Rabu, 18
Januari 2012
Bacaan
Alkitab: 2 Samuel 12:1-14
“Kemudian berkatalah Natan kepada Daud:
"Engkaulah orang itu! Beginilah firman TUHAN, Allah Israel: ... Mengapa
engkau menghina TUHAN dengan melakukan apa yang jahat di mata-Nya? Uria, orang
Het itu, kaubiarkan ditewaskan dengan pedang; isterinya kauambil menjadi
isterimu, dan dia sendiri telah kaubiarkan dibunuh oleh pedang bani Amon.” (2 Sam 12:7 & 9)
Hukuman dari Tuhan
Saat Raja Daud berbuat dosa dengan meniduri Batsyeba hingga mengandung,
kemudian secara tidak langsung membunuh Uria, suami Batsyeba, serta akhirnya
mengambil Batsyeba sebagai isterinya, akhirnya Tuhan mengutus nabi Natan kepada
Daud untuk memperingatkan Daud (ay. 1). Nabi Natan menyampaikan perumpamaan
kepada Daud yang menyatakan bahwa ada orang kaya yang walaupun memiliki banyak
domba dan sapi namun ketika ada tamu datang kerumahnya, orang kaya tersebut
justru mengambil domba satu-satunya milik orang miskin sebagai makanan bagi
tamu orang kaya tersebut (ay. 2-4).
Ternyata Daud marah dengan perumpamaan yang disampaikan oleh nabi Natan
tersebut (ay. 5). Saat itu Daud masih belum sadar, bahwa orang yang dimaksud
dalam perumpamaan tersebut adalah raja Daud sendiri. Daud justru berkata bahwa
orang kaya yang mengambil domba orang miskin tersebut harus dihukum mati dan
harus membayar ganti rugi kepada orang miskin tersebut (ay. 6). Ketika Daud
berkata seperti itu, barulah nabi Natan menunjukkan bahwa orang kaya dalam
kisah tersebut adalah gambaran raja Daud sendiri, dan dengan segala dosa yang
ia telah perbuat (ay. 8-9).
Selanjutnya, nabi Natan menyampaikan akibat yang harus ditanggung Daud
karena dosanya itu. Pertama, pedang tidak akan menyingkir dari keturunan Daud,
yang dapat berarti bahwa keturunan Daud selalu hidup dalam peperangan dan
pertikaian (ay. 10); Kedua, akan ada orang lain yang tidur dengan isteri-isteri
Daud, sebagai hukuman karena Daud telah meniduri Batsyeba secara diam-diam,
tetapi Tuhan menghukum Daud dengan membiarkan orang lain tidur dengan
isteri-isterinya secara terang-terangan (ay. 11-12); dan ketiga, anak yang
lahir hasil dari hubungan gelap Daud dan Batsyeba akhirnya akan mati (ay. 14).
Sebenarnya, jika kita perhatikan, ada jeda minimal 9 bulan sejak Daud
berzinah dengan Batsyeba hingga Tuhan mengutus nabi Natan. Jika kita membaca
ayat-ayat selanjutnya, maka kita dapat membaca bahwa setelah nabi Natan
menyampaikan hukuman dari Tuhan tersebut kepada raja Daud dan pulang ke
rumahnya, barulah Tuhan menulahi anak Daud dan Batsyeba itu (2 Sam 12:15).
Dengan kata lain, Tuhan baru menghukum Daud setelah anak tersebut lahir.
Mungkin ada beberapa di antara kita yang merasa mengapa kok Tuhan menghukum
Daud baru 9 bulan sejak ia melakukan dosa? Apakah itu tidak terlalu lama?
Mengapa Tuhan tidak langsung saja menghukum Daud atas dosa-dosanya?
Menurut saya, bisa saja Tuhan langsung menghukum Daud begitu Daud berbuat
dosa. Tetapi pernahkah kita merenung, jika Tuhan memiliki prinsip seperti itu,
bisa-bisa semua orang di dunia ini akan habis karena menerima hukuman dari
Tuhan. Bayangkan jika setiap dosa langsung diganjar dengan hukuman Tuhan, pasti
tidak akan ada manusia yang bertahan hidup di dunia ini. Tetapi di sisi lain,
kita pun tidak boleh berpikir bahwa Tuhan tidak akan langsung menghukum
dosa-dosa kita sehingga kita bebas berbuat dosa. Itu pun merupakan pandangan
yang salah. Di sisi lain, kita juga tidak boleh berpikir bahwa setiap
penderitaan orang merupakan hukuman dari Tuhan. Contohlah Ayub yang walaupun ia
tidak berdosa tetapi diijinkan Tuhan mengalami penderitaan. Janganlah kita
menghakimi orang lain menurut apa yang kita lihat, karena sesungguhnya Tuhan
jauh lebih mengetahui segala sesuatu daripada kita.
