Selasa, 15 Januari 2013

Kemuliaan Tuhan di BaitNya



Sabtu,  12 Januari 2013
Bacaan Alkitab: 1 Raja-Raja 8:10-13
Sehingga imam-imam tidak tahan berdiri untuk menyelenggarakan kebaktian oleh karena awan itu, sebab kemuliaan TUHAN memenuhi rumah TUHAN.” (1 Raj 8:11)


Kemuliaan Tuhan di BaitNya


Berapa banyak di antara kita yang pernah merasakan ketika kita pergi ke gereja untuk beribadah tetapi rasanya hampa. Mungkin ada di antara kita yang pergi ke gereja dan ketika kita pulang, sepertinya semua masih sama seperti ketika kita datang. Pujian yang dinaikkan tidak membuat kita tergerak dan semangat, Firman yang disampaikan pun hambar dan tidak dapat dimengerti, sehingga kondisi ketika kita pulang adalah sama atau justru lebih buruk daripada kita datang.

Mengapa hal tersebut terjadi? Banyak faktor yang dapat menyebabkannya. Bisa jadi memang karena para pelayan Tuhan (termasuk hamba Tuhan yang menyampaikan Firman) kurang mempersiapkan diri. Bisa juga hal tersebut terjadi karena kondisi gereja yang tidak mendukung (misal banyak atap yang bocor, kondisi yang panas, dan lain sebagainya). Bisa juga hal tersebut sebenarnya terjadi karena kita sendiri yang kurang mempersiapkan diri untuk beribadah.

Akan tetapi, Alkitab sebenarnya sudah memberikan gambaran bagaimana seharusnya standar suatu ibadah yang dilakukan umat Tuhan. Bacaan Alkitab kita hari ini, walau merupakan Firman Tuhan di Perjanjian Lama, tetap relevan hingga saat ini dan seharusnya menjadi standar setiap ibadah atau kebaktian yang dilakukan oleh gereja. Bacaan Alkitab tersebut menceritakan tentang pentahbisan Bait Allah yang dibangun oleh Salomo. Saat itu, ketika imam-imam selesai melakukan pelayanan mereka, yaitu membawa tabut perjanjian ke dalam Bait Allah, maka ketika mereka keluar dari tempat kudus, tiba-tiba datanglah awan memenuhi rumah Tuhan (ay. 10).

Awan tersebut sesungguhnya adalah awan kemuliaan Tuhan, yang menunjukkan kehadiran Tuhan pada saat itu (ay. 11). Imam-imam pun tidak dapat tahan untuk berdiri meneruskan ibadah mereka karena kemuliaan Tuhan yang luar biasa. Bayangkan, imam saja tidak tahan untuk berdiri dan mereka sujud tersungkur menyembah Tuhan ketika mereka merasakan kehadiran Tuhan. Apalagi dengan jemaat biasa atau rakyat  biasa yang saat itu hadir, tentu mereka pun juga merasakan dan tidak tahan untuk berdiri di hadapan Tuhan. Melihat hal tersebut, Salomo pun memuji kebesaran Tuhan karena Tuhan mau hadir di Bait Allah, padahal Tuhan adalah Tuhan yang berkuasa di langit, tetapi Ia mau hadir di dalam kekelaman bumi ini (ay. 12-13).

Mau tidak mau, umat Tuhan pun perlu memiliki kerinduan seperti ini, yaitu meminta Tuhan untuk hadir dalam setiap ibadah mereka. Memang Firman Tuhan juga berkata bahwa dimana dua atau tiga orang berkumpul dalam nama Tuhan, sesungguhnya Tuhan ada di tengah-tengahnya (Mat 18:20). Akan tetapi  kita perlu melatih diri kita agar Tuhan tidak hanya sekedar hadir di tengah-tengah kita, tetapi juga agar kemuliaanNya nyata dan bisa kita rasakan. Mungkin kita tidak bisa melihat awan kemuliaan Tuhan yang datang, akan tetapi saya percaya bahwa kita pasti bisa merasakan ketika kemuliaan Tuhan itu hadir dalam suatu ibadah.

Di satu sisi, setiap jemaat yang hadir memang perlu untuk mempersiapkan diri sebelum ibadah, tetapi para pelayan  Tuhan pun perlu mempersiapkan diri mereka agar sebisa mungkin pelayanan mereka bukan hanya sekedar rutinitas. Pelayan Tuhan pun perlu mendoakan ibadah yang akan mereka layani dengan sungguh-sungguh, supaya setiap orang yang hadir boleh merasakan hadirat Tuhan. Pertanyaannya, dengan segala rutinitas ibadah kita setiap minggunya, sudahkah kita melakukan hal tersebut? Sudahkah kita memiliki kerinduan agar kemuliaan Tuhan nyata dan dapat dirasakan orang-orang yang hadir di setiap ibadah kita? Ketika kemuliaan Tuhan hadir, pastilah semua orang akan memuji dan menyembah Tuhan dengan sungguh-sungguh, dan ada perbedaan ketika mereka pulang dibandingkan dengan mereka datang. Ibadah yang disertai dengan kemuliaan Tuhan pasti akan jauh lebih berdampak daripada ibadah yang biasa-biasa saja.


Bacaan Alkitab: 1 Raja-Raja 8:10-13
8:10 Ketika imam-imam keluar dari tempat kudus, datanglah awan memenuhi rumah TUHAN,
8:11 sehingga imam-imam tidak tahan berdiri untuk menyelenggarakan kebaktian oleh karena awan itu, sebab kemuliaan TUHAN memenuhi rumah TUHAN.
8:12 Pada waktu itu berkatalah Salomo: "TUHAN telah menetapkan matahari di langit, tetapi Ia memutuskan untuk diam dalam kekelaman.
8:13 Sekarang, aku telah mendirikan rumah kediaman bagi-Mu, tempat Engkau menetap selama-lamanya."


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.