Rabu, 25
Januari 2012
Bacaan
Alkitab: Yakobus 5:1-6
“Sebab itu turutilah dan lakukanlah segala sesuatu
yang mereka [Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi] ajarkan kepadamu, tetapi
janganlah kamu turuti perbuatan-perbuatan mereka, karena mereka mengajarkannya
tetapi tidak melakukannya.” (Mat 23:3)
Peringatan kepada Orang-orang Kaya
Saya rasa tidak ada seorangpun di antara kita yang tidak ingin menjadi
orang yang kaya, sukses dan berhasil. Seingat saya, tidak ada buku di toko buku
yang mengajarkan dan mengajak pembacanya untuk menjadi miskin dan gagal. Semua
orang ingin kaya, bahkan beberapa orang rela melakukan apa saja demi menjadi
kaya. Mereka mencuri, merampok, melakukan korupsi agar menjadi kaya, bahkan ada
juga yang sampai meminta kekayaan dari Iblis dengan mendatangi tempat-tempat
pesugihan. Alkitab sendiri tidak melarang anak-anak Tuhan menjadi kaya, tetapi
Alkitab memberi peringatan kepada orang-orang kaya,
yang salah satunya akan kita pelajari pada hari ini.
Ketika saya
membaca bacaan Alkitab kita pada hari ini, saya tertegun, mengapa sampai Tuhan
melalui Yakobus yang menulis kitab ini mengatakan kepada orang kaya untuk
menangis dan meratap atas sengsara yang akan menimpa mereka (ay. 1)? Apakah
menjadi orang kaya adalah sesuatu dosa di hadapan Tuhan? Tentu saja tidak.
Tuhan tentu juga ingin memberkati kita dan membuat kita berhasil. Tetapi yang
Tuhan tidak sukai adalah ketika orang kaya tersebut lebih terfokus kepada
kekayaannya daripada Tuhan. Orang-orang yang seperti itu, kekayaannya sudah
busuk (ay. 2), dan bahkan emas dan perak yang dikumpulkannya pun akan menjadi
berkarat (ay. 3). Orang-orang yang seperti ini tentu lebih memilih mengumpulkan
harta di dunia daripada mengumpulkan harta di surga (Mat 6:19-20).
Terlebih lagi,
Yakobus mengecam orang-orang kaya yang menjadi kaya dengan menginjak-injak
orang lain, termasuk orang-orang di bawahnya dan orang-orang miskin. Mereka
menahan upah dari buruh-buruh yang bekerja pada mereka (ay. 4). Jika ditarik ke
konteks saat ini, mungkin saja mereka memberikan upah yang tidak memadai atau
dibawah standar kepada para pekerja mereka. Tentunya orang yang dibayar dengan
tidak memadai akan berkata negatif kepada orang yang mempekerjakan mereka
bukan? Tuhan berkata bahwa Tuhan mendengar setiap keluhan orang-orang yang dizalimi,
orang-orang yang dibayar dengan tidak pantas, dan orang-orang yang ditahan
upahnya.
Yakobus juga
mengecam orang-orang kaya yang berfoya-foya di tengah kondisi orang lain yang
memprihatinkan (ay. 5). Kita patut memperhatikan hal ini, terutama kondisi di
bangsa ini dimana orang bisa mengadakan pesta pernikahan hingga memakan biaya
hingga bermiliar-miliar namun tidak pernah membantu orang-orang miskin yang ada
di sekitarnya. Ingatlah akan cerita tentang orang kaya yang berpakaian serba
ungu dan Lazarus, sang pengemis dalam Alkitab, bagaimana pada hari penghakiman,
orang kaya tersebut akhirnya masuk ke dalam neraka karena ia hidup berfoya-foya
tanpa memperhatikan orang-orang miskin di sekitarnya (Luk 16:19-31).
Tidak ada yang
salah dengan menjadi kaya, yang salah adalah ketika hati kita terfokus pada
kekayaan itu sendiri dan bukan kepada Tuhan yang memberikan kekayaan kepada
kita. Mungkin saja kita pun tetap beribadah kepada Tuhan, tetapi hati kita
lebih terfokus kepada berkat-berkat dari Tuhan dan bukan kepada Tuhan yang
memberi berkat tersebut. Alkitab mengatakan bahwa di mana harta kita berada, di
situ juga hati kita berada (Luk 12:34). Oleh karena itu, jika Tuhan memberkati
kita sehingga kita menjadi orang yang kaya dan berhasil, kita juga perlu
menempatkan kekayaan kita itu dalam kerajaan surga, sehingga hati kita pun
tetap terfokus kepada hal-hal yang surgawi dan bukan hal-hal duniawi. Jadilah
orang kaya di dunia, dan juga orang kaya di surga. Muliakanlah Tuhan dengan
harta kita dan kekayaan kita (Ams 3:9a).
Bacaan
Alkitab: Yakobus 5:1-6
5:1 Jadi sekarang hai kamu orang-orang kaya, menangislah dan merataplah
atas sengsara yang akan menimpa kamu!
5:2 Kekayaanmu sudah busuk, dan pakaianmu telah dimakan ngengat!
5:3 Emas dan perakmu sudah berkarat, dan karatnya akan menjadi kesaksian
terhadap kamu dan akan memakan dagingmu seperti api. Kamu telah mengumpulkan
harta pada hari-hari yang sedang berakhir.
5:4 Sesungguhnya telah terdengar teriakan besar, karena upah yang kamu
tahan dari buruh yang telah menuai hasil ladangmu, dan telah sampai ke telinga
Tuhan semesta alam keluhan mereka yang menyabit panenmu.
5:5 Dalam kemewahan kamu telah hidup dan berfoya-foya di bumi, kamu telah
memuaskan hatimu sama seperti pada hari penyembelihan.
5:6 Kamu telah menghukum, bahkan membunuh orang yang benar dan ia tidak
dapat melawan kamu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.