Alkitab mengatakan bahwa jika kita mengaku dosa kita, maka Tuhan adalah Tuhan
yang setia dan adil, dan Tuhan akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan
kita dari segala kejahatan (1 Yoh 1:9). Demikian juga dengan apa yang dilakukan
oleh Daud. Ketika ia mengakui segala dosa dan kesalahan atas apa yang telah
diperbuatnya, maka Alkitab mengatakan bahwa Tuhan telah menjauhkan segala
dosa-dosa Daud dan ia tidak akan mati (ay. 13). Walaupun ada konsekuensi atas
dosa Daud, tetapi tetap ada pengampunan dari Tuhan ketika Daud menyadari dan
mengakui dosanya, serta bertobat di hadapan Tuhan. Mungkin ada di antara kita
yang sedang mengalami teguran dari Tuhan, saya berharap agar kita tidak
mengeraskan hati, tetapi kita harus siap menanggung konsekuensi teguran dari
Tuhan, karena teguran dan hukuman dari Tuhan itu adalah bentuk kasih Tuhan
kepada kita agar kita bertobat dari kesalahan-kesalahan kita (Why 3:19).
Bacaan
Alkitab: 2 Samuel 12:1-14
12:1 TUHAN mengutus Natan kepada Daud. Ia datang kepada Daud dan berkata
kepadanya: "Ada dua orang dalam suatu kota: yang seorang kaya, yang lain
miskin.
12:2 Si kaya mempunyai sangat banyak kambing domba dan lembu sapi;
12:3 si miskin tidak mempunyai apa-apa, selain dari seekor anak domba
betina yang kecil, yang dibeli dan dipeliharanya. Anak domba itu menjadi besar
padanya bersama-sama dengan anak-anaknya, makan dari suapnya dan minum dari
pialanya dan tidur di pangkuannya, seperti seorang anak perempuan baginya.
12:4 Pada suatu waktu orang kaya itu mendapat tamu; dan ia merasa sayang
mengambil seekor dari kambing dombanya atau lembunya untuk memasaknya bagi
pengembara yang datang kepadanya itu. Jadi ia mengambil anak domba betina
kepunyaan si miskin itu, dan memasaknya bagi orang yang datang kepadanya
itu."
12:5 Lalu Daud menjadi sangat marah karena orang itu dan ia berkata kepada
Natan: "Demi TUHAN yang hidup: orang yang melakukan itu harus dihukum
mati.
12:6 Dan anak domba betina itu harus dibayar gantinya empat kali lipat,
karena ia telah melakukan hal itu dan oleh karena ia tidak kenal belas
kasihan."
12:7 Kemudian berkatalah Natan kepada Daud: "Engkaulah orang itu!
Beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Akulah yang mengurapi engkau menjadi raja
atas Israel dan Akulah yang melepaskan engkau dari tangan Saul.
12:8 Telah Kuberikan isi rumah tuanmu kepadamu, dan isteri-isteri tuanmu ke
dalam pangkuanmu. Aku telah memberikan kepadamu kaum Israel dan Yehuda; dan
seandainya itu belum cukup, tentu Kutambah lagi ini dan itu kepadamu.
12:9 Mengapa engkau menghina TUHAN dengan melakukan apa yang jahat di
mata-Nya? Uria, orang Het itu, kaubiarkan ditewaskan dengan pedang; isterinya
kauambil menjadi isterimu, dan dia sendiri telah kaubiarkan dibunuh oleh pedang
bani Amon.
12:10 Oleh sebab itu, pedang tidak akan menyingkir dari keturunanmu sampai
selamanya, karena engkau telah menghina Aku dan mengambil isteri Uria, orang
Het itu, untuk menjadi isterimu.
12:11 Beginilah firman TUHAN: Bahwasanya malapetaka akan Kutimpakan ke
atasmu yang datang dari kaum keluargamu sendiri. Aku akan mengambil
isteri-isterimu di depan matamu dan memberikannya kepada orang lain; orang itu
akan tidur dengan isteri-isterimu di siang hari.
12:12 Sebab engkau telah melakukannya secara tersembunyi, tetapi Aku akan
melakukan hal itu di depan seluruh Israel secara terang-terangan."
12:13 Lalu berkatalah Daud kepada Natan: "Aku sudah berdosa kepada
TUHAN." Dan Natan berkata kepada Daud: "TUHAN telah menjauhkan dosamu
itu: engkau tidak akan mati.
12:14 Walaupun demikian, karena engkau dengan perbuatan ini telah sangat
menista TUHAN, pastilah anak yang lahir bagimu itu akan mati."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.