Minggu, 8
Januari 2012
Bacaan
Alkitab: Yudas 1:20-23
“Tunjukkanlah belas kasihan kepada mereka yang
ragu-ragu, selamatkanlah mereka dengan jalan merampas mereka dari api.” (Yud 1:22-23a)
Merampas dari Dalam Api
Jika kita mau jujur, coba kita hitung berapa banyak orang-orang yang kita
kasihi namun masih belum percaya kepada Tuhan Yesus. Mungkin di antara mereka
adalah teman-teman terdekat kita di kantor, di kampus, tetangga dekat,
keluarga, bahkan mungkin ayah atau ibu kita, anak-anak kita, atau malahan
pasangan hidup kita. Saya yakin bahwa mereka-mereka adalah orang-orang yang
sangat kita kasihi, dan di dalam kehidupan sehari-hari, kita pasti banyak
berinteraksi dengan mereka. Pernahkah kita berpikir, andai suatu saat nanti
mereka meninggal dunia dalam keadaan yang belum percaya kepada Kristus,
bagaimanakah perasaan kita? Mungkin kita sedih karena mereka telah meninggalkan
kita di dunia ini, tetapi seharusnya kita pun jauh lebih sedih karena nantinya
mereka yang belum percaya kepada Kristus, akan masuk ke dalam neraka kekal.
Lalu, apa yang seharusnya kita lakukan? Memang kita yang telah percaya
kepada Kristus pun memiliki tanggung jawab untuk membagikan kabar sukacita
tersebut kepada orang lain, terlebih kepada orang-orang terdekat kita. Tetapi
sebelumnya, kita harus mengecek apakah motivasi di balik tindakan kita
tersebut?
Alkitab dengan jelas menyatakan bahwa kita harus melakukannya dengan dasar
belas kasihan (ay. 22), sama seperti Tuhan Yesus yang dalam Alkitab diceritakan
juga memiliki belas kasihan yang luar biasa kepada orang banyak (Mat 9:36,
14:14, dan 15:32). Karena belas kasihan tersebut, Tuhan Yesus walaupun sangat
lelah tetap melayani orang banyak tersebut, bahkan memberi mereka makan dengan
cara yang penuh mujizat.
Ayat 22 dan 23 dari bacaan Alkitab kita pada hari ini mengatakan bahwa
khusus kepada mereka yang masih ragu, kita harus bertindak proaktif. Kita harus
memiliki motivasi yang didasarkan pada belas kasihan, namun kita pun harus
mampu bertindak cepat, seperti merampas mereka dari api. Apa yang kita lakukan
haruslah bertujuan agar mereka pun selamat dari api kekal di neraka nantinya.
Tetapi dalam mengabarkan berita keselamatan tersebut, kita pun juga dituntut
hidup suci. Kita harus mampu mengatakan bahwa apa yang tidak sesuai dengan
Firman Allah adalah dosa. Jangan sampai kita menyampaikan kabar keselamatan
namun kita berkompromi dengan dosa, hanya karena ingin agar orang tersebut
datang ke gereja kita.
Namun terlebih dahulu, kita pun harus memiliki dasar iman yang kuat sebelum
menyampaikan kabar sukacita tersebut.
Kita harus memiliki hidup yang suci dan kudus serta senantiasa berdoa di dalam
Roh Kudus (ay. 20). Hal tersebut berarti kita pun perlu memiliki hubungan yang
intim dan erat dengan Tuhan dengan cara bersekutu dengan Tuhan setiap hari,
membaca FirmanNya dengan rutin, serta memiliki kehidupan doa yang baik. Dengan
demikian, dalam mengabarkan kabar keselamatan, kita selalu memiliki motivasi
yang benar dan tulus di hadapan Tuhan.
Setiap orang percaya memiliki kewajiban untuk menyampaikan kabar baik
tersebut kepada orang lain, termasuk kepada mereka-mereka yang masih belum
mengenal Tuhan. Tentunya sebelum menyampaikan kabar baik tersebut, kita pun
harus meyakini bahwa kita sendiri telah mengenal Tuhan dan telah yakin
memperoleh hidup yang kekal. Rasul Paulus mengingatkan bahwa ia saja harus
melatih dan menguasai tubuhnya agar ketika ia memberitakan Injil, jangan sampai
ia sendiri ditolak (1 Kor 9:27). Jadi, sudahkah kita merampas dari dalam api orang-orang
yang kita kasihi namun masih belum mengenal kasih Kristus?
Bacaan
Alkitab: Yudas 1:20-23
1:20 Akan tetapi kamu, saudara-saudaraku yang kekasih, bangunlah dirimu
sendiri di atas dasar imanmu yang paling suci dan berdoalah dalam Roh Kudus.
1:21 Peliharalah dirimu demikian dalam kasih Allah sambil menantikan rahmat
Tuhan kita, Yesus Kristus, untuk hidup yang kekal.
1:22 Tunjukkanlah belas kasihan kepada mereka yang ragu-ragu,
1:23 selamatkanlah mereka dengan jalan merampas mereka dari api. Tetapi
tunjukkanlah belas kasihan yang disertai ketakutan kepada orang-orang lain
juga, dan bencilah pakaian mereka yang dicemarkan oleh keinginan-keinginan
dosa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.