 23). Semua yang ada di
surga begitu indah, penuh dengan kekayaan bangsa-bangsa (ay. 24 & 26), dan
tidak ada lagi dukacita, bahkan tidak ada lagi malam di dalamnya (ay. 25).
Jika gambaran surga tersebut begitu indah,
bagaimana Tuhan menyaring siapa-siapa saja yang bisa masuk ke dalam surga
tersebut? Jika gambaran surga begitu mulia, bahkan dalam ayat lain digambarkan
bahwa surga itu penuh dengan emas, maka bisa jadi orang-orang yang serakah dan
tamak akan mengambil emas tersebut bukan? Bagaimana Tuhan tetap menjaga agar
surga menjadi tempat yang kudus?
Alkitab mengatakan bahwa Tuhan pun sudah
melakukan hal yang demikan. Segala sesuatu yang ada di surga adalah kudus.
Tidak ada sesuatu yang najis bisa masuk ke dalam dosa, termasuk orang-orang
yang najis, dan yang melakukan kekejian atau dusta (ay. 27b). Alkitab
mengatakan bahwa hanya mereka yang namanya tertulis di dalam kitab Anak Domba
akan diizinkan Tuhan untuk masuk ke dalam surga (ay. 27b).
Oleh karena itu, jika kita sungguh-sungguh
ingin masuk ke dalam surga, penting bagi kita agar kita berusaha agar nama kita
tercatat di dalam kitab tersebut (Luk 10:20) dan jangan sampai terhapus.
Bagaimana caranya? Pertama kita harus percaya kepada Tuhan Yesus sebagai
satu-satunya Juruselamat pribadi kita. Tuhan Yesus adalah satu-satunya jalan
untuk kita dapat masuk ke dalam kerajaan Surga dan bertemu dengan Allah Bapa
(Yoh 14:6). Lalu, dalam sisa hidup kita di dunia ini, kita harus setia sampai
akhir dan menang terhadap dunia, sehingga nama kita tidak terhapus dari kitab
kehidupan (Why 3:5). Standar yang Tuhan tetapkan begitu tinggi, tetapi tidak
ada yang mustahil selama kita mau melakukan perintahNya. Jadi, mana yang kita
pilih? Hidup sesuka kita di dunia ini tetapi tidak masuk surga, atau hidup sesuai
perintah Tuhan dan kita masuk surga?
Bacaan Alkitab: Wahyu 21:22-27
21:22 Dan aku tidak melihat Bait Suci di
dalamnya; sebab Allah, Tuhan Yang Mahakuasa, adalah Bait Sucinya, demikian juga
Anak Domba itu.
21:23 Dan kota itu tidak memerlukan matahari
dan bulan untuk menyinarinya, sebab kemuliaan Allah meneranginya dan Anak Domba
itu adalah lampunya.
21:24 Dan bangsa-bangsa akan berjalan di
dalam cahayanya dan raja-raja di bumi membawa kekayaan mereka kepadanya;
21:25 dan pintu-pintu gerbangnya tidak akan
ditutup pada siang hari, sebab malam tidak akan ada lagi di sana;
21:26 dan kekayaan dan hormat bangsa-bangsa
akan dibawa kepadanya.
21:27 Tetapi tidak akan masuk ke dalamnya
sesuatu yang najis, atau orang yang melakukan kekejian atau dusta, tetapi hanya
mereka yang namanya tertulis di dalam kitab kehidupan Anak Domba itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.