Senin, 23 Januari 2012

Peringatan kepada Orang-orang Kaya


Rabu, 25 Januari 2012
Bacaan Alkitab: Yakobus 5:1-6
Sebab itu turutilah dan lakukanlah segala sesuatu yang mereka [Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi] ajarkan kepadamu, tetapi janganlah kamu turuti perbuatan-perbuatan mereka, karena mereka mengajarkannya tetapi tidak melakukannya.” (Mat 23:3)


Peringatan kepada Orang-orang Kaya


Saya rasa tidak ada seorangpun di antara kita yang tidak ingin menjadi orang yang kaya, sukses dan berhasil. Seingat saya, tidak ada buku di toko buku yang mengajarkan dan mengajak pembacanya untuk menjadi miskin dan gagal. Semua orang ingin kaya, bahkan beberapa orang rela melakukan apa saja demi menjadi kaya. Mereka mencuri, merampok, melakukan korupsi agar menjadi kaya, bahkan ada juga yang sampai meminta kekayaan dari Iblis dengan mendatangi tempat-tempat pesugihan. Alkitab sendiri tidak melarang anak-anak Tuhan menjadi kaya, tetapi Alkitab memberi peringatan kepada orang-orang kaya, yang salah satunya akan kita pelajari pada hari ini.

Ketika saya membaca bacaan Alkitab kita pada hari ini, saya tertegun, mengapa sampai Tuhan melalui Yakobus yang menulis kitab ini mengatakan kepada orang kaya untuk menangis dan meratap atas sengsara yang akan menimpa mereka (ay. 1)? Apakah menjadi orang kaya adalah sesuatu dosa di hadapan Tuhan? Tentu saja tidak. Tuhan tentu juga ingin memberkati kita dan membuat kita berhasil. Tetapi yang Tuhan tidak sukai adalah ketika orang kaya tersebut lebih terfokus kepada kekayaannya daripada Tuhan. Orang-orang yang seperti itu, kekayaannya sudah busuk (ay. 2), dan bahkan emas dan perak yang dikumpulkannya pun akan menjadi berkarat (ay. 3). Orang-orang yang seperti ini tentu lebih memilih mengumpulkan harta di dunia daripada mengumpulkan harta di surga (Mat 6:19-20).

Terlebih lagi, Yakobus mengecam orang-orang kaya yang menjadi kaya dengan menginjak-injak orang lain, termasuk orang-orang di bawahnya dan orang-orang miskin. Mereka menahan upah dari buruh-buruh yang bekerja pada mereka (ay. 4). Jika ditarik ke konteks saat ini, mungkin saja mereka memberikan upah yang tidak memadai atau dibawah standar kepada para pekerja mereka. Tentunya orang yang dibayar dengan tidak memadai akan berkata negatif kepada orang yang mempekerjakan mereka bukan? Tuhan berkata bahwa Tuhan mendengar setiap keluhan orang-orang yang dizalimi, orang-orang yang dibayar dengan tidak pantas, dan orang-orang yang ditahan upahnya.

Yakobus juga mengecam orang-orang kaya yang berfoya-foya di tengah kondisi orang lain yang memprihatinkan (ay. 5). Kita patut memperhatikan hal ini, terutama kondisi di bangsa ini dimana orang bisa mengadakan pesta pernikahan hingga memakan biaya hingga bermiliar-miliar namun tidak pernah membantu orang-orang miskin yang ada di sekitarnya. Ingatlah akan cerita tentang orang kaya yang berpakaian serba ungu dan Lazarus, sang pengemis dalam Alkitab, bagaimana pada hari penghakiman, orang kaya tersebut akhirnya masuk ke dalam neraka karena ia hidup berfoya-foya tanpa memperhatikan orang-orang miskin di sekitarnya (Luk 16:19-31).

Tidak ada yang salah dengan menjadi kaya, yang salah adalah ketika hati kita terfokus pada kekayaan itu sendiri dan bukan kepada Tuhan yang memberikan kekayaan kepada kita. Mungkin saja kita pun tetap beribadah kepada Tuhan, tetapi hati kita lebih terfokus kepada berkat-berkat dari Tuhan dan bukan kepada Tuhan yang memberi berkat tersebut. Alkitab mengatakan bahwa di mana harta kita berada, di situ juga hati kita berada (Luk 12:34). Oleh karena itu, jika Tuhan memberkati kita sehingga kita menjadi orang yang kaya dan berhasil, kita juga perlu menempatkan kekayaan kita itu dalam kerajaan surga, sehingga hati kita pun tetap terfokus kepada hal-hal yang surgawi dan bukan hal-hal duniawi. Jadilah orang kaya di dunia, dan juga orang kaya di surga. Muliakanlah Tuhan dengan harta kita dan kekayaan kita (Ams 3:9a).


Bacaan Alkitab: Yakobus 5:1-6
5:1 Jadi sekarang hai kamu orang-orang kaya, menangislah dan merataplah atas sengsara yang akan menimpa kamu!
5:2 Kekayaanmu sudah busuk, dan pakaianmu telah dimakan ngengat!
5:3 Emas dan perakmu sudah berkarat, dan karatnya akan menjadi kesaksian terhadap kamu dan akan memakan dagingmu seperti api. Kamu telah mengumpulkan harta pada hari-hari yang sedang berakhir.
5:4 Sesungguhnya telah terdengar teriakan besar, karena upah yang kamu tahan dari buruh yang telah menuai hasil ladangmu, dan telah sampai ke telinga Tuhan semesta alam keluhan mereka yang menyabit panenmu.
5:5 Dalam kemewahan kamu telah hidup dan berfoya-foya di bumi, kamu telah memuaskan hatimu sama seperti pada hari penyembelihan.
5:6 Kamu telah menghukum, bahkan membunuh orang yang benar dan ia tidak dapat melawan kamu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.