Rabu, 25 Januari 2012

Bagaimana Seharusnya Perempuan Berdandan


Kamis, 26 Januari 2012
Bacaan Alkitab: 1 Timotius 2:9-10
Demikian juga hendaknya perempuan. Hendaklah ia berdandan dengan pantas, dengan sopan dan sederhana ...” (1 Tim 2:9a)


Bagaimana Seharusnya Perempuan Berdandan


Pernahkah kita melihat penampilan artis-artis atau selebritis ketika mereka tampil di atas panggung atau sedang bermain film? Tentu mereka terlihat cantik bukan? Tetapi pernahkah kita melihat mereka pada saat bangun tidur atau pada saat tidak memakai make-up? Apakah mereka memang benar-benar cantik atau hanya cantik karena polesan bedak dan lipstik?

Seringkali manusia, terutama kaum hawa, sangat mementingkan penampilan fisik mereka. Masalahnya, di Indonesia ini, banyak wanita yang melihat penampilan orang lain yang kelihatannya lebih baik atau lebih menarik dan ingin menjadi sama dengan mereka. Contohnya saja, orang Indonesia yang memiliki rambut hitam justru mengecat rambutnya dengan warna coklat dan pirang. Padahal orang luar negeri yang berambut pirang justru sangat menginginkan mereka berambut hitam. Produk pemutih kulit sangat laku di Indonesia, karena orang-orang yang berkulit lebih gelap ingin memiliki kulit yang lebih putih. Padahal, orang bule yang berkulit putih justru senang berjemur di pantai agar kulit mereka menjadi lebih hitam. Dan banyak lagi hal lain yang dapat dijadikan contoh betapa banyak orang yang lebih suka memperbaiki penampilan fisik mereka.

Paulus dalam suratnya kepada Timotius sekitar dua ribu tahun yang lalu, menasehatkan para perempuan untuk berdandan dengan pantas, sopan, dan sederhana (ay. 9a). Ketiga prinsip tersebut yaitu pantas, sopan, dan sederhana menjadi kunci bagaimana seorang perempuan berdandan. Tidak salah seorang perempuan berdandan, tetapi harus juga memperhatikan kepantasan. Jangan sampai misalnya seseorang datang ke Gereja hanya menggunakan piyama. Selain itu, dalam berdandan juga harus memperhatikan kesopanan. Jangan sampai misalnya seseorang yang menjadi worship leader memakai pakaian yang minim atau memakai rok mini. Terakhir, mengenai keserhanaan, Paulus dengan jelas menekankan beberapa contoh praktis dandanan perempuan yang sederhana: tidak berkepang-kepang (dalam konteks ini berarti tidak memakai dandanan atau perhiasan yang berlebihan pada rambut), dan tidak memakai aksesoris atau pakaian yang mahal-mahal (ay. 9b).

Apa yang disampaikan Paulus dalam Alkitab tersebut tentunya masih relevan sampai saat ini, bahkan sebetulnya tidak hanya bagi kaum perempuan, tetapi juga bagi kaum pria. Kita semua tidak boleh hanya fokus terhadap dandanan yang terllihat dari luar atau dandanan jasmani saja. Kita semua perlu mendandani diri kita masing-masing agar ketika beribadah, Tuhan dapat melihat kita beribadah sebagai persembahan yang hidup, yang kudus, dan yang berkenan kepada Tuhan (Rm 12:1).

Tuhan ingin agar kita sebagai anak-anakNya tidak hanya mementingkan penampilan luar saja. Tetapi justru Tuhan ingin kita berdandan dengan melakukan perbuatan-perbuatan baik yang menyenangkan hati Tuhan (ay. 10). Ingat, Tuhan kita bukanlah Tuhan yang melihat apa yang dilakukan orang di luar saja, tetapi Tuhan kita adalah Tuhan yang melihat hati (1 Sam 6:17). Ia tahu motivasi kita ketika kita melayani, apakah untuk memuliakan Tuhan atau hanya untuk mencari kesenangan pribadi saja. Sudahkah kita mendandani diri kita agar kita tampil menarik di hadapan Tuhan? Ingatlah bahwa kita semua adalah mempelai perempuan Kristus. Kita pun harus selalu siap sedia menyambut kedatangan Kristus sebagai mempelai pria kita.


Bacaan Alkitab: 1 Timotius 2:9-10
2:9 Demikian juga hendaknya perempuan. Hendaklah ia berdandan dengan pantas, dengan sopan dan sederhana, rambutnya jangan berkepang-kepang, jangan memakai emas atau mutiara ataupun pakaian yang mahal-mahal,
2:10 tetapi hendaklah ia berdandan dengan perbuatan baik, seperti yang layak bagi perempuan yang beribadah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.