Rabu, 11 Januari 2012

Merampas dari Dalam Api


Minggu, 8 Januari 2012
Bacaan Alkitab: Yudas 1:20-23
Tunjukkanlah belas kasihan kepada mereka yang ragu-ragu, selamatkanlah mereka dengan jalan merampas mereka dari api.” (Yud 1:22-23a)


Merampas dari Dalam Api


Jika kita mau jujur, coba kita hitung berapa banyak orang-orang yang kita kasihi namun masih belum percaya kepada Tuhan Yesus. Mungkin di antara mereka adalah teman-teman terdekat kita di kantor, di kampus, tetangga dekat, keluarga, bahkan mungkin ayah atau ibu kita, anak-anak kita, atau malahan pasangan hidup kita. Saya yakin bahwa mereka-mereka adalah orang-orang yang sangat kita kasihi, dan di dalam kehidupan sehari-hari, kita pasti banyak berinteraksi dengan mereka. Pernahkah kita berpikir, andai suatu saat nanti mereka meninggal dunia dalam keadaan yang belum percaya kepada Kristus, bagaimanakah perasaan kita? Mungkin kita sedih karena mereka telah meninggalkan kita di dunia ini, tetapi seharusnya kita pun jauh lebih sedih karena nantinya mereka yang belum percaya kepada Kristus, akan masuk ke dalam neraka kekal.

Lalu, apa yang seharusnya kita lakukan? Memang kita yang telah percaya kepada Kristus pun memiliki tanggung jawab untuk membagikan kabar sukacita tersebut kepada orang lain, terlebih kepada orang-orang terdekat kita. Tetapi sebelumnya, kita harus mengecek apakah motivasi di balik tindakan kita tersebut?
Alkitab dengan jelas menyatakan bahwa kita harus melakukannya dengan dasar belas kasihan (ay. 22), sama seperti Tuhan Yesus yang dalam Alkitab diceritakan juga memiliki belas kasihan yang luar biasa kepada orang banyak (Mat 9:36, 14:14, dan 15:32). Karena belas kasihan tersebut, Tuhan Yesus walaupun sangat lelah tetap melayani orang banyak tersebut, bahkan memberi mereka makan dengan cara yang penuh mujizat.

Ayat 22 dan 23 dari bacaan Alkitab kita pada hari ini mengatakan bahwa khusus kepada mereka yang masih ragu, kita harus bertindak proaktif. Kita harus memiliki motivasi yang didasarkan pada belas kasihan, namun kita pun harus mampu bertindak cepat, seperti merampas mereka dari api. Apa yang kita lakukan haruslah bertujuan agar mereka pun selamat dari api kekal di neraka nantinya. Tetapi dalam mengabarkan berita keselamatan tersebut, kita pun juga dituntut hidup suci. Kita harus mampu mengatakan bahwa apa yang tidak sesuai dengan Firman Allah adalah dosa. Jangan sampai kita menyampaikan kabar keselamatan namun kita berkompromi dengan dosa, hanya karena ingin agar orang tersebut datang ke gereja kita.

Namun terlebih dahulu, kita pun harus memiliki dasar iman yang kuat sebelum menyampaikan kabar sukacita  tersebut. Kita harus memiliki hidup yang suci dan kudus serta senantiasa berdoa di dalam Roh Kudus (ay. 20). Hal tersebut berarti kita pun perlu memiliki hubungan yang intim dan erat dengan Tuhan dengan cara bersekutu dengan Tuhan setiap hari, membaca FirmanNya dengan rutin, serta memiliki kehidupan doa yang baik. Dengan demikian, dalam mengabarkan kabar keselamatan, kita selalu memiliki motivasi yang benar dan tulus di hadapan Tuhan.

Setiap orang percaya memiliki kewajiban untuk menyampaikan kabar baik tersebut kepada orang lain, termasuk kepada mereka-mereka yang masih belum mengenal Tuhan. Tentunya sebelum menyampaikan kabar baik tersebut, kita pun harus meyakini bahwa kita sendiri telah mengenal Tuhan dan telah yakin memperoleh hidup yang kekal. Rasul Paulus mengingatkan bahwa ia saja harus melatih dan menguasai tubuhnya agar ketika ia memberitakan Injil, jangan sampai ia sendiri ditolak (1 Kor 9:27). Jadi, sudahkah kita merampas dari dalam api orang-orang yang kita kasihi namun masih belum mengenal kasih Kristus?


Bacaan Alkitab: Yudas 1:20-23
1:20 Akan tetapi kamu, saudara-saudaraku yang kekasih, bangunlah dirimu sendiri di atas dasar imanmu yang paling suci dan berdoalah dalam Roh Kudus.
1:21 Peliharalah dirimu demikian dalam kasih Allah sambil menantikan rahmat Tuhan kita, Yesus Kristus, untuk hidup yang kekal.
1:22 Tunjukkanlah belas kasihan kepada mereka yang ragu-ragu,
1:23 selamatkanlah mereka dengan jalan merampas mereka dari api. Tetapi tunjukkanlah belas kasihan yang disertai ketakutan kepada orang-orang lain juga, dan bencilah pakaian mereka yang dicemarkan oleh keinginan-keinginan dosa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.