Minggu, 20 Januari 2013
Bacaan Alkitab: 1 Tawarikh 4:9-10
“Yabes berseru kepada Allah Israel, katanya:
"Kiranya Engkau memberkati aku berlimpah-limpah dan memperluas daerahku,
dan kiranya tangan-Mu menyertai aku, dan melindungi aku dari pada malapetaka,
sehingga kesakitan tidak menimpa aku!" Dan Allah mengabulkan permintaannya
itu.” (1 Taw 4:10)
Mimpi yang Besar
Saya punya pertanyaan: Jika kita berdoa atau
meminta sesuatu kepada Tuhan, apakah kita meminta sesuatu yang kecil atau yang
besar? Ada sejumlah orang yang berpendapat bahwa kita harus meminta yang kecil,
dan ada sejumlah orang yang berpendapat bahwa kita harus meminta yang besar,
masing-masing dengan teori dan pendapatnya sendiri-sendiri. Akan tetapi
pendapat saya secara pribadi adalah bahwa kita harus meminta sesuatu yang besar
kepada Tuhan. Mengapa demikian? Karena Tuhan kita adalah Tuhan yang besar, yang
tidak terbatas. Jadi ketika kita meminta sesuatu yang kecil kepada Tuhan,
secara tidak sadar kita telah “mengecilkan” Tuhan di dalam doa kita tersebut.
Bukankah tidak ada hal yang mustahil bagi Tuhan (Yer 32:37)?
Yabes adalah salah satu contohnya. Yabes
merupakan keturunan Yehuda dari “cabang lain”. Bahkan nama Yabes sendiri bisa
berarti “kesakitan”, karena ibu Yabes memberi nama itu ketika ia melahirkan
Yabes dengan penuh kesakitan (ay. 9b). Jika dianalogikan dengan kondisi
sekarang mungkin Yabes bisa bernama “malang”, “bodoh”, “kalah”, “sakit”, dan
lain-lain. Saya rasa tidak ada seorang pun yang ingin menamai anaknya dengan
kata-kata negatif seperti itu, mengingat nama yang diberikan oleh orang tua
sesungguhnya adalah doa orang tua tersebut.
Bayangkan apa yang dirasakan Yabes saat itu
yan memiliki nama dengan arti negatif yang terus selalu ia bawa kemana-mana.
Tentu ia merasa tidak nyaman. Yabes bisa saja mengganti namanya menjadi nama
dengan arti positif. Akan tetapi daripada mengganti namanya, Yabes justru
melakukan hal yang lebih ekstrem, yaitu dengan berdoa meminta kepada Tuhan.
Perhatikan apa yang Yabes doakan: Pertama, ia
meminta agar Tuhan meberkati berlimpah-limpah. Kedua, ia meminta agar Tuhan
memperluas daerahnya. Ketiga ia meminta agar tangan Tuhan menyertainya. Keempat
ia meminta agar Tuhan melindungi dirinya dari malapetaka, sehingga kesakitan
tidak menimpanya (ay. 10a). Semua doa-doa Yabes adalah sesuatu yang normal,
tetapi bagi Yabes hal itu adalah hal yang sangat besar. Ia ingin agar
kehidupannya tidak seperti namanya. Oleh karena itu ia meminta sesuatu yang
besar kepada Tuhan. Hebatnya lagi Tuhan pun mengabulkan permintaan Yabes
tersebut (ay. 10b).
Saya tidak mengangkat tentang bagaimana doa
Yabes bisa dijawab Tuhan. Prinsip saya adalah ketika apa yang kita doakan sudah
sesuai dengan apa yang Tuhan inginkan, pastilah Tuhan akan menjawab doa kita.
Justru saya melihat bagaimana Yabes memposisikan Tuhan dengan benar, yaitu
dengan meminta sesuatu di dalam iman kepada Tuhan. Ia tidak melihat
asal-usulnya, ia tidak melihat kondisinya, ia tidak melihat arti namanya,
tetapi ia melihat kepada Tuhan dan dari situlah imannya timbul untuk meminta
sesuatu yang besar kepada Tuhan.
Oleh karena itulah Yabes lebih dimuliakan
daripada saudara-saudaranya yang lain (ay. 9a). Mengapa demikian? Karena Yabes
mau memiliki mimpi yang besar dan mau
meminta hal yang besar itu kepada Tuhan. Demikian juga dengan kita. Kita punya
Tuhan yang besar yang tidak terbatas apapun. Saatnya meminta kepada Tuhan di
dalam namaNya. Mintalah kepada Tuhan, dan mintalah yang besar kepada Tuhan.
Jangan batasi apa yang kita minta kepada Tuhan. Jangan batasi Tuhan dengan
keterbatasan logika kita. Tuhan kita adalah Tuhan yang di luar logika manusia.
Jadilah seperti Yabes yang meminta hal-hal besar, dan ia pun menerimanya,
karena ia pun memiliki iman yang besar.
Bacaan Alkitab: 1 Tawarikh 4:9-10
4:9 Yabes lebih dimuliakan dari pada
saudara-saudaranya; nama Yabes itu diberi ibunya kepadanya sebab katanya:
"Aku telah melahirkan dia dengan kesakitan."
4:10 Yabes berseru kepada Allah Israel,
katanya: "Kiranya Engkau memberkati aku berlimpah-limpah dan memperluas
daerahku, dan kiranya tangan-Mu menyertai aku, dan melindungi aku dari pada
malapetaka, sehingga kesakitan tidak menimpa aku!" Dan Allah mengabulkan
permintaannya itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.